Banyak mata yang menyaksikan mobil yang oleng ditengah jalan itu,termasuk seorang pria yang sedang mengendarai sepeda motor disisi jalan sebelahnya.
Sekilas pria itu melihat ada seorang wanita didalam mobil tersebut, wanita itu terus berteriak dengan histeris meminta tolong. membuat sang pria yg mengendarai sepeda motor itu berinisiatif untuk mengikuti mobil tersebut.Terjadi kejar-kejaran yang lumayan lama.
Pria itu menarik pedal gas ditangan kanannya dengan keras dan menghadang laju kendaraan yang membawa Danest.Akhirnya dia berhasil menghentikan mobil Micko.
"Keluar!"teriak Tsabit.
Pria yang masih mengenakan helm,seraya turun dari sepeda motornya.
"Shiittttt! "desis Micko yang terpaksa ngerem mendadak.
"Cepat keluar! "seru Tsabit sambil mengetok-ngetok kaca mobil Micko.
"Hey sialan, apa maumu?!!"bentak Micko sambil menurunkan kaca mobilnya.
"Mau kau apakan wanita itu?kenapa dia berteriak minta tolong??."sergah Tsabit sambil melongok kedalam mobil.Dilihatnya Danest yang mulai meracau ga jelas.
"Tolong aku,aku pusing sekali.."ucap Danest sambil tangannya mencoba meraih tangan Tsabit.
"Apa urusanmu hekh! "kini Micko membuka pintu mobilnya dengan kasar,sehingga membuat Tsabit yang sedari tadi berdiri disampingnya terdorong jatuh ke aspal.
Perkelahian pun tak dapat dielakkan,dan akhirnya perkelahian yang sengit itu dimenangkan oleh Tsabit.
Micko yang mendapatkan banyak pukulan tersungkur sambil mengusap bibir nya yg mulai mengeluarkan darah segar.
"Sial! "umpatnya.
Sementara itu,Tsabit tak membuang-buang waktu.Segera mungkin ia membuka pintu mobil bagian Danest dan membawa wanita itu keluar.Danest yang mulai tak sadar akan dirinya,sejenak memperhatikan wajah pria yang telah menyelamatkannya itu.
"Hey,kenapa kau ikut campur?apa urusanmu??!!."Ucap Micko sambil berteriak
"Tentu saja akan jadi urusanku kalau hal seperti ini terjadi dihadapanku"jawab Tsabit sambil menggendong keluar tubuh Danest dari mobil Micko yang masih kesulitan untuk berdiri.
"Apa-apaan kau ini!!tunggu saja,aku pasti akan bikin perhitungan denganmu nanti!"ancam Micko.
"Silahkan saja bung, aku tunggu. "jawab Tsabit enteng.
Lalu dia mendudukkan tubuh danest dimotornya dan membawanya menjauh dari tempat itu.
*******
"Nona, hey nona."panggil Tsabit pada wanita yang bersandar dipunggungnya.
"Nona,eratkan peganganmu."Tsabit mencoba membuat wanita itu tidak jatuh.
Tak disangka, wanita yang diboncengnya itu mengeratkan pelukannya, sehingga Tsabit menjadi kebingungan.
Langit yang sedari tadi memang mendung, mengingat ini musim penghujan,membuat butiran-butiran air hujan pun jatuh kebumi membasahi kedua insan yang sedang berkendara dijalan raya tersebut.Tsabit pun segera memarkirkan motornya disebuah taman yang ada tak jauh dari tempat itu.
Perlahan ia membopong wanita yang belum dikenalnya itu kesebuah kios yang ada disekitar taman.Mungkin kalau siang itu tempat orang berjualan buah,terlihat dari bentuk lapaknya.Didudukkannya wanita yang belum sadar itu diatas lapak penjual buah tersebut.
"Nona,, bangun,sadarlah nona.Apa sebenarnya yang terjadi denganmu?."ucap Tsabit sambil menepuk-nepuk pipi gadis itu.
"Aku haus,panas."racau Danest dengan mata yang masih terpejam.
"Sekarang sedang hujan, tidak ada toko dan warung yang buka disekitar sini."jelas Tsabit sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru.
Lalu ditadahkannya tangannya kelangit, menampung air hujan yang sedang turun itu dikedua tangannya.Setelah lumayan banyak, lalu disodorkannya air itu kemulut Danest.Hanya sedikit air yang masuk kemulut gadis itu,semenit kemudian gadis itu kembali tak sadarkan diri.
"Heyyyy, kenapa kau pingsan lagi nona??."Tsabit kaget.
Dirabanya pergelangan tangan gadis itu, dirasakannya denyut nadinya yang lemah,lalu diendus-endusnya bau disekitar mulut Danest.
"Kelihatannya dia baru saja dicekoki minuman keras,sehingga jadi begini. "gumamTsabit.
"Pasti ini ulah pria yang tadi bersamanya itu."gumamnya lagi.
Hujan yang sedari tadi belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berhenti membuat Tsabit bingung harus membawa wanita itu kemana.Apalagi tidak dilihatnya ada sesuatupun yang bisa membuatnya tau dimana alamat gadis yang sedang tak sadar itu.
Lalu lewatlah seorang Bapak-Bapak penjual asongan.
"Pak, kira-kira disini ada rumah sakit ga ya?" tanya nya pada bapak itu.
"Oooh kalau rumah sakit jauh Nak,dikota.Disini paling adanya pukesmas,tapi lumayan jauh juga dari sini.sekitar 1 km.. mana hujan lagi Nak."terang bapak-bapak tadi.
Tsabit baru tersadar, kalo dia sedang berada dipinggiran kota,itu karena mengikuti mobil yang membawa gadis yang ingin diselamatkannya tadi.Sehingga sampai sejauh ini.
"Kalau begitu, ada ga penginapan disekitar sini Pak?,kasihan teman saya sedang sakit."ucapnya lagi.
Lalu Bapak-Bapak itu,memperhatikan gadis yg terbujur tak sadarkan diri di atas lapak penjual buah itu.
Mungkin terlintas pikiran aneh didalam benak lelaki paruh baya itu.
"A...nu Nak,kalo penginapan ada sih Nak.Sekitar 200 meteran dari sini,mari saya tunjukkan jalannya."ucap Bapak-Bapak tadi.
Tsabit pun kembali membawa tubuh Danest keatas motornya dan sebisa mungkin dirangkulkannya tangan wanita yang masih menggunakan gaun itu ke pinggangnya agar tidak jatuh.Tak lupa dilepasnya jaket kulit yang ia pakai dan dibebatkannya mengelilingi pinggang Danest dan diikatnya sampai keperutnya agar menjaga posisi wanita itu tak bergeser saat berkendara.
Akhirnya sampai juga mereka didepan sebuah penginapan sederhana yang ditujukkan oleh pedagang asongan tadi.
"Ini pak untuk bapak, sekedar ucapan terimakasih dari saya."kata Tsabit sambil mengulurkan dua lembar uang seratus ribuan.
"Wah, rejeki nomplok ini.Terimakasih ya Nak, semoga temannya lekas sembuh dan rejeki anak semakin berlimpah."ucap Bapak tadi kegirangan sambil belalu pamit dan meninggalkan tempat itu. **
😂😂😂😂😂
Bersambung.....😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Ria Diana Santi
Sebaiknya di space ya Thor setelah tanda petik. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 maaf, hanya sekedar saran.
Mari saling dukung Thor! 🤗🤗
2021-05-26
1