Setelah 8 jam perjalanan mereka sampai di sebuah hotel yang sebelumnya sudah di pesankan oleh Vina
Glen berhenti tepat di depan kamarnya, lalu meraih kopernya yang di pegang Serin, “30 menit lagi aku akan pergi, jadi tunggu di depan kamarku, 3 menit sebelum aku keluar” titahnya lalu masuk kedalam kamarnya, sedangkan Serin juga masuk kekamar yang bersebelahan dengan Glen
Wanita itu merebahkan dirinya di kasur tanpa dia sadari ia malah terlelap, untungnya ia sudah memasang alarm di ponselnya agar tidak terlambat
Jam sudah menujukkan pukul 08.27 pertanda dia harus menunggu Glen di depan kamarnya, sebelum itu Serin merapikan rambutnya sebentar, lalu keluar dari kamarnya dan menunggu Glen di depan pintu
Sudah lebih dari 3 menit Serin menunggu, tapi Glen masih belum keluar juga, karena khawatir Serin mencoba mengetuk pintu dan memanggil bosnya itu, tapi tidak mendapati jawaban sama sekali, dengan terpaksa akhirmya dia masuk ke kamar Glen tanpa meminta ijin darinya, dengan bantuan staf hotel yang kebetulan lewat, berhasil membuka pintu
“pak Glen!!!” panggilnya ketika tidak mendapati bosnya itu di dalam kamar, “Serin..." panggil seseorang dari dalam kamar mandi, “bapak dimana pak?” sahutnya, “tolong bukakan pintu kamar mandi, pintunya macet tolong buka dari luar" teriaknya dari dalam kamar mandi
Setelah berhasil di buka, matanya membulat mana kala dia melihat bosnya itu bert*lanjang dada, dengan abs nya yang terpampang nyata, sontak Serin menutup matanya, karena melihat sesuatu yang seharusnya tidak dia lihat
“kau kenapa?” tanya Glen melangkah dengan santainya tanpa memperhatikan Serin yang sedang menutup matanya, “astaga mataku ternodai” gumamnya dalam hati, sesekali mengintip dari sela jarinya
“kenapa tidak bilang kalau sedang mandi?” ucapnya, “kenapa?, memangnya aku harus laporan dulu denganmu jika harus mandi” ucapnya seraya memakai kemejanya, Serin hanya menghela kasar nafasnya dan berlalu meninggalkan Glen keluar tanpa menurunkan tangannya yang sedang menutup wajahnya
Sedangkan pria itu hanya tersenyum tipis entah apa yang sedang dipikirkannya, Serin mendecih kesal saat keluar dari kamar Glen, “mataku ternodai, tapi bagaimana bisa tubuhnya se atletis itu" gumamnya, mengingat jika Glen kerjaannya hanya duduk di depan komputer dan bergelut dengan berkasnya
...****************...
Serin membukakan pintu untuk atasannya itu, Glen turun dengan coolnya dari mobil melangkah masuk kedalam perusahaannya, terlihat beberapa orang membungkuk sopan padanya, tapi pria itu sama sekali tidak menghiraukannya
Glen pergi mengikuti kepala cabang dengan Serin yang mengekor di belakangnya
Kepala cabang memberikan sebuah daftar nama yang bisa di pastikan mereka lah orang yang terlibat dalam penggelapan dana perusahaan, ada 4 orang yang terlibat, salah satunya akuntansi di perusahaan cabangnya
“kau bisa kembali aku akan mengecek data ini dulu” ujarnya lantas mendaratkan bokongnya di kursi kerjanya, dan kepala cabang pergi dari ruangan setelah Glen menyuruhnya
“kau duduklah” titahnya agar Serin duduk dan tidak hanya berdiri, Glen beranjak dari kursi kerjanya untuk duduk di sofa bersama Serin, dengan tangan yang masih berisi berkas yang di berikan kepala cabang, Glen menyuruh Serin agar minum, entah kenapa bosnya itu terlihat baik hari ini sampai menyuruhnya minum
Karena biasanya Glen tidak peduli apakah Serin penat ketika harus terus berdiri atau dia haus, tapi kali ini dia terlihat sedikit berbeda, tanpa pikir panjang Serin meraih teko kaca yang berisi teh dan menuangkannya kedalam gelasnya serta gelas Glen
Saat Serin akan menikmati tehnya, tangannya terhenti ketika dia merasa ada yang aneh setelah mencicipi sedikit teh tersebut, “Berhenti pak!!!” ucapnya sontak membuat pria itu kaget, tanpa aba-aba Serin meraih gelas yang di pegang Glen, agar dirinya tidak meminum teh tersebut, ia meletakkan kembali teh Glen yang tadi dia rebut
”kamu ini kenapa?, berani sekali merebut gelasku” bentaknya karena perilaku Serin yang tidak sopan dengan merebut gelasnya
“maaf pak, tapi lebih baik bapak perhatikan ini?!” ucapSerin lalu mengambil gelasnya sendiri dan menyiramkannya pada sebuah tanaman yang ada diruangan tersebut, sebelumnya tidak ada apa-apa, Glen mengerutkan dahinya “apa?” ucap Glen melayangkan tatapan tajamnya pada Serin
“perhatikan dulu” sahut Serin menyuruh Glen agar kembali menatap tanaman yang tadi, benar saja, tidak beberapa lama tanaman tersebut langsung layu bahkan daunnya berwana kecoklatan seakan terkena larutan pembasmi tanaman
Menyaksikan itu Glen membulatkan matanya, ketika melihat tanaman tersebut perlahan layu,”begini-begini saya mahasiswa teknik kimia pak” ucapnya menatap kearah Glen yang masih terdiam setelah menyaksikan apa yang terjadi di depannya
“jika minuman ini masuk kedalam tubuh bapak, maka tidak akan butuh waktu lama untuknya meratakan semua organ tubuh bapak secara keseluruhan alias...” Serin
menggerakkan tangannya seolah sedang menebas leher
Melihat Serin pria itu paham apa yang di maksud pengawalnya itu,”lalu? Maksudmu ada orang yang sengaja memasukkan ini kedalam minumanku agar aku...” mengikuti gaya Serin sebelumnya yang menebas leher, dan mendapat anggukan dari Serin
“tapi siapa?” ucapnya, “ya, mana saya tau” sahutnya, “yakkk… itu kan tugasmu untuk mencari tahu” ucapnya menatap Serin, “iya...iyaa...” sahutnya
“tapi apa boleh saya menaruh curiga pada kepala cabang?” celetuk Serin yang sukses membuatnya mendapat tatapan tidak percaya dari Glen, karena dia menyebut nama kepala cabang, “dia sudah bekerja lama disini mana mungkin dia yang melakukannya” ucap Glen
“kita tidak bisa mempercayai siapapun dalam kondisi ini pak, bagaimana kita buktikan dengan melihat sendiri?” ujarnya memberikan saran, agar rasa penasaran mereka terjawab
“kalau dia meminumnya bagaimana?” tanya Glen, “bapak tenang saja, jika meminum ini sedikit tidak akan berpengaruh kecuali dia meminum semuanya” jelas Serin dan di angguki oleh Glen
Serin mempersilahkan kepala cabang untuk duduk setelah tadi dia bersepakat dengan Glen untuk memanggil dan mengetesnya sendiri
Saat Glen berpura-pura untuk menanyakan beberapa pertanyaan, Serin menuangkan teh yang masih ada dalam teko kaca tersebut
“silahkan diminum pak” ucapnya menawarkan teh tersebut kepada kepala cabang dan kembali ditawarkan Glen setelah kepala cabang sempat menolak, dengan beralasan jika minuman itu hanya disediakan untuk Glen
Karena atasannya yang menyuruhnya, kepala cabang meraih gelas yang berisikan teh tersebut, tapi saat akan minum, gelasnya jatuh dan celananya terkena sedikit tumpahan, dengan beralasan ingin membersihkan celananya, kepala cabang keluar dari ruang kerja Glen
Glen dan Serin menatap satu sama lain, seakan mereka sedang bicara dalam tatapan tersebut, Glen mengajak Serin untuk kembali kehotel, “sesak rasanya terlalu lama berada diruangan ini” ucapnya seraya melonggarkan dasinya dan berakhir meninggalkan perusahaan menuju hotel tempat mereka menginap
...****************...
.
.
.
Jangan lupa dukung author ya chingu dengan Like Vote dan Coment ya biar author semangat untuk update epesode barunya🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Dewi Hapsari Wulandari
keren nih novel begini
2021-11-06
1
Angle
8 jam dgn private jet...jauh beud...jepang aja 6,5 jam dgn komersial
2021-11-01
0
Ahmad Khoir
trik intrik
2021-10-26
0