“apa bapak baik-baik saja?” tanya Serin menanyakan keadaan bosnya itu, dan di angguki oleh Glen, “apa kamu terluka?” tanyanya kembali menanyakan keadaan Serin “Tidak pak” sahutnya dan kembali di angguki oleh Glen
Glen beranjak menuju sofa lantas mendaratkan bokongnya di sofa, entah apa yang ingin di lakukannya ketika menyuruh Serin untuk duduk bersamanya
Glen menatap Serin dan memutar kembali ingatannya
4 tahun yang lalu perusahaanku hampir bangkrut dan akan di ambil alih oleh pamanku, tapi hal itu tidak terjadi karena aku berhasil mengembalikan kondisi perusahaan, dan perusahaan tidak jadi di akusisi oleh pamanku melainkan jatuh ketanganku sebagai satu-satunya pewaris di keluargaku, setahun setelah keberhasilanku Ayahku ditemukan tewas dengan dugaan permbunuhan walaupun pelakunya sudah mendekam di jeruji besi, tetap saja aku tidak yakin jika dia pelaku yang sebenarnya
Entah karena kejadian tadi, pria itu jadi membuka mulutnya dan menceritakannya pada Serin yang sekarang menjadi pengawalnya
“kenapa bapak menerima saya sebagai bodyguard, bukannya menerima pria yang notabennya mungkin lebih kuat?” tanyanya
“karena aku tidak sepenuhnya bisa mempercayai mereka, karena orang yang membunuh Ayahku adalah tangan kanannya sendiri, dan aku hanya lebih tenang jika bodyguardku sesuai dengan kriteriaku” sahutnya dengan nada datar “jadi aku sesuai kriterianya?” gumamnya dalam hati
Entah kenapa Glen merasa lebih nyaman ketika memilih Serin sebagai pengawal pribadinya, dia mengatakan jika tidak mempercayai bodyguard pria padahal di rumahnya banyak bodyguard pria yang berjaga, hanya saja untuk pengawal yang selalu bersamanya dia lebih nyaman dengan wanita yang satu ini
Serin mengangguk pelan tanda dia mengerti apa yang di jelaskan Glen barusan, “lalu? Apa bapak memiliki kecurigaan terhadap paman bapak sendiri?!” tanyanya
Sebenarnya Serin agak aneh memanggilnya bapak karena umur mereka tidak terpaut jauh, hanya beda satu tahun lebih muda dari Glen, tapi karena pekerjaan mau tidak mau dia harus melakukannya
“aku memang memiliki kecurigaan terhadapnya, tapi sejauh ini aku masih tidak memiliki bukti jika dia dalang di balik kematian Ayahku, dan mungkin dia juga orang yang berada di balik penyeranganku tadi” jawabnya dengan mata yang menatap ke bawah
“bagaimana bapak bisa yakin jika pria yang ada di lobby tadi, suruhan paman bapak?” ujarnya kembali melontarkan pertanyaan
“memangnya seberapa berpengaruh paman bapak?!” tanyanya lagi, Serin tidak habis-habisnya memberikan pertanyaan kepada Glen
“sudahlah, aku sudah menceritakannya semuanya padamu, jadi lebih baik kau fokus saja untuk menjagaku” ujarnya lalu beranjak dari sofa menuju kursi kerjanya, meninggalkan Serin yang masih duduk di sofa sambil memperhatikan langkah pria yang berjalan menuju kursi kerjanya
...****************...
Rasanya waktu berlalu begitu cepat hari ini sudah weekend saja, Serin merasa jika pekerjaannya baik-baik saja walau kadang dia harus berhadapan dengan sifat dingin bosnya itu
Pelayan mengetuk pintu kamar Glen untuk memberitahukan jika ada sepupunya diluar, sedang menunggunya di ruang tamu, setelah memberitahukan kepada Glen, lantas wanita yang merupakan pelayan dirumahnya itu turun untuk memberitahukan pria yang kini sedang duduk santai di sofa, jika Glen akan turun menemuinya
“Ryan” serunya seraya berjalan menuruni anak tangga, sontak pria yang merupakan sepupunya itu menoleh dan mendapati jika Glen sedang berjalan menuruni anak tangga
“bagaimana kabarmu?” tanyanya seraya mendudukkan dirinya di sofa, “aku baik” sahutnya
Ryan adalah sepupu Glen yang tinggal di Amerika dan sekarang dia baru saja pulang, karena Ayahnya menyuruh untuk pulang dan mengurus perusahaan
Ditengah obrolan asik mereka, Ryan terdiam ketika tidak sengaja menangkap sosok wanita cantik yang turun menuruni anak tangga dengan balutan piyama yang menutup tubuhnya, serta satu botol kosong di salah satu tangannya
Melihat Ryan hanya diam seperti sedang menatap seseorang, sontak Glen menoleh apa yang sedang dilihat adik sepupunya itu, saat menoleh pria itu mendapati apa yang sedang dilihat Ryan
“apa dia istrimu?” tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya yang masih fokus memperhatikan Serin yang berjalan menuju dapur, “kalau iya, memangnya kenapa?” sahutnya, dengan pandangan yang sama sekali tidak beralih dari langkah Serin
“bisakah kamu melepaskannya dan memberikannya padaku?” ujarnya “aku akan mencarikan gitar spanyol untukmu” tambahnya memberikan tawaran kepada Glen seakan mereka sedang membicarakan sebuah barang
Serin yang saat itu sedang berjalan menuju dapur hanya memberikan senyum sopannya, mana kala dirinya melewati bos dan tamunya yang sedang duduk disofa
Mendengar penawaran yang di berikan Ryan, pria itu hanya menggelengkan pelan kepalanya, dia sangat tau jika adiknya ini sangat suka bermain dengan para wanita, “Cari yang lain saja, jangan yang ini” sahut Glen seraya meraih minuman yang memang sudah di siapkan pelayan untuk dirinya dan Ryan
“kapan kamu menikah?, apa kau menghamilinya!” tanyanya heran, tiba-tiba saja kakak sepupunya itu memiliki istri, “hush… jangan sembarangan, dia wanita baik-baik, aku bukan dirimu yang memakai wanita hanya untuk kesenangan dan kepuasanmu” sahut Glen
Serin yang sedang berjalan menuju kamarnya, lantas memandang bingung ketika tamu bosnya itu memanggilnya dengan sebutan kakak ipar, wanita yang sekarang sedang memegang botol minuman itu mengerutkan dahinya tidak paham kenapa pria yang duduk bersama Glen memanggilnya dengan sebutan kakak ipar, seolah dia istri kakaknya
“kemarilah Serin” ujar Glen menyuruh Serin agar mendekat ketempat mereka sedang duduk, wanita itu lantas berjalan menuruti apa yang tadi di suruh oleh bosnya, “ada yang bisa saya bantu pak?” tanyanya, ia berpikir jika Glen memanggilnya karena ingin memberikan perintah padanya
“kalian suami istri kenapa panggilannya kaku sekali?” ucap
Ryan ketika mendengar Serin bicara dengan bahasa formal, melihat sepupunya yang tidak bisa diam, Glen melayangkan satu pukulan kecil pada lengan Ryan agar diam
“akhhh… kenapa kau memukulku?” ujarnya sembari mengusap lengannya, padahal Glen sama sekali tidak memukulnya dengan keras, dia saja yang melebih-lebihkan
“Ryan, dia bodyguardku namanya Serin” ujarnya memperkenalkan Serin pada sepupunya itu agar dia tidak salah paham
“bodyguard…” gumam Ryan, “malam pak Ryan” sapanya sopan, dan di angguki oleh Ryan, Serin kembali ke kamarnya setelah Glen menyuruhnya untuk masuk ke kamarnya
Ryan yang benar-benar percaya jika Serin adalah istri dari kakaknya, hanya bisa diam mana kala dia tau jika wanita tadi sebenarnya hanya pengawalnya
Meninggalkan hal tadi mereka kembali melanjutkan pembicaraan mereka yang tadi sempat terhenti karena Serin
“Glen berikan saja padaku, malam ini aku sangat ingin bermain, apa lagi jika aku baru saja melihat wanita cantik seperti tadi” ucapnya seakan meminta Serin pada Glen
“aku tidak bisa memberikannya padamu, dia milikku… kau cari saja yang lain! Bukannya masih banyak wanita yang mengantri untuk kau permainkan” balasnya hingga membuat Ryan terdiam mendengar ucapan Glen
“jangan bilang kau menyukai pengawalmu itu, ayolah Glen dia itu hanya wanita biasa, dia tidak pantas jika harus bersanding denganmu di pelaminan, karena derajat kalian sangat berbeda, kau atasan dia bawahan” ucapnya yang tiba-tiba membicarakan tentang derajat dan status
“bilang saja kau ingin memilikinya jadi mengatakan hal seperti ini kepadaku” jawabnya, pria itu tau adiknya akan melakukan segala cara untuk membujuknya walaupun kadang Glen tidak memenuhi keinginannya, termasuk membiarkan Serin jatuh ketangannya
“wah… kau benar-benar menyukainya?” ujar Ryan ketika mendapatkan gelengan dari Glen pertanda dia tidak akan memberikan Serin padanya, “kalau memang kau menyukainya buktikan” ujarnya dan sukses mendapat tatapan tajam dari Glen “maksudmu?” tanyanya
“ya… kalau kau memang
menyukainya aku tidak jadi memintanya darimu” sahut Ryan
“tidak… tidak mungkin aku menyukainya, aku hanya tidak ingin wanita baik sepertinya harus jatuh ketanganmu” jawab Glen membantah pernyataan Ryan
Ryan menyipitkan matanya, “jangan bilang kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?!” ucapnya, mendengar ucapan Ryan, pria itu sontak menatap ke arah adiknya itu
“aku masih mencintainya… tidak mungkin!” sahut Glen dengan menekan kata terakhirnya, “kalau bukan mantanmu, berarti kau menyukai Serin…” jawabnya enteng
“apa hubungannya…?” sahut Glen menaikkan satu alisnya, “ah sudahlah kau pikirkan saja, jangan terlalu menutup diri dari wanita, yang di bawahmu itu perlu di pakai, kalau tidak di pakai bisa-bisa punyamu tidak berfungsi lagi” ujarnya seraya menarik senyum mengejeknya, mendengar ucapan Ryan, Glen membulatkan matanya dan langsung menoleh ke bawah
“aku pergi dulu…” ucapnya sambil tertawa, setelah puas menggoda kakak sepupunya itu, ia melenggang pergi dari rumah kakaknya menyisakan Glen yang masih duduk di sofa sambil memikirkan apa yang tadi di katakan Ryan
...****************...
Saat akan menuju kamar, langkahnya kembali terhenti mana kala dirinya melewati kamar Serin, rasanya ada tali yang menahan kakinya agar berhenti, Glen menghela nafasnya lalu perlahan mengetuk pintu kamar Serin
Mendengar ada yang mengetuk pintu kamarnya, Serin sontak beranjak dari kasur untuk melihat siapa yang mengetuk pintu kamarnya
Cklekkk…
“pak Glen!” serunya melihat bosnya itu sedang berdiri didepan pintu kamarnya, Serin menaikkan satu alisnya, “ada yang bisa saya bantu pak?” tanya Serin, tapi pria yang sedang berdiri di depannya ini hanya diam dan itu kembali membuat Serin bingung
“oh… tidak papa” sahutnya lalu langsung melenggang pergi dari hadapan Serin, wanita itu hanya bisa mengerutkan dahinya, ketika bosnya itu bertingkah aneh tanpa bicara apapun
Serin menghela nafasnya lalu menutup pintu untuk pergi kekasurnya dan bersiap untuk tidur
...****************...
Dikamar, Glen melangkah menuju kasurnya, ia menyandarkan tubuhnya di punggung ranjang entah kenapa jantungnya bekerja 2x lebih cepat dari biasanya, mengatur deru nafasnya
Glen memejamkan matanya dengan posisi tubuh yang masih bersandar pada punggung ranjang
“apa aku benar-benar menyukainya… eyyy.. Glen baru satu minggu dia jadi pengawalmu dan bisa-bisanya kamu berpikir seperti itu, ingat dia itu pengawalmu tidak lebih dari itu, masih banyak wanita yang lebih pantas untukmu diluar sana” gumamnya dalam hati
...****************...
“apa kamu sudah menemukan di mana Serin tinggal?” tanya seorang wanita yang tidak lain adalah ibu Serin
David yang merupakan suaminya, hanya bisa menggelengkan kepalanya, pertanda dia belum menemukan dimana Serin tinggal
Marisa menghela kasar nafasnya, “sudah hampir satu bulan anak itu pergi dari rumah” lirihnya karena merasa khawatir, bagaimana nasib anaknya sekarang, apakah dia bisa bertahan hidup di luaran sana, itulah yang sekarang sedang Marisa pikirkan
“sudahlah jangan terlalu dipikirkan, nanti dia juga bakal pulang” sahut David setelah mendengar ucapan istrinya itu
Sebenarnya David cemas dan khawatir tentang keberadaan sang anak apakah dia masih ada dalam keadaan yang baik-baik saja, walau bagaimanapun juga Serin adalah seorang wanita terlebih dia adalah anak semata wayang, tentu saja keberadaannya yang entah dimana itu menjadi kecemasan tersendiri bagi kedua orang tuanya
...****************...
.
.
.
Jangan lupa dukung author ya chingu dengan Like Vote dan Coment ya biar author semangat untuk update epesode barunya🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
azril arviansyah
masih setia ya thor
2022-08-23
0
Umi Latif
blm...ada tantangan...msh trs baca...
2021-10-16
0
lina k
sukaaa aku thoorrr
2021-07-25
2