Pengawal Cantik
❗❗❗
SEBELUM LANJUT, SILAHKAN BACA DESKRIPSI NOVEL, PAHAMI!!! JIKA TIDAK SUKA ALURNYA SILAHKAN JANGAN DI LANJUTKAN... JANGAN SALAHKAN AUTHOR JIKA TIDAK SUKA CERITANYA, BIKIN CERITA GAK SEMUDAH BERKOMENTAR, DAN TOLONG BIJAK DALAM BERKOMENTAR🙏🏻
...****************...
Serina Cassandra Nix atau Sering di panggil Serin adalah gadis cantik yang memiliki perawakan yang bagus, berkulit putih, serta memiliki kemampuan bela diri yang mempuni dan merupakan mahasiswi lulusan Sains, gadis itu bermimpi untuk pergi ke Akademi Kepolisian, masuk ke akademi sains merupakan keterpaksaan baginya karena menuruti keinginan kedua orang tuanya
Orang tuanya ingin Serin kembali melanjutkan pendidikannya dan mengambil jalan yang sama dengan orang tuanya yaitu sebagai sorang dokter, tentu Serin menolak mentah-mentah keinginan orang tuanya, keinginan pertama orang tuanya agar masuk fakultas sains sudah diturutinya sekarang dia hanya ingin menggapai mimpinya sesuai keinginannya
Ayahnya merupakan direktur utama di sebuah rumah sakit besar yang termasuk anak perusahaan dari Nix Group, sedangkan ibunya merupakan Kepala bedah bagian Neurologi dirumah sakit yang sama
Karena itu kedua orang tuanya ingin anak semata wayangnya itu mengikuti langkah yang sama dengan mereka tanpa mendahulukan keinginan sang anak
Karena tuntutan itu Serin bertengkar hebat orang tuanya dan memutuskan untuk pergi dari rumah tanpa membawa satu asset orang tuanya dan hanya membawa pakaiannya, dengan uang tabungannya, dia menyewa sebuah rumah sederhana untuk ditinggalinya sembari mencari pekerjaan untuk kehidupannya sehari-hari
...---...
Bunyi Alarm yang berisik membangunkan Serin dari tidurnya, meraih jam bermaksud untuk mematikannya, menyibak selimutnya Serin beranjak dari kasur dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan bersiap untuk mencari lowongan pekerjaan
Sekarang ia harus bertahan hidup tanpa sokongan dari kedua orang tuanya, ia benar-benar pergi jauh dari rumah bahkan orang tuanya sampai masih tidak menemukan keberadaan Serin, wanita itu bahkan mengganti nomor telponnya agar tidak bisa di telpon dan dilacak oleh Kelvin yang merupakan tangan kanan Ayahnya
Serin mendaratkan bokongnya di tepi kasur sudah beberapa hari setelah dirinya mengajukan lamaran tapi tidak ada satupun yang memanggilnya untuk melakukan interview, rasanya dia hampir putus asa karena uangnya hanya cukup untuk sebulan kedepan dan bahkan itu sudah dia bagi se rata mungkin untuk perharinya
Wanita itu menghela nafasnya dan mengusap kasar wajahnya, tidak beberapa lama ia teraih pada suara telpon yang berbunyi, meraih ponslenya Serin menjawab panggilan dari sahabatnya itu
Selesai dengan telponnya Serin beranjak dari tempatnya menuju lemari untuk mencari pakaian yang pas untuk di pakainya ke pesta, karena tadi Lidiya meminta agar di temani ke pesta pernikahan teman kantornya
Selesai dengan pakaiannya wanita itu duduk di depan kaca seraya meraih beberapa kosmetik untuk memoles wajahnya agar tidak terlalu pucat
...---...
Terlihat seorang pria sedang berdiri menatap kota dari jendela kaca yang ada diruangannya dengan tangan yang dimasukkan ke saku celananya, “apa kau sudah dapat?” tanyanya tanpa menatap wanita yang berdiri di belakangnya yang tidak lain adalah sekertarisnya
“maaf pak untuk saat ini belum ada yang sesuai dengan kriteria bapak, kebanyakan yang melamar adalah pria” jawabnya menunduk karena belum menyelesaikan perintah dari bosnya itu, “saya akan mencari secepatnya pak” tambahnya
“baiklah aku akan memberi waktu untukmu, jika dalam satu minggu kau tidak mendapatkannya maka bersiaplah untuk memberesi barangmu” ucapnya dengan nada dingin tanpa meoleh kebelakang
Wanita yang sedang berdiri di belakangnya itu hanya bisa menelan kasar salivanya ketika mendengar ucapan dari atasannya, sedikit menundukkan tubuhnya wanita itu kembali ke meja kerjanya
“Serin…” panggil seorang wanita dari dalam mobil yang sedang duduk di kursi kemudi, mendapati jika itu Lidiya wanita yang berbalutkan dress selutut itu lantas masuk dan duduk di sebelah kursi kemudi, melihat Serin sudah masuk Lidiya melajukan mobilnya menuju tempat berlangsungnya pesta tersebut
“apa kau tidak akan kembali kerumah Rin, kamu yakin ingin tinggal mandiri, tinggal sendiri tidak semudah itu Rin” ucap Lidiya yang masih fokus pada kemudinya
“aku tidak akan pulang sampai aku mendapatkan apa yang ku inginkan selama ini aku sudah mengikuti keinginan mereka , aku hanya ingin hidup sesuai keinginanku dan bebas dari tuntutan mereka” sahut Serin yang masih pada pendiriannya
Lidiya hanya bisa mengangguk dia tau jika sahabatnya ini sudah bertekad maka dia harus mendapatkannya, apapun itu caranya
Serin dan Lidiya sudah berteman sejak mereka berada di bangku SD sampai SMA, hanya saja mereka memilih jurusan yang berbeada ketika masuk ke perguruan tinggi
“sebenarnya CEO perusahaanku sedang mencari seorang bodyguard, jika kau tertarik aku akan membantumu” ucapnya menoleh sekilas kearah Serin lalu kembaii fokus pada setirnya
Serin menoleh kearah Lidiya yang sedang fokus pada setirnya, “benarkah, aku akan datang ke perusahaanmu besok” ucapnya senang karena akhirnya ada kesempatan untuknya mendapat pekerjaan walaupun hanya menjadi seorang bodyguard
“kau yakin, lebih baik kau pikirkan lagi dia sedikit beda dari kebanyakan orang” sahut Lidiya, “aku sangat membutuhkan pekerjaan, biarkan aku mencoba sekali jika tidak lolos maka aku akan mencari pekerjaan lain” ujarnya, Lidiya menghela nafasnya dan mengangguk pelan
...---...
Lidiya dan Serin berdiri di samping meja bundar sambil memegang satu gelas minuman di tangan, terlihat seorang wanita yang tidak lain adalah teman kantor Lidiya berjalan menghampiri mereka
“siapa?” tannya Sera rekan kerja satu divisi Lidiya, “ah, dia temanku Serin, Serin kenalkan ini Sera temanku” ujarnya memperkenalkan satu sama lain dan di angguki oleh Sera dan Serin
“apa kau melihat CEO kita?” tanyanya pada Lidiya, “aku rasa tidak mugnkin bos kita itu akan datang walaupun di undang lewat jelur VIP, bahkan akan sangat aneh jika pak Glen datang” jawab Lidiya dan mendapat anggukan dari Sera
Mereka menghabiskan waktu cukup lama di pesta sebelum akhirnya mereka pulang, Lidiya mengantarkan Serin pulang kerumahnya
...---...
Malam yang terasa lelah itu berlalu begitu saja berganti dengan cahaya matahari yang menyinari keseluruh penjuru
Serin sekarang sedang berdiri di depan sebuah gedung tinggi yang mungkin memiliki sekitar 23-25 lantai, Ia menghela pelan nafasnya dan berjalan masuk keloby perusahaan menuju sebuah meja resepsionis
“ada yang bisa saya bantu?” tanya resepsionis yang melihat kedatangan Serin kemejanya, “saya ingin melamar pekerjaan” jawabnya, “kalau boleh saya tau untuk begian apa?” tanya resepsionis, “saya melamar untuk posisi bodyguard” jawabnya lagi
Mendengar jawaban Serin wanita yang berpropesi sebagai resepsionis itu meraih telponnya dan mulai bicara dengan seseorang di dalam telpon kantor
Meletakkan telponnya resepsionis mengarahkan Serin untuk pergi ke lantai 23 menuju ruangan sekertari dari CEO
Ia melangkah masuk menuju sebuah meja untuk bertanya kemana lagi dia harus pergi dan menyerahkan surat lamarannya
“apa kau yang bernama Serin?!” tanya seorang wanita yang sedang berdiri dihadapannya dan di angguki oleh Serin, “bisa saya lihat surat lamarannya?” tanyanya
Serin sontak memberikan map yang berisi surat lamarannya, meraih amplop Vina membuka dan melihat setiap kertas yang ada di dalam ampllop besar berwarna coklat itu, ia menarik senyum tipisnya lalu mengajak Serin untuk masuk kesebuah ruangan
Tok….tok…tokkk
Setelah mengetuk pintu Vina masuk bersama Serin yang mengekor di belakangnya, matanya menjelajah kesetiap penjuru ruangan, meletakkan berkas lamaran Serin, Wanita itu beranjak dari ruangan bosnya meninggalkan Serin dan Glen yang merupakan CEO dari perusahaan tempat dirinya berdiri sekarang
Pria yang memiliki kekuasaan penuh atas perusahaan itu beranjak dari kursi kerjanya dan berjalan menuju sofa, mendaratkan bokongnya di sofa Glen menyuruh Serin agar duduk di sofa bersamanya
Memeriksa beberapa berkas yang ada di dalam amplop, lalu meletakkannya di atas meja, ia menatap wanita yang sekarang sedang duduk di ujung sofa yang sama dengannya
“apa kau bisa menjaga manusia?” ucapnya mulai melontarkan beberapa pertanyaan, “bisa pak” sahut Serin dan mendapat anggukan oleh Glen
“apa kau bersedia tinggal di tempat yang di sediakan?” tanyanya lagi, Serin sempat ragu untuk yang satu ini tapi dia memilih untuk tidak menjawab tidak keberatan dan bersedia untuk tinggal di tempat yang sudah di sediakan
“apa kau bersedia untuk melakukan semua yang saya suruh?” tanyanya lagi, dan mendapati jawaban yang sama seperti sebelumnya
Glen menganggukkan pelan kepalanya “baiklah kau bisa bekerja mulai besok” ucapnya lalu beranjak dari sofa menuju kursi kerjanya karena masih ada beberapa berkas yang perlu dia periksa dan tanda tangani, bahkan Serin belum sempat mengucapkan terimakasih karena dirinya sudah diterima bekerja
Serin hanya bisa diam dan sedikit membungkukkan badannya sebelum akhirnya dia beranjak pergi dari ruangan Glen
...---...
Meletakkan tasnya Serin duduk di tepi ranjak sebentar untuk menghilangkan penatnya, tidak beberapa lama setelah itu ia kembali beranjak dari duduknya dan melangkah menuju lemari untuk memberesi pakaiannya, karena tadi sekertaris Glen sudah menelpon jika dirinya akan di jemput oleh supir Glen
Jam sudah menunjukkan pukul 18.00 ia duduk di sofa sambil memeriksa ponselnya, tidak lupa dia mengirimkan pesan pada Lidiya jika dirinya diterima bekerja di perusahaan yang sama dengan Lidiya
Tin…Tin…
Suara klakson mobil terdengar dari halaman rumahnya, menyimpan ponselnya kedalam saku celananya, Serin berjalan sambil menarik kopernya menuju mobil yang sekarang sedang menunggunya di depan rumah
...---...
Tidak butuh waktu lama mereka akhirnya sampai di sebuah rumah mewah yang didepannya di jaga oleh beberapa pria bertubuh besar, saat dirinya turun dari mobil terlihat seorang wanita yang mungkin seumuran dengan ibunya datang menghampirinya
“mari ikut saya nona, tuan sudah menunggu di dalam” ucapnya seraya meraih koper Serin yang tadi sudah di turunkan oleh sopir dari bagasi
Serin berjalan mengekor di belakang wanita itu nanar mata yang manatap ke sekeliling, dengan perasaan sedikit kagum “bagaimana bisa di usianya yang muda itu dia bisa mendapatkan semua ini” gumamnya dalam hati
Glen Alexander Darion adalah seorang pembisnis muda yang sukses di usia yang terbilang muda yaitu usia 26 tahun, dia melanjutkan bisnis Ayahnya yang sebelumnya hampir mengalami kebangkrutan, tapi karena kecerdasan dan kepiawaiannya dalam berbisnis dia berhasil menaikkan pendapatan perusahaan dan mempu membuatnya menjadi seorang billioner muda
Masuk kedalam rumah Serin melihat seorang pria yang tidak lain adalah bosnya sedang duduk santai di ruang tamu sambil memainkan ponselnya
“tuan nona Serin sudah datang” ucap pelayan sopan, “bawa dia ke kamarnya” jawabnya singkat dengan pandangan yang tidak teralih sama sekali dari ponselnya
Wanita itu berjalan mengikuti pelayan yang membawanya menuju kamarnya, “kamar nona disini, kalau butuh bantuan silahkan panggil saya” ucapnya lembut dan mendapat senyuman ramah dari Serin, tidak lupa Serin mengucapkan terimakasih pada pelayan yang sudah pergi
Serin meraih koper dan mulai menyusun pakaiannya kedalam lemari, selesai menyusun pakaiannya, wanita itu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya
...---...
.
.
.
.
aku harap kalian menyukai karya ku ya, jangan lupa untuk like jika kalian menyukainya terima kasih🥰🥰
.
.
Ilustrasi pemain
Serina Cassandra Nix
Glen Alexander Darion
Lidiya Luva
Ryan Anderson Darion
Vina Regina
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
azril arviansyah
lanjut
2022-08-23
0
Angle
so far so good. suka peran yg tidak cengeng dan tertindas.
2021-11-01
0
Umi Latif
visual ny kereeen
2021-10-16
0