Ta'aruf 2

Hari berganti pagi seorang pria tua sedang berdiri di depan jendela kaca yang besar sedang melihat pemandangan di sekitar kantor nya yang lumayan tinggi karena ia sedang di gedung di lantai 7.

Dengan wajah sedikit cerah karena tadi malam ia mendapatkan kabar gembira.

Flashback on

Malam itu setelah mendengar keputusan putrinya Ustadz Khairul langsung menelpon sahabatnya.

draat..draat.. draat..

Kakek Rusdi📱

"halo Assalamualaikum Ustadz"

Ustadz Khairul📱

"Wa'alaikumus salam warahmatullahi wabarakatuh pak Rusdi"

Kakek Rusdi📱

"Sepertinya ada kabar gembira ini. karena ustadz menghubungi saya"

Ustadz Khairul📱

"Alhamdulillah.. iya ustadz ini kabar gembira "

Kakek Rusdi📱

"Apakah kabar gembira itu tentang santriwati yang mau bersedia untuk menjadi istri cucuku?"

Ustadz Khairul 📱

"Maaf pak.. memang ada yang bersedia menjadi istri cucu bapak. tapi bukan santriwati"

kakek Rusdi terdiam ia sedih karena yang di harapkan ternyata bukan. padahal dia menginginkan cucunya mendapatkan seorang Hafidzah karena dia yakin cucunya akan berubah menjadi lebih baik pastinya karena akan di bimbing seorang istri yang Sholehah.

Ustadz Khairul📱

"Bapak masih di sana?"

Kakek Rusdi📱

"Maaf ustadz. iya saya masih disini. lalu siapa yang bersedia ustadz.?

Ustadz Khairul📱

"Putriku pak."

kakek Rusdi terkejut dan juga bahagia mendengar kabar itu karena dia juga mengetahui siapa putri ustadz Khairul. bukan hanya seorang hafidzoh saja yang diharapkan kini tapi dia juga seorang Alimah. Dia sangat bersyukur kepada Allah. karena dia hanya minta seorang Hafidzah tapi Allah malah memberikan yang lebih. yaa Allah maha baik.

Hingga tak terasa air mata mengalir.

Kakek Rusdi📱

"Anisah.? Nur Anisah Humairah?"

kakek menanyakan lagi karena dia seakan dia tak percaya.

Ustadz Khairul📱

" Iya pak. Anisah.! Nur Anisah Humairah putriku. apakah bapak bersedia?" jawab ustadz menyakinkan kakek Rusdi.

kakek Rusdi📱

" Maa syaa Allah.. saya mau ustadz.. Alhamdulillah Allah ternyata memberikan yang lebih dari yang saya harapkan."

Ustadz Khairul 📱

"Baiklah kalau begitu. saya tunggu Ta'aruf nya di tempat saya"

Kakek Rusdi 📱

"Terimakasih ustadz besok ba'da Ashar saya datang berserta cucu saya. sekali lagi terimakasih."

Ustadz Khairul📱

"baiklah kalau begitu saya dan keluarga akan menunggunya. kalau begitu saya tutup telponnya. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

Kakek Rusdi 📱

"Iya ustadz. Wa'alaikumus salam warahmatullahi wabarakatuh".

Tuut.. panggilan berakhir. dan membuat kakek begitu bahagia dan memuji-muji kebesaran Allah Subhana Wa Ta'ala sebagai rasa syukurnya.

Flash**back off**

Saat kakek Rusdi lagi menikmati keheningannya sambil memandang di luar jendela. tiba-tiba pintu di ruangannya di ketuk.

Tok..tok..tok

"Masuk!!" Jawab kakek masih posisi sama. tak lama pintu terbuka dan masuklah Pria tampan berpostur tinggi berjalan mendekati meja kerja milik kakek Rusdi.

"Kakek memanggil Diyan?" tenyata Ardiyan cucu Kakek Rusdi yang datang.

"Iya duduklah Diyan!" ucap kakek masih posisi sama, membelakangi Ardiyan.

"Ardiyan? Kau masih ingat janji Mu? di mana waktu itu kau berjanji akan menuruti keinginan kakek apapun itu. kau mengingatnya?" Ucap kakek masih posisi yang sama.