SAKIT TAK BERDARAH

"Lebih baik kamu Tidur, Tidak baik ibu hamil kekurangan tidur, Besok kita harus bekerja...."Sakia mendengus kesal saat Winda menyuruh nya untuk tidur, Ia masih ingin mendengar kisah Winda dengan Reyhan...

"TapiKan Mbak...."

"Lain kali mbak akan ceritakan kepada kamu Kisah Winda dan Rey..."Sakia hanya mengangguk cemberut, Ia meraih toples yang ada diatas meja lalu memeluknya dengan kuat, Seperti toples Kue itu akan diambil oleh seseorang.

"Aku makan Kue dulu Mbak, Mbak duluan aja!!..."Ucap nya meraih Remot dan mengganti siaran Tv, Winda pun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar yang berhadapan dengan kamar Sakia, Rumah itu tidaklah terlalu besar, Hanya memiliki Dua kamar, dapur dan Ruang tamu, Hanya cocok dihuni untuk dua orang saja.

"Kenapa Filem kesukaan aku belum tayang sih..."Gerutu nya seraya memencet remot yang ada ditangan nya, Ia melihat kearah Kamar Winda, Mungkin perempuan itu sudah tidur pikir nya.

Tangan Sakia berhenti memencet Remot, Ia bangkit dan berniat mematikan Tv, Tetapi tangan nya seketika terhenti yang ingin memencet tombol Off saat melihat Orang yang ia rindukan tetapi ia juga benci muncul diTv bersama Sahabat yang sudah merebut kekasihnya.

Arka Damian dan Tiara akan melangsungkan Tunangan Bulan depan, itulah kata-kata yang tertera didalam Tv, Air mata Sakia seketika jatuh memyapu wajah cantik nya, tangan nya bergetar, penglihatannya buram karna air mata yang memenuhi bola mata nya.

"Secepat itu kamu melupakanku Burung Beo, bahkan Kamu sudah merencanakan Semua ini, Sakit Arka, Sakit, Kenapa kamu setega ini sama aku, Apa kamu tau? Aku disini tersiksa menahan Rinduku padamu dan Kamu malah asik bersama Wanita itu..."Sakia langsung mematikan Tv dan berlari kekamar nya, Ia ingin menangis sejadi-jadi nya.

Masuk kedalam Kamar, Sakia langsung menuju Kamar mandi, Tubuh Sakia tidak dapat ia tahan lagi, Ia terduduk dilantai kamar mandi, memukul dadanya yang terasa sakit.

"Kenapa Aku harus bertemu dengannya tuhan, Kenapa kamu mempertemukan aku dengannya jika ujung-ujungnya engkau memisahkan kami..."Hati Sakia menjerit merasakan sakit yang begitu dahsyat, Mungkin inilah Yang orang bilang, Sakit tapi tak berdarah...

Sakia menangis terisak,Ia memegang perutnya yang masih rata, Ada kehidupan yang ada dalam perut rata itu.

Sakia bangkit dan keluar dari Kamar Mandi, Hati dan tubuhnya sangat lelah, Ia ingin beristirahat dari semua Siksaan Yang Alam berikan padanya...

Mentari pagi menyingsing bumi memberikan cahaya nya yang terang menderang, membangunkan setiap insan yang masih setia tertidur dengan mimpi indah nya...

"Hoammm...."Sakia menguap, Mengucek mata nya perlahan mengumpulkan sebagian kesadaran yang masih berlarian kesana kemari, Setelah Kesadaran nya sudah terkumpul sempurna, Sakia turun dari ranjang berjalan masuk kedalam kamar mandi...

Selesai mandi dan berpakaian, Sakia keluar dari kamar dan berjalan menuju Dapur, Ia sekilas melirik kamar Winda yang masih tertutup rapat, Mungkin masih siap-siap pikir Sakia...

"Masak apa ya?..."Sakia mengetuk dagu nya dengan jari Telunjuk nya ,berjalan menuju kulkas, Senyum Sakia mengembang saat melihat Telur didalam kulkas, Ia mulai memasak,

dia akan membuat Nasi Goreng dengan telur ceplok diatas nya bersama kecap yang sedikit kental, emm... baru membayangkan saja sudah membuat Sakia lapar...

Sementara ditempat lain, Seorang pria menuruni anak tangga satu persatu, Ia berjalan menuju Meja makan yang disana sudah Ada Kakek beserta kedua orang tua nya..

"Pagi Kek, Pagi Ma, pa..."Sapa Arka seraya duduk dikursi tepat disamping Mama nya..

"Pagi..."Jawab mereka singkat...

Arka melihat menu makan, Ia tersenyum sumringah saat melihat Udang goreng didepan nya, baru saja tangan nya bergerak ingin mengambil udang itu tangan nya sudah dipukul membuat ia meringis kesakitan...

"Apa yang ingin kamu lakukan?..."Tanya Sang mama menatap Arka dengan pandangan bingung, begitupun dengan Kakek dan Papa nya...

"Mengambil udang itu..."Jawab Arka menunjuk udang yang ada dihadapan mama nya..

"Apa yang kamu katakan? Sejak kapan kamu suka udang? Kamu itu alergi udang,Belum ingat waktu kelas 3 Sd, Kamu sampai dilarikan kerumah sakit habis makan udang..."Mama Mengambil udang yang ada dihadapan nya, Ia lalu menyerahkan nya kepada Pembantu yang kebetulan sedang ada didapur....

Arka melengos pelan, pandangan nya belum teralihkan dari Udang yang sendang dibawa pergi oleh pelayan, tak berselang lama, seorang pelayan yang berbeda pun datang, membawa Piring yang berisi Ikan Bakar kesukaan Arka...

Arka yang mencium Aroma ikan bakar yang baru saja diletakkan oleh pembantu mendadak perut nya seperti diaduk-aduk, Keringat dingin mulai keluar dari Dahi nya, Arka segera bangkit dari duduk nya dan berlari menuju kamar mandi yang berada didapur, menumpahkan apa saja yang ada didalam perut nya, kakek Mama dan Papa nya, merasa bingung dengan tingkah Arka, dengan segera mama cantik itu menyusul Arka yang masih berada didalam kamar mandi, Ia membantu Arka dengan memijit tengkuk nya...

"Kamu Kenapa Sih Ka?..."Tanya mama Sintia melihat putra nya yang terlihat pucat, Arka hanya menggeleng pelan...

Setelah merasa baikan, Mama Sintia membantu Arka untuk kembali kemeja makan, baru saja Arka keluar dari kamar mandi, Ia kembali ingin muntah...

"Mah Buan ikan busuk itu, Arka ngak Kuat!!..."Seru nya menghapus keringat nya...

Mama Sintia mengeryitkan dahinya mendengar ucapan sang putra, Ia keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju meja makan, sedari tadi Mata Mertua dan Suami nya tidak lepas dari nya, Mama Sintia mengambil piring yang berisi ikan bakar,mencium aroma nya dengan pelan, kening Mama Sintia mengerut dalam...

"Ikan ini sangat harum Arka,..."Ujar nya pada sang anak yang baru saja keluar dari Kamar mandi, Arka menggeleng, tangan nya masih fokus menutup hidung nya rapat-rapat...

"Aku tidak suka Mah, buang Saja!!..."Seru nya seraya mendudukkan pantatnya dikursi, Mama Sintia menggeleng pelan, ia memanggil pelayan dan menyuruh nya membuang ikan itu...

"Kamu kenapa sih Ka kayak orang Ngidam aja?..."

"Uhukk Uhukk...."Arka yang sedang meneguk air minum nya terbatuk saat mendengar Ucapan dari Papa nya, ia terdiam, seraya melihat Papa nya...

"Papa ngomong apa sih, Ngaco..."Ucap Arka setelah beberapa saat terdiam, papa nya hanya mengangkat bahu, mereka pun kembali makan dengan tenang...

Selepas sarapan, Arka pamit berangkat bekerja, didalam mobil ia terus memikirkan ucapan Papanya yang mengatakan ia sedang ngidam...

"Akhh... Apa sih yang kamu fikiran Ka, Semua itu tidak benar, kamu hanya tidak Mut, Bukan ngidam....."Bantah nya pada sendiri, Arka memukul kepalanya berkali-kali berharap semua pikiran bodoh terhapus dari otak nya...

Terpopuler

Comments

Yanti dian Nurhasyanti

Yanti dian Nurhasyanti

bagus yg ngidam bapanya ... biar tau rasa gimana sakitnya wanita hamil🤭😚😚😚

2023-08-16

0

Chesta Haydar

Chesta Haydar

bagus yg ngidam arka biar tersiksa sendiri.

2023-06-25

0

Chesta Haydar

Chesta Haydar

rasain kmu arka krn udh menolak saling n calon anakmu. skrg kmu kena hukuman dari anakmu yg ngidam itu.

2023-06-25

0

lihat semua
Episodes
1 1 HARI YANG MENYAKITKAN
2 PERGI MUNGKIN LEBIH BAIK
3 TERSAYAT SEMBILU
4 MASALALU WINDA
5 MASALALU WINDA 2
6 HARI PERTAMA BEKERJA
7 SAKIT TAK BERDARAH
8 SEBUT NAMAKU DENGAN PENUH RASA CINTA
9 INI CONTOH ORANG NGIDAM
10 KESALAHAN PART 1
11 KESALAHAN PART 2
12 LAHIR NYA SANG PEWARIS YANG TERBUANG
13 ARGA RADIPUTRA
14 PERTEMUAN
15 DUA LAWAN SATU
16 KEHIDUPAN BERSAMA SANG BUAH HATI
17 JANTUNG YANG BERDETAK
18 KEMBANG GULA
19 Menorehkan luka
20 Minta maaf pada Mommy
21 Mimpi yang berulang
22 Goyang Dumang
23 Setan edan
24 Pria brengsek
25 Senyuman
26 Maafkan Aku
27 hanya kebetulan
28 Pinang terbelah dua
29 Keindahan sempurna
30 Tertarik
31 Pertemuan setelah 3 tahun
32 Apa dia putraku?
33 Membenci dengan seluruh hidupku
34 Maafkan Aku
35 Situasi yang sulit
36 Terlalu lemah
37 Hari itu
38 Perjodohan
39 Golongan darah langkah
40 Alasan sebenarnya
41 Melihat dari jauh
42 Om Ganteng
43 Kemarahan
44 Kemarahan Part 2
45 Orang misterius
46 Terluka parah
47 Nona Muda
48 Kembali Nya Reyhan
49 Arga diculik
50 Dalang dibalik penculikan Arga, Dan Terbongkarnya Alasan Arka
51 Wanita merepotkan
52 Bertemunya Winda & Reyhan
53 Menemui Jihan
54 Wanita Berbeda...
55 Ciuman pertama
56 Berusaha meyakinkan
57 Pertengkaran Siska dan Jio
58 Datangnya penganggu
59 Pria pemaksa
60 Sangat Yakin
61 Memikirkan Arka
62 Pria pengecut
63 Jujunya Arka dan marahnnya Mama Sintia dan Papa Dirga
64 Aku masih mencintaimu
65 Terbongkarnya Rahasia Tiara
66 Nona Akila Aditama
67 Undangan
68 Dihadang musuh
69 Membongkar semuanya
70 Kemarahan Sakia
71 Penolakan Sakia
72 Mencoba merebut hati Sakia
73 Bekerja Sama
74 Kekesalan Arka
75 Teman Tapi Mesra
76 Berdua didalam Kamar
77 Cemburunya Jio dan Ciuman mendadak
78 Permintaan Maaf Kakek dan ketulusan hati Sakia
79 Pengakuan Cinta Jio
80 Cemburu( hanya milikku)
81 Mengetahui kebenaran( mati lampu)
82 Sakia diculik
83 Marko Leo Amora
84 Pengorbanan Arka
85 Penyelamatan
86 Mengakhiri
87 Penyebab dan penyesalan
88 Janji
89 Rencana lamaran
90 Minta Restu
91 Lamaran
92 Kanker Darah
93 Merelakan
94 Cinta segitiga
95 Kamu dan Aku
96 Mimpi Buruk
97 Malam kelabu untuk Jihan
98 Penyesalan Jio
99 Bukan Cinta tapi Nafsu
100 Pernikah Arka dan Sakia
101 Hamil
102 Menang banyak
103 Mie instan
104 Jujur
105 Kerbau pemalas
106 melamar
107 Menghilangkan Hukuman
108 Jihan menghilangkan
109 Permintaan Siska
110 Akhir sebuah cerita..
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1 HARI YANG MENYAKITKAN
2
PERGI MUNGKIN LEBIH BAIK
3
TERSAYAT SEMBILU
4
MASALALU WINDA
5
MASALALU WINDA 2
6
HARI PERTAMA BEKERJA
7
SAKIT TAK BERDARAH
8
SEBUT NAMAKU DENGAN PENUH RASA CINTA
9
INI CONTOH ORANG NGIDAM
10
KESALAHAN PART 1
11
KESALAHAN PART 2
12
LAHIR NYA SANG PEWARIS YANG TERBUANG
13
ARGA RADIPUTRA
14
PERTEMUAN
15
DUA LAWAN SATU
16
KEHIDUPAN BERSAMA SANG BUAH HATI
17
JANTUNG YANG BERDETAK
18
KEMBANG GULA
19
Menorehkan luka
20
Minta maaf pada Mommy
21
Mimpi yang berulang
22
Goyang Dumang
23
Setan edan
24
Pria brengsek
25
Senyuman
26
Maafkan Aku
27
hanya kebetulan
28
Pinang terbelah dua
29
Keindahan sempurna
30
Tertarik
31
Pertemuan setelah 3 tahun
32
Apa dia putraku?
33
Membenci dengan seluruh hidupku
34
Maafkan Aku
35
Situasi yang sulit
36
Terlalu lemah
37
Hari itu
38
Perjodohan
39
Golongan darah langkah
40
Alasan sebenarnya
41
Melihat dari jauh
42
Om Ganteng
43
Kemarahan
44
Kemarahan Part 2
45
Orang misterius
46
Terluka parah
47
Nona Muda
48
Kembali Nya Reyhan
49
Arga diculik
50
Dalang dibalik penculikan Arga, Dan Terbongkarnya Alasan Arka
51
Wanita merepotkan
52
Bertemunya Winda & Reyhan
53
Menemui Jihan
54
Wanita Berbeda...
55
Ciuman pertama
56
Berusaha meyakinkan
57
Pertengkaran Siska dan Jio
58
Datangnya penganggu
59
Pria pemaksa
60
Sangat Yakin
61
Memikirkan Arka
62
Pria pengecut
63
Jujunya Arka dan marahnnya Mama Sintia dan Papa Dirga
64
Aku masih mencintaimu
65
Terbongkarnya Rahasia Tiara
66
Nona Akila Aditama
67
Undangan
68
Dihadang musuh
69
Membongkar semuanya
70
Kemarahan Sakia
71
Penolakan Sakia
72
Mencoba merebut hati Sakia
73
Bekerja Sama
74
Kekesalan Arka
75
Teman Tapi Mesra
76
Berdua didalam Kamar
77
Cemburunya Jio dan Ciuman mendadak
78
Permintaan Maaf Kakek dan ketulusan hati Sakia
79
Pengakuan Cinta Jio
80
Cemburu( hanya milikku)
81
Mengetahui kebenaran( mati lampu)
82
Sakia diculik
83
Marko Leo Amora
84
Pengorbanan Arka
85
Penyelamatan
86
Mengakhiri
87
Penyebab dan penyesalan
88
Janji
89
Rencana lamaran
90
Minta Restu
91
Lamaran
92
Kanker Darah
93
Merelakan
94
Cinta segitiga
95
Kamu dan Aku
96
Mimpi Buruk
97
Malam kelabu untuk Jihan
98
Penyesalan Jio
99
Bukan Cinta tapi Nafsu
100
Pernikah Arka dan Sakia
101
Hamil
102
Menang banyak
103
Mie instan
104
Jujur
105
Kerbau pemalas
106
melamar
107
Menghilangkan Hukuman
108
Jihan menghilangkan
109
Permintaan Siska
110
Akhir sebuah cerita..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!