Dendam Dan Cinta

Dendam Dan Cinta

Stevan...

Seorang pria tampan,,, putih,, tinggi sedang menyetir mobilnya menuju ke sebuah klub,, pria itu bernama Stevan.

Tiba di Night Club

"Selamat malam tuan,," sapa para penjaga di klub itu sambil menundukkan kepala mereka begitu mereka melihat Stevan.

Stevan membalas sapaan mereka lalu kembali lanjut jalan menuju ke lift khusus untuknya.

"Selamat malam tuan,," sapa seorang wanita sambil menundukkan kepalanya dengan sopan.

"Malam," ucap Stevan,, lalu kembali berjalan menuju ke tempat para wanita sedang duduk bersama di dalam klub itu.

"Bagaimana kabar kalian?" tanya Stevan kepada para wanita itu.

"Baik tuan," jawab para wanita itu bersamaan sambil menundukkan kepala mereka dan tersenyum.

"Bagus,, jaga para tamu yang ada disini,, temani mereka jangan sampai ada keluhan apapun dari mereka,," ucap Stevan sambil tersenyum.

"Baik tuan,," ucap para wanita itu.

Setelah itu Stevan pun kembali berjalan keluar dari klub miliknya itu,, dia hanya datang melihat sebentar memastikan para wanita-wanita yang menemani tamu-tamu yang datang di klub miliknya itu,,, lalu kembali pulang ke rumahnya sendiri.

Di dalam kamar Stevan.

Dia minum wine sambil duduk di sofa kamarnya hingga tak sadar dia tertidur di sofa itu.

"Ibumu adalah wanita tidak baik,, kamu anak dari seorang wanita malam,,," ucap anak laki-laki itu yang tidak lain adalah Dimas saudara tiri Evan.

"Ibuku wanita baik-baik," ucap Evan sambil mendorong jatuh ke tanah Dimas.

"Ibumu bukan wanita baik-baik," ucap Dimas tak mau kalah sambil memegang kerah baju Evan.

Lalu tiba-tiba,,

"Apa yang kamu lakukan pada anak aku,, Evan?" teriak mama Dimas penuh kemarahan,,, yang tidak lain adalah ibu tiri Evan.

"Evan lari,," teriak Serli.

"Lari Evan,," teriak Serli lagi sambil menangis,, dia tidak bisa berbuat apa-apa karena dia sedang di pegang oleh ibu tiri dan saudara tiri perempuannya.

Evan kemudian berlari hingga dia menemukan jalan buntu,,, ibu tirinya terus maju kepada Evan dan akhirnya Evan jatuh ke sungai.

Pyarkk...

Stevan terbangun karena mendengar pecahan gelas yang tidak sengaja dia jatuhkan ke lantai,, Stevan lagi-lagi memimpikan kejadian buruk yang menimpanya,, di masa kecilnya.

Stevan dengan segera duduk dan memperbaiki pernapasannya dan tiba-tiba ponselnya berdering dengan segera Stevan mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang menelepon dirinya.

Begitu melihat nama kontak yang menelepon dirinya dengan segera Stevan mengangkat panggilan telfon dari wanita itu.

"Halo ma,," ucap Stevan dari balik telfon.

"Halo Stevan,, apakah kamu baru bangun?" tanya bibi Stevan yang bernama Ratna,, yang sudah Stevan anggap seperti mama sendiri,,, bibi Stevan yang menemukan Evan kecil ketika jatuh di sungai. Yang menolong Evan dan merawat Evan hingga dewasa,,, dan dia juga yang mengganti nama Evan menjadi Stevan biar Evan tidak dikenali lagi oleh orang jahat terutama ibu tiri Evan yang mengira Evan sudah meninggal dunia.

"Oke,, kamu mandilah,, sebentar aku telfon lagi,," ucap bibi Stevan.

"Iya ma," ucap Stevan.

Bibi Stevan pun segera menutup panggilan telfonnya dengan Stevan begitu mendengar ucapan Stevan.

Setelah itu Stevan menyimpan ponselnya lalu segera mandi.

Begitu selesai mandi bibi Stevan kembali menelepon.

Mama memang sangat mengenal aku,, bahkan lamanya aku mandi pun dia tau,, batin Stevan lalu segera mengangkat panggilan telfon dari bibinya.

"Halo ma,,, ada apa menelepon kembali? aku pikir mama hanya bercanda saja tadi mau menelepon aku kembali," ucap Stevan begitu mengangkat panggilan telfon dari bibinya.

"Tentu tidak dong mama selalu serius dalam berucap,,, apakah kamu masih minum wine sampai tertidur lagi?" tanya bibi Stevan.

"Apakah kamu masih mengalami mimpi buruk lagi?" tanya bibi Stevan lagi.

Stevan langsung terdiam sambil melihat bekas luka di dadanya. Dia kembali teringat dengan perbuatan ibu tirinya di masa kecilnya yang mendorongnya hingga akhirnya jatuh dan mengakibatkan dadanya terkena kayu tajam,, tidak sampai disitu ibu tirinya bahkan sengaja mendorong Stevan lagi supaya tancap an kayu itu semakin dalam mengenai dada Stevan.

"Iya," jawab Stevan pada akhirnya.

"Hampir 16 tahun berlalu kenapa kamu belum bisa melupakan kejadian-kejadian itu?" ucap bibi Stevan.

"Mama juga tau sendiri bahwa satu-satunya hal yang bisa membuat aku melupakan hal itu,, yaitu dengan membalas dendam pada mereka," ucap Stevan.

Bibi Stevan tampak menarik nafas lalu membuangnya kembali,, dia sebenarnya ingin Stevan menjalani kehidupan barunya tanpa niat balas dendam lagi.

Lalu tiba-tiba..

"Tuan,, Tuan,,, Tuan lagi dimana?" teriak asisten bibi Stevan dari luar rumah,, yang tampak sangat panik.

"Tuan ada di rumah?" teriak asisten bibi Stevan lagi sambil membunyikan bel rumah Stevan.

"Tunggu.. Tunggu,, ada apa Nona Ira,, kenapa kamu datang-datang dan sudah terlihat panik seperti itu?" tanya Radit asisten pribadi Stevan yang sedang berada di rumah Stevan. Dia yang membukakan pintu untuk Ira.

"Apa yang terjadi?" tanya Radit lagi.

"Radit,, dimana Tuan Stevan?" tanya Ira masih dengan kepanikannya.

"Ada di atas," jawab Radit.

Ira pun segera berjalan ke atas namun di tahan oleh Radit.

"Tunggu,, Tunggu,, mau kemana kamu?" tanya Radit sambil menahan Ira yang sudah panik.

Ira tidak memperdulikan Radit dan terus berjalan,, karena dia ingin bertemu dengan Stevan.

"Hei,, Nona,, tunggu,," ucap Radit sambil menyusul Ira yang sedang berjalan menuju ke tempat Stevan.

"Aku meminta kamu untuk berhenti memikirkannya,,, tidak bisakah kamu melupakannya saja,, tidak usah mengingat itu lagi jangan hidup di masa lalu terus,, kamu kembali setelah sekian lama,, kamu mengganti nama,, jalani saja hidupmu sekarang Stevan,," ucap bibi Stevan yang masih bicara dengan Stevan melalui telfon.

"Aku tidak hidup di masa lalu sepenuhnya ma,, aku hanya mengingat sebagian kecil,, dan tinggal tunggu waktu yang tepat saja untuk membalas mereka,,, aku benar-benar akan balas dendam ma,, aku tidak bisa membiarkan mereka hidup enak-enakan disana,," ucap Stevan.

"Stevan..." ucap bibi Stevan yang tidak sampai selesai karena mendengar suara ketukan pintu.

"Tuan Stevan,, tuan Stevan maaf menganggu Nona Ira ingin bertemu dengan tuan,," ucap Radit dari balik pintu dan di dengar juga oleh Stevan dan bibi Stevan.

"Masuk," ucap Stevan.

Dengan segera Ira dan Radit masuk ke dalam ruangan Stevan.

"Ada apa Ira?" tanya Stevan sambil melihat Ira yang masih saja panik.

"Tuan,,,, Sisil itu sudah gila,," ucap Ira.

"Tolong hentikan Sisil tuan," ucap Ira lagi.

Ekspresi wajah Stevan langsung berubah begitu mendengar ucapan Ira.

"Halo,, Stevan," ucap Bibi Stevan dari balik telfon namun tak ada jawaban dari Stevan.

"Halo Stevan ada apa?" tanya bibi Stevan lagi dari balik telfon,, namun lagi-lagi Stevan tidak menjawab pertanyaan dirinya.

##############

Mampir ke novelku yang lain juga yah judulnya...

- AKU BUKAN PELAKOR

- SEORANG PELAYAN

- CINTA PRESDIR TAMPAN

klu nggak nemu di pencarian,, tinggal klik fotoku aja,, semuanya novelku ada di profil

Makasih sebelumnya buat yang sudah baca🙏😊😊😊

Terpopuler

Comments

Guluanlutor

Guluanlutor

lanjut trussss

2021-06-15

0

perjuangan ✅

perjuangan ✅

aku mampir thor dan masih setia baca cinta sang presider,

2021-05-21

0

gillar nurj🤣🤣🤣🤣

gillar nurj🤣🤣🤣🤣

kok ceritanya mirip Film heart of stone ya yg sudah di blokir oleh negara jadi gak bisa liat tapi aku tahu sekilas eps nya dan juga tahu dari sinopsisnya🤔🤔🤔

2021-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Stevan...
2 Dimas Chandrawinata,,,,
3 Disaat bersamaan,,,
4 Tidak sengaja....
5 Jangan-jangan,,,
6 Tidak asing di matanya,,,,
7 Serli kamu mau kemana?
8 Yang kamu tabrak belakang mobilnya,,,
9 Iya terserah kamu,,,
10 Diandra,,,
11 Berdoa saja kita nggak ketemu,,,
12 Wanita murahan,,,
13 Aku tidak ingin mempunyai kelemahan,,,,
14 Diandra sudah mau balik ke Indonesia,,,
15 Bertemu Stevan,,,
16 Bermain-main dulu sama dia,,,
17 Dia lagi keluyuran,,,
18 Tanpa Serli sadari,,,
19 Jangan panggil aku kakak,,,
20 Iya aku ingat,,
21 Dasar keras kepala,,,
22 Nggak salah pilih juga Serli,,
23 Baru kali ini,,,
24 Tanpa mengucapkan kata-kata apapun,,
25 Mereka ngapain aja?
26 Kenapa lagi kamu menampar aku?
27 Jangan pernah kamu harapkan hal itu terjadi,,
28 Sama Dimas aja,,,
29 Aku mau menambah teman,,,
30 Temani aku jalan,,,
31 Diandra tersenyum bahagia,,,
32 Membutuhkan banyak tenaga bukan?
33 Jadi wanita ku,,
34 Dengarkan aku untuk kali ini saja,,
35 Karena dia ini Evan,,,
36 Kamu mau tidak?
37 Nggak pernah memikirkan untuk jadi Nyonya,,
38 Tak ada pilihan lain,,,
39 Sampai rumah dengan selamat,,
40 Mengawasi Serli,,,
41 Menghembuskan nafasnya kasar,,,
42 Diandra tampak heran,,
43 Wanita dekil,,,
44 Ayo Serli aku bantu,,
45 Stevan itu tidak baik,,,
46 Zean dan Angga,,,
47 Hak dia,,
48 Berbeda pendapat...
49 Serli sedang bersama Stevan,,,
50 Sangat marah pada Serli,,,
51 Sangat merindukanmu,,
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Stevan...
2
Dimas Chandrawinata,,,,
3
Disaat bersamaan,,,
4
Tidak sengaja....
5
Jangan-jangan,,,
6
Tidak asing di matanya,,,,
7
Serli kamu mau kemana?
8
Yang kamu tabrak belakang mobilnya,,,
9
Iya terserah kamu,,,
10
Diandra,,,
11
Berdoa saja kita nggak ketemu,,,
12
Wanita murahan,,,
13
Aku tidak ingin mempunyai kelemahan,,,,
14
Diandra sudah mau balik ke Indonesia,,,
15
Bertemu Stevan,,,
16
Bermain-main dulu sama dia,,,
17
Dia lagi keluyuran,,,
18
Tanpa Serli sadari,,,
19
Jangan panggil aku kakak,,,
20
Iya aku ingat,,
21
Dasar keras kepala,,,
22
Nggak salah pilih juga Serli,,
23
Baru kali ini,,,
24
Tanpa mengucapkan kata-kata apapun,,
25
Mereka ngapain aja?
26
Kenapa lagi kamu menampar aku?
27
Jangan pernah kamu harapkan hal itu terjadi,,
28
Sama Dimas aja,,,
29
Aku mau menambah teman,,,
30
Temani aku jalan,,,
31
Diandra tersenyum bahagia,,,
32
Membutuhkan banyak tenaga bukan?
33
Jadi wanita ku,,
34
Dengarkan aku untuk kali ini saja,,
35
Karena dia ini Evan,,,
36
Kamu mau tidak?
37
Nggak pernah memikirkan untuk jadi Nyonya,,
38
Tak ada pilihan lain,,,
39
Sampai rumah dengan selamat,,
40
Mengawasi Serli,,,
41
Menghembuskan nafasnya kasar,,,
42
Diandra tampak heran,,
43
Wanita dekil,,,
44
Ayo Serli aku bantu,,
45
Stevan itu tidak baik,,,
46
Zean dan Angga,,,
47
Hak dia,,
48
Berbeda pendapat...
49
Serli sedang bersama Stevan,,,
50
Sangat marah pada Serli,,,
51
Sangat merindukanmu,,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!