Pertemuan Yang Tak Terduga
Di sebuah cafe di pinggir kota , Dita bersama kedua sahabatnya merayakan kelulusan mereka. Tampak keceriaan di wajah mereka. Disela-sela mereka tertawa, wajah Andin tampak murung.
“ Ndin Lo kok diem aja sih?” Tanya Dita yang penasaran dengan wajah murung Andin.
“Iya ndin... Kenapa sih? Kalau elo punya masalah cerita dong. Siapa tau kami bisa bantu. “ Timpal Vani.
Setelah Mendengar perkataan kedua sahabatnya itu, Andin pun akhirnya menceritakan apa yang ada difikiran nya sejak tadi.
“ Sebenernya besok gue mau berangkat ke London. ” Jawab Andin, masih dengan wajah murung nya.
“Ngapain? Mau liburan? “ Tanya dita.
“ yehh kalau mau liburan ajakkin kami dong.. Trus ngapa lo sedih kalau mau liburan seharusnya lo seneng dong.. “ Cerocos vani.
“Gue ke London bukan untuk liburan tapi Gue mau kuliah disana. “ Sahut andin.
“ Haa...? Yah kita LDRan dong... “ ucap vani dan Dita yang kini juga ikut sedih.
“Seriusan ni... Lo lagi gak nge Prank kami kan?” Tanya dita lagi yang kurang yakin.
“Serius.. Gue gak bohong. Semenjak Alm. kakek gue pergi, Perusahaan kakek,,Papa Yang handle. terkadang papa gue harus bolak balik Jakarta-London. Dan sekarang Perusahaan yang di London mengalami sedikit masalah dan terpaksa papa gue yang harus turun tangan langsung.Makanya papa nyuruh aku dan mama ikut sekalian tinggal dan kuliah juga disana.” Jelas Andin panjang lebar.
“hmm... Walaupun kita LDRan kita jangan pernah putus kontak ya... “ Ucap Vani yang di balas anggukan oleh Andin.
Mereka bertiga pun saling berpelukan.
* *
“Assalamu’alaikum... “ salam dita ketika membuka pintu rumahnya.
“Walaikumsalam Non... “ Jawab bik ijah Seorang ART.
Sesampainya dirumah Dita Pun Langsung memasuki kamarnya yang ada di lantai dua, karena tak ada orang lagi yang harus ia sapa Selain Bik Ijah.
Kedua orang tuanya Sibuk bekerja. Setiap pulang dari kantor selalu larut malam dan pastinya Dita sudah tertidur.
Begitulah setiap harinya yang Dita jalani. Jarang berkumpul bersama kedua orang tuanya.
*\=*\=*\=*\=*\=*
Sesampainya di bandara, Dita menyusuri ramainya bandara untuk mencari dimana sahabatnya. Tak lama dari jauh tampak Andin melambaikan tangan ke arahnya. Dita pun langsung menghampiri Andin dan kedua orang tua Andin. Begitu juga dengan Vani yang ternyata sudah ada disitu juga.
“Hallo.. Om Tante.. “ Sapa Dita sambil menyalami tangan kedua orang tua Andin.
“Hallo nak... “ Jawab kedua orang tua Andin.
Dita, Vani dan Andin pun berbincang-bincang sambil menunggu jam keberangkatan pesawatnya.
“ Sebelum berangkat mending kita foto-foto dulu yuk.. Buat kenang-kenangan. “ Ajak Vani kepada kedua sahabatnya itu.
Tak terasa,, Pesawat yang akan dinaiki Andin pun akan segera berangkat.
“bye ndin... Take Care ya... “ Ucap Vani memeluk Andin.
“iya ndin... Hati-hati yak... Kalau udah nyampek langsung kabarin kami yah... ““ Sahut Dita.
“iya iya... Kalian Tenang aja pasti gue kabarin kok. “
* *
Setelah Kepergian Andin dan kedua orang tuanya, Dita dan Vani pun keluar dari bandara.
“Ditt... Lo habis ini mau langsung balik atau mau kemana lagi? “ Tanya Vani pada Dita.
“Gak ke mana-mana sih.. Paling sampek rumah ngelanjut tidur lagi. “ Jawab Dita.
“Eh...gimana kalau kita mampir ke cafe biasa.. Bosen gue dirumah terus.. “ Ajak Vani.
“Ya udah deh... Yuk... “ Jawab Dita sambil berjalan menuju mobil mereka masing-masing.
*
*
Sesampainya di cafe, Dita dan Vani pun lansung memilih tempat yang paling sudut.
“Ditt Lo mau ngelanjut dimana? “ Tanya Vani.
“Belum tau nih... Rencananya sih mau ngambil jalur beasiswa di S.J University sih. “ Jawab dita sambil mengaduk-ngaduk minuman yang baru datang.
“Lahh lo kok ngambil jalur beasiswa sih? Orang tua lo kan mampu nguliahin elo...” heran vani.
“Enggak van... Gue mau masuk dengan kemampuan otak gue sendiri... Lumayan kan gue bisa ngurang ngurangin beban mama papa gue. “ Jawab Dita.
Begitulah dita, terkadang ia tak mau menyusahkan kedua orang tuanya . Apalagi belakangan ini mama papa nya terlalu sibuk bekerja sampai sampai jarang memperhatikannya dirumah.
Memang ia tau kedua orang tuanya sibuk bekerja itu juga untuknya agar berkecukupan.
Namun lain lagi bagi dita, ia merasa sudah sangat berkecukupan bahkan lebih dari kata cukup.
* *
Sesampainya di rumah, Dita berjalan menuju kamarnya dan langsung membersihkan diri.
Karena hari sudah larut selesai membersihkan diri, Dita pun langsung menuju kasurnya dan tidur.
Bersambung
. Hai semua..👋🙌😊
ini Novel pertama aku...
👉 Setelah Baca jangan lupa Like dan komen ya...😊🤗♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments