"Mengapa harus aku, aku nggak ahli dalam dunia model, apalagi harus bergaya lenggak-lenggok, muka aku nggak pantas jadi model di galeri kamu Kak Dika." Nara merengek.
"Sekarang aku butuh kamu, aku butuh model dengan gaya busana yang tertutup seperti kamu, aku tunggu kamu di rumah Nisa perias pengantin ya, alamatnya nanti aku kirim lewat pesan WhatsApp."
"Tapi Kak Dika, kok pakai acara perias pengantin segala?"
Tut..Tut..tut.
"Hallo, Kak Dika? kok di matiin sih, Ya Allah, ide macam apa lagi yang ditawarkan Kak Dika untukku, aku memang ingin menikah, tapi nggak gini caranya." Nara menggerutu sembari meletakkan ponselnya di atas tempat tidurnya.
***
Dia adalah Pradika Umbara, Seorang penyiar radio yang akhir-akhir ini sedang sibuk dengan kamera yang baru saja ia beli. Dia pemuda yang memiliki daya humor yang tinggi. Setiap saat selalu ada ocehannya yang membuat Nara tertawa.
Siang ini Nara sudah berada di jalan Halat di depan gang yang tertera di pesan yang Dika kirimkan.
"Sudah sampai Mbak, sudah sesuai dengan titik tujuan." Pengemudi ojek online itu pun mematikan mesin sepeda motornya.
"Oh iya. Ini uangnya Bang, terima kasih ya."
Nara berusaha untuk masuk ke dalam, masih melangkah untuk membuka gerbang, senyum Dika sudah terpancar di depan pintu.
"Akhirnya model kita datang juga." goda Dika pada Nara.
"Apaan sih Kak, aku malu, ini untuk yang pertama dan yang terakhir ya." Dika pun hanya menggelengkan kepalanya pertanda menolak kesepakatan tersebut.
"Sudah hampir selesai dimake up, tinggal beberapa polesan saja sudah oke, beruntung kamu punya wajah yang nurut, nggak pakek ribet." oceh Nisa si perias pengantin itu.
Kali ini Nara sedang mereka jadikan sebagai model promosi usaha Nisa sebagai perias pengantin. Wajah Nara dipoles sedemikian rupa sesuai dengan ciri khas make up di Nisa perias pengantin.
"Aduh Dika, kamu nggak salah pilih model, teman kamu ini pas banget, tinggal nunggu pengantin prianya aja nih." Goda Nisa.
"Kalau gitu, aku saja yang kamu jadikan pengantin prianya, bisa kamu rubah aku menjadi ganteng seperti pemeran Al debaran, Nis?" Balas Dika.
Nisa pun hanya tertawa lepas, kemudian pergi meninggalkan mereka berdua di ruang ganti.
"Jangan melihatku seperti itu kak, aku malu, lihatlah bulu mataku ini, rasanya aku susah untuk melihat."
"Tapi kamu cantik, cantik banget." Ucap Dika sembari memandangi setiap sudut wajah Nara. wajahnya yang imut, serta bibirnya yang mungil membuat Dika sekali menelan air liurnya.
"Kak Dika, kok ngeliatin terus... Nara malu." rengek Nara sembari memukul manja pundak Dika.
"Iya, iya, maaf, tapi kamu beneran cantik Nara, boleh ya kali ini kasih aku kesempatan untuk mengabadikan senyummu, biar aku simpan nanti di dalam hatiku." Goda Dika, Nara pun hanya melirik dengan sudut mata yang tajam, sembari menyengirkan bibirnya.
***
"Senyum sekali lagi, oke, sekali lagi, perlihatkan gigi nya. oke mantap manis sekali, gaya sekali lagi, oke selesai." teriak Dika dengan penuh antusias.
"Masya Allah, Nara, Nisa bersyukur sekali bisa bertemu sama kamu, gaya kamu bagus banget, semoga aja make up natural dan baju pengantin syar'i ini bisa banyak yang minat karena lihat foto kamu." Ucap Nisa senang melihat hasil foto yang memuaskan.
"Aamiin, ya Allah, semoga berkah ya Mbak, sekarang Nara mau ganti baju dulu boleh Mbak?panas banget soalnya."
"Oh, boleh-boleh banget, sini biar aku bantu."
***
Dika sudah menunggu di ruang tamu, dengan membawa tas ransel berisi kamera dan beberapa lensa lainnya. Nara pun berjalan menghampiri Dika, sembari tersenyum karena merasa lucu melihat Dika memakai jaket berwarna merah muda atau pink.
"Aku antar ya?" Ucap Dika.Nara pun menggelengkan kepala, pertanda menolak.
"Kenapa? di luar hujan, kalau kamu naik ojek online pasti kamu kehujanan, kalau naik taksi online yakin kamu berani, kamu lebih percaya sama aku atau sama supir taksi." Jelas Dika.Nara pun dengan terpaksa menerima tawaran Dika dikarenakan terpaksa.
Di dalam mobil, Nara hanya terdiam, sembari menikmati gemercik air yang melukis bintik-bintik di kaca jendela mobil. Ini bukan kali pertama Nara naik mobil milik Dika, tapi ini sudah yang kesekian kalinya sejak pertemanan meraka terjalin 1 tahun yang lalu.
"Kak, kenapa diam aja, Nara takut Kakak kesambet loh." Ucap Nara. Namun Dika hanya terdiam menahan sesuatu yang mulai membuatnya tidak nyaman. Desiran nafsu di kala hujan tiba, serta bayangan wajah cantik Nara ketika di foto.
"Astagfirullah, nyebut Dika, nyebut.". teriak Dika mendadak, membuat lamunan Nara pun buyar.
"Kak Dika kenapa?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Fany Lili
Jempolku hadir lagi,,👍
Saling mendukung ya,,, Salam dari Oka Love Padlocks😄
2021-03-21
2
Puti Andini
awal yang bagus
2021-03-19
1
Ciipiw🔫
saya sudah kepo ayo lanjut
2021-01-27
1