Episode 17

*Anggia anak ibu kamu harus kuat, jangan lupa do'akan kami. Ibu sama ayah selalu ada di dekat mu dan akan selalu memeluk mu lewat do'a yang kau kirimkan pada kami.

Anggia anak ayah. Ayah minta maaf sudah pergi meninggalkan mu sendiri, kamu harus jadi anak kuat dan tangguh, agar ayah dan ibu bangga pada mu*.

"Ayah makasih bonekanya," kata seorang gadis kecil yang masih berusia sembilan tahun dengan rambutnya yang di kepang dan memakai bando. Gadis kecil itu terus tersenyum dan tertawa ria karena mendapat hadiah boneka yang cukup sederhana, namun memiliki nilai yang tak terhingga.

"Selamat ulang tahun gadis kecil ayah," kata seorang pria yang sudah cukup dewasa dan terlihat masih gagah. Dan ia mulai menciumi pipi anaknya yang masih kecil itu.

"Semoga panjang umur. Anggia jangan nakal ayah dan ibu pergi dulu," kata seorang wanita lagi berpamitan pada Anggia dan keduanya melambaikan tangan pergi meninggalkan Anggia sendiri yang sedang menangis memanggil kedua orang tuanya yang pergi menghilang dari pandangannya.

"Ayah!" teriak Anggia.

"Ibu," teriaknya lagi.

"Anggia bangun," kata Bilmar sambil menepuk-nepuk pipi Anggia.

"Ayah," teriak Anggia dengan reflek ia terbangun dan memeluk tubuh Bilmar. Karena ia berpikir yang menepuk-nepuk wajahnya adalah sang ayah dan ibu yang sangat ia rindukan.

Bilmar terus memeluk Anggia, memberikan ketenangan pada Anggia, Napas Anggia yang memburu dengan keringat yang sudah membasahinya, seolah mengatakan kalau ia sedang dalam kecemasan dan ketakutan. Bilmar semakin merasa kasian pada Anggia ternyata di balik sikap Anggia yang pendiam, dengan wajah yang terlihat tanpa senyuman itu mengisyaratkan bahwa Anggia hanya merasa kepedihan dan bukan kebahagian yang ia rasakan.

"Kamu minum dulu," kata Bilmar mengambil gelas yang berisi air di atas nakas.

Bilmar tadinya terbangun saat sedang tidur dengan nyenyak, namun karena ia merasa kerongkongannya kering, ia bangun dan menuju dapur. Setelah ia kembali dari dapur ia mendengar suara dari kamarnya yang di tempati Anggia dengan membawa segelas air di tanggannya yang tadinya akan ia bawa kekamar.

Bilmar awalnya mengetuk pintu terlebih dahulu, karena ia takut kalau Anggia tidak mengijinkannya masuk. Namun lama Bilmar mengetuk pintu tidak juga ada respon yang ia dengar, juga dengan kecemasan yang ia rasakan karena ia mendengar suara tangisan dan teriakan. Dengan pelan Bilmar mulai memegang gagang pintu lalu mulai membuka pintu sedikit, lalu memasukan kepalanya untuk melihat apa yang terjadi. Dan karena ia melihat Anggia yang sedang tertidur dengan tangannya yang kuat mencengkram seprai dan kepalanya yang menggeleng-geleng ke kanan dan kekiri beserta teriakan serta tangisan yang terus terdengar dari mulut Anggia.

"Terimakasih," kata Anggia setelah ia mendeguk air itu sampai tandas.

Bilmar menyisir rambut Anggia dengan jemarnya, membersihkan keringat dingin yang mengalir di wajah Anggia. Bilmar mulai menangkup wajah Anggia dengan kedua tangannya.

"Kamu kenapa?" tanya Bilmar yang merasa khawatir Bilmar pun terlihat kasihan pada Anggia.

"Sa-saya takut tuan," jawab Anggia.

Anggia melepas tangan Bilmar yang menangkup wajahnya, lalu ia kembali memeluk tubuh kekar Bilmar. Tidak tau apa yang Anggia inginkan yang jelas ia merasakan ketenangan saat berada dalam pelukan Bilmar, seolah dada Bilmar mampu menopang segala kegundahan yang ia rasakan. Anggia tidak perduli apa tanggapan Bilmar tentang dirinya, yang ia inginkan saat ini hanya ketenangan dan kenyamanan, itu saja.

Bilmar merasa dadanya kembang kempis, jantungnya seakan berdetak dengan kencang dan sungguh Bilmar tidak mengerti ada apa dengan tubuhnya. Bilmar mencoba menjauhkan tubuhnya dari tubuh Anggia yang memeluknya, karena ia tidak ingin berbuat hal yang kini di pinta naluri kelelakiannya. Ia takut Anggia akan membencinya setelah itu.

"Tuan aku mohon tetaplah di sini," kata Anggia. Karena Bilmar hendak pergi meninggalkannya.

"Tapi saya...." belum sempat Bilmar menyelesaikan ucapannya. Anggia sudah menyela ucapan Bilmar.

"Aku mohon tuan, kali ini saja aku butuh sedikit ketenangan dan bersama tuan aku mendapat ketenangan itu," kata Anggia dengan tanggannya memegang sebelah tangan kiri Bilmar dan wajahnya mendongkak agar bisa menatap wajah Bilmar.

*

Azan subuh berkumandang Anggia mengerjapkan matanya, ia menatap Bilmar yang tertidur pulas di samping nya. Air mata Anggia menetes dengan sendirinya mengingat apa yang sudah mereka lakukan semalam, ia seorang istri namun ia tidak bisa menjaga kemurnian diri nya. Apa yang akan ia katakan bila nanti suaminya tahu tentang apa yang kini ia alami, malu, sedih, hancur dan rasa kesal yang tidak bisa ia ucapkan dengan kata-kata. Hubungannya dengan Brian memang sangat buruk sekali, bahkan Anggia sudah membulatkan tekatnya untuk berpisah, namun tetap saja ia merasa bersalah atas apa yang ia lakukan. Seketika Anggia mengingat kata-kata Brian yang menyebut nya wanita tidak berharga diri, ia meremas selimut karena apa yang dikatakan oleh Brian memang benar adanya.

Apa yang dikatakan atau pun tuduhan itu memang benar adanya, semua terbukti dengan apa yang sudah terjadi. Semua benar sangat benar sekali, menyesal dan menyesal hanya itu yang kini menyelimutinya. Anggia berharap ini hanya mimpi tapi tidak semua nyata dan sudah terjadi, adalah cara untuk memutar waktu dan memperbaiki semuanya? Jika ada Anggia ingin sekali mengubah semua yang terjadi.

Anggia perlahan turun dari ranjang tanpa membangunkan Bilmar, ia memunguti pakaian yang berserakan. Bibirnya masih terus bergetar dengan air mata yang menjadi teman setia. Anggia perlahan keluar dari kamar itu, dengan langkah kaki yang terseok-seok Anggia juga melangkah keluar dari Villa tersebut.

Anggia berjalan di sisi jalanan, ia menyusuri jalan sepi di subuh yang masih sangat dingin. Sesekali ia bertemu orang-orang yang berjalan kearah masjid untuk melaksanakan shalat subuh, Anggia malu dengan dirinya yang kotor yang tidak memiliki iman di hatinya hingga ia membuat dosa yang sangat besar.

Anggia menangis dan duduk di sisi jalanan, ia menunduk dengan sesegukan yang masih keluar dari bibir manisnya, "Aku hina sekali ya Allah, adakah jalan untuk ku bertaubat, adakah pengampunan untuk perempuan penzina seperti aku ya Allah....." Anggia tidak tahu lagi harus apa dan bagaimana.

Anggia mencoba untuk berdiri kembali, berjalan tanpa arah dan tujuan. Hatinya masih terlalu malu akan semua yang terjadi, bahkan ia pun tidak bisa menerima kenyataan ini dengan lapang dada. Mentari merasa manusia paling kotor di dunia ini, ia pun tidak tahu harus bagaimana mempertanggung jawabkan perbuatannya itu kelak. Sedari dulu Anggia selalu berusaha menjaga diri, namun dengan bodohnya semua ia hancurkan sendiri.

Terpopuler

Comments

Yutisellh Yuuselha

Yutisellh Yuuselha

kok bisa kotor😁

2023-10-25

0

Aprisya

Aprisya

huuff...

2023-07-03

0

Sagita

Sagita

akhirnya pertahanan gawang jebol juga wow luar biasa billmar 👍💪😂

2023-06-16

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58 PENTING DI BACA!.
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Promosi.
176 Promosi
177 Pemberitahuan
178 Cerita terbaru Author
179 Extra part
180 Promosi
181 Pengumuman
182 Direnggut paksa
183 Novel terbaru.
Episodes

Updated 183 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58 PENTING DI BACA!.
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Promosi.
176
Promosi
177
Pemberitahuan
178
Cerita terbaru Author
179
Extra part
180
Promosi
181
Pengumuman
182
Direnggut paksa
183
Novel terbaru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!