Episode 15

Banyak yang komen up lama. Author malas up enggak ada yang vote😂😂😂 Author jail ya.😍✌

***

CIIIITTTT!

Bilmar menghentikan mobilnya di pinggir jalan, lalu matanya mulai menatap Anggia yang duduk di sampingnya. Namun Bilmar dapat melihat pandangan Anggia kosong, bahkan Anggia tidak menyadari laju kendaraan yang ia tumpangi itu berhenti di pinggir jalan. Anggia terlalu larut dalam pikirannya, di hatinya menjerit, menyebut kedua orang tua yang telah pergi meninggalkannya seorang diri, Anggia kini sebatangkara, tidak ada semangat hidup, tidak adalagi tempatnya melepas keluh kesah, tempat menggadu juga tempat bermanja.

Anggia juga merasa hatinya sedih karena ia tidak dapat lagi menjadi seorang Dokter sebelum ia melunasi hutangnya pada Brian. Menjadi seorang Dokter adalah cita-cita yang sangat ia impikan sejak kecil, tanpa sadar mata Anggia mulai berkaca-kaca lalu cairan bening mulai tumpah di pipinya.

Bilmar di buat semakin bungung dengan Anggia, Bilmar juga semakin merasa penasaran sebenarnya ada apa dengan wanita yang duduk di sampingnya ini, itulah pertanyaan yang terus berputar di kepala Bilmar. Lama Bilmar terdiam memperhatikan Anggia hingga Akhirnya Bilmar bersuara dan membuat Anggia menyadari di mana ia berada.

"Anggia," Bilmar memanggil Anggia.

"Ya tuan," jawab Anggia, ia mulai menyadari ternyata mobil itu berhenti di pinggir jalan, Anggia mulai menghapus jejak air matanya kasar.

"Terimakasih tuan," kata Anggia dan berniat turun.

"Tunggu kau mau kemana?" tanya Bilmar sambil mengunci pintu mobil dan itu membuat Anggia tidak bisa turun.

"Saya mau turun tuan," jawab Anggia kembali menatap wajah Bilmar.

Bilmar menghembuskan napasnya kasar dan kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Tuan saya mau turun," ucap Anggia yang bingung dengan Bilmar yang kembali melajukan mobilnya.

"Kamu mau kemana? biar saya antar," kata Bilmar tanpa melihat Anggia.

"Sa-saya, saya," Anggia juga binggung harus menjawab apa.

"Saya?" tanya Bilmar penasaran.

"Saya ingin ketenangan tuan, kalau anda berkenan saya ingin anda mengantarkan saya ketempat yang tenang," ucap Anggia tanpa ragu, untuk apa ia takut dengan Bilmar, lagi pula hidupnya juga sudah tidak berarti lagi tanpa kedua orang tuanya, itulah yang saat ini ada di pikiran Anggia.

"Em," Jawab Bilmar.

Satu jam kemudian Anggia dan Bilmar sampai di Villa milik Bilmar, dimana di sana udaranya tampak sejuk di tambah lagi pemandangan yang begitu alami dan segar, Bilmar yakin Anggia akan mendapat ketenangan di Desa yang terletak di pegunungan itu.

"Turun," kata Bilmar setelah ia memarkirkan mobilnya tepat di depan Villa.

"Iya tuan," ucapa Anggia, lalu ia turun dari mobil mengikuti Bilmar.

Anggia turun pandanganya mulai menyapu sekelilingnya, Anggia tersenyum sambil merentankan kedua tangannya, Anggia menutup mata lalu merasakan hembusan angin yang menyentuhnya, Anggia tersenyum merasakan ketenangan yang sedang ia rasakan.

Bilamar membuka jas yang ia pakai. Dan mulai melipat lengan kemeja hijau tua yang ia pakai hingga siku. Bilmar berdiri di samping Anggia, bila Anggia sedang menikmati keindahan pemandangan Desa, namun tidak dengan Bilmar. Pandangan Bilmar hanya tertuju pada wanita yang ada di hadapannya, tanpa sadar Bilmar tersenyum, rambut Anggia yang panjang hingga di pinggangnya mulai tertiup angin dan beberapa helai mengenai wajah Bilmar yang cukup dekat dengan Anggia.

Saat rambut Anggia menyentuh wajahnya, Bilmar merasa gelagat aneh andai saja Anggia adalah istri taupun kekasihnya, Bilmar tidak akan berusaha untuk menahan dirinya saat ini. Ingin rasanya Bilmar mengecup rambut itu dan memeluk tubuh Anggia dari belakang tubuh wanita itu.

Anggia mulai membuka matanya dan melihat ke samping ada Bilmar di sana, anggia tersenyum pada Bilmar, Bilmar dapat merasakan senyuman itu begitu tulus dari bibir Anggia. Pandangan Bilmar hanya terfokus pada bibir Anggia yang terlihat sangat menggoda keimanannya.

Bilmar memanglah bukan laki-laki yang tidak pernah melakukan itu. Namun juga ia hanya melakukan itu beberapa kali dengan kekasihnya, hidup di luar negri membuatnya tidak bisa menghindari hal itu. Namun juga Bilmar tidak melakukannya dengan banyak wanita.

"Tuan," kata Anggia karena Bilmar hanya memandangi Anggia tanpa berkedip. Anggia menyadari itu, juga ia merasa sedikit tidak nyaman dengan pandangan yang Bilmar berikan padanya. Anggia memang seorang istri, namun ia masih gadis suci dan bisa di katakan masih polos, ia memang mengerti dengan teori itu namun ia tidak mengerti dengan mempraktekkannya. Karena ia belum pernah melakukannya.

"Em," jawab Bilmar sambil berusaha tetap tenang dan menetralkan dirinya.

"Kenapa diam," tanya Anggia.

"Lalu?" tanya Bilmar. Entah apa yang di harapkan Bilmar dari pertanyaan Anggia.

"Tuan tidak papa?" tanya Anggia yang merasa aneh dengan sikap Bilmar.

"Saya?" tanya Bilmar ambigu.

"Apa kita terus di luar tuan. Saya lapar," ucap Anggia.

"Ah. Ia ayo masuk," kata Bilmar mulai menyadari keanehannya sendiri.

"Iya," jawab Anggia, Anggia berjalan di depan Bilmar, sementara Bilmar berjalan di belakang Anggia.

"Ck," Bilmar berdecak kesal bertapa ia menyadari kebodohannya sendiri saat bersama Anggia.

Anggia dan Bilmar kini sudah masuk, Anggia memandanggi setiap sisi Villa itu yang terlihat begitu rapi.

"Tuan apa ada yang mengurus Villa ini?" tanya Anggia.

"Ada. Sepasang suami istri dan sekarang mereka berada di Desa sebelah karena orang tua dari Peri meninggal dunia tadi malam," jawab Bilmar.

"Meninggal?" tanya Anggia.

"Iya," jawab Bilmar.

Anggia menunduk air matanya kembali jatuh tanpa di pinta. Ia keluar begitu saja, Anggia yang tadinya merasa sedikit tenang kini mulai merasa sakit lagi di uluh hatinya, jantungnya kembali berdetak kencang baru tadi pagi ibu dan ayahnya di makamkan.

Bilmar menyadari setelah ucapannya tadi Anggia kembali murung dan menagis. Dengan reflek Bilmar mendekat dan memeluk tubuh Anggia. Anggia tidak mengerti dan tidak menyadari hingga ia juga membalas pelukan itu. Bahkan Anggia memeluk dengan sangat erat dan seolah tidak ingin melepas pelukan itu.

Pelukan ketenanganlah yang memang ia butuhkan saat ini, Saat hatinya tengah terporak-poranda, terasa remuk redam karena takdir begitu mempermainkan hidupnya. Anggia terus memeluk Bilmar sambil terisak di pelukan Bilmar, bahkan air mata Anggia membasahi kemeja yang di pakai Bilmar.

"Hiks hiks hiks."

Terdengar tangis Anggia begitu pilu. Ia melepas semua tangisannya yang telah ia tahan, kini ia benar-benar mencurahkan kepedihannya dengan memeluk tubuh kekar Bilmar. Ia benar-benar melupakan siapa orang yang saat ini mendekap erat tubuhnya dan mampu menenanggkan hatinya yang hancur.

Bilmar hanya memeluk erat, ia membiarkan Anggia menagis di pelukannya, agar semua kesedihan yang Anggia rasakan semua terlepaskan dan setelah itu tidak lagi ada air mata ataupun kepiluan yang di rasakan wanita yang tengah ia dekap itu.

"Hiks hiks hiks."

Terpopuler

Comments

Sarlina Sihotang

Sarlina Sihotang

lrpaskan semua anggi menangislah supaya hatimu tenang
thor jadi pengen nangis
apalagi mama aku juga baru meninggal brapa blan yg lalu sedih

2023-06-15

0

Fiyyah Arjuna Angelina

Fiyyah Arjuna Angelina

cerita ini mengandung bawang 🥺😭

2023-06-07

0

Ita Lor Pasar

Ita Lor Pasar

visualnya donk thor........

2023-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58 PENTING DI BACA!.
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Promosi.
176 Promosi
177 Pemberitahuan
178 Cerita terbaru Author
179 Extra part
180 Promosi
181 Pengumuman
182 Direnggut paksa
183 Novel terbaru.
Episodes

Updated 183 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58 PENTING DI BACA!.
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Promosi.
176
Promosi
177
Pemberitahuan
178
Cerita terbaru Author
179
Extra part
180
Promosi
181
Pengumuman
182
Direnggut paksa
183
Novel terbaru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!