Bagi pencinta Zivano atau ISP sudah tidak asing tentunya dengan Ratih. Namun saya tetap memperkenalkan Ratih di sini karena saya takutnya ada yang tidak mengikuti cerita ISP. Karena di sini Ratih akan terlibat juga dalam cerita Anggia.
Ratih Rianda adalah istri dari Rianda. Dan Rianda adalah adik kandung dari Hardy Zavano sang pemilik rumah sakit besar Anggia berkerja. Ratih dan Rian adalah pasangan suami istri sekaligus mereka adalah kedua orang tua Bilmar Rianda.
Bilmar Rianda adalah putra tunggal dari Rianda dan Ratih. Sekaligus pewaris tunggal perusahaan Rianda group. Perusahaan raksasa yang memiliki banyak cabang bukan hanya di dalam negeri tapi juga sampai keluar negeri. Bilmar sudah didik dari kecil dalam hal bisnis dan ia baru saja kembali dari Amerika.
Dan iya memutuskan untuk tidak lagi kembali ke sana karena suatu hal yang begitu menyakitkan di sana yang ia alami Dan ia memutuskan untuk menetap di negara ini kembali.(Kita kembali melanjutkan bab sebelumnya ya).
"Uhuk uhuk" Anggi yang sedang makan tersedak karena mendengar namanya di sebut.
"Minum Nak," Ratih memberi minum dan Anggia menerimanya lalu ia mendeguk air yang di berikan Ratih pada nya.
"Ayo kenalan sama Anggi," kata Ratih lagi.
"Bilmar," kata Bilmar sambil mengulurkan tangannya pada Anggia.
"Anggi," jawab Anggia tanpa membalas uluran tanggan Bilmar ia hanya sedikit menundukkan kepalanya saja.
"Kamu saudara Ziva?" tanya Bilmar.
"Tidak tuan, saya dokter kandungan dari rumah sakit milik tuan Hardy," jawab Anggia.
"Oh Anggi sudah punya pacar?" tanya Ratih yang langsung to the point.
"Mami apa sih?" kata Bilmar.
"Mi lagi makan," kata Rian suami Ratih yang tiba-tiba berbicara.
"Saya sudah menikah nyonya," jawab Anggia ia berdiri dan mengangkat piring kotornya dan pergi ke dapur.
Semua yang di meja makan itu menatap tidak percaya bila Anggia sudah menikah, Ratih juga seorang Dokter karena ia tidak di ijinkan Rian bekerja jadi ia di rumah saja menghabiskan uang suami nya dan mengikuti kemana suaminya pergi. Dan ia bisa tau dari bentuk tubuh Anggia jelas wanita itu masih gadis namun ia bingung mendengar ucapan Anggia.
"Apa mungkin ya?" tanya Sinta.
"Aku enggak yakin," kata Ratih.
"Ma, Mi, Bilmar kebelakang dulu ya."
"Ya." jawab jawab Sinta.
"Daffa, Daffi makan yang banyak abis makan kita main ya," kata Ratih.
"Ya Mami," jawab keduanya bersamaan.
Sementara Bilmar yang sudah berada di dapur, mulai mendekati Anggia dia tidak yakin Anggia sudah menikah. Anggia yang mengetahui Bilmar mengikutinya mulai berjalan keluar melalui pintu dapur seolah ia tidak mengetahui Bilmar mengikutinya.
"Hay," kata Bilmar pada Anggia saat Anggia duduk di gazebo taman belakang.
"Ya tuan," jawab Anggia dengan sopan.
"Panggil Bilmar saja," kata Bilmar dengan suara beratnya.
Anggia tidak menjawab ia hanya tersenyum canggung karena Bilmar juga ikut mendudukan dirinya di samping Anggia.
"Apa benar kamu sudah menikah?" tanya Bilmar.
"Sudah tuan," jawab Anggia menundukkan kepalanya dan ia tidak ingin melihat Bilmar.
Bilmar diam ia menatap Anggia yang sedang menunduk sambil memainkan jari-jarinya, seolah wanita itu sedang menutupi sesuatu dan ia bertambah penasaran dengan Anggia. Selama ini Bilmar memang terkenal dengan sikap playboy nya namun itu semua karena ia belum memiliki wanita yang mampu membuat hati dan perasaannya menjadi nyaman pada satu wanita.
Dan Bilmar merasa tertantang dengan wanita yang duduk di sampingnya itu, ia ingin tau sebenarnya seperti apa wanita itu dan sifat Anggia yang terlihat susah di dekati di tambah lagi dengan kelembutan saat wanita itu bertutur kata, membuat Bilmar yakin untuk menaklukkan hati Anggia.
"Sudah berapa lama?" tanya Bilmar.
"Satu tahun tuan," jawab Anggia.
"Cukup lama," kata Bilmar.
"Ya begitu lah tuan," jawab Anggia.
Bilmar tersenyum samar ia merasa ada hal yang di tutupi Anggia, bila wanita lainnya yang sudah menikah pasti ceria memberitahu orang lain tentang pernikahannya namun tidak dengan Anggia. Ia terlihat berbeda wajah nya murung saat mengatakan ia sudah menikah.
"Anggia saya nyariin kamu dari tadi," tiba-tiba suara Ziva terdengar di dekat kedua nya yang sedang larut dalam pikiran masing-masing.
"Ya nyonya," jawab Anggia dan ia bangun dari duduk nya mendekati Ziva.
"Kita ngerujak yuk," kata Ziva.
"Ya Nyonya muda," jawab Anggia.
"Zi, aku ikut ya?" kata Bilmar.
"Entah lah Bil, tapi liat wajah mu, aku mual," kata Ziva.
"Ck!," Bilmar berdecak kesal mendengar ucapan Ziva.
Ziva dan Anggia mulai memasuki dapur dan mengambil banyak buah di kulkas, mereka membawa semua buah itu kembali ke gazebo. Ziva memang sangat suka sekali duduk di luar itu juga salah satu anjuran dari Anggia dan Ziva mengikuti apa yang di katakan Anggia.
"Ngi, kamu ambil garam ya aku lupa," kata Ziva meminta pertolongan Anggia.
"Iya Nyonya," Anggia bangun dari duduknya dan masuk ke dapur karena perintah Ziva.
"Zi, apa benar Anggi sudah menikah?" tanya Bilmar setelah kepergian Anggia.
"Aku nggak tau juga Bil, karena dia orangnya pendiam dan tertutup gitu" jawab Ziva sambil mengupas mangga yang ia pegang.
"Apa iya, kamu nggak tau?" tanya Bilmar kembali.
"Kemarin pas kita di rumah ada Seli juga, Seli sempat tanya tentang Anggi tapi Anggia hanya tersenyum saja dan tidak menanggapi pertanyaan Seli," jawab Ziva apa adanya karena memang itu yang terjadi.
"Nyonya ini ....." ucapan Anggia terputus karena kakinya tersandung batu.
BUUKKK!
Anggia terjatuh.
"Aaaaaa," teriak Anggia sambil menutup matanya.
Anggia diam masih dalam keadaan menutup matanya namun ia merasa ada yang aneh. Karena tubuhnya tidak terasa sakit sedikit pun ia bingung karena seharusnya ia terlungkup di tanah dan banyak batunya. Anggia merasa hangat dan ia penasaran.
Dengan pelan dan hati-hati Anggia membuka matanya. Ia melihat tangannya memegang dua bahu kekar seseorang dan orang itu memegang pinggul rampingnya. Anggia yang lebih rendah dari orang tersebut mulai mendongkak dan matanya menatap wajah tampan Bilmar orang yang dengan cepat menopang tubuhnya saat ia akan terjatuh.
Sesaat Anggia dan Bilmar terdiam. Keduanya saling pandang dan larut dalam pikirannya masing masing. Jantung Bilmar mendadak berdetak tidak karuan begitu juga dengan Anggia di tambah posisi keduanya begitu dekatnya. Anggia dapat merasakan tubuh keras milik Bilmar.
"Maaf tuan," kata Anggia setelah ia tersadar ia barusan memeluk siapa.
"Em ya," jawab Bilmar sambil menetralkan detak jantungnya.
"Maaf," kata Anggia sekali lagi.
"Saya ke dalam," kata Bilmar berpamitan pada Anggia dan kakinya mulai melangkah masuk.
"Aku ini seperti orang bodoh saja. Bilmar kau seorang CEO dan kau banyak menghadapi orang-orang hebat. Dan kenapa aku lebih gemetar saat aku berdekatan dengan Anggia dari pada berhadapan dengan orang-orang berpengaruh di luar sana aku tidak gemetar dan canggung. Tapi bersama wanita itu aku merasa tubuh ku panas dingin"
Bilmar terus berjalan masuk sambil berdebat dengan dirinya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Tere Liya
Aku udah pernah baca novel ini, endingnya Anggia berjodoh sama Bilmar, dan Brian menyesal karena sudah menyia-nyiakan wanita sebaik Anggia. Tapi Walaupun dibaca berulang-ulang ceritanya tetap seru. Love deh sama ceritanya ❤️❤️❤️
2023-09-14
0
Nur Aulia
bikin Anggia SM bilmar berjodoh tor
2023-06-19
0
Sarlina Sihotang
thor anggi jodoh ya thor sama bilmar kasian anggi
2023-06-15
0