Episode 8

Hari ini adalah hari kedua Anggia merawat istri Kenzi Zavano di rumah, sudah dua hari pula ia tidak bekerja di rumah sakit. Anggia semalam tidur di rumah majikannya karena hari sudah sangat malam dan Ziva tidak juga pulang. Akhirnya iya tertidur di sofa ruang tamu, sampai akhirnya ia terbangun karena ponselnya berdering tetulis nama nyonya Zavano.

Setelah Anggia menjawab panggilan itu, ternyata Ziva mengatakan ia tidak pulang dan ia di minta besok untuk mengantarkan Daffa dan Daffi kerumah Sinta. Daffa dan Daffi adalah kedua adik kembar Ziva dan Sinta adalah mertua Ziva. Yang Artinya Sinta adalah ibu dari Vano sekaligus Sinta adalah istri pemilik rumah sakit tempat Anggia bekerja.

Setelah ia selesai berbicara dengan Ziva. Ia mulai menghubungi Brian. Namun sayang berkali-kali Anggia menghubungi suaminya itu namun tidak sekalipun Brian menjawab panggilan itu. Anggia tidak menyerah ia terus mengulang ulang menghubungi suaminya, karena ia masih menghormati Brian dan entah mengapa ia selalu menghargai Brian, walau pun Brian tidak pernah menghargainnya.

Anggia tetap lah Anggia. Wanita yang lembah lembut dan penyabar, ia sudah bertekat untuk terus belajar menjadi istri yang baik. Dan hati nya begitu bahagia, bibirnya tersenyum ternyata usahanya tidak sia sia. Karena setelah panggilan yang kesekian puluh kali, Brian menjawab panggilannya.

"Halo," jawab seorang wanita di seberang sana.

Senyum di bibir Anggia mendadak hilang tak kala ternyata yang menjawab panggilannya seorang wanita. Air mata Anggia kembali menetes. Ia bingung dan sangat sedih. Ia terdiam dan larut dalam pikirannya sendiri.

" Bodoh sekali. Kenapa aku masih berharap suami ku sudah mencintaiku. Itu mustahil Anggia. Mustahil"

"Halo," kata orang di seberang sana lagi karena Anggia diam saja tidak bicara.

BIPPP!

Anggia memutuskan panggilannya sepihak tanpa berbicara sepatah kata pun, ia memutuskan untuk masuk ke kamar tamu dan beristirahat. Anggia masuk ke dalam kamar tamu itu ia sudah tidak lagi menangisi Brian. Namun entah mengapa ia merasa gelisah dan sulit sekali memejamkan mata nya. Ia mengingat obat tidur yang ia konsumsi. Mungkin itu lah penyebabnya.

Seperti biasa Anggia kembali meminum obat tidur itu. Dan tidak butuh waktu yang lama untuk ia terlelap setelah menelan obat tidur itu. Bahkan ia tertidur dengan kemeja yang masih melekat di tubuhnya, itu sama sekali tidak menjadi masalah bahkan mungkin bila orang menghabisi nya pun saat ia tertidur ia tidak akan merasakan Apa apa.

Satu tahun sudah Anggia mengkonsumsi obat tidur berdosis tinggi. Dan kini ia mulai ketergantungan dengan obat itu karena ia mengkonsumsi obat tidur dalam waktu yang panjang. Dan itu sangat beresiko bagi keadaan tubuh Anggia, entah sampai kapan ia akan terus seperti ini hidup di dalam tekanan tanpa penyelesaian yang begitu berkepanjangan.

Sampai pada akhirnya rembulan berganti mentari. Gelap berubah terang dan Anggia mulai mengerjabkan matanya karena sinar mentari pagi mulai menyusup masuk melalui kaca jendela kamar. Anggia mulai mengumpulkan nyawanya ia duduk dan kepalanya terasa berat dan ia merasa tubuhnya sangat lemas.

Namun Anggia tidak perduli. Ia tetap bangun dan mulai memasuki kamar mandi dan mulai menguyur tubuhnya di bawah shower sampai akhirnya ia selesai mandi. Ia melilitkan tubuhnya dengan handuk dan keluar dari kamar mandi. Anggia terpaksa memakai baju yang tadi ia pakai lagi karena ia tidak membawa baju ganti.

***

Kini Anggia sudah berada di rumah Sinta. Rumah mewah dan megah itu adalah rumah mertua Ziva dan ia mengantarkan Daffa dan Daffi ke sana sesuai perintah Ziva semalam. Dan kini keluarga Sinta sedang duduk di kursi meja makan untuk memulai sarapan pagi.

"Kamu mau ke mana?" tanya Sinta karena Anggia hanya mengantar Daffa dan Daffi lalu ia berniat pergi.

"Saya mau menunggu di depan Nyonya," jawab Anggia.

"Tidak usah, kamu juga ikut sarapan," kata Sinta dengan tegas.

"Tapi Nyonya," Anggia terus berusaha menolak karena ia merasa dirinya tidak pantas duduk bersama keluarga itu, lagi pula ia bukan siapa-siapa.

"Ayo duduk," kata Sinta dengan memaksa dan Anggia pun menyerah ia mulai mengikuti perintah Sinta.

Mereka memulai sarapannya tanpa ada yang bersuara, sampai akhirnya seorang pria yang bertubuh tinggi dan berbadan kekar datang mendekat pada mereka. Pria itu terlihat begitu santai, ia hanya memakai kaos oblong dan celana pendek selutut, dan juga berpadu jaket mahal yang ia pakai di tambah jam tangan yang melekat pada pergelangan tangan kirinya, Sempurna sudah manusia ciptaan tuhan itu.

"Selamat pagi," kata Bilmar yang sudah bergabung di meja makan.

"Pagi sayang, ayo duduk di samping Mama," kata Sinta sambil menarik kursi kosong di sampingnya untuk Bilmar.

"Kamu mau sarapan apa?" tanya Sinta.

"Samain sama punya Mama aja," kata Bilmar yang sudah duduk di kursi meja makan.

Bilmar mulai menyuapi nasi yang di berikan Sinta padanya. Namun matanya baru menyadari ternyata di meja makan itu ada tiga orang baru. Kalau si kembar itu ia yakin itu adalah adik nya Ziva walau pun ia tidak pernah bertemu sebelumnya namun ia sudah pernah mendengar dari Nita dulu sewaktu ia mencaritau tentang Ziva. Namun ia penasaran siapa wanita cantik yang ikut bergabung sarapan pagi ini di meja makan itu juga.

"Ehem," Ratih berdehem karena Bilmar terus menatap Anggia sementara Anggia yang sibuk dengan makanannya sama sekali tidak menyadari kalau Bilmar memperhatikannya.

"Cantik ya Bil," timpal Ratih lagi.

"Ma. Mi. Ziva langsung ke kamar ya," kata Ziva yang baru saja kembali ke meja makan.

"Ini sarapan kamu belum habis Nak," kata Sinta.

"Iya Ma, tadinya Ziva mau ngabisin sarapan Ziva, tapi Ziva nggak kuat sama bau parfum Bilmar Ma," kata Ziva sambil menutup hidungnya.

"Tapi kasian cucu Mama Nak, kalau kamu sarapannya cuman sedikit," kata Sinta yang mulai merasa khawatir.

"Huek, huek," dengan cepat Ziva berlari ke kamar untuk memuntahkan isi perutnya, karena ia tidak kuat mencium bau parfum Bilmar dan ia lebih memilih berjalan ke kamar, dari pada ke dapur karena ia tidak ingin merusak selera makan yang lainnya karena mendengar nya muntah-muntah. Padahal yang lain nya mengerti dengan keadaan Ziva tidak akan ada yang akan mempermasalahkannya.

"Ma memang nya bau parfum Bilmar aneh ya? Padahal ini parfum yang biasa Bilmar pakek," kata Bilmar sambil mencium bau tubuhnya.

"Ziva lagi hamil kamu maklumi saja, orang hamil ya sensitiv," kata Sinta menjelaskan pada Bilmar karena Bilmar belum mengetahui kehamilan Ziva.

"Hamil?" tanya Bilmar.

"Iya," jawab Sinta.

"Wah Bilmar bakalan jadi Daddy," kata Bilmar dengan bahagia.

"Ya semoga saja kamu cepat dapat Mommy nya juga," kata Ratih dengan jengkelnya.

"Ih Mami apa sih," kata Bilmar.

"Kapan Bil? Mami juga pengen seperti Mama Sinta yang punya mantu terus punya cucu di rumah rame," kata Ratih dengan nada yang tinggi di tambah wajah masam nya.

"Tuh ada Anggi, kamu kenalan sama Anggia dulu, mana tau jodoh," kata Sinta.

"Uhuk, uhuk," Anggi yang sedang makan tersedak karena mendengar namanya di sebut.

***

Yang mau tahu keluarga ini baca kisahnya. Dengan judul : Istri Simpanan Presdir.

Terpopuler

Comments

Elfin Carolina Arikalang

Elfin Carolina Arikalang

hahaha thor suka Angginya cepat mati sehingga membiarkan minum obat tidur 😂 sudah setahun lagi 🤣

2023-06-15

1

v_cupid

v_cupid

fighting

2023-05-17

0

Aliza Kanza

Aliza Kanza

di part ini ko rada bingung ya,,banyak nama"tokoh yg tiba"muncul...🤔🤔🤔

2023-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58 PENTING DI BACA!.
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Promosi.
176 Promosi
177 Pemberitahuan
178 Cerita terbaru Author
179 Extra part
180 Promosi
181 Pengumuman
182 Direnggut paksa
183 Novel terbaru.
Episodes

Updated 183 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58 PENTING DI BACA!.
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Promosi.
176
Promosi
177
Pemberitahuan
178
Cerita terbaru Author
179
Extra part
180
Promosi
181
Pengumuman
182
Direnggut paksa
183
Novel terbaru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!