Episode 2

"Pagi Mas."

Sapa Anggia ramah pada suaminya yang baru keluar dari kamar.

"Pagi," jawab wanita yang keluar di belakang Brian, ikut keluar dari kamar mengikuti Brian.

Anggia menatap suami dan pacarnya itu keluar dari dalam kamar sambil memeluk lengan Brian dengan manjanya.

Di tambah lagi Anggia dapat melihat ada banyak tanda di leher wanita itu.

Anggia menunduk, air mata terjatuh di meja makan.

Selalu menyiapkan makanan untuk Brian dan juga pacarnya sebelum berangkat bekerja.

"Sayang, kamu mau sarapan apa?" Tanya Sila dengan suara manjanya setelah Brian duduk.

"Nasi goreng sayang," jawab Brian dengan senyum manisnya.

"Ya sebentar ya," jawab Sila.

"Anggi bikinin aku kopi juga dong," kata Sila.

"Iya," jawab Anggia.

Anggia mulai melangkah ke dapur meninggalkan Brian dan Sila yang sedang memakan sarapan buatannya.

Tidak berselang lama Anggia sudah selesai membuatkan secangkir kopi untuk sila.

Meletakan perlahan di atas meja makan.

Dengan santai Sila mengambil kopi dan tiba-tiba menyemburkan nya pada Anggia.

Byurr!!!

Sila menyemburkan kopi itu tepat di wajah Anggia.

Anggia mengusap wajahnya, bingung kenapa Sila melakukan itu pada nya.

Belum sempat Anggia bertanya tiba-tiba tangan Sila menyiram kopi panas pada Anggi lalu melempar gelas di lantai.

Krang!

Suara pecahan gelas yang di lempar Sila dengan sengaja.

Ruangan itu sudah sangat berantakan dan kopi hitam sudah mengotori lantai yang tadinya sudah bersih.

"Kamu sengaja bikin kopi sepahit ini!" bentak Sila.

"Maaf Sila," jawab Anggia dengan gemetar dan menahan rasa perih serta panas di tubuhnya akibat terkena air kopi panas yang sengaja di siram oleh Sila.

"Beresin!" Titah Sila.

"I-iya, tapi aku obati dulu luka aku ya," kata Anggia.

"Enak saja, beresin ini dulu," bentak Sila lagi.

Brian hanya diam saja dan ia tidak perduli Sila memperlakukan Anggia seperti seekor binatang.

Ia hanya fokus pada sarapannya.

Anggia duduk berjongkok dan ia mulai mengambil satu persatu serpihan kaca yang berserakan di lantai.

Ia melihat Brian namun, tidak dengan sebaliknya. Anggia sangat berharap Brian membelanya terapi, sepertinya itu sangat tidak mungkin.

"Ah," ringis Anggia, melihat jari telunjuknya berdarah dengan cepat menghisap nya.

"Makanya jangan menghayal," Sentak Sila yang sedang duduk bersama Brian di kursi meja makan.

Anggia terus membereskan serpihan kaca gelas, kemudian di lanjutkan dengan mengepel lantai. Namun, saat ia mulai selesai mengerjakan itu semua dengan sengaja Sila menyenggol gelas yang berisi susu milik nya.

Tepat pada Anggia yang berada di bawahnya.

Tumpahan susu menetes jatuh di kepala Anggia, hingga membasahi rambut rambut wanita malang ber- nama Anggia.

Berdiri sambil berusaha membersihkan tubuh nya.

Menepuk-nepuk perlahan noda susu yang menempel pada dirinya.

"Ups."

Sila menutup mulutnya dengan tangan, seakan mengejek Anggia.

"Kamu tega sekali."

Kata Anggia dengan suara bergetar dan air mata pilu kembali jatuh akibat perbuatan Sila sungguh sangat membuat Anggia menderita.

Sudah sering kali Sila melakukan itu pada nya namun, tidak pernah sekalipun Brian melihat atau pun membelanya.

"Maaf," kata Sila dengan entengnya.

"Sayang yuk ke kamar," kata Brian menarik tangan Sila.

"Yuk," jawab Sila tersenyum penuh kemenangan.

Anggia membersihkan meja makan dan lantai yang kotor, padahal baru saja ia membersihkan.

Setelah itu ia mulai membersihkan tubuhnya ke kamar mandi. Tidak lama kemudian sudah selesai, lalu memakai pakaian bersih.

Anggia mulai mengobati lukanya yang terasa perih, lalu meminta izin tidak masuk bekerja untuk hari ini saja.

Anggia duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan kamar Brian.

Anggia kembali menangis suaminya sama sekali tidak pernah menghargainya, sedikit pun entah sampai kapan ia akan hidup dalam keadaan yang menyiksanya lahir dan batin itu.

"Kamu tega sekali Mas," gumam Anggia sambil mengusap kasar jejak air mata di pipinya.

Anggia terus membersihkan lukanya dan juga di tambah lagi ia harus memberikan obat dan ia mulai mendengar seseorang mengetuk pintu apartemen tempat tinggal nya.

Anggia berdiri kemudian berjalan menuju pintu lalu membukanya dan ternyata yang datang Ibu mertuanya.

"Ibu," kata Anggia sambil berniat mencium punggung tangan mertuanya tetapi, dengan cepat di tepis oleh Sindi.

"Minggir," Sindi menyenggol Anggia yang berdiri di hadapannya.

"Ibu," kata Sila saat ia keluar dari kamar.

Sebelumnya Sindi memang sudah mengatakan akan datang ke apartemen Brian karena tahu Sila ada di sana.

Sila adalah seorang model, memiliki bayaran yang tinggi dan Sindi sangat bangga Brian bisa berpacaran dengan Sila.

Apa lagi kalau Brian menikah dengan Sila itu akan membuatnya semakin bahagia.

"Sayang," jawab Sindi lalu keduanya saling berpelukan.

"Ibu makin cantik aja," puji Sila sambil kedua tangannya memegang bahu Sindi, dan matanya melihat Sila dari atas sampai bawah.

"Kamu bisa saja," kata Sindi dengan senyum bahagia yang tidak pernah luntur di bibirnya.

Saat bertemu Sila.

"Heh. Ngapain di situ!!" bentak Sila

Anggia hanya berdiri mematung di tempatnya menyaksikan dua wanita itu yang sedang bercengkrama hangat.

"I-iya," kata Anggia yang berjalan pergi.

"Heh, bikin Ibu minum dasar!" Bentak Sila lagi.

"Heh ingat ya kalau bukan karena suami saya Ayah kamu yang penyakitan itu tidak bisa operasi. Dan kalau bukan karena kebaikan suami saya kamu tidak akan menjadi seorang Dokter, ingat itu!" kata Sindi berkata dengan meremehkan Anggia.

"Iya Bu," jawab Anggia.

"Cepat sana!" Titah Sila lagi.

"Ayo duduk Bu," keduanya mulai duduk di sofa dan bercerita tentang barang-barang mahal keluaran terbaru.

"Aku punya Bu tas yang keluaran terbaru itu," kata Sila dengan bangga.

Padahal tas yang bernilai ratusan juta itu ia dapat dari Brian sendiri.

"Oh ya?" Tanya Sindi tidak percaya menatap Sila sang menantu idamannya.

Menurutnya Sila sudah sangat pantas bersanding dengan anak nya Brian, apa lagi jika ia membawa Sila berkenalan pada teman-teman nya, yakin sekali mereka semua akan merasa iri.

"Ya Bu."

Anggia kembali dengan membawa nampan dan berisi dua cangkir teh perlahan mulai meletakkannya di atas meja. Setelah itu pergi tanpa berbicara meninggalkan dua orang wanita yang sedang bercerita dengan penuh bahagia

Anggia masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu, duduk di ranjang sambil memeluk kedua lututnya dan mulai meneteskan air mata.

Tangisan Anggia terdengar begitu pilu dan menyedihkan, selama satu tahun sudah ia merasakan hal menyedikan hanya bisa menangis keadaannya.

Sampai kapan?

Bolehkah menyerah.

Menyerah pada keadaan yang sangat menyulitkan, antara balas Budi dan penderitaan.

Kapan bahagia itu hadir, kapan bisa dianggap di sekitar nya. Di hargai dengan selayaknya.

Terpopuler

Comments

Yan Ti

Yan Ti

katanya dokter tp kok oon y msak takut m pelakor gk bela diri sih bikin malas baca nya klau lama nikahnya dan gk dhargai mntk lha cerai n cari yg lebih baik

2023-06-27

1

Tanah Baru

Tanah Baru

Dokter spesialis kandungan tapi otaknya di lutut alias bodo kuadrat karena semestinya berontak atau tidak terima ketika diperlakukan tidak manusiawi.

2023-06-26

0

خارق العادة

خارق العادة

bu... tas

2023-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58 PENTING DI BACA!.
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Promosi.
176 Promosi
177 Pemberitahuan
178 Cerita terbaru Author
179 Extra part
180 Promosi
181 Pengumuman
182 Direnggut paksa
183 Novel terbaru.
Episodes

Updated 183 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58 PENTING DI BACA!.
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Promosi.
176
Promosi
177
Pemberitahuan
178
Cerita terbaru Author
179
Extra part
180
Promosi
181
Pengumuman
182
Direnggut paksa
183
Novel terbaru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!