Masih ada harapan

"Jangan menyerah tong.! semua kemungkinan masih bisa terjadi, loe harus percaya sama keajaiban juga kebaikan Tuhan kita. Gue yakin kalau elo bersungguh sungguh dan tulus, Allah pasti kasih nyai berjodoh sama elo.!" ucap Gaufar menenangkan.

Kini ketiga sahabat itu berada diapartemen milik Gavril, yang sengaja ia beli dan ia pakai jika sedang berkumpul dengan para sahabat, atau jika Gavril enggan pulang kerumah karena tengah memiliki masalah.

"Iya tong.! masih ada harapan, elo jangan putus asa. Loe lihat kita berdua, baru semalem bersujud diseperempat malam kita, Allah langsung kasih apa yang kita mau. Kalau buat elo, Allah masih menundanya karena Allah pengen lihat sejauh mana keseriusan dan ketulusan loe sama nyai Dasimah." timpal Gigas

"Gue kurang tulus dan meyakinkan gimana lagi..?? dari umur enam belas tahun Sarkali, gue nahan ini rasa sama dia. Ya kali itu belum bisa membuktikan semuanya..??" sahut Gavril sewot.

"Allah itu tau bajil, apa dan siapa yang terbaik untuk umatnya, serta kapan waktu yang tepat untuk memberikan itu semua. Jadi elo harus tahan itu sakit elo dulu sekarang demi kebahagiaan yang tidak akan pernah hilang dari hidup elo kecuali elo dan nyai end." oceh Gaufar dengan tangan yang digerakan kelehernya, seolah olah memotong bagian itu.

Gavril bangkit dari duduknya dan menuju kedapur. Dibukanya lemari pendingin lalu mengambil telur, bakso serta sayuran hijau dan juga mie instan "kalian enak demen sama cewek yang enggak sahabatan dari brojol, makanya gampang dapetin." Gavril menarik nafas dan membuangnya "kenapa gue mesti jatuh cinta sama dia.? kenapa juga dia mesti jadi sahabat gue.? dan dilahirkan kedunia ini. Kesel kesel gue cincang terus gue masak itu nyai Dasimah bareng ini mie." oceh Gavril dengan tangan yang terus bergerak mengambil panci serta memotong sayuran dengan gemasnya.

"Sini gue yang masak.!" seru Gigas sewot seraya merebut pisau ditangan Gavril. "Gue aja.!" tolak Gavril

"Gue masih pengen hidup, lihat ini sama loe....!!" tunjuk Gigas kearah panci yang berisikan kecap asin serta minyak goreng.

"Lihat juga itu bentuk sawi sama daun bawang...!!" tunjuk Gigas kembali kearah dua sayuran yang sudah memiliki bentuk tak beraturan. "Elo mau bikin makanan buat kita atau buat babi...??" tanya Gigas kesal

"Kok bisa itu minyak goreng sama kecap asin disitu...??" tanya Gavril dengan bodohnya.

"Cinta memang membuat orang buta, minyak goreng dikira air. Entar lihat kontainer loe kata sedan lagi..?? jangan sampe loe lihat pak Johar entar loe kira dia lampu taman." kata Gaufar menimpali. Untuk beberapa detik mereka bertiga saling bertukar tatap, sebelum akhirnya mereka terbahak bahak membayangkan kepala botak dosen mereka yang bernama Johar.

Sementara disebuah hotel bintang lima, sepasang kekasih kini tengah bergelung dengan kenikmatan dosa disore menjelang malam ini. Peluh kenikmatan sudah nampak membajiri tubuh polos keduanya. Desahan dan erangan kenikmatan sudah berulang kali menggema dikamar hotel tersebut.

"Aku enggak kuat yang..!" teriak wanita cantik yang tubuhnya tengah melengkung keatas kala daerah intinya terus dihujani kejantanan sang kekasih."Keluarin yang..!" sahut sang pria tertahan. Gerakannya pinggulnya pun semakin cepat saja.

Cubitan diarea sensitif kedua sumber makanan bagi bayi mereka nanti, semakin gemasnya ia berikan.

"YANG...!" erangan dari sang wanita, tak lama kemudian sang pria pun menyusulnya. Pelepasan keduanya yang entah sudah keberapa kalinya, menjadi akhir perbuatan dosa mereka hari ini sebelum akhirnya sang pria mengantarkan kekasihnya itu kembali kerumah.

❤ Jangan lupa tinggalkan jejakmu..! ❤

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***