"DUAKKKK!!!
Se Se menendang pintu dapur, semua pelayan terkejut dan menoleh ke arahnya.
Se Se masuk dan mengambil makanan yang tersedia di sana. Sup ayam, Ikan Goreng, Asparagus tumis dan nasi putih di dalam mangkuk yang sudah tersedia dimeja.
"Nona, itu adalah makanan yang disiapkan untuk nyonya, makanan nona sudah diambil oleh Ling Er tadi" ucap Lin Momo pelayan di dapur
Se Se melihat banyak sayuran sisa yang terbuang, dia memanggil seorang pelayan, "Siapkan makanan ini untuk Nyonya Xin!"
Lin Momo membentak gadis itu dengan tatapan penuh amarah.
"Nona tidak boleh berbuat seenaknya disini! Tempat ini diatur oleh Nyonya Xin, bukan Nona!!
"Ling Er, bawa dan kirimkan makanan itu ke paviliun Merah (nama paviliun Nyonya Xin) dan katakan padanya, mulai sekarang dia akan makan makanan yang disiapkan untuk Nona pertama." ucap Se Se.
Ling Er mengambil makanan yang di siapkan oleh pelayan dan mengantarkannya ke paviliun Merah.
"Apa yang kalian bawa kemari? Apa ini makanan manusia?" bentak Nyonya Xin pada pelayan di paviliun saat melihat makanan yang terletak di meja makannya.
"Nyo...Nyonya! Makanan ini diantar oleh pelayan Nona pertama, dia bilang bahwa mulai sekarang Nyonya akan makan makanan yang di siapkan untuk Nona pertama" jawab pelayan sambil berlutut ketakutan.
"Benar-benar gadis kurang ajar. Dia harus diberi pelajaran! Bawa sepuluh orang pengawal kemari!" perintah Nyonya Xin.
Nyonya Xin berjalan ke arah kamar Se Se dengan membawa pelayan dan pengawalnya.
Nona muda itu sedang makan bersama pelayannya di depan kamar. Dia mengabaikan ibu tirinya yang baru saja datang membawa pengawal. Dia meneruskan aktifitas makannya tanpa melihat ibu tirinya itu.
"Huang Se Se! Berani sekali kamu memberiku makanan yang anjing pun tidak akan memakannya!" geram Nyonya Xin berteriak menahan amarahnya.
"Pokkk!" suara tulang ayam yang di lempar oleh Se Se.
Tulang itu terbang dan mencium kepala Nyonya Xin.
"Huang Se Se!" bentak Nyonya Xin yang emosi menahan sakit di kepalanya.
"Tangkap dan beri dia pelajaran, aku akan membunuhnya hari ini juga!" jerit Nyonya Xin sambil melotot ke arah Se Se.
Se Se menghentikan aksinya yang sedang menikmati makanan di meja, dia menatap Nyonya Xin dengan tatapan dingin di matanya.
"Jika sampai hitungan ke tiga kamu masih disini, akan ku pastikan darah mengalir dari kepalamu itu" ancam Se Se sambil melihat dan menunjuk kepala Nyonya Xin dengan sepotong tulang ayam.
"Satu..."
"Dua...."
"SYUTTT!!" Se Se melempar tulang ayam lagi dan kali ini ke arah pohon persik di depannya.
Melihat tulang itu menancap dengan setengah tulang masuk ke batang pohon, Nyonya Xin dan para pengawalnya terkejut dan ketakutan.
"Tiga..."
Nyonya Xin langsung lari sambil menjerit, "Huang Se Se! Aku akan membuatmu merasakan akibatnya nanti!"
Setelah para perusuh lari tunggang-langgang, Se Se melanjutkan acara makannya sambil bertanya kepada pelayan di sampingnya. "Ling Er, bagaimana sifat ayahku?"
"Tuan adalah orang yang baik hati dan penyayang, tapi Nyonya Xin selalu menggunakan cara licik untuk menjebak nona. Akhirnya Tuan percaya bahwa nona lah yang selalu bersalah. Hufff...." jawab Ling er sambil menghela napas.
"Ling Er, apa kamu yakin aku bunuh diri saat jatuh ke kolam? Apa kamu melihat ku melompat ke kolam?" tanya Se Se.
"Tidak! Nona, saat hamba mendengar suara teriakan minta tolong, Nona sudah di kolam. Beberapa pelayan bilang Nona melompat ke kolam untuk bunuh diri karena menolak akan dinikahkan dengan Raja Wei" ucap Ling Er.
"Apa orang yang bunuh diri akan minta tolong untuk di selamatkan?" gumam Se Se yang terdengar oleh Ling er.
"No...Nona, apakah Nona didorong oleh seseorang? bukankah ini menjadi kasus percobaan pembunuhan?" tanya Ling Er terkejut.
"Entahlah... " jawab Se Se sambil mengangkat kedua bahunya.
Se Se duduk di halaman sambil menatap langit, dia menyuruh Ling Er untuk istirahat karena dia terlihat sangat lelah.
Se Se duduk mengingat kejadian yang menimpanya di kehidupan yang lalu.
KENANGAN MASA LALU
Di sebuah ruangan yang besar sudah tertata rapi meja, kursi, dan hidangan yang beraneka ragam. Banyak tamu yang hadir di pesta pernikahan antara putri pertama keluarga Huang dan putra sulung keluarga Wilson.
"Kak, Selamat atas pernikahan kakak dan kakak ipar" ucap seorang gadis yang baru masuk ke sebuah ruangan tata rias pengantin.
"Terima Kasih Vi" jawab pengantin yang sedang duduk menunggu acara dimulai.
Acara pernikahan berlangsung meriah dan berlanjut hingga tengah malam. Pengantin wanita tampak lelah, dia tertidur tidak lama setelah masuk ke ruangan kamar pengantinnya.
"Ceklek!" terdengar suara kamar dibuka.
Pengantin membuka mata dan melihat ke arah pintu. Melihat pengantin pria nya datang sambil membawa 2 gelas wine di tangannya. Pengantin wanita tersenyum, dengan manja ia mengangkat tangannya, minta dibantu untuk duduk di tempat tidur.
"Sayang, minumlah dulu untuk merayakan pernikahan kita. Malam ini akan jadi malam yang special" ucap pengantin pria sambil meletakkan gelas berisi wine di meja dan kemudian menarik tangan pengantin wanita untuk bangun dari posisi tidurnya.
"Mike..." lirih pengantin wanita , dia tersenyum bahagia dan bangkit dari tidurnya. Pria itu mengambil wine dari meja dan memberikannya untuk pengantin wanita.
Sambil bersilang tangan mereka minum wine bersamaan. Wajah pemuda itu terlihat dingin sesaat sebelum melebarkan senyumnya. Selang beberapa menit kemudian, wanita itu tertidur dan tidak sadarkan diri.
"Akhirnya aku bisa membalaskan dendam adikku!" gumam pemuda itu.
^^^BERSAMBUNG...^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 325 Episodes
Comments
Oi Min
Se se di jebak dan di tipu suaminya
2024-09-29
0
All
terkadang kita harus sadar diri 🙂
2023-09-22
0
All
malu gak tuh 😂😂
2023-09-22
0