Tidak mengenali

DI PERPUSTAKAAN

Malikha tengah berjalan jalan di buku fiksi, lebih tepatnya di buku buku novel yang telah di adaptasi dari aplikasi online, tak masuk akal memang bagaimana sebuah sekolah elite menghadirkan buku buku bertaburan romansa? namun memang begitulah adanya. Novel tak selamanya buruk dan merusak pikiran remaja, terkadang sebuah pesan tersirat di dalamnya walau hanya secerca dari banyak kata dan kalimat yang di tuangkan.

Malikha melihat lihat banyak buku di sana, bibirnya tak berhenti bergerak pelan dia membaca setiap judul buku yang di lihat. Nyaris 40 persen buku di perpustakaan besar sekolah ini sudah dia baca. Sangat jauh berbeda dengan Dinda, Dinda termasuk pembaca yang mudah tertarik dari cover nya saja. Dia sudah mengambil sebuah buku yang pernah Malikha baca sebelumnya dan saat ini dia sudah duduk di kursi panjang perpustakaan membaca buku.

Malikha terus menyusuri rak buku dari kayu yang lebih tinggi darinya, sampai di penghujung barulah dia mendapati buku dengan judul yang bagus. Langkah kaki yang menyeret sejak tadi kini berlabu di penghujung. Malikha mengambil buku itu dan melihat cover nya.

"Cinta Itu Berjuang"

Dia terpanah seketika setelah membaca judulnya, di tambah dengan cover sepasang kekasih yang sangat mengharukan. Buku itu dia peluk dan di bawa berlari ke meja baca, atau tempat untuk membaca. Senyuman bahagia terukir di wajahnya karena dia bahkan sampai sekarang belum pernah merasakan seperti apa jatuh cinta dan bagaimana rasanya. Dia berlari tetapi saat akan berbelok ke kanan tiga orang tiba-tiba berteriak mengejutkan nya.

"Huaaaa!!!"

"Ka, kalian!" Malikha tersentak, kakinya langsung bergetar mundur pelan pelan kebelakang. Mata Malikha membulat menatap langsung wajah ketiga siswa yang selalu mengganggu hari harinya di sekolah.

"Kutu buku! jangan gagap begitu, aku jadi makin senang mengganggu mu loh" Axel berjalan semakin mendekat, aura aura cool yang dia perlihatkan saat menggoda siswi dia pertontonkan kembali kepada Malikha. Tetapi gadis yang selalu di panggil nya Kutu Buku itu malah semakin menghindar berjalan pelan ke belakang. Mereka terus saja begitu sampai Malikha tersudut kan di rak buku perpustakaan.

Keisengan Axel tak berhenti sampai disana, merasa gagal membuat Malikha terpesona dia pun mengurung si Kutu Buku dengan kedua lengan nya. Malikha sendiri bingung tak menyangka jika tingkat keisengan Axel akan sampai disini, lebih tepatnya Axel kembali menggoda Malikha dengan membisikkan sesuatu. Suara berat nya yang erotis membuat Malikha memejamkan mata.

"Jangan gerak gerak Kutu Buku!" Ancam nya lirih.

"Ka, kak Sheren lihat. Di, di, dia pacar kamu. Jangan egois" Hanya itu yang bisa dikatakan Malikha untuk menghentikan Axel, dia tahu Axel hanya mengganggu nya tidak akan serius terjadi seperti di novel online yang dia baca. Adegan menegangkan yang dibaca nya. You know lah,,

Axel yang semula menatap nya lekat dengan pandangan penuh hasrat, tiba-tiba tertawa terbahak bahak saat si Kutu Buku menolaknya dengan cara itu.

"Bhahahahaha!!"

"Apa yang kau fikirkan? bhahahah aku hanya ingin mendengar mu menjadi gagap. Kau, kau lucu sekali kutu buku"

"Ja, jangan berisik. Disini tidak boleh berisik" Malikha berusaha menahan Axel agar tidak bersuara keras dengan penuh kelembutan mengatakan itu.

Roobin dan Mathew membungkam mulut nya bersamaan saat Malikha berani mengajari bos nya. Saat menyadari apa yang Kutu Buku katakan, Axel berhenti tertawa.

"Apa yang kau katakan? bisa ulangi? aku tidak dengar sempurna" Axel mendekatkan telinganya di bibir Malikha.

"Dilarang berisik dan harap tenang" Mata Malikha tak berani menatap Axel yang hanya berjarak kecil dari buah dada nya dia melirik di salah satu poster dan membaca nya ulang untuk Axel. Axel itu adalah siswa yang nakal, mengajak siswa yang lainnya untuk menjadi nakal. Dia tersenyum menyungging lalu melirik ke teman kedua temannya dan menepuk tangan dua kali.

"Yoi bro!" Roobin melemparkan dua buah permen coklat Ch4ch4 dan langsung di terima oleh Axel dengan gaya gaya maskulin. Axel membuka satu bungkus nya dengan gigi lalu memakan nya di perpustakaan tepat di hadapan Malikha. Tidak tahu apa maksud dari tujuan nya melakukan itu.

"Aku makan. Disini juga tidak boleh makan kan?" Ucap Axel sambil mengunyah dia merasa paling jago dengan berani melanggar poster dan aturan di perpustakaan.

"Kak Sheren!" Malikha mengangkat tinggi tangan nya ke udara memanggil Sheren yang berjaga di dekat pintu masuk perpustakaan. Secepat kilat Axel menurunkan tangan Malikha dan memasukkan satu buah permen ke dalam mulut kecil nya.

"Diam lah kutu buku!" Bentak Axel setelah berhasil membungkam mulut Malikha. Walau sedikit risih berdekatan dengan siswa pengganggu seperti Axel, Malikha mau tak mau tetap mengunyah permen yang Axel berikan karena permen tersebut juga permen favorit nya sejak kecil.

"Kau tetap makan disini. Kau juga mengganggu ku, aku akan tetap mengadu kepada penjaga perpustakaan ini" Ancam Malikha lagi agar Axel melepaskan dirinya.

"Kak Yasmin!" Panggil Malikha lagi.

Mungkin karena banyak siswa yang mengantri di meja absen, jadi Yasmin dan Sheren sangat disibukkan sampai sampai tak mendengar panggilan dari Malikha. Axel, Roobin dan Mathew sempat frustasi walaupun Axel sendiri adalah kekasih Sheren tetapi dia tidak berani mengganggu tugas Sheren. Dia jelas tahu jika dalam bekerja Sheren sangat tegas juga konsisten tak pandang bulu, mulai lah bulir bulir keringat timbul di kening Axel.

Saat Axel kehabisan ide untuk membungkam mulut Malikha dia melihat ke bawah, melihat ke lantai untuk mencari perlindungan. Di rok seragam Malikha, terdapat sebuah gantungan boneka beruang berwarna biru. Axel tersenyum, otaknya sangat genit jika terkait dengan mengganggu Malikha. Dia langsung menarik kuat boneka biru kecil itu sampai terpisah dari rok Malikha. dia mengangkat boneka itu ke udara.

"Ayo! katakan pada kak Sheren mu jika berani"

Kaki kecil Malikha sampai menjinjit untuk mengambil boneka kecil nya namun, apalah daya Axel lebih tinggi. Tidak seperti kebanyakan siswi korban Axel Malikha tidak sedikit pun mengatakan agar Axel menyerahkan boneka nya kembali dia hanya berusaha dan berusaha.

Axel kembali tersenyum melihat ketidak berdayaan Malikha saat menggapai sesuatu yang tinggi dia pun melemparkan boneka itu ke Mathew. Malikha pergi ke Mathew mengikuti boneka nya, kemudian Mathew mengoper boneka kecil itu ke Roobin. Begitu seterusnya sampai Malikha kelelahan.

"Sudah, nanti jam istirahat akan berlalu. Aku belum membaca buku, Roobin! berikan!"

Roobin melempar nya ke Axel, namun lemparan itu meleset dan melewati Axel. Gantungan boneka itu jatuh di rak sebelah rak buku buku nonfiksi. Zyan remaja saat itu sedang berdiri membaca buku nonfiksi dan entah dari mana gantungan kunci jatuh ke buku yang dia buka. Saat sedang fokus fokus nya menimba ilmu dia megerjap kaget, Malikha berlari mengejar gantungan kunci nya sebelum Axel dan kedua teman pengganggu nya mendapatkan gantungan kunci.

Karena penasaran, Zyan mengangkat boneka beruang biru yang berukuran kecil itu ke udara melihatnya aneh dari berbagai arah. Malikha kebingungan di belakang seorang siswa, matanya menyorot kesana kemari baik lantai maupun ke jajaran buku. Hilang lah rasa sedikit penasaran dalam hatinya, dia sama sekali tak mengingat tentang boneka beruang biru jadi Zyan mengantungi nya lalu menutup buku yang tadi ia baca. Meletakkan buku itu kembali pada tempatnya dan berjalan ke rak lain.

Malikha berada di sisi kiri rak buku non fiksi dan Zyan sudah berpindah ke sisi kanan dari rak buku nonfiksi. Merasa sedikit frustasi tak kunjung menemukan gantungan kunci kesayangan, Malikha menggaruk garuk rambutnya walau tak merasa gatal. Frustasi boleh, menyerah jangan begitulah yang selalu Malikha pegang teguh. Dia tetap mencari sampai dia berada di tempat yang sama.lagi dengan Zyan.

Saat itu Malikha tak mengenali Zyan dewasa, begitu pun dengan Zyan. Zyan melihat lihat buku buku disana sebelum memutuskan untuk membaca nya. Tetapi Malikha berkeliaran membawa sebuah novel romansa di tangan nya Malikha menyorot lantai tetapi dia melihat dua buah sepatu jadi dia mendongakkan kepala. Di saku celana siswa itu, dia melihat gantungan kunci diam diam seperti cicak merayap di dinding, Malikha berjalan meredam suara depak langkah kaki.

Aku yakin itu berr ku! dia juga ada di rak sebelum nya!

Siswa yang tidak di kenali gadis Kutu Buku berdiri menghadap ke rak. Malu untuk bertanya, Malikha diam diam menarik nya keluar. Malikha memang payah, tidak mungkin seorang yang masih muda kulitnya sudsh mati rasa jelas Zyan merasakan gesekan antara paha nya dengan sesuatu yang di tarik keluar. Sedikit saja merasa aneh, Zyan langsung berbalik. Dan gagal pula Malikha mengeluarkan gantungan kunci nya.

"Sedang apa?" Tanya nya dingin.

"Itu gantungan kunci beruang biru kan??"

Zyan merogoh saku nya dan mengeluarkan gantungan kunci itu untuk di tunjukkan kepada Malikha.

"Punya mu??"

"Iya, itu punya ku" Seperti anak kecil, Malikha mengambil gantungan itu kegirangan dan pergi tanpa mengucapkan terima kasih. Melihat wajahnya yang periang, Zyan menjadi tersenyum sendiri lalu saat dia hendak mengambil sebuah buku terbesit dalam pikiran nya mengenai boneka beruang biru muda yang berukuran besar.

"Gadis beruang biru...?"

"Dia?" Zyan menggeleng kan kepala.

"Ah mana mungkin, ini sekolah Elite. Bagaimana orang kelas menengah bawah bisa masuk kesini? terakhir kali melihat nya terlihat dari wajahnya saja dia bukan orang yang pintar. Mustahil mendapatkan bantuan dari sekolah nya terdahulu"

Zyan mengambil buku itu dan berdiri di tempat membacanya, dia malas berinteraksi dengan siswa siswi lainnya. Kali inilah kali pertama Zyan terbayang bayang setelah bertemu seorang gadis. Bahkan sampai mengkhayalkan nya.

"Gadis tadi jarang ku temui di sekolah ini, lumayan cantik"

Terpopuler

Comments

Vera Mariana

Vera Mariana

aku bacanya sampai sini, ntar baca lagi thor

2021-03-17

0

Asri Murni

Asri Murni

jangan sampai kamu bucin zyen

2021-03-08

0

ZahraFathar

ZahraFathar

Brasa liat plm

2021-02-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!