Tragedi dan Sebuah Permohonan

...

Bianca melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Dengan penuh air mata dia terus memutar gas motornya keadaan yang sudah larut malam hanya ada beberapa kendaraan yang lalu lalang. Karena terus menangis pandangan Bianca jadi agak kabur sesekali dia menyeka air mata yang tak henti jatuh di pelupuk matanya.

Tujuannya saat ini adalah danau tempat dimana dia sering datangi saat merasa sedih.

Tempatnya agak jauh dari pusat kota sehingga sangat jarang kendaraan lewat disitu.

Saat hendak sampai tanpa Bianca sadari ada sebuah truk besar yang tengah lewat dengan kelajuan diatas rata rata.

Karena Bianca merasa jalanan sepi dia menambah laju motornya tanpa dia duga saat hendak berbelok truk yang melaju diatas rata rata itu berjalan ke arah Bianca jadi dua kendaraan itu sekarang sedang beradu.

Karena sang sopir truk mengantuk dia tidak menyadari ada kendaraan lain lewat didepannya begitu pula Bianca yang pandangannya kabur tidak menyadari ada truk lewat didepannya.

Dua pengendara itu sama sama mengira jalanan saat ini sedang sepi hingga akhirnya...

BRUKKKK !!!

Suara tubrukan antara benda besi yang beda ukuran itu tak terelakkan, untung sang sopir truk dengan sigap mengerem kendaraannya tapi naas Bianca terpental dan ber gelinding melewati semak semak dan sialnya itu menuju danau dari ketinggian, kepala dan semua badan Bianca sudah bersimbah darah hanya rasa sakit yang kini dia rasakan. Tubuh Bianca kini tersangkut diatas pohon yang menjulang tepat diatas danau kira kira ketinggian 100 meter. Ranting pohon rasanya juga tidak akan bisa bertahan lama menahan beban dari tubuh Bianca, Bianca yang badannya penuh luka dan banyak mengeluarkan darah pun sudah mulai kehilangan kesadarannya.

"Tuhan.. Apakah ini ajalku? "

"Apa ini hari kematianku? Aku belum siap Tuhan beri aku satu kesempatan lagi! Aku janji akan memperbaiki kesalahanku"

BYURRRRR!!!

Bianca pun akhirnya jatuh ke danau ranting pohon yang menahannya sudah patah tidak kuat lagi menahan tubuhnya. Didalam danau sekuat tenaga dia menahan sakit badannya untuk berenang ke permukaan tapi tenaganya sungguh tak kuat lagi. Oksigen juga sudah habis dia tidak bisa bernafas lagi. Nafasnya sudah semakin melemah disela sela ajalnya Bianca berucap dalam hati.

"Aku ingin hidup sekali lagi!"

Tiba tiba dia melihat cahaya putih datang mendekat padanya setelah itu dia pun tak ingat apa apa lagi.

...

Sementara itu sopir truk tampak panik karena dia baru saja menabrak seseorang hingga orang tersebut jatuh ke danau. Dia ingin meminta bantuan tapi tidak ada satu pun kendaraan yang lewat dia pun bergegas menelpon polisi dia sudah pasrah dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Papa Mahendra yang sejak tadi melajukan mobilnya untuk menyusul putrinya merasakan perasaan yang tidak enak, dia pun menambah kecepatan mobilnya dan benar saja sekarang didepannya ada sebuah truk yang berhenti tapi bukan itu yang menjadi fokus Papa Mahendra tapi sebuah motor yang tergeletak di depan truk tersebut.

Sang sopir truk mengetuk ngetik kaca mobil Papa Mahendra.

"Pak tolong saya pak tolong!!! "

"Ada apa ini? " Papa Mahendra tampak gusar

"Saya baru saja menabrak seseorang dan orang tersebut jatuh ke danau pak.. Saya sudah menghubungi polisi tapi sampai saat ini polisi belum datang juga"

Papa Mahendra pun turun dari mobilnya untuk memastikan motor yang dia lihat apa benar milik putrinya. Saat sudah mendekat matanya tampak membulat karena dia yakin siapa pemilik motor tersebut.

"BIANCA!!! "

...

TBC

Jangan lupa vote, like dan komen nya yaa

Ajak temen temen kalian buat baca novel ini✌

Follow ig @dhevisjwta

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***