"kau tau hobi ku apa?" Tanya Fiona.
Dengan cepat Siera menggelengkan kepala karena ia tidak kenal bahkan tidak tau wajah Fiona saat menutup wajah.
"Lupakan itu, biasanya aku membunuh orang secara langsung tapi untuk mu aku ingin melakukan nya sedikit berbeda,"
"A-apa maksud mu aku tidak mengenal mu sama sekali,_ ucap Siera.
"Tentu saja seperti yang kau pikirkan,"
Fiona membawa suntikan yang berisi obat bius tersebut mendekati Siera, sepertinya korban setelah Liliana adalah Siera kali ini.
"Mari kita mulai permainan ini," bisik Fiona.
Braakk!!!
Baru saja ingin menancapkan jarum dilengan Siera seseorang datang menendang pintu gudang hingga terpental.
Air mata Siera sudah membanjiri wajahnya dan berharap seseorang datang menolong.
Fiona membuang suntikan itu ke lantai, walau dua pria itu menggunakan penutup wajah sama seperti Fiona dia tau itu adalah Dicky.
"Berani sekali kau mengganggu ku," ucap Fiona dengan suara dingin.
"To-tolong aku,"
Dua pria itu terus menatap Fiona dengan tatapan tajam, rasanya tatapan itu ingin sekali menerkam Fiona saat ini juga.
"Bawa dia kembali!!"
Fiona sadar itu bukan suara Dicky melainkan Bara dan sepertinya orang disamping adalah Rezza.
"Baik tuan,"
Benar dugaan Fiona mereka adalah Bara dan Rezza yang mencoba menggagalkan aksi gadis itu.
Rezza pergi mengamankan Siera terlebih dahulu agar Fiona tidak sampai melukainya, untung Bara datang tepat waktu jika tidak Siera akan menjadi sasaran setelah Liliana.
"Maaf nona saya harus menutup mata anda," ucap Rezza diluar.
"Jangan bunuh aku, aku mohon,"
"Anda tenang saja nona saya akan menyelamatkan Anda dari tempat ini percaya dengan saya,"
"Ba-baiklah tapi kau tidak akan mencelakai ku kan," ujar Siera.
"Tidak nona saya janji,"
Siera setuju untuk ditutup matanya agar tidak melihat plat mobil yang akan mengantarnya pulang, Rezza mengantar Siera pulang sampai kedalam apartemen.
Sampai didalam Rezza memukul Siera hingga pingsan, dia membantu Siera tidur di kamarnya dengan keadaan baik baik saja agar besok pagi Siera hanya menganggap semua itu hanyalah kembang tidur.
Sementara Fiona ingin sekali membunuh Bara yang telah menggagalkan rencana digudang itu, dia kembali ingin menusuk Bara dengan suntikan tersebut.
"Haahh!!" Bara membuka penutup wajahnya.
"Sudah berapa kali ku bilang berhenti!!" Ucap Bara dengan penuh penekanan.
"Tau apa kau tentang hidup ku,"
"Berani sekali kau menjawab ku, mental mu terbuat dari apa Fiona,"
Fiona terdiam bahkan sekarang dialah yang sedikit gugup melihat tatapan membunuh dari Bara.
"Kau melupakan janji mu padaku sepertinya kau belum mengenal ku lebih dalam Fiona,"
Bara memegang lengan Fiona dan mengambil paksa suntikan ditangannya.
"Biar ku perlihatkan siapa diriku didepan mu sekarang,"
Bara mendekati Fiona dan menyuntikkan obat bius itu padanya.
Fiona tidak tau Bara akan melakukan itu dan dia lengah, tubuhnya terasa kaku dan tidak bisa bergerak setelah obat itu menjelajah seluruh tubuhnya.
"Bagaimana rasanya?" Tanya Bara.
Jangankan menjawab, berbicara saja Fiona tampak kesulitan dan tubuhnya mulai melemah ditambah matanya yang ingin terus tertidur.
"Tampaknya aku harus mendidik mu terlebih dahulu," gumam Bara lalu mengangkat tubuh Fiona yang sudah tidak sadarkan.
Bara membawa Fiona pergi dari gudang tersebut namun sebelum itu Bara menyiram gudang tempat Fiona biasa membunuh dengan bensin lalu membakarnya hingga tak tersisa sedikitpun.
Setelah itu Bara pulang kerumahnya, Fiona diangkat menuju ruang rahasianya, gadis itu tidak boleh keluar sebelum ia jera melakukan sesuatu yang tidak seharusnya ia lakukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Fajar Maulana
top bgt
2022-12-02
0
paty
fiona jgn kalah sm bara
2022-11-16
0
Chandra Dollores
tegang....
2022-10-10
0