Keesokan harinya Fiona bangun cukup pagi, hari ini dia tidak pergi ke kampus karena tidak ada jam kuliah, dia memutuskan untuk membersihkan dapur agar bisa ditempati memasak.
Fiona membuang piring piring dan semua peralatan bekas kekejaman Bara, hanya kompor yang ia sisakan selain itu ia buang semua.
Tok..tok..tok
Fiona berjalan menuju pintu, mungkin saja pesanannya sudah datang pagi ini.
"Permisi nona ini rumah tuan Bara?" Tanya kurir.
"Benar pak."
"Ini pesanannya nona."
"Ini peralatan dapur?"
"Benar nona."
"Baiklah berikan pada saya dulu nanti saya panggilkan tuan Bara."
"Baik nona."
Kurir tersebut memberikan kotak yang sedikit besar dan berat, dia membawanya masuk kedalam rumah.
"Bara!!" Panggil Fiona.
Gadis itu meletakkan kotak diatas meja dapur, sepertinya Bara belum mendengar atau dia pura pura tidak dengar.
"Bara keluar ada yang mencari mu!!" Teriak Fiona.
Ceklek
Bara keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi, tampaknya pria itu akan pergi kekantor karena dia mengenakan setelan jas.
"Siapa?" Tanya Bara.
"Diluar."
Bara berjalan menuju pintu dan melihat kurir sedang menunggunya disana.
"Anda mencari saya?"
"Tuan Bara?"
"Iya."
"Ini tagihan belanja anda tuan."
Bara mengambil tagihan belanja atas nama dirinya membeli peralatan memasak.
"Saya tidak pernah membeli ini pak." Bantah Bara.
"Tapi nona yang tadi sudah mengambil barang anda tuan."
Bara memutar tubuhnya melihat dapur tapi jelas tidak terlihat karena dapur ada diujung, Bara mengangkat bahu lalu membayar tagihan tersebut.
Selesai berurusan dengan kurir Bara menuju dapur dan Fiona sedang menata tempat tempat piring.
"Kau membeli semua ini?" Tanya Bara.
Fiona mengangguk dengan senyum secukupnya.
"Kenapa menggunakan nama ku."
"Rumah mu bukan rumah ku." Jawab Fiona santai.
"Terserah kau saja atur semau mu." Ucap Bara.
"Itu lemari es mu mau dibuang juga atau bagaimana? Aku tidak bisa menyimpan makanan satu tempat dengan koleksi mu." Ujar Fiona sebelum Bara pergi.
Bara mengeluarkan dompet dan memberikan satu kartu pada Fiona.
"Beli apa saja yang kau inginkan dan atur sendiri kau mau membuangnya atau tidak aku tidak punya banyak waktu."
"Semuanya?"
Bara mengangguk datar lalu pergi meninggalkan Fiona.
"Kau ingin melihat sisi lain dariku? Baiklah." Gumam Fiona mengambil kartu yang diberikan
Bara meninggalkan Fiona sendiri dirumah, dia akan sangat sibuk hari ini dikantor, banyak klien yang ingin bertemu dengannya untuk membicarakan kerjasama.
Sedangkan Fiona pergi ke salah satu pusat perbelanjaan dengan Ella sahabatnya, kebetulan Ella juga malas dirumahnya karena dunia berputar begitu saja tanpa semangat hidup.
"Kau ingin membeli apa?" Tanya Ella.
"Ingin menghabiskan uang." Jawab Fiona dengan senyum manis.
"Ulang? Tidak salah atau kau sakit." Ucap Ella sembari memegang kening Fiona ditempat umum.
"Sudahlah jangan banyak bertanya ayo pergi dan kau boleh mengambil apapun yang kau inginkan, hari ini aku yang membayar semua belanjaan mu." Ujar Fiona.
"Apa aku sedang bermimpi? Fiona kau masih sehat kan?"
Ella masih tetap tidak percaya, seumur hidupnya mengenal Fiona tidak pernah gadis itu menghambur hamburkan uang apalagi biaya rumah sakit mamanya yang tidak sedikit.
"Aku masih sehat, ayo pilih saja apa mau mu."
"Jangan menyesal aku akan membeli banyak barang mahal."
Fiona mengangguk diiringi senyum, gadis itu juga sengaja mengajak Ella karena dia mesin penghabis uang tercepat dari kedua orangtuanya.
Ella menunjuk pakaian dan barang barang yang harganya selangit dibiarkan oleh Fiona, bila perlu dia menghabiskan semakin banyak lagi.
"Fiona apa aku masih bermimpi? Aku sangat menginginkan barang barang ini." Ucap Ella sembari memeluk Fiona.
"Kau masih menginginkan yang lain?" Tanya Fiona.
"Mm tidak aku sudah mendapatkan semuanya dan aku sangat senang."
Fiona yang malu melihat tingkah sahabatnya ditempat umum seperti itu.
"Ayo pergi membeli barang barang lainnya." Ajak Fiona.
Gadis itu mengajak sahabat nya pergi ke suatu tempat, dengan senang hati Ella menjadi supir pribadi hari ini. Dia pergi ketempat yang ditunjukkan Fiona.
"Kau..." Ella mengernyitkan dahi melihat toko didepannya.
"Ayo keluar."
Fiona keluar tanpa mendengar omong kosong Ella yang akan menanyakan banyak hal.
"Selamat datang nona anda ingin membeli perabotan rumah tangga? Kami menyediakan seluruh kebutuhan anda."
Fiona mengangguk lalu masuk kedalam toko.
"Saya ingin membeli ini tolong dicatat."
"Baik nona."
Ella menutup mulut nya melihat Fiona menunjuk lemari es dengan harga selangit.
"Harganya berapa?" Bisik Ella pada pelayan.
"Lemari es tadi 43 juta nona."
Uhuk.. uhuk
Ella belum bisa memasukkan semua ini kedalam akalnya, angka itu tidak main main bagi Fiona selama ini.
Selang beberapa menit Fiona selesai menunjuk semua keinginannya, para pelayan mencatat barang barang yang dibeli oleh Fiona.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Resha M
wow aku mauu
2022-11-13
0
Desy Ramadhani
fisi misi foya-foya...
dont play2 bosquhhh..😁
2021-09-24
0
Oi Min
Fiona mah g malu2....Xixixiiixixi.... Bangkrut2 lu Bara....
2021-05-28
0