"apa hubungannya dengan mu? Tentu saja kau akan menjadi pengganti Liliana."
Sekarang Fiona yang mengeluarkan senyum sinisnya, jangan melihat Liliana mendengar namanya saja Fiona muak.
"Maaf tuan kau menghabiskan waktu belajar ku permisi."
Fiona berdiri lalu pergi menjauh namun Bara menarik nya agar kembali duduk.
"Kenapa kau menyembunyikan jati dirimu, keluarkan semuanya didepan ku." Ucap Bara dengan penuh penekanan sembari memegang dagu Fiona.
Fiona menatap manik hitam Bara, pria itu tidak mengenali seluk beluk Fiona tapi ia tau karakter gadis ini.
"Sayang sekali kau salah orang, aku hanya gadis biasa, Liliana adalah tunangan mu jadi kau tanyakan saja pada kuburnya." Suara Fiona lebih dingin dibanding Bara.
"Seharusnya hari ini Liliana datang untuk melayani ku tapi karena dia sudah tewas jadi..."
Fiona jelas melihat Bara sedang menatap tubuhnya dari atas sampai bawah.
"Kau ingin aku menggantikannya? Baiklah." Fiona menjauhkan tangan Bara yang memegang dagunya.
Perlahan pakaian hitam yang ia gunakan melayat tadi terbuka, Fiona tidak takut membuka kancing nya sedikitpun.
"Kau gadis nakal," Bara menutup kembali kancing yang sudah dibuka Fiona.
"Bukankah kau sering melakukan ini? Kenapa menutupnya sekarang?" Tanya Fiona.
Bara memejamkan mata, gertakan nya pada gadis ini sama sekali tidak berlaku, dia tidak takut apapun bahkan dia berani membuka pakaiannya didepan Bara.
"Aku tidak punya waktu untuk membahas Liliana terus menerus, jika kau ingin menyelidiki kematiannya lakukan saja semoga berhasil." Ujar Fiona sembari mendorong tubuh Bara agar menjauh darinya.
Fiona mengambil barang serta tasnya lalu keluar dari ruangan itu.
"Aku ingin pergi." Ucap Fiona didepan Rezza.
Belum sempat menjawab perkataan Fiona, Bara keluar dari ruangan yang sama lalu menarik Fiona masuk kedalam salah satu kamar dilantai satu.
Brakk!!
Bara membanting pintu bersamaan dengan Fiona diatas kasur.
"Aku tidak takut!! Kau kira aku takut? Jangan bermimpi," kata Bara.
Dia membuka jas dan kemejanya dengan kasar lalu mendekati Fiona.
Srrekk!!
Kemeja hitam itu robek dengan mudah ditangan Bara, kulit putih dan bersih Fiona terlihat dari sobekan baju.
"Aku hanya ingin mengatakan terimakasih." Bisik pria itu.
Fiona masih belum mengerti terimakasih atas dasar apa pria itu mengucapkan nya.
"Terimakasih telah membunuh Liliana." Imbuh Bara.
"Sudah ku katakan aku..."
"Kau tidak perlu mengakuinya tapi aku sudah tau itu." Kata Bara memotong kalimat Fiona.
"Fiona Delvina karena mu aku tidak perlu mengotori tangan untuk membunuh gadis itu, sebenarnya hari ini dia akan datang menemui ku tapi ternyata aku yang mendatangi nya."
Fiona terdiam sejenak mendengar ucapan Bara, dia tidak akan termakan oleh pancingan pria itu mau bagaimanapun dia harus tetap menjadi orang lain.
"Apa alasan mu ingin membunuh Liliana dia baik."
Bara tersenyum tipis sembari menyentuh bibir Fiona dengan lembut.
"Kau sangat pintar menyembunyikan jati dirimu, andai saja kau bukan pembunuh aku sudah membayar mu sebagai aktris."
Tring.. tring
Fiona mengambil ponselnya dari dalam tas namun Bara menghalangi tangannya.
"Jangan main main itu ponsel ku!!" Fiona mencoba meraih tangan Bara.
"Kembalikan!!"
"Boleh asal selama kau berbicara aku bisa menikmati tubuh ini."
Fiona ingin sekali meludahi dan menampar pria didepannya ini, jika saja itu bukan telpon dari rumah sakit Fiona tidak akan bereaksi seperti ini.
"Berikan padaku!"
"Sepakat."
Bara memberikan ponsel itu pada Fiona lalu membaringkan tubuhnya. Fiona segera mengangkat ponselnya walau Bara sedang memegang area terlarang nya.
"Hallo?"
"Selamat sore nona, nyonya Delvina mengamuk dan ingin bertemu dengan anda."
Fiona tidak fokus mendengarkan suster yang sedang menghubungi nya karena tangan mulut Bara tidak bisa ia kontrol.
"Nona anda mendengar saya?"
"Mmhh!! Ulangi perkataan mu." Jawab Fiona.
"Nyonya Delvina mengamuk mencari anda."
"Ba-baiklah aku akan segera datang."
Fiona mematikan sambungan lalu mendorong Bara dengan kakinya.
"Aku tidak ada waktu berbicara omong kosong dengan mu!" Ujar Fiona sembari menutup resleting rok dan kancing kemeja nya.
Fiona berdiri lalu mengambil syal rajut yang ada di gantungan kamar itu untuk menutupi pakaiannya yang sobek sekaligus tanda merah yang Bara letakkan dilehernya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Risa Raisa
hahhahahaha mndadak gusar sndiri
2023-05-23
0
Rina_Ibnu_Hajar
keren kak
jangan lupa mampir di novel ku ya kak "Gadis Pejuang Bisnis Kecantikan MLM"
2023-04-07
1
Diankeren
wadduhh... udh nyerang ajee mas!
lnjuuut dahh ahh semlehoy'y 🤫😁
2021-09-05
1