Beberapa menit setelah bersiap Fiona berangkat menuju kediaman Liliana untuk mengucap bela sungkawa pada keluarganya.
Namun sebelum itu Fiona memberikan makanan untuk anjing anjing dipinggir jalan, darah Liliana yang dicampur dengan daging ayam menjadi santapan pagi hewan itu.
Tin..tin..tin
Ella membunyikan klakson mobilnya melihat Fiona sedang berjalan kaki, untungnya gadis itu sudah agak jauh dengan anjing anjing tadi.
"Fiona." Panggil Ella.
Fiona memutar tubuhnya, ekspresi datar tadi berubah dengan senyum manis berbeda seratus persen dari jati dirinya.
"Ayo masuk."
Fiona mengangguk masih dengan senyum manis, Ella Fitzgerald adalah sahabat Fiona sejak duduk di bangku SMA, tentu saja Ella tidak tau rahasia tersembunyi Fiona walau mereka sudah bersahabat cukup lama.
"Kenapa tidak naik bus?" Tanya Ella.
"Mm aku kira rumahnya dekat ternyata jauh." Jawab Fiona.
"Cih memangnya kau tidak pernah kerumah Liliana?"
"Tidak." Jawab Fiona datar.
Ella sadar Fiona dan Liliana memiliki hubungan yang cukup renggang karena Liliana sangat amat sering mengejek ataupun membully Fiona dikampusnya, rasanya satu hari tanpa membully Fiona merupakan sesuatu yang tidak wajar bagi Liliana.
"Ahh maaf aku lupa kalian tidak memiliki hubungan yang terlalu baik." Ucap Ella.
Haahh
Fiona menyandarkan tubuhnya dibahu kursi, andai saja Ella tidak berada disampingnya mungkin Fiona sudah tertawa puas saat ini.
"Fiona bagaimana mama mu?" Tanya Ella mengalihkan pembicaraan.
"Seperti biasa dia masih ketakutan melihat orang tapi pihak rumah sakit jiwa sudah menangani nya." Jawab Fiona.
"Maafkan sahabat mu ini tidak pernah menjenguk mama mu."
"Tidak masalah kau tau sendiri mama ku tidak bisa bertemu orang baru kecuali aku."
Ella menatap Fiona sekilas lalu mengelus puncak kepalanya, inilah yang membuat Fiona menjadikan Ella sebagai sahabatnya, dia selalu ada disaat Fiona lelah dan putus asa.
"Setelah mama mu sembuh aku pasti menjenguknya."
Fiona mengangguk dengan senyum manis.
"16 tahun mama ku dirawat dirumah sakit jiwa tapi tidak ada perkembangan sama sekali aku tidak bisa memastikan apakah mama berada seumur hidupnya disana." Gumam Fiona.
"Aku yakin mama mu sembuh jangan berpikiran jelek sekarang ayo turun kita sudah sampai."
Fiona melihat bunga bunga yang mengucapkan bela sungkawa menghiasai rumah hingga gerbang keluarga Liliana.
"Fiona ayo." Ella sampai mengetuk pintu mobil agar Fiona sadar dari lamunannya.
Bugh!!
Fiona keluar dari mobil, pakaian hitam seluruh pelayat membuat iringan tangis keluarga Liliana semakin kencang.
"Ayo."
Keduanya masuk kedalam rumah, mereka langsung disambut Isak tangis dan histeris keluarga serta sahabat Liliana yang sedang mengitari kotak jenazah.
Wajah Fiona berubah sendu dan merasa kehilangan yang sangat amat dalam padahal isi hatinya mendengar suara tangisan itu sangatlah merdu.
"Mereka sangat berduka atas kematian Liliana, lagipula kenapa gadis itu memilih mengakhiri hidupnya daripada memperbaiki kesalahan." Bisik Ella.
"Mungkin dia sudah tidak mampu atau dia membantu dirinya agar bisa bertemu dengan Tuhan secara langsung lalu menceritakan keluh kesahnya." Jawab Fiona datar.
Ella melihat tatapan datar dari Fiona, asing sekali melihat wajah sahabat nya seperti itu.
"Kau baik baik saja?" Tanya Ella.
Fiona membuang jauh jauh aura iblis nya disaat seperti ini, dia segera menyadarkan diri dan kembali memasang ekspresi sendu.
"Aku hanya sedang mengingat bagaimana ia sering mengucapkan kata kata kotor padaku." Ujar Fiona.
Ella mengangguk sembari merangkul Fiona, dia pun mengingat bagaimana sang primadona kampus itu mengejek dan menendang makanan Fiona.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Nur Mira
fiona sinting
2022-11-19
1
Nur Mira
fiona sinting
2022-11-19
1
Nii
uu
2022-10-17
1