Eps 8

Vito terus memperhatikan citra dari tempat tidur, citra pun tidak menyadari bahwa dia sedang di perhatikan oleh vito.

" Ternyata dia cantik juga kalau rambutnya tidak di ikat" ujar vito dalam hati.

Karena takut ketahuan oleh citra, vito pun langsung berpura-pura sedang memandangi ponselnya.

Setelah selesai mengeringkan rambutnya, citra berjalan menuju tempat tidur untuk mengambil bantal.

Karena dia tidak mau tidur dengan orang lain, meskipun itu kakak nya sendiri.

Vito yang melihat citra mengambil bantal, dia pun bertanya " Kamu mau ngapain?"

" Saya mau tidur di situ tuan" jawab citra sambil menunjuk kearah sofa yang ada di kamar tersebut.

" Ternyata kamu sadar diri juga ya, kalau kamu itu istri yang tidak diinginkan" ucap vito

" Siapa juga yang mau tidur sama kamu, dasar kutub utara, heh!!" gerutu citra dalam hati

" Kenapa bengong?" tanya vito

" Atau jangan-jangan, kamu berpikir saya akan kasihan sama kamu!" ucap vito

" Jangan harap! Karena bagi saya kamu itu bukan siapa-siapa mengerti!" ujar vito.

" mengerti tuan"ucap citra sambil berjalan menuju sofa.

" Kalau aku tidak takut ketahuan, kalau aku bukanlah kak devina sudah aku hajar kamu" gumam citra sambil menaruh bantal di sofa.

Ucapan vito membuat citra merasa kesal, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, karena dia tidak ingin ada yang tahu kalau dia bukan devina.

Sebelum dia duduk, dia menoleh kearah vito memastikan bahwa dia sudah tidur atau belum,

setelah tahu kalau vito sudah tidur dia langsung merebahkan tubuhnya di sofa.

" Heh! Semoga kamu malam ini mimpi buruk, dan besok kamu bakal sial!" umpat citra dalam hati.

Karena lelah, tidak butuh waktu lama citra juga sudah tidur.

Seperti biasa citra selalu bangun tengah malam untuk latihan, tapi saat bangun dia merasa bahwa ada tangan yang sedang memeluk nya, karena penasaran citra pun membuka mata dan betapa terkejutnya dia ketika ada seseorang yang sedang memeluk nya.

" Aaaaa...." teriak citra sambil duduk dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

Vito yang terganggu dengan teriakan citra, dia pun berkata " BERISIK!!"

" Tuan ngapain ada disini?" tanya citra

" Tidur!" jawab vito yang belum sadar bahwa dia sudah tidak ada di tempat tidur nya.

" Memang saya mau ngapain lagi, kalau bukan tidur!" sambung vito

" Maksud saya, tuan ngapain tidur di sini?" ujar citra

" Ini kan ranjang saya, seharusnya saya yang tanya kenapa kamu ada di ranjang saya!?" kata Vito setengah sadar.

" Maaf tuan, tapi ini sofa bukan ranjang, ranjang tuan ada disebelah sana" ucap citra sambil menunjuk kearah ranjang.

Vito pun mengikuti kemana arah tangan citra menunjuk, dan betapa terkejutnya dia saat tahu bahwa dia sedang tidak ada di ranjang nya.

Karena gengsi dan malu untuk mengakui kesalahannya, akhirnya vito marah, dan berkata " Kenapa saya bisa ada disini"

" Jangan-jangan kamu yang pindahin saya ya!?" sambung vito

" Tidak kok, saat saya bangun tuan sudah ada disini " ujar citra

Vito pun langsung menuju ke ranjang dan melanjutkan tidur nya, sedangkan citra dia pergi ke dapur untuk mengambil air minum karena dia lupa membawa air minum ke dalam kamar.

Setelah citra keluar, vito pun langsung duduk sebenarnya dia tadi hanya pura-pura tidur, agar tidak ingin ketahuan oleh Citra jika dia memiliki kebiasaan buruk kalau sedang tidur.