Gadis itu, Putri Amanda Wijaya, gadis dengan sejuta pesona serta satu-satunya di antara keluarga konglomerat. Yah, gadis yang sama yang dijodohkan dengan rian.
Masih di dalam situasi yang sama:
Segera putri berlari menuju kamarnya dengan air mata yang berlinang membasahi pipinya.
Bukannya apa, hanya saja keinginan putri selalu terkabul. Untuk pertama kalinya, mama papanya membentak dan menolak keinginannya. Oleh karena itu hati putri sedikit terluka.
Ia satu-satunya nona muda di keluarganya ini, oleh karenanya hidupnya selalu bak tuan putri.
Ia pun berusaha menenangkan dirinya sendiri, setelah sedikit tenang dia menghubungi sahabatnya, tiara.
tuut tut tu-
telefon pun diangkat
"A-ra," ucap putri dengan terbata-bata, suaranya pun terdengar sendu. Tiara yang sudah kenal betul dengan sahabatnya pun jelas menyadari sesuatu.
"Lho put ada apa dengan suaramu kau baru saja menangis?" nada khawatir jelas terdengar dari sana.
"Ar kau tidak perlu khawatir tentang itu, masih ada hal yang lebih penting!"
"Apa maksudmu put? Apakah ada yang terjadi kali ini?"
"Aku dijodohin ar, hiks hiks."
"Lah ta—" belum sempat tiara meneruskan kata-katanya putri sudah menutup telefon nya secara sepihak.
Tiara pun terdiam di kamarnya, ia tak berniat menelfon putri kembali nyatanya ia juga tau bahwa putri memiliki emosi yang tidak stabil. Apalagi ini berkaitan dengan perjodohan, ketahuilah saja bahwa putri menaruh trauma pada para lelaki yang nyatanya selalu bergonta-ganti pasangan.
Putri yang kelelahan karena menangis meratapi nasib dan memikirkan cara untuk menghindari perjodohan sepanjang siang itu pun tertidur, tepat pada pukul 6 malam..
"Hooamm," putri pun menguap dan menggeliat di tempat tidurnya. Matanya mulai terjaga ketika seseorang yang mengetuk pintu kamar putri.
tok tok tok
"Siapa itu?" tanya putri mencoba mengumpulkan kesadarannya seratus persen.
"Ini mama mila sayang," jawan mamanya putri dari luar sana.
"Oh, mama toh."
Tak lama setelah obrolan itu putri segera membukakan pintu untuk mama mila. Ah tiba-tiba putri kepikiran, papanya, papa Alfin itu dimana ya? Sebab biasanya papanya itu akan merengek untuk ikut membangunkan dirinya bersama sang mama.
"Ada apa ma kenapa kemari?" tanya putri lagi.
"Lho kamu lupa sayang? Kita kan ada janji di resto jam 7 malam! Sekarang udah jam 6. Oh my god, kamu bahkan belum siap!" jawab mama mila dengan suara cemprengnya yang menghebohkan. Membuat Putri sadar 100% bahwa perjodohan yang ia anggap s*al itu benar-benar nyata.
Mama mila dengan panik nya melihat ke arah putri yang bahkan belum mandi karena putri tadi ketiduran.
"Kenapa kamu belum siap sayang?! Haduh ayo mama bantu siap-siap," ujar mama mila dengan sigapnya mendorong putri ke bath tup.
Setengah jam kemudian putri telah siap, hanya saja wajah putri terlihat murung tak seiras dengan penampilan penuh pesona yang ia kenakan.
Penampilannya malam ini memang sangat mempesona, dengan gaun biru tanpa lengan serta model rambut curly-nya ini membuat Putri terlihat anggun dan elegan. Khas penampilan seorang putri konglomerat.
Kemudian putri dan mama mila turun. ternyata disana sudah ada papa alfin yang menunggu mereka, muka sang papa pun terlihat masam seraya mengetuk-ngetuk jam tangannya, setelah itu mereka pun berangkat bersama-sama.
Butuh waktu 15 menit untuk perjalanannya dengan aman.
Akhirnya putri, mama mila dan papa alfin pun sampai di sebuah restoran berbintang dimana pertemuan diadakan.
Kemudian mereka masuk dan melangkah ke sebuah meja, senyum mama dan papa putri terbit ketika tahu bahwa disana sudah ada satu keluarga lainnya.
"Maaf ya alexa, kami membuat kalian menunggu," ujar mama mila dengan ekspresi sedihnya.
"Ah tidak masalah kok mil jangan memasang wajah seperti itu," balas mamanya rian yakni Alexa, bahasa non normal yang mereka gunakan berbicara cukup untuk membuat putri yakin bahwa hubungan dua keluarga ini cukup baik.
"Ayo duduk," ajak papa bastian pada mereka yang ditanggapi senyuman oleh putri.
Obrolan akhirnya dimulai.
"Ya ampun anak perempuan mu cantik sekali," ujar mama alexa tertawa ringan. Mata mama alexa terlihat memandang putri dengan kagum.
"Hahahaha, iya btw mana anak mu? Apa dia tidak bisa datang?" tanya mama mila ikut tertawa, yah namanya juga ibu-ibu rempong!
"Dia datang kok tadi dia bilang kalau ada rapat mendadak, ah itu dia!" mama alexa menunjuk ke arah seorang pria yang sedang berjalan dengan muka datarnya.
Putri menatap pria itu dari atas ke bawah sambil berbatin ‘Cih, sok keren.’
Pria itu menghampiri meja mereka.
"Ini mil anak ku namanya adrian, bisa dipanggil rian" ujar mama alexa dengan riangnya.
"Wah ganteng ya," seru mama mila menganggukkan kepalanya pelan.
"Oh ya ini namanya putri," ujar mama mila memperkenalkan Rian pada putri yang terlihat memandang Rian dengan sinis. Kentara sekali bahwa putri tak menginginkan perjodohan seperti ini.
"Kami yakin kalian sudah tau apa tujuan kalian dibawa kemari," ujar papa bastian mengawali pembicaraan topik inti seraya menatap serius pada Rian dan putri.
"Dan kami sudah memutuskan kalian akan bertunangan seminggu lagi, setuju maupun tidak kalian harus menyetujuinya!" sambung papa alfin.
Ucapan itu mampu membuat putri dan adrian terkejut.
"Tapi pa putri masih sekolah," ucap putri menolak keras keputusan papanya.
"Iya tidak papa kalian hanya melaksanakan pertunangan untuk pernikahan akan dilakukan setelah kamu lulus," balas papa Alfin membuat harapan putri pupus seketika.
'sial , rian rian ini kelihatan sangat dingin ' batin putri.
'sifatku dan dia sangat berlawanan astagaa ' imbuh putri lagi di dalam batinannya.
Ya sifat putri itu periang dan ramah kebalikan dari rian yang dingin dan tidak banyak bicara. Jika dilihat sekilas pun putri jelas tidak akan mampu berbicara jika hanya dengan Rian.
"Menantu ku ayo kita makan kamu duduklah," kata mama alexa membuyarkan lamunan putri, memang putri dari tadi hanya berdiri. Sejenak putri terguncang dengan panggilan mama Alexa padanya.
"Emm, iya tan," balas putri kemudian putri pun duduk.
"Eh jangan panggil tante panggil mama aja seperti Rian," sahut mama alexa tersenyum ramah.
"I-iya ma," sahut putri pada akhirnya.
'huh ini benar benar malam yang buruk bagiku' batin putri di dalam hatinya .
Putri pun mencoba mengembang kan senyuman meski sangat terpaksa.
'aku berharap malam ini segera berlalu' batin adrian diam-diam. Karena sejujurnya adrian juga tidak ingin dijodohkan apalagi dengan gadis yang baru saja ia kenal. Walau rian terkenal di kalangan wanita ia tidak pernah dekat dengan seorang wanita.
Di restoran itu, terbagi menjadi dua kelompok orang. Orang yang merasa sangat bahagia yakni mama Alexa, mama Mila, papa Bastian, serta papa Alfin. Namun ada juga yang merasa kesal, yah sebut saja dua calon pasutri, Putri dan Rian.
Malam itu Putri terus-menerus meruntuk kesal dalam batinnya karena ia tidak suka dijodohkan seperti ini. Ia terlalu terobsesi tentang cerita cinta yang manis antara kedua orang yang saling mencintai.
Yah membaca dongeng dengan berlebihan juga tidak baik.
Setelah makan malam, Putri dan keluarganya pulang, wajah putri sangat lesu. Benar saja saat ia berada di kamarnya Putri langsung tidur, mengejutkannya di tengah mimpi yang ia alami tiba-tiba ia terkejut dan terbangun.
"Huh bahkan sekarang aku mimpi buruk, dasar Rian s*alan!" lirih putri dengan nada yang kesal. Karena hari ini ia sudah mendapat dua kesialan sekaligus.
Dan itu benar-benar sangat menjengkelkan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments