Ellaine's Secret Bunda Lina

Mobil mereka telah sampai di sebuah rumah minimalis berlantai 2 dengan banyak bunga di halamannya. Tidak terlalu megah namun juga tidak terlalu kecil untuk ukuran rumah di Jakarta.

Begitu mobil berhenti Ella langsung turun dari mobil dan berlari masuk kedalam rumah sambil berteriak memanggil bunda Lina, bundanya Kavin.

"Gila yang punya rumah siapa? yang excited siapa?" Kata Kavin dalam hati sambil menggerutu

Kavin masuk kedalam rumah dan disuguhkan pemandangan 2 orang perempuan yang sangat dicintainya sedang berpelukan di ruang keluarga.

"Bun ini anaknya pulang loh, Bun. Nggak disambut gitu?" Kata Kavin sambil duduk si sofa samping bunda

"Enggak, emang kamu siapa? Kita kenal gitu?" Kata bunda santai sambil meneruskan obrolan serunya dengan Ella

"Jahat sama anak sendiri, bunda" dengus Kavin

"Bodo emang kamu anak bunda" kata bunda sambil pura-pura berfikir

"Bun ini Kavin loh. Anak sulung bunda yang paling cakep" kata Kavin

"Anak bunda cuma Aya sama perempuan manis yang ada disamping bunda ini" kata bunda sambil melirik Ella yang sedang makan keripik kesukaannya. Udah terbukti bukan yang kesayangan disini siapa. Camilan kesukaan Kavin aja jarang loh ada dirumah, lah ini makanan kesukaan Ella selalu ada dirumah dan bunda selalu menyetok nya

"Durhaka ih bunda sama anak sendiri. Kavin nggak suka ya" kata Kavin merajuk

"Kamu yang durhaka. Masak ultah bunda aja lupa. Jangankan kasih kado. Ucapan pun nggak ada. Bener bener durhaka kamu" omel bunda

"Ais.. Maaf Bun akukan sibuk jadi lupa. Ini hadiah buat bunda. Happy birthday my angel" kata Kavin memberikan hadiahnya sambil mencium pipi bundanya. Berharap bundanya tak marah lagi dengannya. Namun, dasarnya memang realita tidak seindah ekspetasi.

"Halah alasan aja kamu. Ella aja inget ultah bunda. Malahan ngasih ucapannya pas jam 12 malam dan besoknya ngasih kado. Lah kamu lewat berapa hari baru ngasih ucapan" omel bunda

"Iya bunda yang cantik. Maafin Kavin ya" kata Kavin sambil mengeluarkan puppy eyes nya yang membuat Ella diseberang tertawa terbahak bahak

"Gila muka lo kocak banget" kata Ella sambil memegangi perutnya yang sakit karna kebanyakan tertawa

"Diem Lo bacot aja" kata Kavin sewot

"Eh-eh kamu berani mengumpat anak kesayangan bunda ya. Bunda adu in kamu ke ayah biar fasilitas kamu dicabut" ancam bunda

"Bunda di jampi-jampi apa sih sama Juminten ini kok nurut banget?" Tanya Kavin kesal

"Jampi-jampi pala lu. Gue ini emang gadis manis yang baik hati mangkanya bunda sayang banget sama gue, iyakan bunda?" Kata Ella kesal yang diangguki oleh bunda dengan penuh semangat

"Halah bilang aja Lo pakek jampi-jampi kan? Hayo ngaku Lo" kata Kavin mengancam

"Bunda Kavin nakal, masak gadis manis kayak aku pakek jampi-jampi sih" adu Ella pada bunda

"Udah-udah Kavin jangan ganggu anak kesayangan bunda lagi" kata bunda memperingati Kavin "Ella sayang ayo kita masak bareng, karna hari ini spesial bunda mau masak makanan kesukaan kamu. Kita masak gado-gado. Kebetulan tadi bunda bikin lontong banyak dibelakang" kata bunda pada Ella dengan sayang.

Bunda pun mengajak Ella ke dapur untuk memasak. Sementara Kavin melihat kepergian mereka dengan senyum tipis di bibirnya

"Lo emang gadis manis yang baik hati, bahkan gue udah kemakan sama jampi-jampi Lo El. Sayangnya gue malah bersyukur karna kenak jampi-jampi Lo" kata Kavin lirih.

Kavin sadar Ella seperti mutiara, begitu cantik dan memikat. Apalagi setelah kejadian dikantin tadi, dia semakin sadar dan bersyukur karna ella memilihnya diantara banyak lelaki disekolah yang sanggup memberikan segalanya untuk Ella.

...----------------...

Sementara itu di dapur

"Bunda tumben masak lontong banyak banget, kayak mau hajatan" kata Ella sambil melihat-lihat bahan untuk memasak

"Enggak cuma bunda lagi bosen makan nasi" kata bunda yang sedang memotong wortel

"Ohh" kata Ella seadanya

"Kamu bantuin potong kacang panjangnya. Bisa kan?" Tanya bunda

"Bunda ngeremeh in aku. Gini-gini aku udah terbiasa masak sendiri Bun" kata Ella memotong kacang panjangnya

"Yah Ella memang hebat. Tapi bunda deh kepo kok Ella bisa masak? Kan jarang cewek bisa masak, apalagi kamu masih sekolah" tanya bunda

"Bisa dong. Kan dirumah cuma ada aku sama adik aku. Mami kalau pulang malam-malam trus, jadi mau nggak mau El harus bisa masak buat adik dirumah" jawab Ella santai

"Mami El kerja?" Kata bunda penasaran. Karna memang selama berpacaran bahkan bertunangan dengan putranya pun Ella sangat tertutup masalah keluarganya. Ia cuma sekali melihat mami El, menurut nya mami el tipe-tipe wanita rumahan yang jarang keluar rumah, anggun dan tegas namun lembut disaat bersamaan, yang membuat orang akan betah berlama-lama melihat wajahnya yang ayu.

"Iya mami itu desainer, beliau suka menghabiskan waktunya di butik dan pulang malam. Tapi, mami tetap bahkan sering kok nelpon aku dan Athaya saat senggang. Yang walau mami sibuk setidaknya kami tidak kehilangan sosok ibu dalam hidup kami" kata Ella santai seakan yang diceritakan bukanlah dirinya. Padahal bunda saja sedih mendengarnya.

'Dia pasti kesepian' pikir bunda

"Kalau papa kamu dimana?" Kata bunda hati-hati, karna menurut feeling nya ini pertanyaan yang sensitif bagi Ella. Terbukti begitu ia bertanya Ella langsung menegang dan butuh beberapa menit untuk pulih dan mengalihkan pembicaraan.

"Bun, kacang panjangnya udah. sekarang apa lagi?" tanya Ella mengalihkan pembicaraan

Lina yang tau bahwa ini bukan masalah sepele dan sangat sensitif, tidak terus menanyakan kepada Ella tentang keluarganya. Keduanya kemudian melanjutkan acara memasaknya dan sesekali bercanda. Setelah memasak Ella pamit membersihkan diri di kamarnya. Dirumah ini terdiri dari 5 kamar salah satunya adalah kamar Ella. Karna Ella sering menginap disini apabila dia kesepian dirumah karna adiknya yang masih kecil lebih sering dirumah oma mereka bisa dibilang adik Ella dititipkan di rumah Oma mereka.

Selesai membersihkan diri Ella bergabung dengan keluarga lainnya yang sedang menunggunya untuk makan malam bersama, disana juga terlihat ayah Kavin yang baru pulang dari kantor.

"Malam ayah bunda Aya" sapa Ella pada mereka

"Malam Ella/sayang/kak El" kata mereka bersamaan saat melihat ella berjalan kearah mereka dan duduk disebelah kursi Kavin

"Kok gue nggak disapa" kata Kavin sewot

"Karna kak Ella nggak sayang abang lagi" ejek Aya

"Diem Lo anak bau kencur" kata Kavin sewot

"Kak El, bang Kavin tuh nakal" adu Aya pada Ella

"Iya dia emang nakal, ntar kakak hukum bang Kavin nya. Aya tenang aja" kata Ella santai yang dihadiahi pelototan tidak percaya dari Kavin.

'Ini kenapa jadi seluruh keluarga bahkan tunangannya suka mem-bully-nya' Batin kavin

"Yang kamu?" kata Kavin dengan tidak percaya

"Iya kenapa?" Kata Ella bertanya

"Jahat" kata Kavin dengan wajah memelas yang membuat mereka semua tertawa, kecuali Kavin.

"Sudah-sudah mari kita makan sekarang" kata ayah menengahi perdebatan mereka

Selesai makan malam, Ella berpamitan kepada semuanya untuk pulang.

"Yah Bun Aya, El pamit pulang dulu ya udah malam banget ini soalnya. Takut mami nyariin Ella. Meskipun mami Ella belum pulang sih jam segini" pamit Ella.

"Yahhh padahal aku mau minta ajarin kak Ella materi yang belum aku pahami" kata Aya lesu

"Besok kak Ella kesini lagi, atau kita bisa makan dicafe yang nggak jauh dari sekolah kamu" tawar Ella

"Tapikan aku maunya sekarang" kata Aya sedih

'Drama dimulai' batin kavin

Karna ini bukan sekali dua kali kejadian seperti ini. Drama ala-ala supaya Ella menginap dirumahnya. Biasanya jika tidak Aya yang berdrama, bunda pasti akan berdrama, terkadang juga mereka berdua berkolaborasi bersama supaya Ella tidak pulang. Untungnya bunda sedang berbaik hati jadi Ella bisa pulang dengan cepat tanpa memperdulikan drama Aya

Kavin mengantarkan Ella hingga sampai didepan gerbang rumah Ella.

"Aku masuk dulu. Kamu hati-hati pulangnya" pamit Ella

"Hmm... Iya aku pulang dulu, besok gue jemput sekolahnya.

night juminten" kata Kavin

"Too Jupri" balas Ella dengan senyum manisnya. Aduh kalau liat senyum manis Ella Kavin kan jadi nggak tega ninggalinnya.

"Udah sana pulang" kata Ella yang melihat Kavin diam saja

"Jangan senyum gitu gue jadi nggak tega buat ninggalin elo" kata Kavin

"Udah malem jangan gembel Mulu deh" sungut Ella

"Udah sana pulang" usir Ella

"Ngusir nih, yaudah iya gue pulang ini" kata Kavin kesal sambil memasuki mobil dan meninggalkan rumah Ella.

Melihat mobil Kavin yang sudah menjauh Ella pun masuk kedalam rumahnya.

...----------------...