Episode 3

Happy Reading guys :)

^^^

Sedangkan di perusahaan Eral grup, Erlan telah tiba di kantornya dengan memasuki kantornya dengan muka datar di temani seorang pria tak kalah tampannya sebagai tangan kamannya bernama Farhan yang umurnya lebih tua tiga tahun darinya dengan tak kalah datarnya.

" Selamat pagi, tuan. " ujar resepsionis dengan membungkuk hormat, yang sama sekali tak di tanggapi Erlan juga Farham yang telah memasuki lift ke lantai 52, dimana ruang ceo terletak dan resepsionis perempuan itu hanya bisa memaklumi sikap datar nan dinginnya tuannya yang melebihi atasannya dulu.

Tingg ...

Pintu lift terbuka, Erlan langsung keluar dengan berwibawa, walaupun Erlan masih muda menjalani bisnisnya. Tapi dirinya selalu di hormati semua orang karna kepintarannya menjalankan bisnisnya dan sudah berbagai banyak usaha yang didirikan Erlan dari mulai Kafe, Hotel, Club malam dan tempat Gym di berbagai asia tak lupa dengan Farhan yang selalu membantunya.

Ceklek

Farhan dengan sigap membukakan pintu ruangan tuannya dengan menunduk hormat, Erlan pun langsung masuk menuju meja kerjanya dan Farhan yang berdiri di samping tuan mudanya.

" Apa jadwal ku hari ini ? " ujar Erlan dengan membuka laptopnya.

" Jadwal tuan hari ini bertemu dengan kolega dari jepang, setelah jam makan siang kita ada meeting dengan Cakra Grup dan setelah menjelang sore tuan bertemu dengan tuan Adipati di Restoran Flower. " ujar Farhan yang menjelaskan dengan rinci.

" Baiklah, siapkan semuanya dan kau boleh kembali bekerja. " ujar Erlan dengan menekan tuts-tuts laptopnya.

" Baik tuan, kalau begitu saya permisi. " ujar Farhan dengan menunduk hormat, walau dia lebih tua tetap saja dia harus profesional dalam bekerja, Erlan hanya mengangguk tanpa melihat sekretaris sekaligus tangan kanannya dan Farhan langsung undur diri dari ruangan tuan mudanya.

30 mins later ...

Erlan yang terus fokus dengan kerjanya, tiba-tiba mengingat perkataan saudari kembarnya, selama lima tahun kepergian sang mommy. Erlan selalu membenci Kristal adiknya dan selama lima tahun itu juga kejanggalan atas tragedi itu belum terselesaikan.

Dimana, jenazah sang mommy yang belum di temukan. Sang kakek dari daddynya yang mengalami kecelakaan setelah tragedi itu, di tambah lagi dengan kematian tantenya Hana setelah sebulan dari kecelakaan sang kakek yang mengakibatkan sang kakek koma sampai sekarang dan semua itu terus berputar-putar di pikiran mereka bertiga. Karna semua itu masih menjadi misteri yang harus secepatnya mereka selesaikan.

Tokk ... tok

Ketukan pintu mampu membuat Erlan bangkit dari lamunannya dan mulai kembali ke sikapnya yang dingin menyuruh orang di luar masuk. Tak lama masuklah Farhan dari balik pintu dengan membawa setumpuk dokumem di tangannya.

" Maaf tuan, Ini ada beberapa dokumen yang harus di tangani tentang kerja sama kita dengan perusahaan tuan Hans di Korea. " ujar Farhan menjelaskan dengan detailm

" Letakkan di meja. " ujar Erlan yang mencoba memfokuskan pandangannya pada laptop tersebut.

" Ada apa lagi, Han ? " ujar Erlan yang kini menatap sekretarisnya yang masih setia berdiri di sampingnya.

" I-itu tuan, Nona Kristal ada di luar. " ujar Farhan dengan menunduk takut, dia tau tuan mudanya ini sangat membenci Kristal dan dengan kehadiran nonanya di sini takut mengundang amarah tuan mudanya.