bertemu lagi

Sinta dan Widya juga Papa Sinta yang berangkat menuju kota P sekarang sudah dijalan. Sinta sengaja tidak menjelaskan apapun dan tidak mengatakan pada Mama Sinta dengan apa yang sudah terjadi selama dia dikota P, Sinta membiarkan mamanya tetap salah paham kepada nya. Karena dia sangat malas menjelaskan semuanya.

Setelah menempuh perjalanan selama 16 jam perjalanan mereka sampai kerumah Tante, mereka turun dan seperti biasa Sinta pergi kekamarnya setelah bersalaman dengan orang yang ada dirumah, lalu Sinta langsung mandi dan tiduran sebentar dikamarnya. dia sangat muak dengan wajah manis Nenek dan Tantenya yang dibelakang Sinta menceritakan yang tidak-tidak dengan Mama Sinta.

Tapi Sinta tetap berusaha untuk tetap sabar. dan iya memutuskan untuk kerumah Buyung, didepan teras Sinta ketemu Papa nya yang lagi ngobrol dengan Nenek.

"Mau kemana sin?" tanya Papa

"Mau kerumah Yuli pa, mau menanyakan jadwal kesekolah untuk kelulusan" jawab Sinta ngasal dan berlalu pergi.

Di dalam rumah Yuli hanya ada Mama Buyung yang sedang nonton tv.

"Assalamualaikum, ma ada abang.?" tanya Sinta sambil mencium punggung tangan Mama Buyung

"Ada Sinta, dikamar masih tidur, pergilah bangunkan" jawab mama masih sambil nonton

"Ya sudah Sinta kekamar abang dulu ya ma" Sinta menjawab sambil menuju kamar Buyung.

Benar saja tiba Sinta dikamar buyung, Buyung masih tertidur pulas sendirian. Tibalah ke jailan sinta untuk mengerjai buyung. Sinta mengambil bulu ayam yang ada di kemoceng tergantung didinding rumah, lalu mulai masuk kedalam kamar Buyung. Sinta masuk diam-diam dan duduk pelan-pelan disamping kasur Buyung.

Sinta meletakkan bulu ayam itu di telinga Buyung, sontak Buyung kaget dan menggaruk telinganya yang terasa geli, tapi Buyung tetap tidur. Sinta menahan tawanya melihat kelakuan Buyung. Karena merasa tidak berhasil, sekarang malah Sinta melakukan hal itu lagi dihidung Buyung. Masih dengan hal yang sama Buyung tetap enggan bangun. Matanya sangat mengantuk semalaman tidak tidur, Buyung sengaja tidak tidur untuk menunggu kedatangan sinta. Setelah memastikan Sinta sudah sampai Buyung baru akan tidur.

Sinta baru sampai jam 05.00 subuh dikota P. Alhasil buyung pun baru tidur jam segitu, kerinduannya dengan sinta tak terbendung lagi.

beberapa kali Sinta mencoba tapi tidak membuahkan hasil.

"Ya sudah kalau gak mau bangun, adik pulang saja" ucap Sinta sambil memonyongkan bibirnya dan akan pergi.

Dengan cepat Buyung menangkap tangan Sinta dan menariknya kedalam pel**** Buyung, Sinta hanya kaget dengan perlakuan Buyung yang secara tiba-tiba.

"Jangan pulang sayang abang, abang masih kangen" ucap Buyung dengan mata masih tertutup sambil memxxx sinta.

"Bang lepas, nanti dilihat Mama tidak enak" ucap Sinta yang berusaha melepaskan diri dari Buyung

Tapi Buyung tambah mengeraskan pelukannya tanpa peduli dengan ucapan Sinta. "Mama tidak ada, pergi kewarung, apa aduk tidak dengar suara pintu tertutup tadi. tetaplah seperti ini dulu abang kangen berat" ucap Buyung meyakinkan Sinta

Sinta hanya mengalah dan pasrah dengan tetap seperti itu. Cukup lama mereka dengan posisi itu saling melepaskan rindu, dan tiba-tiba Sinta merasakan gula-gula mengeras. Sontak dia merasa takut dan mau melepaskan diri dari Buyung. dengan cepat Buyung mempererat pel****nya agar Sinta tidak lepas dari pel****nya karena ia tidak mau melewatkan masa indah ini bersama Sinta.

"Bang, gula-gula nya mengeras, nanti kita khilaf" bisik Sinta ditelinga Buyung. sinta berharap buyung mau melepaskan pexxxxnya, tapi ternyata buyung tetap mexxxxxnya

"Biarkan saja dik, dia sudah rindu sama adik tapi adik tidak peduli dengannya" ucap Buyung dengan mata masih tertutup

Buyung mulai menxxxx bxxxx sinta, mereka memperdalam xxxxan itu. Buyung mulai berselancar digundukan ombak sinta.

"Stop bang, ini tidak baik" ucap sinta

Buyung tidak memperdulikan ocehan Sinta dia tetap bermain selancar diombak besar Sinta.

"Terima kasih sayang abang" ucap buytung berbisik ditelinga Sinta .

Sinta hanya tersenyum malu sambil menutupi wajahnya yang sudah merona karena malu. Sinta memutuskan untuk duduk diruang keluarga rumah buyung, belum lama Sinta duduk Mama Buyung pulang.

"Eee Sinta, sudah bangun abangnya Sin" ucap Mama Buyung sambil berjalan menuju dapur

"Sudah ma, lagi mandi dikamar mandi" ucap Sinta merasa lega kalau camer nya itu baru pulang dari pasar.

Belum lama, setelah mandi Buyung menyusul Sinta keruang tv.

"Hai sayang, lama nungguin abang ya, maaf ya sayang" kata Buyung sambil makan roti yang dibeli mamanya dari pasar tadi.

"Tidak, Sinta asyik nonton kok jadi tidak terasa kalau lama, oya bang Sinta mau pulang dulu ya, nanti papa nyariin" kata Sinta sambil mau berdiri

"Nanti saja sayang, papa tidak akan mencari Sinta, karena lagi ngobrol dengan papa abang tu didepan teras rumah nenek" ucap Buyung sambil menunjuk kearah teras rumah Nenek.

Sinta hanya tersenyum dan duduk kembali dikursi tempatnya duduk tadi. Buyung pun tersenyum dengan kelakuan pacarnya yang lucu itu.

Mereka mengobrol diruang tv bercerita tentang perjalanan Sinta dlselama dikota P dan kegiatan buyung selama disini. Banyak hal yang mereka ceritakan sambil tertawa bersama.

Episodes
1 tokoh dan karakter
2 awal ke sekolah baru
3 pertama masuk sekolah
4 hari minggu dikebun rambutan
5 kebun rambutan dan pantai
6 rencana beli hp
7 membeli hp
8 keindahan sunset kota P
9 merasa dijauhi
10 ujian nasional
11 katakan cinta
12 kecemburuan sinta
13 kecemburuan sinta 2
14 rencana mudik
15 kesalah pahaman mama sinta
16 bertemu lagi
17 hari kelulusan
18 kebersamaan yang terakhir
19 menginap
20 malam perpisahan
21 perpisahan
22 kepergian sinta
23 kemarahan
24 kontrakan baru
25 kegiatan
26 kejujuran
27 hari pertama kerja
28 kabar buruk
29 teman lama
30 kabar bahagia
31 sinta yang keras kepala
32 putus
33 rumit
34 adi
35 akhir cinta dan awal petaka
36 usaha adi
37 bencana
38 kepulangan sinta
39 takut kehilangan
40 adi dan sinta
41 kedatangan buyung
42 kegaduhan
43 penolakan sinta
44 restu
45 sinta setuju
46 sinta setuju 2
47 hari bahagia
48 kebahagiaan
49 kontrakan baru
50 kejutan demi kejutan
51 sosok misterius
52 pulang kekota P
53 penghinaan
54 rumah mertua
55 kebahagiaan keluarga
56 kecelakaan
57 kembali sadar
58 rumah sakit
59 kepulangan sinta
60 aneh
61 hamil
62 bunga
63 prahara
64 melahirkan
65 diculik
66 pencarian
67 kepulangan
68 penjelasan
69 kerja sama
70 perdebatan
71 keterlaluan
72 hubungan baru
73 kebersamaan
74 berdamai
75 Rencana rujuk
76 pernikahan kedua
77 penyesalan Papa
78 Pulang kekota P
79 Lemari pakaian
80 Bukti cinta
81 stempel
82 Gio
83 rumah baru
84 pengajian
85 menjelaskan
86 Nenek sakit
87 kabar duka
88 pemakaman
89 kedatangan Mama dan Papa Sinta
90 Kakek sakit
91 belanja
92 Rencana
93 pegawai baru
94 Bengkel
95 keributan
96 Kecelakaan
97 Kehilangan ingatan
Episodes

Updated 97 Episodes

1
tokoh dan karakter
2
awal ke sekolah baru
3
pertama masuk sekolah
4
hari minggu dikebun rambutan
5
kebun rambutan dan pantai
6
rencana beli hp
7
membeli hp
8
keindahan sunset kota P
9
merasa dijauhi
10
ujian nasional
11
katakan cinta
12
kecemburuan sinta
13
kecemburuan sinta 2
14
rencana mudik
15
kesalah pahaman mama sinta
16
bertemu lagi
17
hari kelulusan
18
kebersamaan yang terakhir
19
menginap
20
malam perpisahan
21
perpisahan
22
kepergian sinta
23
kemarahan
24
kontrakan baru
25
kegiatan
26
kejujuran
27
hari pertama kerja
28
kabar buruk
29
teman lama
30
kabar bahagia
31
sinta yang keras kepala
32
putus
33
rumit
34
adi
35
akhir cinta dan awal petaka
36
usaha adi
37
bencana
38
kepulangan sinta
39
takut kehilangan
40
adi dan sinta
41
kedatangan buyung
42
kegaduhan
43
penolakan sinta
44
restu
45
sinta setuju
46
sinta setuju 2
47
hari bahagia
48
kebahagiaan
49
kontrakan baru
50
kejutan demi kejutan
51
sosok misterius
52
pulang kekota P
53
penghinaan
54
rumah mertua
55
kebahagiaan keluarga
56
kecelakaan
57
kembali sadar
58
rumah sakit
59
kepulangan sinta
60
aneh
61
hamil
62
bunga
63
prahara
64
melahirkan
65
diculik
66
pencarian
67
kepulangan
68
penjelasan
69
kerja sama
70
perdebatan
71
keterlaluan
72
hubungan baru
73
kebersamaan
74
berdamai
75
Rencana rujuk
76
pernikahan kedua
77
penyesalan Papa
78
Pulang kekota P
79
Lemari pakaian
80
Bukti cinta
81
stempel
82
Gio
83
rumah baru
84
pengajian
85
menjelaskan
86
Nenek sakit
87
kabar duka
88
pemakaman
89
kedatangan Mama dan Papa Sinta
90
Kakek sakit
91
belanja
92
Rencana
93
pegawai baru
94
Bengkel
95
keributan
96
Kecelakaan
97
Kehilangan ingatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!