Sinta diam tanpa menjawab dan menatap mata Buyung untuk mencari kebohongan, keseriusan dan ketulusan disana. Tapi Sinta tidak menemukan kebohongan dimata Buyung, yang ia dapatkan hanya ketulusan dan kesungguhan dari Buyung. Lama mereka saling pandang tanpa mereka sadari wajah mereka semakin dekat, tapi Sinta cepat tersadar karena dia cepat ingat akan statusnya.
"Bang, kalau memang abang sayang sama Sinta dan cinta sama Sinta, Sinta akan melihat buktinya nanti setelah abang tau siapa Sinta dan apa yang ada dihidup Sinta" kata Sinta menghindari situasi yang sempat membuat jantungnya berdebar kencang tadi.
"Apa yang abang belum tau, biarlah nanti abang akan tau sendiri dan abang akan buktikan bahwa abang akan ikhlas menerima semuanya dikehidupan adik selama ini" kata Buyung meyakinkan Sinta
"Ya sudah kita jalani dulu saja hubungan ini sampai ketitik akhir nanti" jawab Sinta serius
Hati Buyung sangat senang karena terlalu senangnya dia sampai lompat-lompat kegirangan. Sinta hanya tersenyum kecut melihat kegembiraan Buyung karena merasa bersalah dan merasa sedih terhadap Buyung.
Hari sudah siang, mereka memutuskan untuk pulang, selama diperjalanan Buyung selalu menggenggam tangan Sinta. sampai didepan gerbang komplek perumahan mereka Sinta melepaskan genggaman tangan Buyung.
Buyung sangat kaget dengan apa yang Sinta lakukan. tetapi dia hanya senyum saja melihat sinta tersenyum kepadanya.
Setelah kejadian itu Sinta lebih sering main kerumah Buyung bahkan hampir setiap hari Sinta bermain dengan Diah dan Yuli, sedangkan Sinta juga mendengarkan pergunjingan-pergunjingan tentang dirinya yang terjadi dirumahnya. Sampai akhirnya Nenek dan Kakek berubah sikap kepada Sinta. Tetapi Sinta tidak memperdulikan itu semua yang dia pedulikan perasaannya dan juga Buyung yang ia sayang.
Hari demi hari Sinta lalui dengan senyuman dan penuh kebahagiaan bersama dengan Buyung sampai suatu hari ada jadwal jalan-jalan acara perpisahan anak kelas 3 disekolah Sinta yang mengharuskan Sinta dan teman-temannya menginap disalah satu desa tempat pariwisata dikota P itu.
Sinta yang meninggalkan Buyung selama 2 hari tidak kuat menahan rindu, tetapi mau nelpon kebetulan sinyal hp di desa tersebut sangat sulit, tetapi semua hiburan yang diadakan dari pihak sekolah cukup membuang rasa kesepian sinta selama berada jauh dari Buyung.
Keesokan harinya Sinta dan rombongan sudah bersiap-siap untuk pulang ke kota P dan Sinta sudah mengirimkan pesan kepada Buyung untuk menjemputnya disekolah, karena semuanya turun disekolah.
Namun setengah perjalanan dari desa danau M menuju kota P Sinta mendapatkan notifikasi dari buyung
"dik, nanti pulang sendiri tidak apa-apa ya, abang mau nemenin teman abang yang baru pulang dari Negara M keliling kota P dan reunian sama teman-teman smp dl" pesan Buyung masuk ke hp Sinta
Pesan itupun hanya dibaca oleh Sinta dan tidak dibalas. Akhirnya setibanya disekolah Sinta pulang jalan kaki ke rumah bersama teman temannya. Sampai dirumah Sinta mandi dan membagikan oleh-oleh yang ia bawak untuk keluarga Nenek dan keluarga Buyung.
"Assalamualaikum ma, pa, Sinta sudah pulang. Ini ada sedikit oleh oleh dari desa M" ucap Sinta sopan
"Iya Sinta, terima kasih oleh-olehnya ya" balas Mama buyung sambil tersenyum ke arah Sinta
"Oya ma, abang mana, belum pulang, udah setengah sepuluh ini" Sinta bertanya sama Mama Buyung
"Abang pergi sama kak Eka kak, dari tadi siang sampai sekarang belum pulang" dijawab oleh Afdul adik Buyung yang paling kecil sambil mukanya sedikit kesal.
Afdul mendekati Sinta dan berkata "AF tidak suka sama kak Eka kak, orangnya sombong, AF lebih suka kakak" ucapan Afdul berhasil membuat hati Sinta remuk dan seketika air matanya akan jatuh.
Karena takut ketahuan menangis sama Mama dan Papa Buyung, Sinta pun permisi pulang, ketika dirumah Sinta menangis sejadi-jadinya hingga hampir tengah malam. Sampai ia kelelahan menangis lalu tertidur sendiri.
……**……
Keesokan harinya Sinta kira Buyung sudah berangkat kekampus, dan karena tidak ada kegiatan Sinta pun duduk termenung diteras depan rumah Tante. Tanpa ia sadari Buyung yang keluar dari rumah menuju warung melihat kearah Sinta.
Buyung memanggil Sinta dari balik pagar "dik, kenapa?" tanya Buyung heran melihat mata Sinta sembab
"Tidak apa-apa, sudah pergi sana, adik mau kedalam dulu" jawab Sinta sambil berlalu pergi.
Buyung yang tidak puas dengan jawaban Sinta menyusul masuk kedalam rumah Tante.
tapi Sinta sudah masuk kedalam kamar
"Nek ada Sinta" tanya Buyung kepada Nenek diruang tamu
"Ada dikamar, mungkin lagi mandi, sebentar Nenek panggilin" jawab Nenek ketus
Di depan kamar Sinta, Nenek mengetuk pintu terlebih dahulu.
tok…
tok…
tok…
"Sinta, ada Buyung cari didepan" kata Nenek memanggil Sinta
"Ya Nek sebentar Sinta lagi mandi" jawab Sinta dari kamar mandi.
Sinta sengaja berlama lama dikamar mandi agar Buyung pergi pulang kerumah. Ternyata Sinta salah, bukannya pulang Buyung malah duduk diruang keluarga bersama Neneknya sambil ngobrol. Sinta yang sudah terlanjur keluar tidak bisa mengelak lagi.
"Kok lama mandinya Sin" tanya Nenek dengan wajah datarnya
"Tadi Sinta ketiduran dalam kamar mandi Nek" jawab Sinta berbohong dan menuju teras rumah
Buyung pun menyusul Sinta yang sudah duduk diteras rumah.
"Dik, adik kenapa, kok nangis, adik mau apa.?" tanya Buyung sekenanya
"Nangis karena habis nelpon Mama tadi malam, kangen sama Mama dan Papa Sinta" bohong Sinta
"Mau jalan-jalan tidak, atau ikut abang kekampus saja mau?" jawaban menghibur karena Buyung tau Sinta suka dengan suasana kampus Buyung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments