Pulang

Keesokan harinya Lena bangun lebih awal, dia membuka tirai penyekat antara ruangan dia dan Sean, dia melihat Sean masih tertidur di sana, Lena membuka semua tirai yang mengelilinginya

Sean pun terbangun oleh suara Lena, dia duduk dan melihat ke arah Lena, dia pun tersenym "Kamu kenapa Len, saat mau tidur kamu seperti kelinci imut, kenapa bangun jadi seperti singa" ucap Sean menggoda Lena

Lena pun sadar rambut nya itu mengembang, "Apaan sih, wanita kalo bangun tidur ya begini, memangnya baru pertama lihat kah?" tanya Lena

"Tentu saja , ini kali pertama aku tidur dengan seorang gadis, mana pernah lihat sebelumnya" ucap Sean

"Hus, sembarangan,, kita tidur terpisah, aku tidak tidur dengan kak Sean, memangnya Lena gadis apaan, atau kak Sean semalam diam diam tidur di kasur Lena ya? ayo ngaku" ucap Lena menunjuk ke arah Sean

"Ti tidak, bu bukan itu juga maksudnya, maksudku, ya kita seruangan" Sean tergagap karna di tuduh macam macam

"Lena bercanda, tidak usah terlalu serius juga kak" ucap Lena tersenyum karena berhasil membuat Sean gelagapan, Lena bangkit dan langsung ke kamar mandi untuk cuci muka,

Sean nuga mencabut impusanya lagi, dia pun juga bergegas ke kamar mandi. Saat Sean keluar Lena sudah duduk di ranjangnya, dia sedang asyik memainkan ponsel barunya

"Kamu mau pulang sekarang Len?" tanya Sean

"Sebenentar lagi lah kak, masih gelap juga di luar" ucap Lena

"Kamu berangkat kerja pagi pagi kan?, nanti kamu kesiangan" Sean mengingatkan, Sean duduk di pinggir ranjangnya dan memandang Lena di sebrang sana yang sedang fokus melihat ponselnya

"Sepertinya Lena mau berhenti kerja kak, Lena mau cari tempat kuliah dulu, tapi entah mau masuk jurusan apa, Lena masih bingung. Menurut kak Sean, masuk AkPer bagus tidak?" tanya Lena, yang sedang mencari cari informasi di ponselnya

"Menurutku bagus bagus saja, cocok dengan keperibadian mu yang ramah, sopan, peduli, dan berempati, apa lagi kalau nanti kamu berhijab, pasti kamu sangat cantik dan jadi istri dambaan stiap pria nantinya" ucap Sean

"Begitu kah?, apakah Lena akan pantas kalau memakai hijab?" tanya Lena

"Bukan masalah pantas atau tidak Len, wanita itu memang seharusnya begitu kan, aku pribadi juga suka melihat wanita yang menutup kepalanya" ucap Sean

"Ya , mungkin memang begitu" ucap Lena, dia termenung di sana,

Di luar hari sudah mulai terang, Lena mengganti bajunya lagi dan mereka pun keluar dari Ruangan , Agam sudah berdiri siaga di depan pintu,

"Agam, apakah sudah mengurus prosedur kepulanganku" tanya Sean

''Sudah, aku sudah urus" ucap Agam

"Baik lah, terima kasih" mereka pun segera bergegas keluar Rumah Sakit dan menuju mobil di parkiran, mereka pun masuk ke dalam mobil

"Agam, kita kerumah Lena dulu" ucap Sean

"Baik," ucap Agam

Mobil pun keluar dari area rumah sakit dan melaju kejalanan yang lumayan ramai, sepanjang perjalanan Lena dan Sean mengobrol di dalam mobil, dan sesekali mereka bercanda dan tertawa, mereka memanga semakin akrab saat ini, hinga tidak terasa mobilpun sudah berhenti di depan gang rumah Lena

Lena pun menghela napasnya

"Huh, sudah sampai juga, padahal masih ingin ngobrol" ucap Lena

"Ya sudah, lain waktu kita lanjutkan lagi" ucap Sean

Merekapun turun dan Sean mengantar Lena sampai pintu Rumah nya "Kak Sean, apa mau masuk dulu" tanya Lena

"Tidak perlu, Agam sudah menungguku" ucap Sean

"Oh baiklah, hati hati di jalan, Lena pasti akan merindukan kak Sean, jangan lupa kasih kabar kalau sudah sampai nanti" ucap Lena

"Baiklah, aku pergi ya, jaga dirimu baik baik" ucap Sean smbil mengusap kepala Lena, dan Sean pun berbalik untuk pergi

"Kak Sean tunggu sebentar" Lena membuka gelang tali yang ada gantungan kayu berbentuk hati kecil yang terukir hurup 'L' di tengahnya, Lena memberikanya ke Sean,

"Tolong jagakan ini untuk Lena, supaya kak Sean bisa ingat Lena terus, ini Lena yang buat, Lena akan sangat rindu kak Sean, sebaiknya kak Sean juga" ucap Lena tersenyum

Sean pun mengambil gelang itu "Baiklah, akan kujaga ini untuk mengingatmu" ucap Sean sambil mengusap kepala Lena lagi

Sean pun segera berbalik lagi dan pergi, Lena terus menatap Sean yang pergi hingga Sean menjauh, setelah Sean sampai di mobil, Sean menoleh ke arah Lena, Lena pun segera melambaikan tanganya dari kejauhan, Sean juga membalasnya hanya dengan mengankat tangan sedikit, Sean pun masuk ke dalam mobil tapi matanya tetap melihat ke arah Lena berdiri

"Gadis yang cantik, apa tuan menyukainya?" tanya Agam

"Tidak, dia hanya temanku" ucap Sean

"Apa perlu saya memberi tau nyonya supaya gadis itu ikut ke kota J dan menyiapkan pekerjaan untuknya di kota J?" tanya Agam yang melihat Lena masih berdiri di kejauhan

"Tidak perlu, dia punya kehidupan dan cita citanya sendiri, aku tak ingin mengganggunya, dia punya tekad yang kuat, dan kurasa dia akan berhasil suatu hari nanti dengan tekadnya itu," ucap Sean

Agam pun mngangguk, "Baiklah" mobil pun perlahan mulai melaju ke arah jalanan kota hingga mereka pun masuk ke pintu tol dan menuju ke kota 'J', Sean sma sekali tidak mengingat tentang tempat tingalnya dulu, hanya sekelebat samar saja, jadi dia tentunya akan merasa asing di kota J ini

Perjalanan lumayan lama, di butuhkan waktu sekitar 2 jam lebih untuk sampai ke tujuan, "Agam, apakah ayahku ku benar sudah meninggal,?" tanya Sean

"Yang ku tau suami nyonya memang sudah meningal, yang ku dengar dia di kabarkan meninggal di luar negri 18 tahun lalu, tapi saya tidak tahu mengenai rincianya, mungkin tuan harus menanykanya langsung ke Nyonya, kareana saya mngikuti Nyonya baru Sekitar 10 tahun" ucap Agam

"Termyata kamu Sudah lama juga ikut ibuku" ucap Sean,

sepanjang perjalanan Sean terus melontarkan pertanyaan ringan, Agam juga menjawabnya singkat, selang beberapa jam kemudian mereka pun keluar pintu tol kota 'J,' perjalanan pun masih berlanjut sekitar 20 menit lagi, dan mobilpun akhirnya masuk ke sebuah gerbang perumahan elit yang cukup terkenal di kota J,

Merkapun masuk melawati pos ke amanan komplaek, dan semua penjaga pun menganggukan kepala ke arah mobil, Sean pun langsung tercengang begitu mobil masuk ke jalanan komplek, dia langsung di suguhkan pemandangan rumah rumah yang sangat megah dan mewah di dalam, tidak ada rumah biasa yang di lewati mobil smuanya megah dan mewah

Mereka pun akhirnya berhenti di depan sebuah gerbang Mansion yang lebih megah dari rumah ruamh lain yang ada di sini, eksterior mansion terlihat bernuansa klasik yang penuh dengan motif motif yang elok, dan Pintu gerbang yang tinggi itu pun terbuka, Sean langsung terkesima melihat barisan orang yang menyambut mobil mereka, mereka berjajar di sisi kiri dan kanan mobil, ada sekitar 20 orang di setiap sisi yang berjajar, Semuanya mengenakan pakaian hitam hampir mirip seperti yang dikenakan Agam

Sean merasa sangat gugup melihat pemandangan ini, dan mobil pun berhenti, Sean merasa ragu ragu untuk turun,

Agam pun melihat keragu raguan Sean ini "Turunlah, nyonya sudah menunggumu di depan sana" ucap Agam, Sean juga melihat ke arah ibunya yang bediri di teras depan rumah dengan beberapa orang di sisi kiri dan kanannya

Sean pun turun dari mobil, ketika dia turun semua orang yang berbaris itu menundukan kepala seraya berkata "Selamat datang tuan muda" semuanya serempak, Sean linglung, Dia sudikit tidak percaya dengan ke adaan ini, dia pun melihat Mansion megah dan mewah di depanya dengan kagum, mansion dengan gaya arsitektur kelasik yang indah dengan 2 pilar besar yang menjulang tinggi menyanga atas bangunan

Sungguh tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Sean akan pulang ke rumah seperti ini, Sean pun segara melangkah menuju arah ibunya, semua orang yang di sekitar ibunya pun mengangguk kepada Sean seraya berkata "Selamat datang ke rumah Arman" ucap mereka serempak, mereka adalah kerabat dari ibunya

Sean pun menganguk , Sean bisa jaga wibawa nya juga, tidak menunjukan kalau dia sebenarnya sangat gugup bukan main

"Bu, aku pulanng" ucap Sean

Kartina pun melangkah kedepan dan memeluk Sean "Selamat pulang kerumah Putraku, ayo masuklah Ibu sudah sangat menantikan saat saat seperti ini selama bertahun tahun" ucap Kartina dengan mata yang memerah

Sean pun melangkah masuk bersama ibunya dan di ikuti Kerabat dan Pelayan Rumah di belakang, tak henti hentinya Sean di suguhkan pemandanga yang membuat dirinya tercengang, melihat Interior Rumah mewah nan apik ini, sungguh menyesakan dada Sean, dia merasa semua ini di luar ekpektasinya

Dia mencoba menahan kekagumanya dan berusaha bersikap normal, Sean berjalan di smping ibunya menuju ruang tamu, Sean melihat ruangan yang luas dengan lantai marmer dan berfurniture klasik dengan sofa dan meja yang mewah, dan 2 buah anak tangga di sisi kiri dan kanan ruangan yang mengarah ke lantai atas

"Apa kau mau langsung istirahat? kamu pasti lelah. Darmi tunjukan Tuan Arman ke kamarnya" ucap Kartina, Darmi adalah kepala pengurus mansion, dia bertanggung jawab mengatur seluruh pelayanan di mansion ini,

"Baik nyonya, silahkan tuan muda mari ikuti saya" dia pun melangkah ke depan Sean dan naik ke arah tangga lantai atas, dan di ikuti Sean dan kartina di belakangnya, semua yang mngikutinya tadi tidak mengikuti mereka ke atas, Darmi pun berhenti di depan sebuah pintu kamar dan membukanya "Ini kamar anda, silahkan masuk" ucap Darmi

Sean pun masuk ke sebuah kamar yang beredekorasi dan berfurniture klasik yang indah juga, semuanya tersedia di kamar yang luas ini, Sofa ,TV, tempat tidur besar, semuanya serba mewah, "Huh" Sean membuang napasnya, semuanya ini membuat Sean merasa sesak nafas,

...~°~...

Terpopuler

Comments

Rachman Mieftakhur

Rachman Mieftakhur

kenapa gk pulang ke kontrakan dulu ambil barangnya dn pamitan dg ibu endah

2021-12-31

0

Edmundus Ason

Edmundus Ason

pulang kembali kerumah setelah hilang selama bertahun2

2021-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 Jalan
2 Penyelamat
3 Gandengan
4 Sean Arman
5 Foto
6 Mie Telur
7 Kantor POLISI
8 Hendro
9 Orang Misterius
10 Sadar
11 Ibu
12 KARTIN Corp
13 Motor Baru
14 Hutang
15 Dapat Lotre
16 Simpanan Pria Kaya
17 Aku Kalah
18 Bareng
19 Pulang
20 Mobil
21 Bersiap
22 Kantor
23 Melihat Rania
24 Jenius
25 Gengsi
26 Jaket
27 Rumah Sewa Baru
28 Tanggung Jawab
29 Latihan
30 Target Buruan
31 Orang Mimisan
32 Tidak Enak Badan
33 Lemah Lembut
34 Mood Rania
35 Lampu Hijau
36 Hacker
37 Pacarku
38 Kartina Bingung
39 Dia Orangnya
40 Dapat Izin
41 Red Bear 1
42 Red Bear 2
43 Kail Pancingan
44 Susah Melupakan Dendam
45 Rencana Licik Ferdi
46 Bergabung Dengan Redbear
47 Rencana Licik Ferdi 2
48 Sekalian Di Tumis
49 Belum Jadian
50 Kembali Ke Kota B
51 Pak Bos
52 Mood Sean
53 Merangkak
54 Memenangkan Perdebatan
55 Adik Kecil
56 Gadisku
57 Kak Sarman
58 Samurai
59 Ceroboh
60 Nostalgia
61 Motocross
62 Naik gunung
63 Kang Rawing
64 Besi Kursani
65 Jadian
66 Couple
67 Sengit
68 Contoh
69 JJS
70 8 Oktaf
71 Berbisik
72 Menjalankan
73 Kemarahan Hendro
74 Linglung
75 Dari Kejauhan
76 Asisten
77 Pesawat
78 Otak Cabul
79 Idikator Takdir
80 Anak Bandel
81 Tamu Yang Tidak di Undang
82 Takut Ada Yang Nyuri
83 Drama
84 Daddy Bos
85 Kota SB
86 Tawar Menawar
87 Berinisial S
88 Rumah
89 Bayi Beruang
90 Tidak Ingin Pulang
91 Bertengkar
92 Makan
93 Meminangmu
94 Viona
95 Wanita Nakal
96 Meminta Sesuatu
97 Rania Hilang
98 Samurai 2
99 Rania Terluka
100 Hendro Minta Maaf
101 Permen Kapas
102 Rumit
103 Mencuri Kesempatan
104 Tidak adil
105 Mimisan
106 Di Tantang Wanita
107 Kemunculan Goma
108 Menuntut Balas
109 Bersamaan
110 Blakblakan
111 Break
112 Play Boy
113 Mata Batin
114 Bos Pelit
115 Biasa Saja
116 Bukan Mimpi
117 Perkebunan
118 Andaikan
119 Polos
120 Persiapan
121 Penculikan
122 Tidak Menggiurkan
123 full fight
124 Di Periksa
125 Memintamu
126 Membantunya
127 Pelajaran
128 Takluk
129 Tiara Marah
130 Frustasi
131 Pantangan
132 Bos Lebay
133 Pernikahan
134 Jawabannya Tidak
135 Menghayati
136 Gagal
137 Tidak Mau
138 Setuju
139 So Sweet
140 Bab 142
141 Bab 143
142 Dede Bayi
143 Pertandingan
144 Pelupa
145 Murung
146 Mengecoh
147 Kecuali Tiara
148 Bangsawan Seperti Apa
149 Mengganti
150 Pemandangan Berbahaya
151 Kelomang
152 Tidak Akan Lama
153 Pada Akhirnya
154 Iklan
155 Season 2
156 Season Tiga
157 Season Tiga
158 Season Tiga
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Jalan
2
Penyelamat
3
Gandengan
4
Sean Arman
5
Foto
6
Mie Telur
7
Kantor POLISI
8
Hendro
9
Orang Misterius
10
Sadar
11
Ibu
12
KARTIN Corp
13
Motor Baru
14
Hutang
15
Dapat Lotre
16
Simpanan Pria Kaya
17
Aku Kalah
18
Bareng
19
Pulang
20
Mobil
21
Bersiap
22
Kantor
23
Melihat Rania
24
Jenius
25
Gengsi
26
Jaket
27
Rumah Sewa Baru
28
Tanggung Jawab
29
Latihan
30
Target Buruan
31
Orang Mimisan
32
Tidak Enak Badan
33
Lemah Lembut
34
Mood Rania
35
Lampu Hijau
36
Hacker
37
Pacarku
38
Kartina Bingung
39
Dia Orangnya
40
Dapat Izin
41
Red Bear 1
42
Red Bear 2
43
Kail Pancingan
44
Susah Melupakan Dendam
45
Rencana Licik Ferdi
46
Bergabung Dengan Redbear
47
Rencana Licik Ferdi 2
48
Sekalian Di Tumis
49
Belum Jadian
50
Kembali Ke Kota B
51
Pak Bos
52
Mood Sean
53
Merangkak
54
Memenangkan Perdebatan
55
Adik Kecil
56
Gadisku
57
Kak Sarman
58
Samurai
59
Ceroboh
60
Nostalgia
61
Motocross
62
Naik gunung
63
Kang Rawing
64
Besi Kursani
65
Jadian
66
Couple
67
Sengit
68
Contoh
69
JJS
70
8 Oktaf
71
Berbisik
72
Menjalankan
73
Kemarahan Hendro
74
Linglung
75
Dari Kejauhan
76
Asisten
77
Pesawat
78
Otak Cabul
79
Idikator Takdir
80
Anak Bandel
81
Tamu Yang Tidak di Undang
82
Takut Ada Yang Nyuri
83
Drama
84
Daddy Bos
85
Kota SB
86
Tawar Menawar
87
Berinisial S
88
Rumah
89
Bayi Beruang
90
Tidak Ingin Pulang
91
Bertengkar
92
Makan
93
Meminangmu
94
Viona
95
Wanita Nakal
96
Meminta Sesuatu
97
Rania Hilang
98
Samurai 2
99
Rania Terluka
100
Hendro Minta Maaf
101
Permen Kapas
102
Rumit
103
Mencuri Kesempatan
104
Tidak adil
105
Mimisan
106
Di Tantang Wanita
107
Kemunculan Goma
108
Menuntut Balas
109
Bersamaan
110
Blakblakan
111
Break
112
Play Boy
113
Mata Batin
114
Bos Pelit
115
Biasa Saja
116
Bukan Mimpi
117
Perkebunan
118
Andaikan
119
Polos
120
Persiapan
121
Penculikan
122
Tidak Menggiurkan
123
full fight
124
Di Periksa
125
Memintamu
126
Membantunya
127
Pelajaran
128
Takluk
129
Tiara Marah
130
Frustasi
131
Pantangan
132
Bos Lebay
133
Pernikahan
134
Jawabannya Tidak
135
Menghayati
136
Gagal
137
Tidak Mau
138
Setuju
139
So Sweet
140
Bab 142
141
Bab 143
142
Dede Bayi
143
Pertandingan
144
Pelupa
145
Murung
146
Mengecoh
147
Kecuali Tiara
148
Bangsawan Seperti Apa
149
Mengganti
150
Pemandangan Berbahaya
151
Kelomang
152
Tidak Akan Lama
153
Pada Akhirnya
154
Iklan
155
Season 2
156
Season Tiga
157
Season Tiga
158
Season Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!