Setelah Lena membayarnya, mereka pun segera keluar dari toko pakaian itu, dan mereka masuk lagi ke dalam mobil
"Agam, apa kamu lapar?, kita cari tempat makan dulu" ucap Sean,
Mereka sedari tadi siang memang belum makan, dan sekarang kesan Sean pada Agam sedikit berubah karena kejadian tadi, pikiranya salah yang menganggap Agam hanya seorang supir, tapi dia tetap bersikap seperti sebelumnya
"Baik" ucap Agam
Setelah beberapa saat Agam melajukan mobilnya lagi, Merekapun tiba di seuah tempat makan, agam memilih Restoran yang lumayan mewah, karena bagai mana mungkin dengan mobil yang semahal itu dia mencari tempat makan di pinggir jalan, bukan masalah akan melukai harga diri, hanya saja menyesuaikan keadaan saja,
Sean juga tidak banyak menuntut soal tempat, dan mereka pun segera turun dari mobil dan langsung berjalan masuk kedalam restoran itu
Sean dan Lena berjalan berdampingan di belakang Agam, dan beberapa pasang mata pun langsung melihat ke arah datangnya Sean yang kepalanya masih di perban dan wanita cantik yang ada di sampingnya, meskipun Lena hanya memakai celana jeans dan kaos putih yang pas di badan, tapi auranya itu memang sangat cantik, berbeda dari Lena yang biasanya Sean Lihat di Rumah Makan
Sontak mereka pun jadi perhatian beberapa pengunjung lain di sana, mereka langsung menuju meja kosong untuk 4 orang, dengan meja persegi yang tidak terlalu besar, mereka duduk di kursi yang sangat empuk dan nyaman, Lena dan Sean duduk bersebelahan, sedangkan Agam hanya bersebelahan dengan kursi kosong
Desain interior restoranya bergaya minimalis dan elegan, tapi tidak menghilangkan kesan mewahnya, Lena tidak henti hentinya memandang sekeliling dengan tatapan kagum, mungkin ini kali pertamanya dia masuk ke restoran mewah "Tempat makanya menakjubkan sekali kak" ucap Lena,
"Iya" jawab Sean singkat, tidak di pungkiri Sean juga kagum melihat ruangan mewah ini, karena Sean juga kali pertamanya singgah di restoran mewah, hanya Saja Sean tidak terlalu menunjukanya seperti Lena
Pelayan pun segera menghampiri mereka dan menyerahkan buku menu, Sean dan Lena sempat bingung mau pesan apa, selain pilihannya sangat banyak mereka juga tidak terlalu paham dengan bahasanya, 'tidak ada yang pake bahasa daerah kah?'
Sementara Agam sudah terbiasa dengan tempat seperti ini, jadi melihat Sean dan Lena yang kebingungan itu, Agam pun menyarankan menu yang lebih biasa di lidah mereka, seperti menu daging Steak dengan kentang, Sean dan Lena pun setuju dan mereka pun memesannya
Sean sangatt ingin tertawa terbahak dengan kedesoanya ini, ini sangat berbeda dengan di rumah makan tempat dia bekerja sebelumnya, 'dunia ini memang benar benar berputar' gumam Sean, kemarin dia masih melayani, sekarang dia yang di layani,
Setelah pesanan mereka datang, Merekapun mulai makan dengan kaku, walaupun tidak terbiasa makan dengan garpu dan pisau, tapi mereka tetap menghabiskan makanannya, "Ini sangat enak kak" ucap Lena.
Sean hanya tersenyum kepada Lena, entah kenapa dia juga tidak banyak bicara
Selesai makan, Sean pun segera membayar tagihannya, di agak tercengang juga dengan tagihanya, 'semahal ini kah' pikir Sean, tapi dia tetap bersikap biasa di permukaan,
Selesai makan mereka pun keluar dari restoran, Lena terus senyum senyum saj dari tadi "Huh, benar benar pengalaman yang tidak akan Lena lupain se'umur hidup.
Makasih kak Sean, Lena senaaaaaaang sekali hari ini, Lena pikir ini hari terburuk untuk Lena, tapi sepertinya ini adalah hari terbaiknya Lena" ucap Lena
"Ya sukur lah, akhirnya kamu tersenyuma juga, tidak sia sia kamu ikut aku, aku hampir putus asa membuatmu tersenyum tadi" ucap Sean
Merekapun segera melanjutkan perjalanan mereka lagi untuk ke Rumah Sakit,
Setibanya di rumah sakit mereka bergegas ke bangsal yang Sean tempati sebelumnya, ruangan itu tetap kosong seperti sebelum Sean pergi, tidak ada pasien yang masuk lagi
Di ruangan sebesar ini hanya ada 3 tempat tidur saja, jadi sangat leluasa dengan jarak ranjang satu dan yang lainya lumayan cukup jauh, Sean langsung bergegas untuk mandi, karena 2 hari dia tidak mandi, badanya tidak nyaman,
Lena juga bergegas mandi, karena ada 3 kamar mandi juga di sini , handuk dan alat mandi juga tersedia di dalam, jadi mereka pun mandi bareng (tapi terpisah tentunya)
Agam tidak ikut kedalam, dia seperti biasa hanya tunggu di luar, tidak lama Sean keluar dengan sudah mengenakan pakaian yang tadi di belinya, dia mandi hanya badan saja sedangkan kepalanya masih tidak boleh terkena air, dia solat, dan setelah itu Sean rebahan lagi di kasurnya rawat nya, sekarang hari juga mulai malam
Tidak lama ada beberapa Perawat masuk untuk pemeriksaan ruangan, dan Perawat mendapati Sean tidak memakai impusanya,
"Bapak, kenapa impusanya di lepas, ini tidak boleh di lepas," ucap perawat itu, dia Perawat ganti dan bukan yang bertugas tadi siang, jadi dia mana tau kalau Sean tidak di ruangannya dari tadi dan malah sudah keliling kota siang tadi,
Dia pun harus di ikat lagi ketiang dengan tali impusan, meskipun dia merasa sudah baikan, tapi iTu mungkin prosedur Rumah Sakit,
'ya terima saja lah'. setelah selesai pemeriksaan suster itu pun segera keluar,
Yang Sean heran, Lena yang dari tadi mandi belum juga keluar dari kamar mandi, dan sudah hampir setengah jam semenjak dia masuk,, Sean pun sedikit khawatir
"Len, apa kamu masih di dalam?" tanya Sean memastikan
Lena yang di dalam pun menyahut
"Iyah, ada apa?, Lena belum selesai" ucap Lena
"Oh, tidak, lanjutkan saja" Sean heran, apa yang Lena lakukan selama itu di kamar mandi, Sean mandi paling lama hanya 10 menit,
Dan setelah beberapa saat Lena pun akhirnya keluar dengan sudah mengenakan pakaiannya, Lena sekarang mengenakan piama satin panjang berwarna biru tua, yang terdapat motif kepala Tedi bear, dengan handuk yang melilit di kepalanya juga, itu sungguh pemandangan yang langka bagi Sean
Sean memandangnya dari tepat tidur pasien dengan terpesona, (aku.. terpesona)
Jarang jarang Sean bisa melihat seorang gadis yang baru selesai mandi yang sungguh menggairahkan 'tidak salah kalau ada orang yang menyebutkan wanita itu paling menarik saat mereka baru selesai mandi' pikirnya
Sean jadi membayangkan kalo dia itu istrinya di masa depan dengan situasi seperti itu apa yang akan Sean lakukan, tapi Sean langsung tersadar dari lamunanya itu. Dia mengibas ngibaskan tanganya di depan mukanya, mengusir pikiran itu jauh jauh 'pikiran apa sih ini '
Lena pun memperhatikan Sean yang bertingkah aneh itu "Kak Sean, kenapa kamu begitu melihat Lena?" tanya Lena,
"Ah?, tidak barusan ada nyamuk, aku hanya mengusirnya" ucap Sean
"Masa sih?, sepertinya di sini tidak ada nyamuk, jangan-jangan, kak Sean ngelamunin Lena ya?, kak Sean nakal ih" ucap Lena asal, sekarang Lena sudah berada di kasur tengah yang di sebrang Sean, dia duduk di atas kasur dan menghadap ke arah Sean, dia pun mengeringkan rambutnya dengan handuk
Sean tidak bisa menyangkalnya karena tebakan Lena memang tepat 'apa gadis ini punya indra ke enam, bisa-bisanya dia menebak pikiran ku?' Sean pun menghela napas
"Len apa kamu yakin mau tidur d sini?" tanya Sean
"Yakin,, memangnya kenapa kak?, tidak boleh?, di sini kan kosong, sayang juga kalau tidak di tempatin," jawab Lena
"Bukanya gitu, kita satu ruangan, kamu juga bukan pasien, apa kamu tidak risih kah?" ucap Sean
"Kenapa harus risih, tidak ada siapa siapa juga, ranjang kita juga berjauhan, juga ada tirai ini tutup saja, jadi bisa di bilang kita di ruangan masing masing, iya kan iya kan?" ucap Lena
"Ya ya, mungkin kamu benar,," sean melihat memang ada tirai yang bisa di tutup buka untuk pembatas ruangan di masing masing tempat tidur
"Tentu saja, aku memang selalu benar" ucap Lena
"Juga, kalau pun kak Sean berniat macam macam, Lena juga sepertinya gak bakal risih" ucap Lena bercanda
Mendengar candaan dari Lena itu Sean malah merasa panas dingin sendiri, "Ah sudalah, cepat tidur lebih awal, besok kak Sean antar kamu pulang" ucap Sean berbalik dan memunggungi Lena
"Iya iya baik, selamat tidur kak Sean" Lena pun menarik tirai pembatas di sekeliling tempat tidurnya, dia berbaring dan perlahan dia pun tertidur di sana
Setelah beberapa saat, Sean pun berbalik lagi dan melihat ke arah tirai yang sudah tertutup, dan dia sudah tidak bisa melihat Lena lagi,
Diapun malah merasa sulit sekali untuk tidur, dia hanya terus berguling kesana kemari , mungkin Sean sebenarnya masih ingin melihat gadis ini lagi, tapi setelah beberapa waktu, Sean pun akhirnya tertidur juga
...~°~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Devi Handayani
kayaknya Sean mulai jatuh cinta sama lena.... eheemmm😌😉
2022-06-23
0
Galang Galang
mengapa author selalu menulis Lestoran ? bukan restoran
2021-10-30
0
Sweet chicie💞
up
2021-10-18
0