Simpanan Pria Kaya

Agam pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, karena jaraknya juga tidak terlalu jauh, mereka pun sampai di Rumah Makan hanya dalam hitungan menit saja

Setelah mobil terparkir di depan Rumah makan, Sean dan Lena pun keluar dari mobil, dan mereka segera masuk ke rumah makan bedampingan

"Selamat datang, kalian sungguh pasangan suami istri yang harmonis, silahkan duduk" ucap Randi bercanda, karena dia melihat mereka masuk bersamaan

"Jangan bercanda dulu, Lena sedang sensitif sekarang, dia akan sangat mudah untuk menerkammu nanti" ucap Sean juga bercanda, dia tidak ingin melihat gadis ini terus murung

Merekapun segera duduk di kursi pengunjung

"Apaan sih kak Sean, Lena tidak apa-apa kok, juga Lena ini bukan harimau, jadi mana bisa menerkam" ucap Lena dengan ekspresi suntuk

"Apa dia pacarmu Sean?, cantik juga, jaga baik baik pacarmu itu, jangan membuat wajahnya kusut seperti itu terus, nanti dia cepat tua dan tidak cantik lagi lho" ucap Arni tidak acuh tak acuh seperti tadi siang,

Sean pun tidak berniat membantah Arni "Iya baik gadis kecil, aku akan menjaganya tetap cantik sampai nanti" ucap Sean tersenyum

Lena pun juga sedikit tersenyum mendengar obrolan mereka itu, dia pun menoleh ke arah Arni "Aku bukan pacarnya, kita hanya temenan saja" ucap Lena, dia bermaksud mewakili Sean menyangkalnya, karena Sean tidak membuat membantah terhadap pernyataan Arni itu

Arni pun langsung tertawa " Aha ha, Sean kamu tidak di anggap oleh kakak cantik ini, kasian sekali" ucap Arni yang memang tidak tau apa apa soal mereka, jadi dia pun hanya asal bicara saja

"Oh iya Rand, aku kesini sebenarnya ingin berpamitan padamu, aku besok akan pergi ke kota 'J', dan kemungkinan aku akan lama di sana,, sekalian aku juga mengundurkan diri dari Rumah makan ini" ucap Sean

Randi dan Lena pun langsung tercengang mendengar pernyataan Sean, "Apa?,, kenapa kamu pergi,? apa aku pernah menyinggungmu?, aku minta maaf kalo aku banyak sal......."

"Tidak, tidak seperti itu, aku ada janji pada seseorang untuk pergi ke kota J besok, jadi aku harus pergi kesana" ucap Sean memotong perkataan Randi

"Apa kak Sean pergi untuk menemui bu Rania? bu Rania juga berasal dari kota J kan?, apa kak Sean menyukainya? " tanya Lena yang tiba-tiba menyelah pembicaraan, dia juga menatap Sean dengan tatapan cemburu

Sean pun menghela napasnya, dia seperti orang yang ketahuan akan pergi selingkuh saja, karena sdikit banyak dia memang herharap bisa bertemu lagi dengan Rania di kota 'J', tapi tujuan utamanya memang bukan itu

"Len,, tidak seperti itu, aku masih punya ibu kandung, dan dia sekarang tinggal di kota J, dan kepergian ku besok adalah untuk bertemu dengannya" ucap Sean tidak menutupinya lagi

"Begitu kah?" ucap Lena merasa sedikit lega

"Seperti itu Ya,, baik lah, kalau memang lu harus pergi, pergilah, tapi ingat perkataanku tempo hari , pergi jika kamu ingin pergi, asal jangan lupa kembali" ucap Randi, dia pun menghampiri Sean dan bersalaman ala ala mereka, mereka juga berpelukan sebentar

"Baiklah,, aku pasti akan kembali, kalo aku tidak kembali aku tidak akan bisa enak makan, sory aku sudah banyak merepotkanmu selama ini," ucap Sean

"Tidak, kita ini sahabat, tidak ada kata merepotkan di kamus persahabatan kan" ucap Randi tersenyum

Lena pun hanya terdiam karena mendengar kepergian Sean yang mendadak ini, dia pun semakin memanyunkan bibirnya,

Lena merasa kalau hari ini adalah hari terburuk untuknya

"Len, maaf" ucap Sean yang melihat wajah Lena yang semakin murung itu

"Tidak ada yang perlu di maafkan, tidak ada yang salah juga kan" ucap Lena, mereka sangat mirip sepasang kekasih yang sedang bertengkar

Sean pun meraih pundak Lena "Len, aku harap kamu tetap bisa melanjutkan hidupmu tanpa aku, jangan jadikan aku sebagai tujuanmu, lanjutkan apa yang ingin kamu lakukan, dan lakukan apapun yang ingin kamu capai,, jangan biarkan aku jadi penghalangmu untuk maju, aku percaya kalau nanti akan ada orang yang bisa memberikan kebahagiaan untuk mu, tapi jangan terlalu berharap kalau itu aku, karena aku tidak bisa berjanji padamu sekarang, untuk itu bebaskan saja hatimu" ucap Sean

"Huhu, aku terharu sekali " ucap Arni dari belakang sambil pura pura menangis, tapi akhirnya dia tertawa "Haha,,, Sean kamu lebay sekali", ucap Arni

"Diamlah, bocah mana paham, hapus saja ingusmu" ucap Sean asal

"Siapa yang kau panggil bocah?, umurku sebentar lagi menginjak 19 tahun, aku pasti akan mengejar umur mu sebentar lagi, tunggu saja" Arni tertawa lagi

"Kejar saja kalo bisa,, kamu sangat mirip dengan Randi, sama sama pintar ngeles, kalian sepertinya memang akan cocok" ucap Sean

"Hey hey, kenapa jadi aku kebawa bawa, ini masalahmu,,,, tapi aku memang berharap kalau kita cocok sih" ucap Randi yang di samping Sean

"Hah?, mimpi saja kak Randi, sampai kapan pun aku tidak akan cocok dengan mu, titil" ucap Arni memanyunkan bibir

"Oh ya, aku harus kembali lagi kerumah sakit sekarang, mungkin perawat sudah mulai mencariku sampai ke bawah tempat tidur sekarang," ucap Sean, dia pun memeluk Randi lagi sejenak

Dan Lena juga ikut berdiri sekarang,

"Iya, jaga dirimu baik baik" ucap Randi

"Iya tentu saja, kamu juga baik baik dengan dia" ucap Sean melirik Arni, kemudian merekapun beradu kepalan tangan, dan Sean pun segera bergegas keluar bersama dengan Lena yang masih cemberut itu

Merekapun masuk ke mobil dan duduk bersebelahan di jok belakang "Len, yang ingin aku sampai kan sudah ku katakan, jadi aku harap kamu tidak akan membeciku di kemudian hari, jika nanti aku kembali dan masih dengan perasaan yang tidak berubah" ucap Sean

"Tidak akan, Lena tidak mungkin membeci kakak, Lena seperti ini hanya merasa hari ini lena kurang beruntung saja" Lena oun terdiam sejenak

"Kak,, apa Lena boleh menunggu hingga perasaan kak sean itu berubah?" tanya Lena

"Akan lebih baik jika kamu bebaskan saja, dan cobalah buka hatimu dulu untuk yang lain, dan walaupun kamu nanti punya pacar, atau pun sudah menikah , bahkan jika kamu sudah memiliki cucu sekali pun, saat aku kembali aku pasti akan mencarimu," ucap Sean

"Apa itu janji kakak?," tanya Lena

"Ya, anggap saja begitu Len" ucap Sean dengan tersenyum

Lena pun mulai tersenyum juga, meski hatinya berat melepas Sean, tapi setidaknya ada jaminan mereka akan bertemu lagi nanti, "Ya sudah, sekarang Lena boleh ikut kak Sean ke rumah sakit tidak?, Lena tidak ingin pulang kerumah, itung itung Lena protes ke orang tua Lena" ucap Lena

"Apa kamu yakin?," tanya Sean

"Tentu saja, tapi antar dulu Lena beli baju ya, kurang nyaman jika Lena berpenampilan seperti ini ke rumah sakit," ucap Lena yang memang masih memakai pakaian kerjanya

"Baiklah, Agam, kita cari dulu toko pakaian," ucap Sean

"Baik" ucap Agam, dia pun kembali menlajukan mobilnya

Sekarang hari mulai sore, jalanan pun lumayan ramai oleh kendaraan, mungkin karena sekarang memang waktunya pulang kerja untuk sebagian orang, jadi jalanan pun sedikit macet

Dan Tidak lama mereka pun melihat toko pakaian di pinggir jalan, dan mobil pun segera berhenti tepat di depanya, Lena dan Sean pun segera keluar dari mobil,

Saat mereka keluar, Sean melihat sekumpulan anak anak muda yang sedang nongkrong di atas motor, mereka berada tepat di depan mobil yang di parkir Agam,

Sean pun tidak terlalu mempedulikanya dan langsung berjalan ke arah toko bersama Lena

"Lena" tiba tiba dari kerumunan itu ada yang meneriakan nama Lena

Lena pun langsung menoleh ke kerumunan anak muda itu, dan mencoba mencari cari asalanya suara

"Kamu Lena anak nya pak Harjo kan?" tanya seseorang dari kerumunan itu lagi

Lena pun terus mencari cari sumber suara itu , dan dia pun melihat seorang pemuda berambut pirang yang maju dari kerumunan itu

"Iya, itu aku, apa saya mengenal mu?" tanya Lena

"Aku Alex teman sekolah menengahmu dulu, rupanya kamu sudah jadi simpanan pria kaya sekarang," Alek pun sekilas melirik ke mobil mercy s class Agam yang terparkir di depan mereka, dia sedikit tau kalau mobil ini harganya sekitar 2m lebih

"Apa maksudmu?" tanya Lena bingung

Alex pun berjalan semakin mendekat ke arah Lena, dia yakin kalau pria di samping Lena ini bukan pacar apalagi suaminya, karena Lena sekarang masih memakai pakain pelayan supermarketnya, jadi Alex berpikir sangat tidak mungkin jika pacarnya yang sekaya ini mau jalan dengan penampilan Lena yang seperti itu

"Sudah lama ya tidak ketemu kamu, temenin aku juga dong kali kali," ucap Alex yang mencoba meraih tangan Lena

Lena pun segera menepisnya, "Jangan kurang ajar ya, aku bukan wanita seperti itu" bantah Lena,

Sean masih belum bereaksi, dia masih melihat keadaannya

"Sudah lah Lena, jangan jual mahal seperti itu, aku tertarik padamu dari dulu, tapi tak kusangka kamu yang dulunya so alim, sekarang malah jadi simpanan pria kaya" ucap Alex yang kembali mencoba meraih tangan Lena

Tapi sebelum Alex bisa meraih tangan Lena, Sean meraih tangan pemuda itu lebih dulu, "Aku sarankan jangan menggangu dia, dia miliku, jadi jika kamu ingin menyentuhnya, jangan salahkan aku jika akan membuatmu menyesal" ucap Sean

Lena pun langsung menatap wajah Sean 'keren sekali, seperti di adegan film saja' pikir Lena, dia menatap Sean dengan matanya yang berbinar, dia senang dengan ucapan Sean yang baru saja dia ucapkan

Alex pun langsung marah, dia tidak takut dengan ancaman Sean ini, karena dia merasa banyak teman di belakangnya yang siap membantunya kapan saja

"Hey pria kaya, lepaskan tangan ku, atau aku suruh teman temanku menghajarmu nanti, apa kamu rela babak belur hanya demi seorang gadis murahan ini" ucap Alex

menggeretak Sean

"Coba saja" ucap Sean meskipun melihat teman Alex ini sangat banyak, tapi Sean merasa tidak gentar untuk menghadapi mereka jika mereka hanya menggunakan tangan kosong saja

...~°~...

Terpopuler

Comments

Edmundus Ason

Edmundus Ason

lagi pula ngapain sih jalan2 pakai baju pelayan swalayan

2021-10-16

1

Nha-nang AbdulRahman

Nha-nang AbdulRahman

benang merah thort jgn ngawurr kemanamana certainya.

2021-10-08

3

Nha-nang AbdulRahman

Nha-nang AbdulRahman

benang merah thort jgn ngawurr kemanamana certainya.

2021-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Jalan
2 Penyelamat
3 Gandengan
4 Sean Arman
5 Foto
6 Mie Telur
7 Kantor POLISI
8 Hendro
9 Orang Misterius
10 Sadar
11 Ibu
12 KARTIN Corp
13 Motor Baru
14 Hutang
15 Dapat Lotre
16 Simpanan Pria Kaya
17 Aku Kalah
18 Bareng
19 Pulang
20 Mobil
21 Bersiap
22 Kantor
23 Melihat Rania
24 Jenius
25 Gengsi
26 Jaket
27 Rumah Sewa Baru
28 Tanggung Jawab
29 Latihan
30 Target Buruan
31 Orang Mimisan
32 Tidak Enak Badan
33 Lemah Lembut
34 Mood Rania
35 Lampu Hijau
36 Hacker
37 Pacarku
38 Kartina Bingung
39 Dia Orangnya
40 Dapat Izin
41 Red Bear 1
42 Red Bear 2
43 Kail Pancingan
44 Susah Melupakan Dendam
45 Rencana Licik Ferdi
46 Bergabung Dengan Redbear
47 Rencana Licik Ferdi 2
48 Sekalian Di Tumis
49 Belum Jadian
50 Kembali Ke Kota B
51 Pak Bos
52 Mood Sean
53 Merangkak
54 Memenangkan Perdebatan
55 Adik Kecil
56 Gadisku
57 Kak Sarman
58 Samurai
59 Ceroboh
60 Nostalgia
61 Motocross
62 Naik gunung
63 Kang Rawing
64 Besi Kursani
65 Jadian
66 Couple
67 Sengit
68 Contoh
69 JJS
70 8 Oktaf
71 Berbisik
72 Menjalankan
73 Kemarahan Hendro
74 Linglung
75 Dari Kejauhan
76 Asisten
77 Pesawat
78 Otak Cabul
79 Idikator Takdir
80 Anak Bandel
81 Tamu Yang Tidak di Undang
82 Takut Ada Yang Nyuri
83 Drama
84 Daddy Bos
85 Kota SB
86 Tawar Menawar
87 Berinisial S
88 Rumah
89 Bayi Beruang
90 Tidak Ingin Pulang
91 Bertengkar
92 Makan
93 Meminangmu
94 Viona
95 Wanita Nakal
96 Meminta Sesuatu
97 Rania Hilang
98 Samurai 2
99 Rania Terluka
100 Hendro Minta Maaf
101 Permen Kapas
102 Rumit
103 Mencuri Kesempatan
104 Tidak adil
105 Mimisan
106 Di Tantang Wanita
107 Kemunculan Goma
108 Menuntut Balas
109 Bersamaan
110 Blakblakan
111 Break
112 Play Boy
113 Mata Batin
114 Bos Pelit
115 Biasa Saja
116 Bukan Mimpi
117 Perkebunan
118 Andaikan
119 Polos
120 Persiapan
121 Penculikan
122 Tidak Menggiurkan
123 full fight
124 Di Periksa
125 Memintamu
126 Membantunya
127 Pelajaran
128 Takluk
129 Tiara Marah
130 Frustasi
131 Pantangan
132 Bos Lebay
133 Pernikahan
134 Jawabannya Tidak
135 Menghayati
136 Gagal
137 Tidak Mau
138 Setuju
139 So Sweet
140 Bab 142
141 Bab 143
142 Dede Bayi
143 Pertandingan
144 Pelupa
145 Murung
146 Mengecoh
147 Kecuali Tiara
148 Bangsawan Seperti Apa
149 Mengganti
150 Pemandangan Berbahaya
151 Kelomang
152 Tidak Akan Lama
153 Pada Akhirnya
154 Iklan
155 Season 2
156 Season Tiga
157 Season Tiga
158 Season Tiga
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Jalan
2
Penyelamat
3
Gandengan
4
Sean Arman
5
Foto
6
Mie Telur
7
Kantor POLISI
8
Hendro
9
Orang Misterius
10
Sadar
11
Ibu
12
KARTIN Corp
13
Motor Baru
14
Hutang
15
Dapat Lotre
16
Simpanan Pria Kaya
17
Aku Kalah
18
Bareng
19
Pulang
20
Mobil
21
Bersiap
22
Kantor
23
Melihat Rania
24
Jenius
25
Gengsi
26
Jaket
27
Rumah Sewa Baru
28
Tanggung Jawab
29
Latihan
30
Target Buruan
31
Orang Mimisan
32
Tidak Enak Badan
33
Lemah Lembut
34
Mood Rania
35
Lampu Hijau
36
Hacker
37
Pacarku
38
Kartina Bingung
39
Dia Orangnya
40
Dapat Izin
41
Red Bear 1
42
Red Bear 2
43
Kail Pancingan
44
Susah Melupakan Dendam
45
Rencana Licik Ferdi
46
Bergabung Dengan Redbear
47
Rencana Licik Ferdi 2
48
Sekalian Di Tumis
49
Belum Jadian
50
Kembali Ke Kota B
51
Pak Bos
52
Mood Sean
53
Merangkak
54
Memenangkan Perdebatan
55
Adik Kecil
56
Gadisku
57
Kak Sarman
58
Samurai
59
Ceroboh
60
Nostalgia
61
Motocross
62
Naik gunung
63
Kang Rawing
64
Besi Kursani
65
Jadian
66
Couple
67
Sengit
68
Contoh
69
JJS
70
8 Oktaf
71
Berbisik
72
Menjalankan
73
Kemarahan Hendro
74
Linglung
75
Dari Kejauhan
76
Asisten
77
Pesawat
78
Otak Cabul
79
Idikator Takdir
80
Anak Bandel
81
Tamu Yang Tidak di Undang
82
Takut Ada Yang Nyuri
83
Drama
84
Daddy Bos
85
Kota SB
86
Tawar Menawar
87
Berinisial S
88
Rumah
89
Bayi Beruang
90
Tidak Ingin Pulang
91
Bertengkar
92
Makan
93
Meminangmu
94
Viona
95
Wanita Nakal
96
Meminta Sesuatu
97
Rania Hilang
98
Samurai 2
99
Rania Terluka
100
Hendro Minta Maaf
101
Permen Kapas
102
Rumit
103
Mencuri Kesempatan
104
Tidak adil
105
Mimisan
106
Di Tantang Wanita
107
Kemunculan Goma
108
Menuntut Balas
109
Bersamaan
110
Blakblakan
111
Break
112
Play Boy
113
Mata Batin
114
Bos Pelit
115
Biasa Saja
116
Bukan Mimpi
117
Perkebunan
118
Andaikan
119
Polos
120
Persiapan
121
Penculikan
122
Tidak Menggiurkan
123
full fight
124
Di Periksa
125
Memintamu
126
Membantunya
127
Pelajaran
128
Takluk
129
Tiara Marah
130
Frustasi
131
Pantangan
132
Bos Lebay
133
Pernikahan
134
Jawabannya Tidak
135
Menghayati
136
Gagal
137
Tidak Mau
138
Setuju
139
So Sweet
140
Bab 142
141
Bab 143
142
Dede Bayi
143
Pertandingan
144
Pelupa
145
Murung
146
Mengecoh
147
Kecuali Tiara
148
Bangsawan Seperti Apa
149
Mengganti
150
Pemandangan Berbahaya
151
Kelomang
152
Tidak Akan Lama
153
Pada Akhirnya
154
Iklan
155
Season 2
156
Season Tiga
157
Season Tiga
158
Season Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!