Mobil pun melaju di jalanan yang cukup ramai di siang ini, karena jaraknya juga tidak terlalu jauh, mereka pun dengan segera sampai di depan gang tempat rumah Lena berada
Dan tentunya mobil tidak bisa masuk ke gang sempit itu, jadi Sean harus berjalan lagi untuk sampai ke rumah Lena, meski Sean tidak pernah sampai kerumah Lena saat mengantarnya, tapi dia sering melihat kalau Lena selalu masuk ke sebuah rumah sederhana yang ada di gang itu, jadi dia yakin kalau itu memang rumahnya
"Kamu tunggu saja di sini" ucap Sean pada Agam
"Baik" Agam mengangguk dan segera menepikan mobilnya
Sean pun langsung turun dari mobil dan bergegas ke rumah Lena itu, Sean berjalan kaki sebentar, dan diapun segera sampai di depan pintu rumah Lena,
Sean pun bisa mendengar kalau ada suara suara keras dari dalam rumah
Dia pun semakin mendekati pintu yang kebetulan tidak tertutup rapat itu, Sean berdiri di sana dan bermaksud ingin mengetuk pintu, tapi sebelum Sean mengetuk pintunya Sean malah mendengar suara Lena yang sedang menangis di dalam
"Tidak mah, Lena tidak mau jadi istri ke tiga, Lena tidak mau di jadikan jaminan hutang, tolong mah jangan paksa Lena" ucap Lena dari dalam
'Plak' bunyi tamparan yang sangat nyaring terdengar sampai ketelinga Sean yang masih berdiri di luar
"Kamu jangan membantah, kamu di besarkan oleh mamah, jadi apa susahnya kalau hanya menikah untuk membantu keluargamu kali ini, sekarang kamu cuma ada 2 pilihan, menikah atau kamu cari uang untuk bayar hutangnya sekarang" ucap seorang wanita lagi di dalam
Sean yang mendengar rintihan dan tangisan Lena pun tidak bisa menahan diri untuk segera mendorong pintu itu, dan saat Sean membuka pintunya, semua yang ada di Ruangan itu pun langsung menatap ke arah Sean, termasuk Lena
Sean juga memperhatikan mereka satu persatu
Di dalam ruangan itu Sean melihat Lena yang berdiri dan berhadapan dengan wanita paruh baya yang memegangi sebelah tangannya, sedangkan tangan Lena yang lain memegangi pipinya yang kemerahan bekas tamparan ibunya barusan
Dan di Ruangan itu juga ada 4 orang lainyaa, 2 orang laki laki yang duduk di sofa, dan 2 lagi berdiri di belakang kursi pria paruh baya yang mengenakan kalung emas di lehernya
Lena yang melihat Sean datang pun langsung berusaha melepaskan tanganya dari wanita itu, setelah berhasil lepas Lena langsung berlari ke arah Sean dan meraih jaket yang di kenakan Sean, "Kak Sean, tolong bawa Lena pergi dari sini, Lena tidak ingin di sini,, ayo pergi," ucap Lena sambil sedikit mendorong Sean ke arah luar
Seketika 2 laki laki yang tadi duduk di kursi pun langsung berdiri "Hey tangkap dia, jangan diam saja kalian!" ucap pria paruh baya yang memakai kalung emas itu kepada 2 orang yang di belakangnya
2 Orang yang berdiri itu pun segera beranjak menghampiri Lena dan Sean, perawakan 2 pria ini cukup bagus, mereka bartubuh kekar dan berotot lumayan besar, wajah kedua orang ini juga lumayan sangar sangar,, yang satu tingginya hampir sebanding dengan Sean, sedangkan yang satunya lebih pendek sedikit
Lena pun langsung bersembunyi ke belakang tubuh Sean, Sean juga hanya diam di teras rumah Lena itu, dan dia tidak berniat untuk menghindari mereka
"Hey anak muda, jangan ikut campur dengan urusan kami, cepat serahkan gadis itu dan kemudian pergi, kalau tidak kamu akan menyesal" ucap si pria kekar pendek
"Aku masih ingin di sini, dan sepertinya gadis ini juga tidak akan mau jika aku serahkan pada kalian" ucap Sean tenang
"Brengsek, itu Artinya kamu minta di hajar," ucap pria kekar tinggi
"Hajar saja, buat dia menyesal karena dia sudah datang kemari dan mengganggu urusanku" ucap pria paruh baya berkalung emas itu
Mereka tidak ragu ragu lagi, dan sorang pria kekar pun langsung melayangkan pukulannya ke arah wajah Sean,
Dan Sean pun langsung mendorng Lena ke arah berlawanan darinya, dan memastikan dia ada di posisi aman
"Kak Sean hati hati" triak Lena
Dan saat Sean menghindar dan menjauh dari Lena, pukulan pria itu pun malah mengenai tiang kayu yang ada di Belakang Sean tadi, "Awww" rintih pria itu, dia meringis dan mengibas ngibaskan tanganya karena kesakitan
"Brengsek kau, mau bermain main dengan ku rupanya, baik akan aku meladenimu" ucap salah satu dari mereka
2 pria itu pun langsung mendekat dan menyerang Sean lagi bersamaan di jalanan gang, Mereka menyerang dengan sangat brutal, tapi Sean pun terus menghindari serangan tampa mencoba menahan serangan mereka, dan begitu melihat ada kesempatan Sean pun langsung memukul wajah salah satu pria kekar itu dengan keras, 'Buk' dan pria itu pun terhuyung kebelakang beberapa langkah
Si pria satunya pun kaget dan replek menoleh ke arah temanya yang di pukul Sean itu, Sean pun tidak menyia-nyiakan nyiakan kesempatan, dan Sean pun langsung menendangkan kakinya ke dada pria itu, alhasil dia pun juga langsung terhuyung dan sampai terjatuh ke tanah
"Kurang ajar" Pria yang di hatam mukanya tadi pun marah dan kembali menyerang Sean lagi, dia melayangkan pukulanya lagi, namun kali ini Sean menahanya dan dengan cepat memukul perut pria itu, 'Buk buk' dan dia langsung menendang dada pria itu juga , dan dia pun langsung jatuh tersungkur juga ke tanah seperti temanya
Mereka pun segera bangkit lagi dan menyerang Sean bersamaan, mereka terus berusaha melawan Sean hingga akhirnya mereka pun babak belur di buat Sean,
Tapi Sean masih belum tersentuh sedikit pun oleh mereka, hingga mereka pun kelelahan dan kehabisan tenaga untuk menyerang, karena mereka kalah stamina oleh Sean, mereka pun akhirnya terkapar di tanah setelah mendapatkan pukulan pukulan dari Sean, dan merekapun tidak mampu untuk berdiri dan melawan lagi, dan terkapar dengan wajah penuh luka lebam dan darah mengalir dari hidung dan sudut bibir mereka
Si Pria paruh baya yang melihat Sean menghajar anak buahnya pun tercengang dan sdikit merasa takut, mereka berdua bukan orang biasa biasa, mereka adalah orang-orang terlatih untuk bertarung, dan mereka di bayar mahal oleh si Rentenir ini untuk jadi tukang pukul nya, tapi mereka tidak bisa menyentuh Sean sedikit pun "Si siapa kamu sebenarnya, apa urusanmu di sini, apa kamu pacar gadis itu?" tanya si Rentenir
"Tidak penting siapa aku, yang penting di sini jangan kamu coba coba ganggu gadis itu lagi, atau nasibmu akan sama dengan 2 centeng mu ini" ucap Sean tenang
Pria itu pun gemetaran tapi dia masih bicara, "Aku aku tidak mengganggunya, orang tuanya sendiri yang menyuruhnya menikah denganku, untuk jaminan hutang mereka, aku kesini hanya berniat menagih hutang ke orang tuanya saja" ucap pria itu
Sean pun merenung sejenak "Memangnya berapa hutang mereka?" tanya Sean
Lena pun hanya memandangi Sean dengan tatapan heran, dia tidak menyangka kalau Sean bisa berkelahi, Sean yang di kenal Lena di rumah makan adalah Sean yang lemah lembut dan murah senyum, dia selalu tersenyum hangat kepada orang lain, tapi di sini dia bisa menghajar orang dengan bengis untuk membela dirinya
"20 Juta, hutang mereka padaku 20 juta" ucap si Rentenir itu
Lena pun langsung menghela napasnya, dia merasa Sean tidak mungkin mengeluarkan uang sebanyak itu untuknya, 'Memangnya aku siapanya?' pikir Lena, hanya saja ada yang tak di sangka oleh Lena
"Baik, aku akan membayarnya, berikan nomer rekeningmu" ucap Sean mengeluarkan ponsel untuk menuliskan nomornnya
"Oh, beb baiklah, tunggu sebentar" pria itupun tergagap dan mulai menyebutkan serentetan nomor rekening nya
"I itu nomor rekeningku" ucap Rentenir itu, tadinya dia berniat untuk menunda penagihan hutangnya, karena sekarang anak buah nya sudah tidak bisa membantu
"Baik, aku baru ada 10 juta sekarang, ambilah,, sisanya akan ku transfer" ucap Sean mengeluarkan uang dari kantong kecilnnya yang sempat dia ambil tadi di ATM, dan menyodorkanya ke pria itu
Pria itu pun mendekat dan mengambil uangnya denga ragu ragu "I Iya baiklah, terserah kamu saja" ucap si rentenir
Sean pun menoleh ke arah Lena yang masih berdiri di dekat pilar rumahnya itu, dan Lena juga terus memandang ke arah Sean dari tadi,
Sean masih bisa melihat samar bekas tamparan di wajah Lena yang mulus itu, dan Lena juga masih memegangi pipinya itu, itu membuatnya sedikit merasa kasian pada Lena, tapi Sean tidak bisa membalaskanya untuk Lena, karena yang memukul nya itu orang tuanya sendiri
Sedangkan orang tua Lena seperti tidak mempercayai kejadian ini, dia masih terbengong di sana,
Mereka pun akhirnya menoleh ke arah Lena yang tidak begitu jauh dari mereka "Siapa pria itu Len?, apa dia pacarmu?, kenapa kamu tidak pernah cerita kalau kamu punya pacar kaya" ucap ayah Lena
Tapi Lena hanya diam dan tidak berniat menjawab pertanyaan ayahnya itu, dia hanya terisak dan terus memegangi pipinya yang masih terasa sakit, dan dia hanya terus menatap ke arah Sean
Sean pun berniat untuk pergi dulu dari sana untuk mencari ATM terdekat, dan kembali ke sini lagi nanti karena dia belum menyerahkan ponsel untuk Lena "Len aku pergi dulu, nanti aku kemari lagi" ucap Sean, dia pun segera beranjak untuk pergi
Tapi Lena malah berlari menghampiri Sean, dan langsung menggandeng tanganya "Kak, aku ikut denganmu, aku tidak ingin di sini," ucap Lena merengek
"Baiklah, ikut saja kalau gitu" ucap Sean yang memang merasa iba pada gadis ini
Mereka pun segera melangkah untuk keluar dari gang itu, orang tua Lena juga tidak menghentikannya,
Sementara si pria berkalung emas itu langsung menghampiri anak buahnya yang terkapar di tanah dan segera membawanya pergi
Setelah sampai di pinggir jalan, Sean mengangkat tanganya pada Agam, Agam pun segera mendekatkan Mobilnya ke arah mereka berdua
Lena pun tercengang melihat mobil yang tiba tiba berhenti di depan mereka itu, "Mobil siapa ini kak?" tanya Lena
"Masuk saja, ini mobil temanku" ucap Sean yang langsung membukakan pintu belakang mobil untuk Lena
Lena pun sedikit ragu, "Iiya kak" ucap Lena, dia pun masuk dengan mata yang tetap memandangi Sean dengan tatapan bingung
...~°~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Kalsum Ajies
Mantap Thor
2022-01-27
0
Edmundus Ason
ya mulai kehidupan baru
2021-10-16
0
Aldy Elen
manteb....
2021-10-13
0