Agam pun mulai melajukan mobilnya kembali, dan Sean mulai bertanya lagi. "Agam, apa kemarin ada yang menjenguku saat aku tidak sadar??" tanya Sean
"Ada 2 orang, yang satu teman anda yang di rumah makan, dia menemani anda saat malam, dan satu lagi seorang wanita yang sering jalan dengan anda baru baru ini, dia kemarin sore menangisi anda," ucap Agam mencoba memberi informasi yang lengkap
Sean hanya mengangguk ngangukan kepalanya, 'Dia tau semuanya ya, aku jalan dengan Lena pun dia tau? dia memang memata mataiku' umpat Sean, dia pun tidak bertanya lagi
Mobil pun akhirnya tiba di depan sebuah daeler motor, Sean pun turun dari mobil dan kemudian dia pun masuk sendiri kedalam, entah kenapa kepercayaan dirinya meningkat cukup drastis, mungkin karena merasa sekarang dia punya uang, sebelumnya mana berani dia masuk tempat seperti ini, kepikiran pun tidak pernah
Dia di sambut oleh sales pria yang ada di sana, setelah Sean mengataka apa yang dia inginkan, sales itu pun menunjukan sebuah motor matic gede yang di inginkan Sean,, Sales ini agak meragukan Sean karna penampila lusuhnya ini, jadi dia hanya memberi penjelasan yang asal asalan pada Sean
Sean pun baru sadar kalau dirinya belum mandi dan belum ganti baju 'ya sudah lah, di pandang rendah juga terima saja, salah sendiri' umpat Sean
Setelah selesai menjelaskan, sales itu pun mencoba menguji Sean, takutnya orang di depanya ini hanya mempermainkanya saja "Harganya 30 juta, mau di bayar cash atau keredit" tanya Sales itu
"Cash saja", ucap Sean sanatai sambil mengulurkan kartu hitam di tangannya,
Sales itu pun sedikit ragu, tapi dia tetap mencoba memproses prosedur pembayarannya, setelah pembayaran itu berhasil, Sales itu pun memberikan kartu Sean dengan sangat hormat, tidak asal asalan seperti tadi
Sean pun menuliskan alamat supaya mereka mengantarnya ke rumah makan, dan setelah semuanya selesai Sean pun keluar dari daeler itu, dan masuk kembali ke mobil
"Agam, sekarang kita ke mall yang ada di daerah sana" ucap Sean menunjuk daerah mall yang pernah Sean datangi dengan Rania,
"Baik"
Agam pun segera mengemudikan mobilnya lagi, setelah beberapa menit perjalanan, mereka pun tiba di mall yang pernah Sean datangi dengan Rania sebelumnya, dan langsung naik ke lantai yang waktu itu, diapun langsung membeli liontin permata biru yang cantik yang di inginkan Rania tempo hari, "Mungkin saja bisa bertemu lagi di kota 'J" gumam Sean sambil melihat kalung cantik itu
Dia pun tidak lupa membelikan Handpone baru untuk Lena, dan setelah semuanya sudah di beli, diapun kembali ke mobil dan pergi ke Rumah Makan
~
Setelah beberapa waktu, mereka pun segera tiba di luar Rumah Makan, waktu sekarang baru menunjukan pukul setengah 12, jadi Rumah Makan juga masih belum ramai, Sean pun turun dari mobil,
Randi yang di dalam tidak terlalu memperhatikan Sean yang turun dari mobil di luar, dan Sean pun segera masuk ke rumah makan itu
"Godain saja terus, sampai lupa nengok kiri kanan," ucap Sean yang tersenyum melihat Randi sedang fokus mengobrol dengan wanita yang duduk di kursi Sean biasa duduk, meskipun kelihatanya sikap wanita itu acuh tak acuh pada Randi
Randi sedikit kaget dan langsung melihat ke arah Sean "Sean,, kamu sudah sadar ?! kenapa kamu sudah kemari?, apa kamu sudah boleh pulang dari rumah sakit?" tanya Randi
"Tidak, aku hanya jalan jalan saja,, aku siuman tadi pagi ,, nanti juga kembali,, O yah ngomong ngomong siapa gadis itu? apa dia pacar mu?"
tanya Sean melihat ke arah gadis muda yang umurnya sekitar 18 tahunan,, rambutnya sepunggung, dan parasnya lumayan cantik, dengan pipinya yang sedikit cabi,
"Sssssstt, jangan keras-keras, aku baru ingin mendekatinya,, dia yang menggantikan tugasmu sementara, bos mengirimnya dari cabang lain tadi pagi, namanya Arni"
ucap Randi berbisik sambil mendekaat ke arah kuping Sean
"Lupakan dulu itu, sekarang kenapa kamu jalan jalan, kamu kan sedang sakit,, duduk dulu,, dengan siapa kamu kemari,?" tanya Randi sambil menggandeng Sean untuk duduk di kursi tamu
"Tidak papa, aku sudah merasa baikan, aku di antar teman," ucap Sean
"Kamu yang namanya Sean ya, tampan juga, andai kamu kaya pasti banyak cewek yang antri di belakang mu, sayangnya cuma pelayan," kata Arni blak blakan menyelah obrolan Sean dan Randi
Sean pun mengerutkan keningnya
"Wanita ini blak-blakan sekali, apa kamu yakin ingin mendekatinya?" Sean berbisik ke telinga Randi dan tersenyum
"Begitu lah, makanya aku kesulitan untuk mengambil hatinya, tapi aku suka" ucap Randi juga berbisik
"Hey, kalian mengabaikan ku, kenapa kalian ngobrolnya bisik bisik?, apa kalian sedang membicarakan aku?" tanya Arni curiga
"Ti tidak,, aku hanya membahas masalah laki laki saja" kata Randi mengelak
Tidak berselang lama, sebuah mobil bak terbuka pun menepi di depan Rumah Makan, dengan Motor Matic Gede di atas nya, Randi kebetulan memperhatikan datangnya mobil itu di luar "Haduh, keren juga tu motor, pengen banget gue motor kayak gitu, kapan gue mampu beli ya?" ucap Randi dengan wajah lesu
"Kalau suka ambil saja" ucap Sean memberikan kode
"Oke, tapi nanti nunggu kalo gak ada orangnya, gue bawa kabur tu motor" ucap Randi sambil tertawa, karena dia mengira Sean sedang bercanda
"Tidak perlu nunggu orangnya gak ada, sebentar lagi kuncinya juga di antar kemari" ucap Sean
"Oke oke gue percaya,,, sudahlah, menghayal saja kau, efek kejedot kayak nya lu" ucap Randi
Tak lama petugas yang mengantar motor itu pun masuk,
"Motor atas nama pak Arman sudah datang, mohon untuk menandatangani surat penerimaanya" petugas yang menghampiri Randi dan Sean itu pun segera menyodorkan selembaran kertas kwitansi untuk di tanda tangani
Sean pun langsung mengambil dan menandatanganinya, dan langsung menerima kunci motornya juga,, petugas itu pun segera berbalik keluar untuk menurunkan motor
Randi masih terbengong tidak percaya
"Sean, itu motor beneran di antar kesini, gak salah alamat kah?" tanya Randi
"Tidak, itu punyamu, motormu rusak karena aku kan?, anggap saja ini ganti rugi dariku" ucap Sean menyerahkan kuncinya itu ke tangan Randi
"Benarkah?" Randi pun seperti sedang bermimpi saja, yang di rusak Sean hanya motor jadul, tapi di ganti dengan motor baru yang paling dia inginkan,
"Sean,,, lu gak bohongin gue kan, lu dapat uang darimana bisa beli motor itu?" tanya Randi
"Jangan pikirkan dari mana dari mananya,,, O ya aku juga sudah ganti uang yang ku pinjam tempo hari dari rekeningmu, sekalian kukembalikan ATMmu" ucap Sean sambil menyerahkan kartu Randi, karna memang kartunya masih ada padanya
Randi pun mengambil kartu ATM nya dengan ragu "Ini..... terima kasih, lu memang sahabat baik gue" Randi pun langsung memeluk Sean yang sedang duduk dan langsung keluar melihat motornya, Randi langsung saja menaiki motornya, dia menggoyangkanya, dan berlaga seperti sedang beradu balapan
Sean pun melihat keluar dari pintu masuk, di susul Arni yang melewati Sean dan menghampiri Randi
"Widih motor baru ya?, bagus sekali,, bisa dong aku di anterin pulang nanti" ucap Arni
"Ssiap, siap, aku antar kamu nanti" ucap Randi terbata, dia langsung melirik Sean dan memberi kode Ok dengan tanganya
Sean pun mengerti dan menanggapinya dengan tersenyum saja, tidak lama Arni pun kembali ke dalam setelah melihat motor Randi itu, Randi yang sedang bersukacita dengan motornya juga harus rela turun, karena pelanggan ternyata mulai berdatangan, dengan berat hati dia pun memarkirkanya di luar, dan diapun segera masuk untuk bekerja lagi, inginnya dia langsung mecobanya tapi waktu tidak mendukungnya
Setelah beberapa waktu, Sean masih menunggu Lena di meja pengunjung, tapi Lena belum terlihat masuk ke Rumah Makan, hingga hampir semua pelanggan selesai makan pun Lena masih belum datang, ''Apa dia pergi kerumah sakit ya?'' gumam Sean
Sean pun penasaran dan menanyakan pada wanita yang sudah akan keluar "Mbak tunggu sebentar , kalo boleh tau, Lena kemana ya?, kenapa tidak makan kesini?" tanya Sean
"Lena tadi pulang kerumahnya lebih awal, dia bilang ada masalah di rumahnya," ucap wanita itu
"Begitu ya, Baiklah terima kasih" ucap Sean,
Dia pun jadi sedikit penasaran "Lena punya masalah Apa ya?" gumam Sean
"Rand, aku kelur dulu ya" ucap Sean ke Randi yang di meja kasir
"Memangnya lu mau kemana?" tanya Randi
"Mau kerumah Lena dulu, ada yang mau di antar" ucap Sean sambil memperlihatkan paper bag kecil d tanganya
"Oh, ya sudah, ngomong ngomong makasih motor nya, jadi enak ni gue" ucap Randi tersenyum
"Iya, jaga baik baik tu Motor" ucap Sean sambil bergegas keluar, dia pun masuk ke mobilnya lagi, dan Sean menyuruh Agam untuk mengantaranya kerumah Lena
...~°~...
...(Jangan lupa like, komen, dan dukung)...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Johnson Kapantow
sahabat rasa saudara...💖
2021-10-28
1
Edmundus Ason
karena terkejut maka semua orang dekat kena imbas untungnya
2021-10-16
1
Fii
berasa hbis bngun dr mimpi dan mnjdi kenyataan.. bngun tdur nasib lngsung berubah
2021-10-01
3