Ibu

Setelah seluruh kesadaranya pulih, Sean yang sudah terduduk beberapa waktu di ranjang, dia pun mulai memperhatikan pria tegap berpakain hitam itu yang berdiri di sudut ranjangnya, sekarang di luar hari sudah terang, jam dinding sudah menujukan pukul 6 lebih 15mnit

Dia berpikir 'kalau di film-film, adegan saat membuka mata di rumah sakit, yang ada di sebelahnya pasti kekasihnya yang memegang tanganya,' Sean sedikit menyayangkan karna dirinya tidak memiliki pacar, yang dia lihat justru pria yang tidak di kenalnya

"Kalau boleh tau, anda ini siapa?" tanya Sean pada pria itu

Tapi sebelum pertanyaanya Sean di jawab, Sean mendengar suara pintu yang di buka, sepontan dia melihat ke arah pintu. Dan perhatian si pria itu juga teralihkan ke arah pintu

Sean melihat seorang wanita paruh baya, umurnya sekitar 45 tahun, mengenakan mantel berwarna coklat, dengan bawahan celana longgar formal warna hitam, dipadu dengan kemeja dalam warna putih, dan sepatu hak tinggi, dia menenteng tas coklat kecil di tangannya

Di belakangnya masih ada 2 orang berpakaian hitam, dan satu orang lagi mengenakan setelan jas dan celana berwarna abu muda memakai kacamata bulat sedang,

Meskipun sudah tidak muda lagi, wajah wanita ini masih terlihat cantik dengan balutan jilbab hitam di kepalanya. Sekilaspun Sean dapat melihat bahwa wanita ini bukan wanita dari kalangan biasa, wanita itu pun berjalan ke arah Sean, pria yang di belakangnya tadi tidak mengikutinya ke dalam

Pria yang berpakain hitam di hadapan Sean mulai mundur selangkah untuk memberi jalan untuk Wanita ini, diapun menyapa wanita ini dengan hormat "Nyonya, anda sudah datang!, maaf saya tidak bisa menjaga tuan muda dengan baik" ucap Pria berjas hitam tersebut

Wanita ini sekarang sudah berada di hadapan Sean yang duduk, Sean masih belum mengerti apa yang sedang terjadi

"Tidak apa, kalau tidak ada kejadian ini mungkin aku masih harus menunggu bukti yang kita butuh, apa kau sudah mengurusnya ?" ucap wanita itu

"Sudah sesuai dengan yang nyonya minta" ucap pria itu dan menyerahkan file yang di dalamnya hanya ada 1 lembar kertas saja

"baguslah,, kamu sekaranng sudah boleh keluar" ucap si wanita ke pria berjas hitam

"baik," Agam mengangguk dan pergi keluar dan menutup pintu

Sean yang tadi tertegun akhirnya angkat suara

"Nyonya, anda siapa?, apakah saya ada salah kepada anda?" tanya Sean

Melihat adegan tadi Sean masih tidak mengerti, Sean berpikir 'mungkinkah kemarin aku melukai anak TK yang menyebrang itu, dan wanita memintaku bertanggung jawab'

Wanita ini tidak langsung menjawab, dia memberikan selembaran kertas itu kehadapan Sean, di kertas itu tertulis HASIL IDENTIFIKASI DNA yang sangat jelas, Sean membacanya walaupun tidak terlalu paham dengan isinya

Wanita itu akhirnya menjatuhkan air matanya di tempat dia berdiri, air matanya begitu deras "Aku, aku ibumu" ucap wanita itu

Sean yang mendengar ini pun seketika hatinya tersentak, dan ingatannya langsung mengarah ke 20 tahun lalu saat dia di bawa pergi oleh pengasuhnya, walaupun ingatan itu sangat samar dan Sean hampir melupakanya, tapi ternyata masih ada sekelebat yang melintas di ingatanya, waktu itu Sean masih kecil, dia baru berusia sekitar 5 tahunan

"Ibu??, kalau kau benar ibuku, mengapa baru mencariku sekarang?, kemana saja selama 20 tahun ini?" ucap Sean dingin, dia menatap lekat wajah wanita ini,

Dalam ingatan Sean yang samar, dulu ibunya ini adala wanita muda yang cantik, sikapnya dingin, jarang bisa bermain denganya karna dia bekerja bersama dengan ayahnya, tapi sekarang sudah jauh berbeda

"maaf kan ibu Arman, Ibu salah, Ibu tau salah, Ibu memang lemah, tapi ibu sudah berusaha mencarimu sebisa ibu, ibu tak bisa berbuat banyak" ucap Kartina dengan air mata yang terus bercucuran, sebenarnya dia sangat ingin memeluk putranya ini, tapi takut dia akan menolak

"Bukan kah kau dan Suami mu itu memiliki kekuasaan dan uang, apakah begitu sulit mencari aku? atau yang kalian pentingkan hanya materi? apakah aku tidak begitu penting untuk kalian?" tanya Sean

Mata Sean mulai memerah, dia ingin meluapkan semua beban hatinya yang tertahan selama 20 tahun ini, biar ibunya tau betapa sulitnya hidup Sean 20 tahun ini, dia pernah kelaparan, dia pernah kedinginan, tapi tidak ada Ayah atau Ibu yang mencarinya

"Tidak Arman, tidak,, ibu sudah mencarimu sekuat ibu, ibu mencarimu sendiri, ibu sudah mnyuruh puluhan orang, ibu sudah mnghubungi ratusan polisi, tapi kau, kau tidak ibu temukan, Polisi berhasil menangkap Kinta pengasuhmu, tapi dia bilang dia meninggalkan mu di dalam bus, ibu sudah mncarinya sendiri ke terminal bus yang di tuju bus yang di sebut kinta, ibu menanyakan ke semua supir bus di sana tapi tak ada yang melihatmu, ibu putus asa arman, ibu bahkan pernah berpikir untuk mngahiri hidup ibu, tolong maafkan ibu Arman" ucap Kartina, dia menangis sejadi jadinya

"Tapi buktinya sekarang kamu baik baik saja kan, kamu memiliki banyak pengikut, tentunya kamu punya banyak uang, apa itu bisa di bilang putus asa?, apa kau tau selama bertahun tahun setip kali aku lapar, aku mengingatmu, setiap aku bangun dari tidurku karena kedinginan, aku berharap ada ibu yang menjemput dan memeluku, tapi nyatanya....... " Sean juga ta bisa membendug air matanya

"Ibu akui sekarang ibu memang banyak pengikut dan juga banyak uang, tapi itu demi mencarimu. Dulu, ibu tidak seperti ini, ibu sempat berhenti bekerja selama 2 tahun penuh untuk mencari mu, dan tiba tiba ayahmu di kabarkan meninggal di luar negri, perusahaan ayah mu sempat berhenti beroperasi"

"Tidak sedikit ibu mngeluarkan uang untuk mencarimu, dan ibu bahkan sempat tidak punya uang, di situlah ibu hampir putus asa, ibu berpikir tidak mungkin ibu bisa mencarimu sendiri, tapi ibu yakin kamu masih hidup, dari itu ibu berpikir harus punya uang, jadi ibu melanjutkan perusahaan ayahmu, ibu berpikir jika dengan uang bisa menemukanmu, maka ibu akan mengumpulkan uang sebanyak apapun yang ibu bisa, Tuhan memang membantu ibu, ibu sudah banyak uang, ibu sudah banyak pengikut, tapi masih saja sulit untuk menemukanmu" air mata Kartina tidak henti hentinya bercucuran

"Maaf kan ibu arman, maafkan" Kartina hampir tidak sanggup lagi untuk berdiri, lututnya sudah lemas, dan dia bermaksud menjatuhkan dirinya kelantai

Mendengar itu Sean pun luluh, dia langsung memeluk Ibunya dengan erat, dia menyadari Ibunya mulai gontai,

"maaf, maafkan aku, aku tidak bermaksud melukai ibu, aku hanya ingin meluapkan perasaan yang sangat lama Arman pendam,, Arman tidak tau kalau ibu juga menderita, maaf" ucap Sean smbil memeluk erat ibunya

Kartina yang di peluk pun membalas memeluk Sean erat erat dan menumpahkan semua air matanya di pundak Sean, Dia hampir saja putus asa membujuk putranya, tapi di saat dia merasa dunianya hampir saja runtuh, dia pun seperti mendapat topangan yang kuat oleh pelukan anaknya ini

Sangat lama mereka berpelukan tidak ada yang bicara, hanya saling mencurahkan Rindu yang amat sangat. Hanya ada isak tangis yang terdengar dari keduanya, mereka seperti tak ingin ada jarak lagi di antara mereka

Setelah beberapa saat Kartina mulai tenang

"Ibu yang salah Arman, kamu tidak perlu minta maaf" ucap Kartina terisak , air matanya sudah mengering karna menangis dari tadi

Setelah hampir 20 menit mereka berpelukan, mereka melonggarkan pelukannya masing masing, Sean menatap wajah Kartina

"Bu, bagai mana ibu tau aku di kota ini?" tanya Sean yang masih tidak percaya dengan kejadian sekarang. Ini seperti mimpi baginya,

...~°~...

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

tuhh kan benerrr😄😁

2022-06-23

0

Asrori Bangsate

Asrori Bangsate

lanjut thor

2021-07-20

3

lihat semua
Episodes
1 Jalan
2 Penyelamat
3 Gandengan
4 Sean Arman
5 Foto
6 Mie Telur
7 Kantor POLISI
8 Hendro
9 Orang Misterius
10 Sadar
11 Ibu
12 KARTIN Corp
13 Motor Baru
14 Hutang
15 Dapat Lotre
16 Simpanan Pria Kaya
17 Aku Kalah
18 Bareng
19 Pulang
20 Mobil
21 Bersiap
22 Kantor
23 Melihat Rania
24 Jenius
25 Gengsi
26 Jaket
27 Rumah Sewa Baru
28 Tanggung Jawab
29 Latihan
30 Target Buruan
31 Orang Mimisan
32 Tidak Enak Badan
33 Lemah Lembut
34 Mood Rania
35 Lampu Hijau
36 Hacker
37 Pacarku
38 Kartina Bingung
39 Dia Orangnya
40 Dapat Izin
41 Red Bear 1
42 Red Bear 2
43 Kail Pancingan
44 Susah Melupakan Dendam
45 Rencana Licik Ferdi
46 Bergabung Dengan Redbear
47 Rencana Licik Ferdi 2
48 Sekalian Di Tumis
49 Belum Jadian
50 Kembali Ke Kota B
51 Pak Bos
52 Mood Sean
53 Merangkak
54 Memenangkan Perdebatan
55 Adik Kecil
56 Gadisku
57 Kak Sarman
58 Samurai
59 Ceroboh
60 Nostalgia
61 Motocross
62 Naik gunung
63 Kang Rawing
64 Besi Kursani
65 Jadian
66 Couple
67 Sengit
68 Contoh
69 JJS
70 8 Oktaf
71 Berbisik
72 Menjalankan
73 Kemarahan Hendro
74 Linglung
75 Dari Kejauhan
76 Asisten
77 Pesawat
78 Otak Cabul
79 Idikator Takdir
80 Anak Bandel
81 Tamu Yang Tidak di Undang
82 Takut Ada Yang Nyuri
83 Drama
84 Daddy Bos
85 Kota SB
86 Tawar Menawar
87 Berinisial S
88 Rumah
89 Bayi Beruang
90 Tidak Ingin Pulang
91 Bertengkar
92 Makan
93 Meminangmu
94 Viona
95 Wanita Nakal
96 Meminta Sesuatu
97 Rania Hilang
98 Samurai 2
99 Rania Terluka
100 Hendro Minta Maaf
101 Permen Kapas
102 Rumit
103 Mencuri Kesempatan
104 Tidak adil
105 Mimisan
106 Di Tantang Wanita
107 Kemunculan Goma
108 Menuntut Balas
109 Bersamaan
110 Blakblakan
111 Break
112 Play Boy
113 Mata Batin
114 Bos Pelit
115 Biasa Saja
116 Bukan Mimpi
117 Perkebunan
118 Andaikan
119 Polos
120 Persiapan
121 Penculikan
122 Tidak Menggiurkan
123 full fight
124 Di Periksa
125 Memintamu
126 Membantunya
127 Pelajaran
128 Takluk
129 Tiara Marah
130 Frustasi
131 Pantangan
132 Bos Lebay
133 Pernikahan
134 Jawabannya Tidak
135 Menghayati
136 Gagal
137 Tidak Mau
138 Setuju
139 So Sweet
140 Bab 142
141 Bab 143
142 Dede Bayi
143 Pertandingan
144 Pelupa
145 Murung
146 Mengecoh
147 Kecuali Tiara
148 Bangsawan Seperti Apa
149 Mengganti
150 Pemandangan Berbahaya
151 Kelomang
152 Tidak Akan Lama
153 Pada Akhirnya
154 Iklan
155 Season 2
156 Season Tiga
157 Season Tiga
158 Season Tiga
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Jalan
2
Penyelamat
3
Gandengan
4
Sean Arman
5
Foto
6
Mie Telur
7
Kantor POLISI
8
Hendro
9
Orang Misterius
10
Sadar
11
Ibu
12
KARTIN Corp
13
Motor Baru
14
Hutang
15
Dapat Lotre
16
Simpanan Pria Kaya
17
Aku Kalah
18
Bareng
19
Pulang
20
Mobil
21
Bersiap
22
Kantor
23
Melihat Rania
24
Jenius
25
Gengsi
26
Jaket
27
Rumah Sewa Baru
28
Tanggung Jawab
29
Latihan
30
Target Buruan
31
Orang Mimisan
32
Tidak Enak Badan
33
Lemah Lembut
34
Mood Rania
35
Lampu Hijau
36
Hacker
37
Pacarku
38
Kartina Bingung
39
Dia Orangnya
40
Dapat Izin
41
Red Bear 1
42
Red Bear 2
43
Kail Pancingan
44
Susah Melupakan Dendam
45
Rencana Licik Ferdi
46
Bergabung Dengan Redbear
47
Rencana Licik Ferdi 2
48
Sekalian Di Tumis
49
Belum Jadian
50
Kembali Ke Kota B
51
Pak Bos
52
Mood Sean
53
Merangkak
54
Memenangkan Perdebatan
55
Adik Kecil
56
Gadisku
57
Kak Sarman
58
Samurai
59
Ceroboh
60
Nostalgia
61
Motocross
62
Naik gunung
63
Kang Rawing
64
Besi Kursani
65
Jadian
66
Couple
67
Sengit
68
Contoh
69
JJS
70
8 Oktaf
71
Berbisik
72
Menjalankan
73
Kemarahan Hendro
74
Linglung
75
Dari Kejauhan
76
Asisten
77
Pesawat
78
Otak Cabul
79
Idikator Takdir
80
Anak Bandel
81
Tamu Yang Tidak di Undang
82
Takut Ada Yang Nyuri
83
Drama
84
Daddy Bos
85
Kota SB
86
Tawar Menawar
87
Berinisial S
88
Rumah
89
Bayi Beruang
90
Tidak Ingin Pulang
91
Bertengkar
92
Makan
93
Meminangmu
94
Viona
95
Wanita Nakal
96
Meminta Sesuatu
97
Rania Hilang
98
Samurai 2
99
Rania Terluka
100
Hendro Minta Maaf
101
Permen Kapas
102
Rumit
103
Mencuri Kesempatan
104
Tidak adil
105
Mimisan
106
Di Tantang Wanita
107
Kemunculan Goma
108
Menuntut Balas
109
Bersamaan
110
Blakblakan
111
Break
112
Play Boy
113
Mata Batin
114
Bos Pelit
115
Biasa Saja
116
Bukan Mimpi
117
Perkebunan
118
Andaikan
119
Polos
120
Persiapan
121
Penculikan
122
Tidak Menggiurkan
123
full fight
124
Di Periksa
125
Memintamu
126
Membantunya
127
Pelajaran
128
Takluk
129
Tiara Marah
130
Frustasi
131
Pantangan
132
Bos Lebay
133
Pernikahan
134
Jawabannya Tidak
135
Menghayati
136
Gagal
137
Tidak Mau
138
Setuju
139
So Sweet
140
Bab 142
141
Bab 143
142
Dede Bayi
143
Pertandingan
144
Pelupa
145
Murung
146
Mengecoh
147
Kecuali Tiara
148
Bangsawan Seperti Apa
149
Mengganti
150
Pemandangan Berbahaya
151
Kelomang
152
Tidak Akan Lama
153
Pada Akhirnya
154
Iklan
155
Season 2
156
Season Tiga
157
Season Tiga
158
Season Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!