Hendro

Rania pun melajukan mobilnya kesebuah bangunan mall di pusat kota 'B', Rania pun langsung mengarahkan mobilnya ke Area parkir mall itu, dan setelah mendapat tempat parkir merekapun pun naik lift ke lantai atas

Tidak lama pintu lift terbuka di lanatai yanga di inginla ln Rania, mereka pun keluar dari lift dan seketika merekapun jadi pusat perhatian pengunjung lain, yang satu wanita cantik dan yang satunya pria tampan, mereka terlihat sangat serasi tapi Rania tidak terlalu memperhatikanya

"Kamu lapar tidak? cari makan dulu yuk!" ucap Rania

"Lumayan lapar, tadi belum sempet makan" jawab Sean,

Sean sadar banyak mata yang tertuju pada Rania dan dirinya 'Dia memang gadis cantik' pikir Sean

Rania pun masuk ke sebuah lestoran barat, dan memesan beberapa macam menu, mereka pun duduk berhadapan di sebuah meja bundar kecil, hampir semua yang makan di sana melihat ke arah meja mereka tapi Rani tidK memperdulikanay

"Oh iya, Sean, kamu sudah berapa lama kerja di rumah makan itu?" tanya Rania

"Belum lama, baru sekitar 5-6 bulanan kalau tidak salah, memangnya kenapa?" tanya Sean

"Gak papa cuman nanya, kamu asli orang sini?" tanya rania lagi

"Bukan, aku aslinya dari kota 'G', aku tinggal di daerah pedesaannya di daerah pegunungan" ucap Sean

"Benar kah? apakah pemandanganya indah? apakah udaranya sejuk? apakah banyak binatang liar yang galak?" Rania mendengar daerah pegunungan seketika menjadi bersemangatl

Rania memang menyukai daerah pegunungan, dia dulu sempat begabung dengan komunitas pencinta alam di sekolah menengah nya, Rania suka dengan udaranya yang sejuk, tenang , juga suka dengan pemandangan alam yang asri dan hijaunya pepohonan, itu tidak bisa Rania temukaan di kota 'J'

Sean tertegun sejenak 'ada apa dengan gadis ini'

"Untuk pertanyaan yang pertama dan kedua jawaban nya iya, tapi untuk yang terakhir tidak, apakah kamu tertarik dengan pegunungan? apa istimewanya?" bagi Sean yang hidup di sana mungkin tidak aneh, tapi lain lagi dengan Rania yang dari kecil tumbuh di perkotaan

"Tentu saja istimewa, udara di pegunungan itu sejuk dan bersih, beda dengan di perkotaan, kapan kapan aku akan main ketempatmu, oh iya kasih aku nomor ponselmu" ucap Rania

Entah mengapa Rania merasa cukup nyaman dengan pria yang baru di kenalnya ini, dia percaya Sean tidak akan berbuat jahat padanya, entah dari mana datangnya keyakinan itu

"Baiklah, aku sebutkan saja" Sean pun mulai menyebut rentetan nomornya satu persatu

"Sudah belum? coba panggil" ucap Sean

"Sudah" Rania pun memanggil, tidak lama ponsel Sean pun berbunyi "Itu nomor ku, save ya"

"Iya tentu saja" ucap Sean

Tidak lama makanan pun datang, Sean agak asing dengan makanan yang Rania pesan, Rania memang sering memkan burger, tapi meskipun Sean tidak terbiasa dengan makanan seperti itu, dia tetap memakannya

Selesai makan mereka pun keluar dan berjalan jalan dari lantai ke lantai, Raniapun masuk ke sebuah otlet pakaian, begitu masuk wajah Rania pun nampak bersemangat

"Waw, bagus bagus juga modelnya" Rania pun segera mengambil beberapa baju untuk di coba, 1, 2, 3,4, hingga 5 pakain dia coba secara bergantian di kamar ganti dan menunjukanya pada Sean, "Bagai mana? yang mana yang cocok untuku menurutmu" tanya Rania

"Kurasa semuanya cocok dengan mu, karena pada dasarnya kamu memang cukup menarik, jadi pakaian apapun sepertinya akan cocok denganmu, pilih semuanya saja" ucap sean bercanda

Tapi Rania menanggapinya serius

"Tidak, jangan semuanya, ini tanggal tua, dompetku sudah tipis, tapi.........,, tapi aku sangat suka semua modelnya ini, ya sudah lah bungkus semuanya saja mba" ucap Rania pada pelayan yang di sana

Sean tidak menyangka usulnya di terima, dia hanya tersenyum memandang gadis ini, selesai membayar mereka pun segera keluar

Iseng iseng Rania masuk ketempat perhiasan, dia melihat lihat dan ketika pandanganya jatuh pada kalung emas putih dengan liontin permata biru yang di pajang di etalase matanya berbinar, "Cantik sekali, berapa kalung ini mba?" tanya Rania ke pelayan di sana

"Yang mana bu, o yang itu harganya 4,6 juta mbak" ucap pelayan tersebut

Meski harganya tidak mahal, Rania tidak bisa membelinya saat ini, kartu kreditnya hampir over limit , diapun menghela napasnya "lain kali saja lah, sudah habis uangku" ucap Rania dengan mata terus memandangi kalung itu

Sean lagi lagi hanya bisa tersenyum melihaatnya,

Setelah itu mereka kelur, dan berjalan jalan lagi, Rania juga sempat mampir ke toko jam tangan, dan setelah lelah berjalan jalan mereka pun turun ke parkiran dengan menenteng banyak barang belanjaan, tentu saja sean yang paling banyak membawa barangnya

"Maaf merepotkanmu, tapi kapan lagi aku ke kota 'B' kan, aku sudah lama tidak belanja, rasanya senang sekali, huuh cape juga" ucap Rania

Sean pun memasukan belanjaan ke bagasi mobil Rania satu persatu "Oh iya, paper bag yang kecil itu jangan di masukan, itu punyamu, bawa saja" ucap Rania

"Punyaku?? kapan aku beli?" Sean pura pura polos

"Aku yang beli, itu untukmu, coba buka saja, apa kamu suka atau tidak,?" ucap Rania

"Baiklah" saat di buka Sean punvmelihat jam tangan berwarna hitam yang simpel dan elegan "ini buatku? apa harganya mahal? kalau mahal aku tidak bisa menerimanya" ucap Sean

"Tidak tidak mahal, cuma beberapa ratus ribu saja, kartuku hampir limit jadi tak bisa membelikan mu yang mahal, maaf ya, anggap saja ungkapan terima kasihku karna kamu menemaniku belanja" ucap Rania

Sean menatap jam itu, dan dia sangat suka dengan jam tangan yang di belikan Rania ini, "Iya, terima kasih, aku menyukainya" ucap Sean, meski hanya beberapa ratus ribu, tapi menurut Sean itu lumaya mahal, karena jam yang di kenakanaya sekarang harganya hanya puluhan ribu saja, yang istimewa dar jam barunya ini tentu saja karena Rania yang meberikanya, jadi tentunya akan sangat berkesan

Setelah itu mereka pun masuk ke mobil, dan merekapun segera pergi meninggalkan mall tersebut,

Waktupun sekarang sudah menunjukan pukul 16 sore, Rania bermaksud ke hotelnya dulu sebelum mengantar Sean ketempat kerjanya, jarak antara hotel rania dan tempat kerja sean memang tidak terlalu jauh, hanya beberapa blok saja

Ketika sampai di depan Hotel, Rania melihat seorang pria paruh baya bersetelan jas rapih sedang berdiri di luar pintu lobi Hotel, dia berdiri di samping mobil BMW hitam miliknya, dia menatap ke arah datang nya mobil Rania,

Dia adalah ayahnya Rania, namanya Hendro, umurnya sudah sekitar 50 tahunan

Rania pun berhenti di samping mobil ayahnya itu, dan kemuduan turun dari mobil, Sean juga ikut turun dan melihat ke arah pria paruh baya berpakaian jas formal itu

"Papah, kenapa papah di sini? ada apa?" tanya Rania

"Siapa dia" Hendro pun menunjuk ke arah Sean berdiri

"Dia temanku yah, kenapa?" tanya Rania

Sean pun menyapa nya "Sore om"

hendro tidak ada niat untuk merespon Sean,

"Kenapa kamu berteman dengan orang seperti itu, apa pekerjaannya?" Hendro melihat pakaian yang di pakai Sean biasa biasa saja, dia takut putrinya hanya di manfaatkan pemuda ini

"Dia kerja di rumah makan yah, dia temanku, dia bukan..." ucapan Rania pun di potong oleh hendro

"Jangan berteman dengan dia lagi, ayo masuk ke dalam" ucap Hendro

Rania "Tapi tapi dia..."

"Masuk" ucap Hendro dengan nada dingin

Sean pun mengerti kalau situasi ini tidak terlalu bagus

"Rania, aku pulang sendiri saja, tidak apa, kamu masuk saja," Sean pun mngaguk ke arah Hendro dan kemudian pergi

Rania pun hanya menatap ke arah perginya Sean, dan seketika ada rasa yang aneh, walaupun mereka nantinya juga akan berpisah dengan sendirinya

Tapi kalau sengaja di pisahkan begini rasanya benar benar aneh, seperti ada sesuatu yang di rebut dari hatinya, Hendro dan Rania pun masuk ke Hotel setelah memarkirkan mobil mereka,

Sedangkan Sean kembali ketempat kerjanya lagi, karna tidak ada janji dengan Lena, Sean punvbekerja sampai malam seperti biasanya, setelah bekerja Sean pulang di antar Randi ke rumah sewa,

setelah di rumah, sean baru melihat ponselnya dan ada beberapa panggilan masuk tidak terjawab dan sebuah pesan, mungkin karna tadi terlalu pokus kerja, jadi dia tidak memperhatikan ponsel d kantong kecil yang selalu dia bawanya, itu pesan dari Rania

[Sean, maaf soal yang tadi, jangan di masukan kehati ya, sebenarnya ayahku baik, hanya saja dia terlalu berhati hati dalam hal yang menyangkut seseorang yang dekat denganku]

Sean hanya tersenyum, dia pun membalas [Iya, tidak papa santai saja] setelah beberapa waktu tak ada balasan lagi jadi Sean bergegas mandi dan setelah itu tidur,

...~°~...

Terpopuler

Comments

Edmundus Ason

Edmundus Ason

belum apa2 dah diultimatum bapaknya

2021-10-16

0

syafridawati

syafridawati

like dan fav mampir

2021-08-09

0

lihat semua
Episodes
1 Jalan
2 Penyelamat
3 Gandengan
4 Sean Arman
5 Foto
6 Mie Telur
7 Kantor POLISI
8 Hendro
9 Orang Misterius
10 Sadar
11 Ibu
12 KARTIN Corp
13 Motor Baru
14 Hutang
15 Dapat Lotre
16 Simpanan Pria Kaya
17 Aku Kalah
18 Bareng
19 Pulang
20 Mobil
21 Bersiap
22 Kantor
23 Melihat Rania
24 Jenius
25 Gengsi
26 Jaket
27 Rumah Sewa Baru
28 Tanggung Jawab
29 Latihan
30 Target Buruan
31 Orang Mimisan
32 Tidak Enak Badan
33 Lemah Lembut
34 Mood Rania
35 Lampu Hijau
36 Hacker
37 Pacarku
38 Kartina Bingung
39 Dia Orangnya
40 Dapat Izin
41 Red Bear 1
42 Red Bear 2
43 Kail Pancingan
44 Susah Melupakan Dendam
45 Rencana Licik Ferdi
46 Bergabung Dengan Redbear
47 Rencana Licik Ferdi 2
48 Sekalian Di Tumis
49 Belum Jadian
50 Kembali Ke Kota B
51 Pak Bos
52 Mood Sean
53 Merangkak
54 Memenangkan Perdebatan
55 Adik Kecil
56 Gadisku
57 Kak Sarman
58 Samurai
59 Ceroboh
60 Nostalgia
61 Motocross
62 Naik gunung
63 Kang Rawing
64 Besi Kursani
65 Jadian
66 Couple
67 Sengit
68 Contoh
69 JJS
70 8 Oktaf
71 Berbisik
72 Menjalankan
73 Kemarahan Hendro
74 Linglung
75 Dari Kejauhan
76 Asisten
77 Pesawat
78 Otak Cabul
79 Idikator Takdir
80 Anak Bandel
81 Tamu Yang Tidak di Undang
82 Takut Ada Yang Nyuri
83 Drama
84 Daddy Bos
85 Kota SB
86 Tawar Menawar
87 Berinisial S
88 Rumah
89 Bayi Beruang
90 Tidak Ingin Pulang
91 Bertengkar
92 Makan
93 Meminangmu
94 Viona
95 Wanita Nakal
96 Meminta Sesuatu
97 Rania Hilang
98 Samurai 2
99 Rania Terluka
100 Hendro Minta Maaf
101 Permen Kapas
102 Rumit
103 Mencuri Kesempatan
104 Tidak adil
105 Mimisan
106 Di Tantang Wanita
107 Kemunculan Goma
108 Menuntut Balas
109 Bersamaan
110 Blakblakan
111 Break
112 Play Boy
113 Mata Batin
114 Bos Pelit
115 Biasa Saja
116 Bukan Mimpi
117 Perkebunan
118 Andaikan
119 Polos
120 Persiapan
121 Penculikan
122 Tidak Menggiurkan
123 full fight
124 Di Periksa
125 Memintamu
126 Membantunya
127 Pelajaran
128 Takluk
129 Tiara Marah
130 Frustasi
131 Pantangan
132 Bos Lebay
133 Pernikahan
134 Jawabannya Tidak
135 Menghayati
136 Gagal
137 Tidak Mau
138 Setuju
139 So Sweet
140 Bab 142
141 Bab 143
142 Dede Bayi
143 Pertandingan
144 Pelupa
145 Murung
146 Mengecoh
147 Kecuali Tiara
148 Bangsawan Seperti Apa
149 Mengganti
150 Pemandangan Berbahaya
151 Kelomang
152 Tidak Akan Lama
153 Pada Akhirnya
154 Iklan
155 Season 2
156 Season Tiga
157 Season Tiga
158 Season Tiga
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Jalan
2
Penyelamat
3
Gandengan
4
Sean Arman
5
Foto
6
Mie Telur
7
Kantor POLISI
8
Hendro
9
Orang Misterius
10
Sadar
11
Ibu
12
KARTIN Corp
13
Motor Baru
14
Hutang
15
Dapat Lotre
16
Simpanan Pria Kaya
17
Aku Kalah
18
Bareng
19
Pulang
20
Mobil
21
Bersiap
22
Kantor
23
Melihat Rania
24
Jenius
25
Gengsi
26
Jaket
27
Rumah Sewa Baru
28
Tanggung Jawab
29
Latihan
30
Target Buruan
31
Orang Mimisan
32
Tidak Enak Badan
33
Lemah Lembut
34
Mood Rania
35
Lampu Hijau
36
Hacker
37
Pacarku
38
Kartina Bingung
39
Dia Orangnya
40
Dapat Izin
41
Red Bear 1
42
Red Bear 2
43
Kail Pancingan
44
Susah Melupakan Dendam
45
Rencana Licik Ferdi
46
Bergabung Dengan Redbear
47
Rencana Licik Ferdi 2
48
Sekalian Di Tumis
49
Belum Jadian
50
Kembali Ke Kota B
51
Pak Bos
52
Mood Sean
53
Merangkak
54
Memenangkan Perdebatan
55
Adik Kecil
56
Gadisku
57
Kak Sarman
58
Samurai
59
Ceroboh
60
Nostalgia
61
Motocross
62
Naik gunung
63
Kang Rawing
64
Besi Kursani
65
Jadian
66
Couple
67
Sengit
68
Contoh
69
JJS
70
8 Oktaf
71
Berbisik
72
Menjalankan
73
Kemarahan Hendro
74
Linglung
75
Dari Kejauhan
76
Asisten
77
Pesawat
78
Otak Cabul
79
Idikator Takdir
80
Anak Bandel
81
Tamu Yang Tidak di Undang
82
Takut Ada Yang Nyuri
83
Drama
84
Daddy Bos
85
Kota SB
86
Tawar Menawar
87
Berinisial S
88
Rumah
89
Bayi Beruang
90
Tidak Ingin Pulang
91
Bertengkar
92
Makan
93
Meminangmu
94
Viona
95
Wanita Nakal
96
Meminta Sesuatu
97
Rania Hilang
98
Samurai 2
99
Rania Terluka
100
Hendro Minta Maaf
101
Permen Kapas
102
Rumit
103
Mencuri Kesempatan
104
Tidak adil
105
Mimisan
106
Di Tantang Wanita
107
Kemunculan Goma
108
Menuntut Balas
109
Bersamaan
110
Blakblakan
111
Break
112
Play Boy
113
Mata Batin
114
Bos Pelit
115
Biasa Saja
116
Bukan Mimpi
117
Perkebunan
118
Andaikan
119
Polos
120
Persiapan
121
Penculikan
122
Tidak Menggiurkan
123
full fight
124
Di Periksa
125
Memintamu
126
Membantunya
127
Pelajaran
128
Takluk
129
Tiara Marah
130
Frustasi
131
Pantangan
132
Bos Lebay
133
Pernikahan
134
Jawabannya Tidak
135
Menghayati
136
Gagal
137
Tidak Mau
138
Setuju
139
So Sweet
140
Bab 142
141
Bab 143
142
Dede Bayi
143
Pertandingan
144
Pelupa
145
Murung
146
Mengecoh
147
Kecuali Tiara
148
Bangsawan Seperti Apa
149
Mengganti
150
Pemandangan Berbahaya
151
Kelomang
152
Tidak Akan Lama
153
Pada Akhirnya
154
Iklan
155
Season 2
156
Season Tiga
157
Season Tiga
158
Season Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!