Kantor POLISI

Setelah Rania keluar, Lena pun langsung bergegas menghampiri Sean "Sebenarnya ada apa kak,? apa kamu mengenal ibu Rania? apa kamu punya masalah denganya?" Lena pun mengajukan banyak pertanyaan yang sedari tadi ingin dia tanyakan

Sean sedikit bingung harus menjelaskanya dari mana

"Gadis itu namamya Rania ya? aku tidak mengenalnya, aku hanya sempat bertemu saja denganya 2 hari lalu, aku hanya pernah membantu sesuatu hal untuknya, aku juga tidak tau kenapa dia mencariku hari ini" ucap Sean, dia tidak mengatakan kejadian yang sepesifiknya

Sean menghela napas "Rand, kau membuatnya jadi rumit saja" ucap Sean menyalahkan Randi, dan Sean pun segera bergegas untuk keluar

Randi yang masih memegang kepalanya karena di jitak Sean pun membela diri "Memangnya apa yang ku lakukan?, aku hanya mengulang kata katanya saja kan, apa itu salah?" ucap Randi

Tapi Sean tidak menggubris pertanyaan Randi, diapun hanya terus bergegas keluar

Lena hanya menatap punggung Sean yang keluar, dia sedikit khawatir kalau ada masalah denganya, dan sdikit rasa cemburu juga karena dia sadar andai kata dirinya di bandingkan dengan Rania, jelas dirinya masih jauh berbeda dari Rania, Lena pun hanya menghela napasnya

Begitu Sean keluar dia pun langsung menghampiri mobil jazz berwarna merah muda itu, Rania juga ada di dalamnya

"Ada apa, apa ada yang mau di bicarakan?" tanya Sean dari luar pintu mobil

"Masuk dulu ke mobil, bicaranya nanti saja" Rania menjawabnya ketus, Rania masih kesal kalau saja Sean mengingat dirinya dari awal, mungkin tidak perlu jadi rumit

"Tidak bisa, aku masih harus kerja, langsung katakan saja" ucap Sean

Jujur saja Sean akui jika Rania yang sekarang aura cantiknya memang lebih keluar dan sedikit berbeda dari malam itu, jadi Sean hampir tidak mengenalinya, mungkin karena kondisi Rania malam itu wajahnya pucat, dan minim pencahayaan

Rania pun perlahan sudah mulai tenang

"Baiklah, si gendut yang tempo hari mabuk dan masuk ke kedai itu, kamu masih ingatkan?. Dia sudah ada di kantor POLISI sekarang, mereka membutuhkan saksi untuk menahanya, dan hanya kamu saksinya, jadi kamu harus ikut" ucap Rania

"Seperti itukah?, baik aku ikut, tapi aku harus ijin dulu ke dalam, tunggu sebentar" ucap Sean

Sean pun masuk ke rumah makan lagi, "Rand aku ijin dulu sebentar ya, ada urusan di kantor polisi" ucap Sean

Mungkin karena dari tadi semua orang hanya bisa menebak-nebak apa yng terjadi, jadi ketika Sean mengungkit kantor polisi, semuanya jadi menghawtirkan Sean

Apalagi Randi

"Tidak, jangan pergi, kau temanku satu satunya di dunia ini, aku akan membelamu sampai titik darah penghabisan" ucap Randi sambil membusungkan dada

Sean bingung antara harus marah atau tersentuh oleh perkata'an Randi ini, jadi dia mengetuk kepala Randi sekali lagi

"Apa kamu tidak bisa kalau tidak berpikiran macam-macam, aku pergi hanya sebagai saksi, bukan tersangka," ucap Sean

"Oh, ya sudah, jika kau ingin pergi pergi saja, asal jangan lupa untuk kembali" ucap Randi sambil mengusap ngusap kepalanya lagi

"Iya tentu saja, mana bisa aku lupa" ucap Sean sambil tersenyum

Setelah itu Sean pun bergegas keluar, Lena juga sudah beres makan jadi dia sekalian mengikuti Sean dan sengaja berbarengan keluar dan menghampiri mobil Rania

Rania pun mengerutkan keningnya "Apa kamu mau membawa pacarmu,? aku mengajakmu ke kantor polisi bukan untuk liburan atau berpacaran kan" ucap Rania ketus

Sean mengelengkan kepalanya

"Tidak, pertama dia adalah temanku, kedua dia juga punya pekerjaaan, jadi dengan sangat mesnyesal dia tidak bisa ikut" ucap Sean dengan nada bercanda untuk sedikit mencairkan susana

Sean pun membuka pintu mobil bagian belakang bermmaksud untuk duduk di kursi belakang, tapi belum juga masuk

"Duduk di depan saja!, aku bukan supirmu" ucap Rania,

maksud Rania biar enak ngobrol, supaya tidak harus nengok kebelakang kalau ingin bertanya

Tetapi untuk Lena yang mendengar ini berpikiran lain, 'Sepertinya dia ingin dekat dengan Sean' pikir Lena

"Oha iya maaf" Sean pun menutup pintunya lagi dan menarik pintu bagian depan dan masuk, "Oke sudah, mari jalan" ucap Sean,

Lena yang di luar pun seperti mendapatkan saingan, dia pun melambaikan tanganya "Daah kak Sean, hati-hati ya, jangan sampai tergoda ya" ucap Lena

Sean: "?????"

Rania: "????????"

Lena yang baru sadar kalau dirinya terlalu impulsif pun menepuk jidatnya sendiri, 'kenapa aku bicara seperti itu' Lena pun segera berbalik dan melarikan diri ke arah tempat kerjanya

Mobil Rania juga perlahan mulai melaju

"Gadis itu teman mu?, Sean Arman, kurasa dia itu menyukaimu!" ucap Rania yang mengingat nama pria ini dan menyebutnya

Sean mendengar nama panggilan dan nama aslinya di sebut pun berpikir 'ingatan gadis ini bagus juga'

"Iya, sepertinya memang begitu" ucap Sean

"Namamu... Rania kan?" tanya Sean

"Iya, Rania Radita, itu namaku, ku kira kamu tidak ingin tau namaku, tapi cari tau sendiri ya?" Rania berpikir mungkin Sean menanyakan namanya pada seseorang

''Tidak juga, aku mendengar namamu di rumah makan tadi, mereka menyapamu kan, aku hanya mengingatnya,

Tadinya ku pikir kita tidak akan bertetemu lagi, jadi tidak perlu tau namamu, tapi sekarang sudah tau harusnya kita akan sering bertemu kan?" ucap Sean dengan setengah bercanda namun juga sedikit berharap

Jujur, sean punya kesan baik pada gadis ini, selain cantik dan sukses, dia juga tidak memandang rendah orang seperti dirinya ini

"Apa kamu sedang menggodaku,?? sepertinya aku akan membuatmu kecewa, kebetulan aku besok harus kembali ke kota J, dan tidak tau kapan aku akan kembali ke kota B lagi, aku hanya seminggu tugas di sini" ucap Rania

"Begitu kah?, sepertinya aku memang sedikit kecewa, harusnya tidak tau saja namamu" ucap Sean tersenyum, Sean tidak terlalu serius dengan perkataanya, dia tentunya masih sadar diri

Tidak butuh waktu lama berkendara, mereka pun akhirnya tiba di depan sebuah kantor polisi kota B, mereka pun turun dari mobil dan masuk kedalam

Setelah kurang lebih setengah jam mereka mngurus prosedur, mereka pun keluar dari kantor polisi

dan mereka kembali masuk ke mobil

"Kamu mau langsung kembali? jangan dulu yah, temenin dulu aku muter muter sebentar, aku bosen di ruangan kantor seharian, kerjaan juga sudah beres, mungpung aku masih ada waktu di kota 'B' ini, kalo sendirian aku masih sedikit trauma, aku takutnya seperti waktu di kedai tempo hari, kurasa kota 'B' ini tidak se aman yang ku pikirkan" ucap Rania sambil menghela napas

"Baiklah terserah kamu saja, kamu yang memegang kemudinya, jadi aku ikut saja" ucap Sean senyum

"Juga, bukan salah kota ini jika banyak pria yang mendekatimu, salahkan saja wajahmu itu karena terlalu cantik"

Rania yang mendengar pernyataan ini pun sedikit tersipuh,

"Huuu, gombal" ucap Rania, hati nya senang hanya saja tidak menujukanya di permukaan, wanita mana di dunia ini yang tidak suka kalau dirinya di puji kan

...~°~...

Terpopuler

Comments

Edmundus Ason

Edmundus Ason

persangan dimulai

2021-10-16

0

Nur Wahidah Rusyadah

Nur Wahidah Rusyadah

asyik ceritanya !

2021-10-15

2

Khoiriyah

Khoiriyah

lanjut kk

2021-07-20

1

lihat semua
Episodes
1 Jalan
2 Penyelamat
3 Gandengan
4 Sean Arman
5 Foto
6 Mie Telur
7 Kantor POLISI
8 Hendro
9 Orang Misterius
10 Sadar
11 Ibu
12 KARTIN Corp
13 Motor Baru
14 Hutang
15 Dapat Lotre
16 Simpanan Pria Kaya
17 Aku Kalah
18 Bareng
19 Pulang
20 Mobil
21 Bersiap
22 Kantor
23 Melihat Rania
24 Jenius
25 Gengsi
26 Jaket
27 Rumah Sewa Baru
28 Tanggung Jawab
29 Latihan
30 Target Buruan
31 Orang Mimisan
32 Tidak Enak Badan
33 Lemah Lembut
34 Mood Rania
35 Lampu Hijau
36 Hacker
37 Pacarku
38 Kartina Bingung
39 Dia Orangnya
40 Dapat Izin
41 Red Bear 1
42 Red Bear 2
43 Kail Pancingan
44 Susah Melupakan Dendam
45 Rencana Licik Ferdi
46 Bergabung Dengan Redbear
47 Rencana Licik Ferdi 2
48 Sekalian Di Tumis
49 Belum Jadian
50 Kembali Ke Kota B
51 Pak Bos
52 Mood Sean
53 Merangkak
54 Memenangkan Perdebatan
55 Adik Kecil
56 Gadisku
57 Kak Sarman
58 Samurai
59 Ceroboh
60 Nostalgia
61 Motocross
62 Naik gunung
63 Kang Rawing
64 Besi Kursani
65 Jadian
66 Couple
67 Sengit
68 Contoh
69 JJS
70 8 Oktaf
71 Berbisik
72 Menjalankan
73 Kemarahan Hendro
74 Linglung
75 Dari Kejauhan
76 Asisten
77 Pesawat
78 Otak Cabul
79 Idikator Takdir
80 Anak Bandel
81 Tamu Yang Tidak di Undang
82 Takut Ada Yang Nyuri
83 Drama
84 Daddy Bos
85 Kota SB
86 Tawar Menawar
87 Berinisial S
88 Rumah
89 Bayi Beruang
90 Tidak Ingin Pulang
91 Bertengkar
92 Makan
93 Meminangmu
94 Viona
95 Wanita Nakal
96 Meminta Sesuatu
97 Rania Hilang
98 Samurai 2
99 Rania Terluka
100 Hendro Minta Maaf
101 Permen Kapas
102 Rumit
103 Mencuri Kesempatan
104 Tidak adil
105 Mimisan
106 Di Tantang Wanita
107 Kemunculan Goma
108 Menuntut Balas
109 Bersamaan
110 Blakblakan
111 Break
112 Play Boy
113 Mata Batin
114 Bos Pelit
115 Biasa Saja
116 Bukan Mimpi
117 Perkebunan
118 Andaikan
119 Polos
120 Persiapan
121 Penculikan
122 Tidak Menggiurkan
123 full fight
124 Di Periksa
125 Memintamu
126 Membantunya
127 Pelajaran
128 Takluk
129 Tiara Marah
130 Frustasi
131 Pantangan
132 Bos Lebay
133 Pernikahan
134 Jawabannya Tidak
135 Menghayati
136 Gagal
137 Tidak Mau
138 Setuju
139 So Sweet
140 Bab 142
141 Bab 143
142 Dede Bayi
143 Pertandingan
144 Pelupa
145 Murung
146 Mengecoh
147 Kecuali Tiara
148 Bangsawan Seperti Apa
149 Mengganti
150 Pemandangan Berbahaya
151 Kelomang
152 Tidak Akan Lama
153 Pada Akhirnya
154 Iklan
155 Season 2
156 Season Tiga
157 Season Tiga
158 Season Tiga
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Jalan
2
Penyelamat
3
Gandengan
4
Sean Arman
5
Foto
6
Mie Telur
7
Kantor POLISI
8
Hendro
9
Orang Misterius
10
Sadar
11
Ibu
12
KARTIN Corp
13
Motor Baru
14
Hutang
15
Dapat Lotre
16
Simpanan Pria Kaya
17
Aku Kalah
18
Bareng
19
Pulang
20
Mobil
21
Bersiap
22
Kantor
23
Melihat Rania
24
Jenius
25
Gengsi
26
Jaket
27
Rumah Sewa Baru
28
Tanggung Jawab
29
Latihan
30
Target Buruan
31
Orang Mimisan
32
Tidak Enak Badan
33
Lemah Lembut
34
Mood Rania
35
Lampu Hijau
36
Hacker
37
Pacarku
38
Kartina Bingung
39
Dia Orangnya
40
Dapat Izin
41
Red Bear 1
42
Red Bear 2
43
Kail Pancingan
44
Susah Melupakan Dendam
45
Rencana Licik Ferdi
46
Bergabung Dengan Redbear
47
Rencana Licik Ferdi 2
48
Sekalian Di Tumis
49
Belum Jadian
50
Kembali Ke Kota B
51
Pak Bos
52
Mood Sean
53
Merangkak
54
Memenangkan Perdebatan
55
Adik Kecil
56
Gadisku
57
Kak Sarman
58
Samurai
59
Ceroboh
60
Nostalgia
61
Motocross
62
Naik gunung
63
Kang Rawing
64
Besi Kursani
65
Jadian
66
Couple
67
Sengit
68
Contoh
69
JJS
70
8 Oktaf
71
Berbisik
72
Menjalankan
73
Kemarahan Hendro
74
Linglung
75
Dari Kejauhan
76
Asisten
77
Pesawat
78
Otak Cabul
79
Idikator Takdir
80
Anak Bandel
81
Tamu Yang Tidak di Undang
82
Takut Ada Yang Nyuri
83
Drama
84
Daddy Bos
85
Kota SB
86
Tawar Menawar
87
Berinisial S
88
Rumah
89
Bayi Beruang
90
Tidak Ingin Pulang
91
Bertengkar
92
Makan
93
Meminangmu
94
Viona
95
Wanita Nakal
96
Meminta Sesuatu
97
Rania Hilang
98
Samurai 2
99
Rania Terluka
100
Hendro Minta Maaf
101
Permen Kapas
102
Rumit
103
Mencuri Kesempatan
104
Tidak adil
105
Mimisan
106
Di Tantang Wanita
107
Kemunculan Goma
108
Menuntut Balas
109
Bersamaan
110
Blakblakan
111
Break
112
Play Boy
113
Mata Batin
114
Bos Pelit
115
Biasa Saja
116
Bukan Mimpi
117
Perkebunan
118
Andaikan
119
Polos
120
Persiapan
121
Penculikan
122
Tidak Menggiurkan
123
full fight
124
Di Periksa
125
Memintamu
126
Membantunya
127
Pelajaran
128
Takluk
129
Tiara Marah
130
Frustasi
131
Pantangan
132
Bos Lebay
133
Pernikahan
134
Jawabannya Tidak
135
Menghayati
136
Gagal
137
Tidak Mau
138
Setuju
139
So Sweet
140
Bab 142
141
Bab 143
142
Dede Bayi
143
Pertandingan
144
Pelupa
145
Murung
146
Mengecoh
147
Kecuali Tiara
148
Bangsawan Seperti Apa
149
Mengganti
150
Pemandangan Berbahaya
151
Kelomang
152
Tidak Akan Lama
153
Pada Akhirnya
154
Iklan
155
Season 2
156
Season Tiga
157
Season Tiga
158
Season Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!