Setelah melewati gang gelap itu, 2 orang yang bergandengan tangan itu pun akhirnya sampai di rumah sewa Sean, rumah kecil yang sangat sederhana
"Kamu duduk dulu, aku carikan dulu kamar untuk mu" ucap Sean,
Rania pun di dudukan Sean di kursi kayu yang ada di depan rumah sewanya, dan perlahan Rania pun melepaskan peganganya itu dari tangan Sean
"Iya terima kasih, oh ya, ngomong-ngomong aku belum tau namamu" ucap Rania yang dari tadi mereka memang belum saling mengenal
"Namaku Sean, Sean Arman," jawab Sean, dan dia pun segera berbalik tanpa menanyakan nama gadis ini, dia sadar ada perbedaan status di antara mereka, jadi Sean merasa tidak perlu tau juga, kalau tau pun mereka juga tidak akan bertemu lagi kedepannya
"Aku......." Rania yang sudah hampir menyebutkan namanya pun hanya bisa menelan kembali kata katanya, dan hanya melihat punggung pria itu yang mulai menjauh 'Apa dia tidak ingin tau namaku?' pikir Rania
Sean pun bergegas ke sebuah rumah yang ada di sebrang jalan, rumah besar berlantai 2 ini adalah tempat kost karyawan, kebetulan pintu gerbang pun belum di kunci, Sean langsung masuk dan menuju ke arah pintu untuk menekan bel
Tak lama pintu pun di buka "Eh nak Sean ada apa?, tumben malem-malem kesini " ucap ibu kost
"Iya bu maaf ganggu, apa ada kamar yang kosong? teman saya butuh kamar untuk menginap malam ini" ucap Sean,
"Oh, kebetulan ada, kemari sajah" ucap ibu kost
"Iya bu, sebentar saya bawa temanku dulu" setelah Sean memastikan ada kamar dia pun kembali ke rumah untuk menjeput Rania
"Sudah dapat kah? cepet juga" Rania tersenyum menyambut Sean
"Sudah, ayo ku antar," Sean pun memberikan tanganya lagi untuk pegangan Rania
"Iya" Rania pun meraih tangan Sean kembali dan kemudian berdiri perlahan, mereka langsung bergegas kerumah kost itu, ibu kost pun menyambut mereka di depan pintu rumah
"Nak Sean, ini pacarmu?, cantik sekali, kalian sangat cocok" ucap ibu kost
"Bukan bu, dia hanya teman" bantah Sean, Sean memang tidak menjelaskan terlalu rinci tentang kondisi Rania sa'at ngobrol tadi
Ibu kos melihat tangan Sean di gandeng seperti itu jelas dia tidak percaya "Tidak usah bohong, mana ada teman yang semesra kalian ini kan" sambil melirik tangan Rania yang ada di bahu dan tangn Sean
Rania yang mendengar ini seketika wajahnya memerah karna malu, Rania pun mencoba melepas peganganya dari tangan sean dan mencoba untuk berdiri sendiri, alhasil
''A aduhh" Rania tidak bisa berdiri setabil dengan kakinya yang terasa ngilu
Tubuh Rania pun oleng ke arah yang berlawanan dari Sean Rania sudah pasrah 'mungkin akan jatuh' pikir nya, tapi seketika ada tangan yang dengan cepat meraih pinggang Rania yang ramping itu
"Hey,, hati-hati" ucap Sean yang replek meraih pingang Rania itu dan tidak terlalu berpikiran terlalu banyak, hanya mencegah Rania jatuh saja
Tapi Rania yang mendapat sentuhan di pinggang nya itu sontak seperti ada aliran listrik yang menjalar ke seluruh bagian tubuh nya, ini pertama kali untuk nya dapat perlakuan seperti ini dari lawan jenis, sebelumnya tidak pernah ada yang berani melingkarkan tangan di pinggang rampingnya itu
"Le lepaskan, aku tidak papa" ucap Rania sedikit gugup, dengan terpaksa tanganya pun meraih pundak Sean lagi untuk tumpuan badanya agar setabil, seketika suasana pun jadi sedikit canggung
Ibu kost pun tentu melihat kejadian ini , "Anak muda jaman sekarang, sempat-sempat nya memamerkan kemesraan di depan wanita tua ini" ucap ibu kost yang memang tidak tahu kondisi Rania, "Ayo mari masuk, sudah malam" ibu kost pun langsung berbalik dan bergegas menujukan kamar untuk Rania
Sean yang sudah menarik kembali tanganya pun tak sempat mengeluarkan bantahan kepada ibu kost, karna ibu kost sudah keburu masuk kedalam, dia pun hanya menjawab "Baik bu" ucap Sean sambil melangkah ke dalam dengan perlahan
Dan Rania yang sudah kepalang malu pun hanya bisa menghela napas dalam, 'Rasanya tidak enak di salah pahami begini' gerutu Rania dalam hatinya, mereka pun akhirnya masuk dan berjalan ke ibu kost yang menujukan sebuah kamar
"Apa kalian ingin tidur berdua, ibu sarankan lebih baik jangan" ucap ibu kost ini
Sean hanya tersenyum masam menanggapinya "Tidak bu, kami ini bukan pasangan, teman saya ini kakinya terkilir tadi, jadi sekarang dia tidak bisa jalan sendiri, saya hanya mengantarnya saja ke sini" ucap Sean menjelaskan
"Oh begitu ya, ibu kira kalian pacaran" ibu kos pun mengarahkan pandanganya ke kaki Rania yang memang terlihat bengkak "Aduh kasian, ya sudah bawa kedalam dulu nak Sean, ibu ambilkan dulu minyak urut" ucap ibu kost
"Iya bu" jawab Sean,
Ibu kos pun berniat memijat kaki Rania itu, Sean segera mengantar Rania masuk ke kamar dan mendudukan Rania di tempat tidur, Sean pun mundur selangkah dan berdiri di sana
Tak lama ibu kost pun datang membawa minyak urut
"Sini ulurkan kakimu, memakai sepatu hak tinggi memang sangat beresiko kalo kurang hati-hati" ucap Ibu kost yang sepertinya paham penyebab kaki Rania yang terkilir, dia pun berjongkok dan meraih kaki Rania yang putih bersih itu dan melepaskan sepatu hak tinggi nya
"Iya bu" jawab Rania
Ibu kost pun mulai mengurut kaki Rania dengan sangat telaten, Rania hanya mengerenyit tapi tidak mengeluarkan suara, hanya terlihat air di sudut matanya saja yang menandakan kalo itu memang menyakitkan, dan setelah beberapa waktu "Sudah, tinggal tunggu 2 atau 3 hari juga pasti sembuh" ucap ibu kost
"Iya, terima kasih banyak bu" ucap Rania sambil merasakan kakinya sudah agak enakan, ibu kost ini memang sangat baik hati
Setelah melihat ibu kost sudah selesai, Sean pun berniat untuk pergi "Kalau begitu aku pulang, kamu cepat istirahat, semoga cepet sembuh" ucap Sean, diapun segera berbalik
"Sean tunggu" Rania pun memanggil Sean yang akan pergi, "Terima kasih juga untukmu, kalau tidak ada kamu, entah bagaimana jadinya aku" ucap Rania
Sean pun menoleh "Iya sama sama" Sean pun berbalik dan bergegas untuk pulang ke rumah sewanya
Setelah masuk kerumah Sean tidak langsung tidur, dia bergegas mandi, menganti pakaianya, dan kemudian solat, setelah itu Sean pun merebahkan badanya ke tempat tidur, diapun teringat kalau tadi dia belum mengunci pintu
Sean pun keluar lagi bermaksud untuk mengunci pintu, sebelum mengunci Sean melirik dulu ke arah luar melalui jendela dengan mnyingkap gorden, Sean pun melihat ada seorang gadis berdiri di gerbang rumah kost itu "Apa dia gadis itu, kenapa dia keluar??" gumam Sean
Sean pun keluar dan menghampiri gadis itu untuk memastikan, dan benar saja itu memang Rania
"Kamu kenapa berdiri di sini? apa kakimu sudah baikan?" tanya Sean
"Lumayan agak membaik, aku lapar tadi belum sempat makan, apa ada tempat makan di sini yang masih buka? dari tadi aku nunggu tidak ada pedagang yang lewat sini" kata Rania
Sean melirik jam di tangannya, dan waktu pun sudah menunjukan pukul 10 lebih "Jam segini biasanya rumah makan sudah pada tutup, sudah tidak ada yang buka" ucap Sean, dia pun berpikir sejenak
"Di rumahku ada mie instan, kalau kamu mau aku bisa buatkan untukmu" ucap Sean
Rania pun dengan segera mengangguk, "Boleh boleh, aku sudah sangat lapar, maaf merepotkan kamu lagi jadinya" ucap Rania , sekarang Rania hanya memakai sandal biasa tidak seperti sebelumnya, dan kakinya juga sudah di urut tadi, jadi sudah membaik dan bisa jalan sendiri
"Tidak papah, tidak usah terlalau di pikirkan, aku buatkan dulu sebentar, kamu tunggu di sini saja" ucap Sean khawatir kalau kaki Rania masih sakit, Sean pun berbalik ke rumahnya dan langsung masuk ke dapur untuk memasak mie
...~°~...
...(Jangan lupa di like, komen, dan dukung)...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Devi Handayani
lanjut thorr☺😊
2022-06-23
1
Arjuna Wera
lanjut thor
2022-05-08
0
Edmundus Ason
ndak kapok,masih mau keluar malam
2021-10-16
2