Gandengan

Si pria itu pun menatap tajam pada Sean, dan langsung menunjuk arah pintu besi "Keluar kamu, atau aku akan menghajarmu di sini" ucap pria itu, tapi Sean tetep berdiri di sana dan tidak bergerak sedikitpun,

"Baiklah, kamu seperti nya memang minta di hajar," ucap pria gendut itu, dia pun langsung mengakat tangan gempalnya dan memukulkan tinjunya itu ke arah Sean

Sean yang dari tadi berdiri dengan tenang pun hanya menggerakan tubuhnya sedikit kebelakang, dan 'Wush' pukulan pria itu pun hanya mengenai angin saja,

Sean merasa kondisi ini sudah sedikit mendesak, jadi dia langsung mengepalkan tinjunya juga, dan 'Buk' Sean memukul ulu hati si pria itu cukup cukup keras

Dan si pria itu langsung terjungkal kebelakang, dan 'brak' dia pun langsung terkapar di lantai, tidak terlihat ada pergerakan lagi dari si pria gendut itu

Sean pun memperhatikan nya 'Baguslah, Sepertinya dia langsung pingsan' pikir Sean

Sean sedikit heran, walau pun ada suara ribut di ruangan ini, tapi tidak ada satupun orang dari pihak kedai yang datang, mungkin karena ada suara musik dari dalam, jadi keributan di sini pun tidak terdengar oleh pengelola kedai di dalam

Pukulan Sean itu memang cukup keras, karena memang Sean sering melatih tinjunya setiap pagi, jadi hanya dengan satu pukulan pun dia bisa melumpuhkan pria mabuk ini

Si wanita yang masih terduduk di lantai pun menatap lekat ke arah Sean "Te terima kasih sudah membantuku" ucap Rania, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika saja pria ini tidak datang membantunya

"Sama-sama" ucap Sean, dia pun sejenak memperhatikan si wanita yang terduduk itu, wajahnya terlihat sangat cantik, dia berkulit putih seputih salju, 5 panca indranya pun terlihat sangat sempurna,

Sean pun bisa melihat kalau jari tangannya yang lentik itu terus memegangi kemeja putihnya di bagian dada

"Jangan menatapku" ucap Rania yang risih karena di perhatikan Sean seperti itu,

Rania pun langsung menundukan kepalanya, dia pun lebih merapatkan bajunya lagi, dia takut kalau pria ini juga punya pikiran jahat padanya, kondisi pakaianya sekarang tidak terlalu bagus, karena si pria gendut sempat menarik bajunya tadi, dan itu membuat kancing kemejanya copot beberapa di bagian dadanya

"Baiklah,, kalau kamu tidak butuh bantuan lagi, aku pergi sekarang" ucap Sean, dia pun bermaksud untuk segera keluar dari sana

"Tunggu dulu" ucap Rania agak berteriak "Apa kamu tega meninggalkan seorang gadis dengan kondisi seperti ini?" ucap Rania yang mulai bisa berpikir rasional,

Dia merasa tidak mungkin bisa keluar sendirian dari sini, badanya lemas, karena dia sangat takut jika si pria gendut tadi akan berbuat suatu hal yang buruk pada dirinya

Sean pun menoleh pada gadis itu lagi "Apa kamu bisa bangun sendiri? kalau bisa kita keluar sekarang" ucap Sean

"Bisa,, tunggu sebentar" Rania menjawabnya tampa ragu ragu, dia pun mencoba untuk bangkit sendiri, tapi belum juga dia berdiri tegak dia sudah berteriak lirih "Sssh aaaw,,, sakit" pekik Rania sambil menjatuhkan dirinya lagi kelantai

Sean pun langsung berbalik ke arah Rania dengan melangkahi tubuh si gendut yang tergeletak, Sean pun mengulurkan tanganya karena bermkasud ingin membantu Rania supaya bisa berdiri, tapi

"Jangan sentuh aku" ucap Rania sedikit berteriak lagi, dia memang merasa risih dengan kondisi bajunya sekarang, karena bisa saja bajunya terbuka kalau peganganya itu lepas

Sean pun sektika terdiam, lalu dia pun menarik kembali uluran tangannya itu, Sean juga sadar kalau dari tadi gadis ini memang terus memegangi bajunya itu, dan dia memang berusaha untuk menutupi itu darinya, Sean yang paham dengan masalah wanita ini pun segera melepaskan jaket yang dia kenakannya

Rania pun menatap pria yang membuka jaket ini dengan tatapan curiga, "Apa, apa yang ingin kamu lakukan?'' ucap Rania sedikit gugup

"Ini, Pakai jaket ku" ucap Sean yang segera memberikan jaket di tanganya itu pada Rania, dia juga memalingkan pandangannya ke arah lain supaya gadis ini tidak merasa di perhatikan

"Oh" Rania pun tertegun sejenak, lalu diapun mengambil jaket Sean itu dan segera memakai nya "Terima kasih" ucap Rania yang malu sendiri karena sudah berpikiran negatif

"Apa kamu bisa hubungi seseorang untuk membantumu?" tanya Sean, dia merasa kalau gadis ini terlalu berhati-hati, itu mungkin karena kejadian yang menimpa nya barusan, jadi Sean mengusulkan wanita ini untuk meminta bantuan, dan di lihat dari penampilannya, Sean bisa menebak kalau wanita ini memang bukan orang biasa biasa

"Aku tidak tau, aku sekarang tinggal sendiri di kota 'B' ini, ayah ku kembali ke kota 'J' tadi sore, mungkin besok baru kembali" Rania pun menghela napasnya, "Apa kamu bisa menyetir mobil?,, aku sepertinya tidak akan bisa menyetir sekarang, kaki ku terasa sakit, sepertinya terkilir tadi" ucap Rania

Sean pun menggeleng kan kepala nya "Tidak, aku tidak bisa bawa mobil" ucap Sean, dia pun melihat ke arah pergelangan kaki kanan Rania yang putih itu, memang terlihat sedikit kemerahan dan sdikit bengkak,

"Atau kamu tolong carikan aku hotel terdekat, atau penginapan, atau apalah yang penting bisa untuk beristirahat dulu malam ini,'' ucap Rania sedikit memelas

"Kalau Hotel lumayan cukup jauh jaraknya dari sini, tapi kalau rumah sewa atau rumah kos biasa, ada banyak yang dekat di daerah sini" ucap Sean, rumah sewanya juga sudah tidak jauh dari sana, jadi dia lumayan tau daerah itu

Rania pun berpikir sejenak, "Tidak apa lah itu saja, kamu bantu aku untuk kesana, ulurkan tanganmu" ucap Rania, dia tidak ingin Sean memegang badannya, jadi Rania meminta tangan Sean untuk jadi peganganya saja

Rania pun segera bangkit dengan berpegangan di tangan Sean, sebelum pergi, Rania mengeluarkan ponselnya dan mengarahkan pada si pria gendut yang tergeletak itu

"Untuk apa kamu foto pria itu?" Sean bertanya karena heran

"Tidak apa, ayo pergi" ucap Rania tidak menjelaskan apapun, mereka pun bergegas keluar dengan Rania yang berjalan terpincang

Suasana di jalanan gang gelap dan sepi, Rania yang berjalan sedekat ini dengan Sean dan menggandeng tanganya pun sebenarnya merasa sangat canggung, hingga jantungnya pun terasa berdegup cukup kencang, Jujur saja Rania tidak pernah berinisiatif sedekat ini dengan seorang pria sebelumnya,

Sean juga tidak jauh berbeda dengan Rania, dia sebelumnya juga tidak pernah sedekat ini dengan seorang gadis, samar samar Sean pun bisa mencium aroma wangi gadis yang di sampingnya ini

Di tambah sentuhan lembut dan dingin tangan gadis ini membuat Sean sedikit gemetaran, sepertinya dia memang tidak bisa biasa-biasa saja di kondisi seperti ini, yang tiba tiba bergandengan tangan dengan seorang gadis cantik

Sean pun mencoba memecah keheningan jalanan gang dengan mengajak gadis ini mengobrol "Sebenarnya apa yang terjadi?, kenapa kamu bisa ada di situasi seperti itu tadi?" tanya Sean

"Aku juga tidak menyangkanya, aku tadinya hanya sedang minum kopi saja di kedai itu, karena kebelet aku pergi ke toilet, tidak ada siapa siapa di ruangan itu sebelum aku masuk ke toilet, tapi begitu aku keluar sudah ada orang itu yang entah dari mana datangnya, dia langsung menghampiriku dengan jalanya yang sempoyongan, kemudian dia dengan cepat meraih tanganku, aku sangat terkejut karena tidak bisa menghindarinya, dia terus meminta maaf padaku dan tidak melepaskan tanganku juga" ucap Rania

"O yah?, terus?" ucap Sean

"Aku sudah mencoba menolaknya tapi dia tidak mau melepaskan tanganku, malah dia mencoba merangkulku tadi, aku mengeluarkan alat yang kamu pegang tadi dari tas ku, tapi dia malah menepisnya dan jatuh ke lantai, dan setelah itu kamu datang, dan begitu lah ahirnya," ucap Rania

Sean terdiam sjenak untuk memperoses ucapan gadis ini,

"Menurutku, mungkin pria itu menganggapmu pasanganya, kemungkinan mereka sedang berselisih,, spertinya dia juga masuk melewati pintu besi yang tadi aku masuki, dia mabuk, jadi tidak mungkin dia dari dalam kedai kan?" ucap Sean menebak nebak

"Sepertinya memang begitu, tapi aku tetap saja tidak senang dengan perlakuanya itu terhadapku" ucap Rania

...~°~...

Terpopuler

Comments

Ncut Cucu khodijah

Ncut Cucu khodijah

N

2021-11-02

0

la beneamata

la beneamata

harusnya bukan warkop,terlalu murahan kesannya,di revisi jadi kaffe aja thor biar keren,masak cewek cantik masuk warkop,biasanya cowok yang ke warkop,kalo cewek kafee,hadeww jadi imajinasiku ngak masuk deh kalo cecan masuk warkop

2021-11-01

1

Edmundus Ason

Edmundus Ason

jauh lalu minum kopinya sih

2021-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Jalan
2 Penyelamat
3 Gandengan
4 Sean Arman
5 Foto
6 Mie Telur
7 Kantor POLISI
8 Hendro
9 Orang Misterius
10 Sadar
11 Ibu
12 KARTIN Corp
13 Motor Baru
14 Hutang
15 Dapat Lotre
16 Simpanan Pria Kaya
17 Aku Kalah
18 Bareng
19 Pulang
20 Mobil
21 Bersiap
22 Kantor
23 Melihat Rania
24 Jenius
25 Gengsi
26 Jaket
27 Rumah Sewa Baru
28 Tanggung Jawab
29 Latihan
30 Target Buruan
31 Orang Mimisan
32 Tidak Enak Badan
33 Lemah Lembut
34 Mood Rania
35 Lampu Hijau
36 Hacker
37 Pacarku
38 Kartina Bingung
39 Dia Orangnya
40 Dapat Izin
41 Red Bear 1
42 Red Bear 2
43 Kail Pancingan
44 Susah Melupakan Dendam
45 Rencana Licik Ferdi
46 Bergabung Dengan Redbear
47 Rencana Licik Ferdi 2
48 Sekalian Di Tumis
49 Belum Jadian
50 Kembali Ke Kota B
51 Pak Bos
52 Mood Sean
53 Merangkak
54 Memenangkan Perdebatan
55 Adik Kecil
56 Gadisku
57 Kak Sarman
58 Samurai
59 Ceroboh
60 Nostalgia
61 Motocross
62 Naik gunung
63 Kang Rawing
64 Besi Kursani
65 Jadian
66 Couple
67 Sengit
68 Contoh
69 JJS
70 8 Oktaf
71 Berbisik
72 Menjalankan
73 Kemarahan Hendro
74 Linglung
75 Dari Kejauhan
76 Asisten
77 Pesawat
78 Otak Cabul
79 Idikator Takdir
80 Anak Bandel
81 Tamu Yang Tidak di Undang
82 Takut Ada Yang Nyuri
83 Drama
84 Daddy Bos
85 Kota SB
86 Tawar Menawar
87 Berinisial S
88 Rumah
89 Bayi Beruang
90 Tidak Ingin Pulang
91 Bertengkar
92 Makan
93 Meminangmu
94 Viona
95 Wanita Nakal
96 Meminta Sesuatu
97 Rania Hilang
98 Samurai 2
99 Rania Terluka
100 Hendro Minta Maaf
101 Permen Kapas
102 Rumit
103 Mencuri Kesempatan
104 Tidak adil
105 Mimisan
106 Di Tantang Wanita
107 Kemunculan Goma
108 Menuntut Balas
109 Bersamaan
110 Blakblakan
111 Break
112 Play Boy
113 Mata Batin
114 Bos Pelit
115 Biasa Saja
116 Bukan Mimpi
117 Perkebunan
118 Andaikan
119 Polos
120 Persiapan
121 Penculikan
122 Tidak Menggiurkan
123 full fight
124 Di Periksa
125 Memintamu
126 Membantunya
127 Pelajaran
128 Takluk
129 Tiara Marah
130 Frustasi
131 Pantangan
132 Bos Lebay
133 Pernikahan
134 Jawabannya Tidak
135 Menghayati
136 Gagal
137 Tidak Mau
138 Setuju
139 So Sweet
140 Bab 142
141 Bab 143
142 Dede Bayi
143 Pertandingan
144 Pelupa
145 Murung
146 Mengecoh
147 Kecuali Tiara
148 Bangsawan Seperti Apa
149 Mengganti
150 Pemandangan Berbahaya
151 Kelomang
152 Tidak Akan Lama
153 Pada Akhirnya
154 Iklan
155 Season 2
156 Season Tiga
157 Season Tiga
158 Season Tiga
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Jalan
2
Penyelamat
3
Gandengan
4
Sean Arman
5
Foto
6
Mie Telur
7
Kantor POLISI
8
Hendro
9
Orang Misterius
10
Sadar
11
Ibu
12
KARTIN Corp
13
Motor Baru
14
Hutang
15
Dapat Lotre
16
Simpanan Pria Kaya
17
Aku Kalah
18
Bareng
19
Pulang
20
Mobil
21
Bersiap
22
Kantor
23
Melihat Rania
24
Jenius
25
Gengsi
26
Jaket
27
Rumah Sewa Baru
28
Tanggung Jawab
29
Latihan
30
Target Buruan
31
Orang Mimisan
32
Tidak Enak Badan
33
Lemah Lembut
34
Mood Rania
35
Lampu Hijau
36
Hacker
37
Pacarku
38
Kartina Bingung
39
Dia Orangnya
40
Dapat Izin
41
Red Bear 1
42
Red Bear 2
43
Kail Pancingan
44
Susah Melupakan Dendam
45
Rencana Licik Ferdi
46
Bergabung Dengan Redbear
47
Rencana Licik Ferdi 2
48
Sekalian Di Tumis
49
Belum Jadian
50
Kembali Ke Kota B
51
Pak Bos
52
Mood Sean
53
Merangkak
54
Memenangkan Perdebatan
55
Adik Kecil
56
Gadisku
57
Kak Sarman
58
Samurai
59
Ceroboh
60
Nostalgia
61
Motocross
62
Naik gunung
63
Kang Rawing
64
Besi Kursani
65
Jadian
66
Couple
67
Sengit
68
Contoh
69
JJS
70
8 Oktaf
71
Berbisik
72
Menjalankan
73
Kemarahan Hendro
74
Linglung
75
Dari Kejauhan
76
Asisten
77
Pesawat
78
Otak Cabul
79
Idikator Takdir
80
Anak Bandel
81
Tamu Yang Tidak di Undang
82
Takut Ada Yang Nyuri
83
Drama
84
Daddy Bos
85
Kota SB
86
Tawar Menawar
87
Berinisial S
88
Rumah
89
Bayi Beruang
90
Tidak Ingin Pulang
91
Bertengkar
92
Makan
93
Meminangmu
94
Viona
95
Wanita Nakal
96
Meminta Sesuatu
97
Rania Hilang
98
Samurai 2
99
Rania Terluka
100
Hendro Minta Maaf
101
Permen Kapas
102
Rumit
103
Mencuri Kesempatan
104
Tidak adil
105
Mimisan
106
Di Tantang Wanita
107
Kemunculan Goma
108
Menuntut Balas
109
Bersamaan
110
Blakblakan
111
Break
112
Play Boy
113
Mata Batin
114
Bos Pelit
115
Biasa Saja
116
Bukan Mimpi
117
Perkebunan
118
Andaikan
119
Polos
120
Persiapan
121
Penculikan
122
Tidak Menggiurkan
123
full fight
124
Di Periksa
125
Memintamu
126
Membantunya
127
Pelajaran
128
Takluk
129
Tiara Marah
130
Frustasi
131
Pantangan
132
Bos Lebay
133
Pernikahan
134
Jawabannya Tidak
135
Menghayati
136
Gagal
137
Tidak Mau
138
Setuju
139
So Sweet
140
Bab 142
141
Bab 143
142
Dede Bayi
143
Pertandingan
144
Pelupa
145
Murung
146
Mengecoh
147
Kecuali Tiara
148
Bangsawan Seperti Apa
149
Mengganti
150
Pemandangan Berbahaya
151
Kelomang
152
Tidak Akan Lama
153
Pada Akhirnya
154
Iklan
155
Season 2
156
Season Tiga
157
Season Tiga
158
Season Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!