Takdir Dan Cinta Waiters So Ceo
...
Di sebuah kamar yang sempit, sinar matahari pagi perlahan mulai masuk dan menerpa wajah seorang pria yang masih tertidur di kasur tipisnya, dia pun terbangun karena mendengar ada suara ketukan dari pintu rumahnya
"Ya ampun, sudah siang" dia kaget karena hari sudah mulai terang, tidak biasanya dia bangun terlambat seperti ini
Dia pun segera beranjak dari tempat tidurnya dan langsung bergegas menuju suara pintu yang di ketuk dari arah luar, dan dia pun segera membukanya
"Bu Edah, ada apa bu pagi pagi sudah kemari?, masuk bu" ucap pria ini
"Tidak usah, nak Sean ibu ke sini cuma mau nanya, kamu kapan mau bayar sewa rumah, kamu sudah nunggak dari 1 bulan lalu lho" ucap ibu pemilik rumah sewa itu
"Oh, soal itu mohon maaf bu belum bisa bayar sekarang, tapi saya usahain secepatnya, mungkin besok bisa bu" ucap Sean
"Baiklah ibu akan kembali besok, harusnya kamu sudah bisa bayar, kalau tidak ibu mungkin terpaksa akan menyewakan rumah ini ke orang lain" ucap ibu Edah
"Iya baik bu, terima kasih" ucap Sean,
setelah ibu pemilik rumah pergi Sean menutup pintu dan dia bergegas mandi,
Selesai mandi dan berpakaian dia pun melirik jam di tanganya
"Masih sempat lah, belum terlalu siang" gumam Sean, dia pun segera pergi dengan tergesa
Setelah 10 menit dia menaiki kendaraan umum, dia pun tiba di sebuah Rumah Makan tempat dia bekerja, kira kira sudah setengah tahun dia bekerja di sini, dengan tergesa dia masuk dan langsung menuju Randi yang duduk di meja kasir "Pagi Ran, maaf aku telat" ucap Sean dengan napas tak beraturan
Randi pun menoleh
"Pagi juga, gue kira lu gak bakalan datang" ucap Randi, dia sedikit memakluminya karena dia juga masih merasa capek karena pindahanya semalam
"Iya, maaf, barang pindahan mu semalam kebanyakan, jadi aku hanya tidur sebentar tadi malam" ucap Sean
"Iya, sorry sudah ngerepotin lu semalam" ucap Randi
"Iya tidak papa" ucap Sean
"Ya sudah, lu langsung bantu bi tanti saja di dapur," ucap Randi
"Baiklah" Sean pun bergegas ke area dapur untuk membantu menyiapkan beberapa bahan untuk di masak, karena waktu juga masih pagi dan belum ada pelanggan yang datang
Selain Sean, di Rumah makan juga ada bi Erin dan bi Tanti yang bertugas memasak, mereka berusia sekitar 40 tahunan,
sedangkan Sean sebenarnya bertugas di meja pemesanan dan mengantarkan pesanan, tapi dia juga memang sering bantu di dapur, Jadi Sean juga lumayan pandai dalam urusan memasak
Sean memang tipikal orang yang sangat gampang untuk mempelajari sesuatu, di jaman sekolah menengahnya dia termasuk siswa yang cukup berprestasi, hanya saja dia tidak lanjut ke universitas karena keterbatasan dana orang tuanya, jadi diapun hanya kerja di rumah makan ini sekarang
Randi adalah teman dekat Sean yang di percaya pemilik rumah makan untuk mengawasi rumah makan ini, dan merangkap sebagai penunggu meja kasir, dan jika diperlukan Randi sesekali ke meja Sean juga untuk membantunya kalau Sean sedang kerepotan,
Mereka memang teman dari kecil dan sama sama merantau di kota 'B', jadi tentu saja mereka sangat akrab,
Rumah Makan ini terletak tepat di sebelah gedung pusat perbelanjaan kota 'B', di waktu biasa paling hanya ada 2 atau 3 orang saja yang makan, tapi biasanya akan ramai pada jam istirahat karyawan supermarket tiba,
Dan sekarang waktu makan siang pun sudah tiba, satu persatu pelanggan karyawan mulai masuk ke dalam, setelahh memesan mereka pun langsung duduk
"Siang kak Sean," seorang gadis muda masuk dengan setelan baju berwarna merah cerah persis baju yang di kenakan karyawan lain, dengan bawahan rok sepan berwarna hitam. Dia melambaykan tangan rampingnya ke arah Sean yang berada di belakang meja
Namanya Lena, wajahnya lumayan cantik, kulitnya kuning langsat, postur tubuhnya ramping, dia memiliki tinggi badan sekitar 160 cm, bisa di bilang dia cukup menarik, umurnya baru sekitar19 Tahun dan bekerja di gedung pusat perbelanjaan di sebelah
"Siang juga Len" Sean menyapanya balik, karna memang bukan sekali 2 kali ini mereka bertegur sapa, jadi Sean juga lumayan akrab seperti dengan yang lainya
Randi yang melihat Lena perlahan melangkah dan mendekat ke arah Sean pun mengerutu
"Apa cuma Sean yang terlihat di sini, aku juga di sini kan,, mengapa tidak menyapaku?" ucap Randi iri
Lena pun tertawa kecil dan menoleh Randi "Oh iya maaf, kak Randi tidak terlihat sih. Siang kak Randi" Lena pun menyapanya
"Apanya yang tidak terlihat, apa aku sejenis bunglon kah?, Siang juga Lena," ucap Randi tersenyum
Sean hanya tersenyum mendengar obrolan mereka ini, Randi dan Sean seumuran, hanya saja postur Sean lebih tinggi dari Randi, dia memiliki tinggi skitar 175 cm, sedangkan Randi hanya sekitar 160 cm, Sean juga berkulit lebih putih dari pada Randi, wajahnya juga lumayan tampan dan berkarisma, intinya dari perawakan atau dari segi penampilan, Sean lebih menarik dari pada Randi, karena itulah Sean selalu jadi pusat perhatian pengunjung wanita,
Namun, di usia Sean yang sekitaran 24 tahun ini, dia belum pernah kenal dengan yang namanya pacaran, meskipun ada beberapa karyawan wanita yang ingin mendekat dan mencari perhatian, tapi Dia tidak pernah memberi respon yang dalam pada mereka, hanya sebatas saling sapa dan tidak ada kelanjutan, salah satunya Lena yang sekarang di hadapannya
Lena pun mulai memesan beberapa menu kepada Sean, setelah memesan Lena mencari tempat duduk yang menghadap langsung ke arah meja Sean, tak menunggu lama Sean pun datang dengan beberapa makanan dan minuman yang di pesan Lena, dan menaruhnya di mejanya
"Terima kasih kak Sean" ucap Lena
"Sama-sama , selamat makan" ucap Sean, setelah itu dia pun berbalik ke mejanya dan melayani pesanan yang lainya
Lena memang tertarik dengan Sean, dia diam-diam selalu memperhatikanya dia setiap kali makan, tapi Sean tidak pernah menunjukan kalau dia tertarik padanya 'Apa aku kurang menarik kah? atau apakah aku yang harus memulainya duluan?' Lena bahkan meragukan pesona dirinya sendiri
Sebenarnya banyak juga pria pria yang mengejar Lena, hanya saja Lena tidak pernah bersunguh sungguh meresponya, dia juga termasuk sosok wanita yang di dambakan setiap pria, tidak sedikit yang mencoba mendekatinya, tapi memang hatinya sudah terpaut oleh sosok di depanya ini
Setelah selesai makan, Lena memberanikan diri menghampiri meja Sean, ''Kak Sean, ngomong ngomong nanti sore ada waktu tidak?? kalau, kalau ada boleh kah kita nanti jalan sebentar?'' tanya Lena dengan hati degdegan
Sean tertegun dan memandangnya 'Gadis ini sungguh berinisiatif'
''aku, bagai mana ya?, bukanya tidak ada waktu Len, tapi aku kerjanya sampai malem kan, jadi sepertinya tidak bi...."
Sebelum kata kata Sean selesai, Randi langsung memotong perkataanya itu ''Sudah,, pergi saja, jangan pikirkan urusan kerjaan, ada aku ini, aku mendukung mu'' ucap Randi sambil menepuk pundak Sean
Sean pun tidak ada alasan untuk menolak Lena
"Oh, Baiklah kalau gitu jam berapa Len?'' tanya Sean, sebenarnya Sean juga punya kesan yang baik untuk gadis ini, dia cantik, lucu , periang, tapi Sean belum ada perasaan yang mendalam untuk gadis ini, 'sudahlah , apa salahnya jalani dulu ' gumam batinnya
Lena pun tersenyum ''Jam 5 sore kak, Lena pulang kerja'' ucap Lena sambil mengangkat 5 jarinya
''Oh iya tambahin dulu kontak Lena, biar nanti gampang kasih taunya" ucap Lena, dia pun mengulurkan ponsel di tanganya ke pada Sean
...~°~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
lanjut
2022-06-10
0
Kalsum Ajies
up
2022-01-26
0
BBS BATAK BATAK BIKIN SIAL
hajar min
2021-11-17
1