BUKAN SEKADAR IBU SAMBUNG

BUKAN SEKADAR IBU SAMBUNG

PROLOG

Namanya Raniya Hafsyah Elnara.

Dia seorang gadis yang bercita-cita menjadi ibu rumah tangga saja. Ya, hanya

sekedar ibu rumah tangga katanya. Istri yang menyayangi suaminya, dan seorang

ibu yang akan menjadi guru pertama untuk anak-anaknya kelak.

Dia juga punya keinginan spesial

dalam hidupnya, yaitu menjadi istri seorang polisi.

Hahaha… Cita-cita yang sangat

unik, bukan?

Nggak hanya unik saja sih. Tapi

juga aneh…

Semua perempuan akan merasakan

jadi ibu rumah tangga nantinya. Eits… Tapi bagi yang hanya mau menikah saja,

ya… Jangan ada kata TRAUMA menikah, bagi yang belum pernah merasakan pernikahan

itu sendiri. Hanya karena menyaksikan pernikahan orang lain hancur, dan kamu

yang belum menikah malah ikut-ikutan trauma pula.

Pernikahan itu ibarat kita berada

di tengah lautan. Tidak selalu aman, tidak selalu nyaman. Coba bayangkan, kamu

yang belum pernah merasakannya pasti akan takut untuk memulainya. Tapi ketika

kamu telah merasakannya, meski belum mencapai tengah sekalipun, kamu akan

merasa senang. Begitu indah pemandangan yang kamu temui. Kamu bahagia…

Setelah mencapai titik tengah, di

situlah ujian akan datang. Ada kalanya kapal yang kita tumpangi

terombang-ambing, karena cuaca tidak selalu mendukung perjalanan ‘mu. Intinya,

bagaimana kamu bisa bertahan dalam badai besar yang siap memecah belah dan

memporak-porandakan kapal yang kamu tumpangi. Jangan sampai kamu karam sebelum

mencapai pulau kenikmatan yang sebenarnya, yaitu surga-Nya Sang pencipta

makhluk-Nya yang berpasang-pasangan.

Kembali kepada Raniya. Bukan

hanya itu saja alasannya menjadi seorang ibu rumah tangga. Alasan lainnya

adalah, dia anak piatu yang hanya memiliki orang tua tunggal. Hanya Ayahnya

yang dia punya. Tidak ada yang lain. Ibunya meninggal ketika melahirkan dirinya

ke dunia. Hal itu membuat rasa sayangnya begitu besar dan terlalu berlebihan

terhadap ayahnya itu.

Dia

begitu kasihan terhadap ayahnya. Apa-apa, ayahnya selalu mengerjakannya

sendiri, mulai dari memenuhi kebutuhannya di rumah, di sekolah atau bahkan

dimana pun. Tak jarang pula ayahnya membawa dirinya ke luar kota untuk

melakukan perjalanan bisnis.

****

Suatu hari, Raniya masih kecil

kala itu. Mungkin umurnya lebih kurang enam tahunan. Dia menyaksikan sendiri

bagaimana beberapa orang perampok berusaha memeras dan menyakiti ayahnya

berkali-kali.

Kala itu malam pekat. Mereka

bepergian keluar kota melewati perjalanan yang sepi dari hunian para penduduk.

Beberapa orang perampok mencoba bermain-main dengan mereka, menghentikan secara

paksa mobil yang dikemudikan oleh ayahnya sendiri.

“Ayah… Siapa mereka?” Tanya

Raniya kecil terlihat ketakutan.

“Entahlah, Sayang. Tapi kamu

tidak usah khawatir ya, Nak. Ada Ayah yang selalu melindungi Raniya.” Ucap sang

ayah berusaha membujuk Raniya, meski hatinya sendiri juga cemas saat itu.

“Tapi, Yah… Raniya beneran takut…

Mereka galak, Yah…” Adu Raniya setengah berbisik kepada ayahnya ketika melihat

salah seorang dari perampok itu menggedor-gedor jendela kaca mobil di bagian

samping ayahnya.

“Tidak apa-apa, Nak… Raniya tidak

perlu takut. Ayah keluar dulu untuk menemui mereka. Mereka teman-teman Ayah,

kok. Raniya tunggu di sini sebentar, ya…” Bujuk Ayahnya lagi menenangkan hati

Raniya yang dilanda ketakutan dan kegelisahan saat itu.

Raniya kembali menahan lengan

ayahnya ketika sang ayah hendak membuka pintu mobilnya. Raniya

menggeleng-gelengkan kepalanya, ia mengisyaratkan agar ayahnya itu tidak turun

untuk menemui sang perampok.

Merasa begitu lama, sang perampok

semakin memperkuat tenaganya menggedor-gedor kaca jendela mobil di samping

ayahnya itu. Mereka sampai mengancam akan memecahkan kaca jendela mobil.

“Sayang… Dengarkan Ayah, Nak…

Kamu tidak usah takut. Semua akan baik-baik saja. Percayalah, Nak…” Bujuk

ayahnya lagi untuk menenangkan dirinya. “Kamu masih ingat siapa Ayah bagimu,

hmm?” Tanya Ayahnya sembari menggamit pipi Raniya dengan kedua telapak

tangannya.

“You are my hero…” Sahut Raniya

terdengar ragu untuk kali itu.

“Senyum dong, Sayang… Katamu,

Ayah ini adalah heromu. Sedangkan bagi Ayah, kamu adalah kekuatannya Ayah… Kamu

berdo’a, ya. Minta sama Allah, agar kita selamat dari bahaya apa pun”. Perintah

ayahnya begitu lembut.

Dengan berat hati, Raniya

akhirnya menurut. Dia mengangguk berat menatap ayahnya yang turun dan menemui

perampok-perampok di luar mobilnya.

Entah apa yang mereka percakapkan

di luar sana, tapi satu pukulan mendarat di perut ayah Raniya.

“Ayaaaah…” Pekik Raniya begitu

keras dan terdengar pilu menyayat hati. Air matanya mengucur deras ketika

melihat ayahnya dipukuli seperti itu. “Yaa Allah… Tolonglah Ayah Raniya. Raniya

hanya punya Ayah, ya Allah…” Isak Raniya sambil terus meminta kepada Yang

Kuasa.

Seakan terjawab permohonannya,

sebuah cahaya menghantam wajahnya dan menyilaukan matanya dari arah depan.

Reflex, matanya menyipit dan lengannya bersilangan di depan wajah imutnya untuk

menghalangi cahaya yang menyakiti bola matanya.

Perlahan, Raniya kembali

menurunkan lengannya. Dia melihat sesosok manusia berseragam coklat turun dari

mobil depan, yang menjadi sumber datangnya cahaya. Dia terus mengamati langkah

orang tersebut hingga matanya membulat dan mulutnya ternganga.

Seat… Seat… Seat…

Raniya tersenyum girang

menyaksikan apa yang terjadi di luar dari balik kaca mobil. Entah bagaimana

caranya, orang itu mampu mengalahkan perampok-perampok yang sudah menyakiti

ayahnya hanya dengan beberapa adegan saja. Selang beberapa waktu, mobil polisi

yang bersirene datang dan membawa perampok-perampok itu.

Raniya mengusap kasar pipinya

yang masih terasa geli karena gelitikan air matanya tadi. Dia langsung meloncat

turun dari mobilnya dan segera berlarian menemui manusia yang telah menolong

ayahnya. Manusia yang juga berseragam polisi.

“Om polisi…” Seru Raniya. Dia

menghamburkan dirinya memeluk paha polisi itu.

Polisi yang dipanggilnya terkejut

menghadapi tubrukan tubuh kecil Raniya yang berlari kencang dan terasa

tiba-tiba.

“Hai… Gadis cantik siapa ini?”

Tanya polisi itu seraya menggendong Raniya.

“Dia putri saya, Pak.” Ayah

Raniya yang menyahut dari posisi agak berjauhan dari tempat mereka.

“Oh… Dia ini putri, Bapak?” Tanya

polisi itu. Ayah Raniya mengangguk sembari menyunggingkan senyumannya.

“Makasih ya, Om Polisi… Om Polisi

adalah sebuah do’a yang dikabulkan Allah untuk Raniya.” Ucap Raniya dengan

bijaknya.

Kening polisi itu mengkerut.

“Kamu berdo’a tadi?” Tanyannya pura-pura bingung.

“Iya, Om Polisi… Raniya berdo’a

disuru Ayah…” Sahutnya dengan polos seraya mengangguk cepet.

“Hmmm… Pantesan saja Om Polisi

serasa ketarik untuk datang kesini…” Ucap Polisi itu terlihat cemberut.

“Jadi Om Polisi tidak ikhlas,

heh?” Sungut Raniya terlihat kecewa.

“Hehehe…” Polisi itu terkekeh.

“Om Polisi ikhlas kok, cantik… Malahan Om Polisi merasa bersyukur sekali bisa di

beri kesempatan uantuk nolongin kamu dan ayah kamu. Karenanya, Om jadi ketemu

gadis cantik dan sepintar kamu di sini.” Goda Polisi itu sambil mencubit kecil

hidung Raniya yang terlihat mancung ke dalam. Hehehe…

“Om Polisi baik, deh… Raniya

tidak akan lupa sama Om Polisi…” Ucap Raniya kembali tersenyum lebar.

“Sama-sama, Sayang…” Jawab Polisi

itu.

“Suatu hari nanti, kalau Raniya

sudah besar.  Raniya akan menikah sama Om

Polisi aja deh… Biar ada yang lindungi Raniya…” Ungkapnya terdengar polos di

telinga polisi itu.

Ayah Raniya hanya tersenyum

sembari menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar ucapan anak gadisnya itu.

“Tapi Om Polisi sudah menikah,

Sayang… Malah sudah punya dua anak. Yang satunya laki-laki dan yang satunya

perempuan.” Protes Polisi itu pura-pura menampakkan wajah penyesalan.

“Yaaaahhh…” Raniya cemberut, dia

terlihat kecewa. “Tapi memangnya polisi hanya Om saja? Polisi kan banyak, Om. Semuanya

pasti baik seperti, Om.” Ketusnya.

“Hehehe… Iya, Sayang. Semua

polisi baik…” Sahut polisi itu terlihat bangga dengan pemikiran si gadis kecil

Raniya.

.

.

.

.

.

Halo teman2…

Berjumpa lagi dengan Radetsa.

Kali ini Radetsa coba judul lain dulu ya… Mudah2an tidak banyak halangan dan

hambatan untuk Radetsa nulis novel SEKEDAR IBU SAMBUNG ini, sehingga Radetsa

bisa cepat namatinnya.

Semangatin Radetsa terus ya

teman2, lewat vote rate like koment dan kalau berkenan share juga di akun

teman2…

Terima kasih… semoga ceritanya

tidak ngebosanin,,

Salam satu layar di MT&NT…

Terpopuler

Comments

syifaclp

syifaclp

mampir LG aq Thor,

2022-06-22

1

Herlina Maharani

Herlina Maharani

mbak radetsa,, saya hadir di sini,,setelah sekian lama,, terahir bc kamelia,, setelah bc suami cacat pilihanku...
kangen karya mbak radetsa.. 🤗🤗🤗

2022-01-17

2

Dian

Dian

penasaran sm judul suami cacat pilihan ku,tp yg d baca novel ini dl an🤭😄semoga cerita nya bagus n menarik,beda dr cerita yg lain.

2021-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 FITTING BAJU PENGANTIN
3 POLISI MUDA
4 DOKTER JUGA BISA
5 PERPISAHAN DI HARI PERNIKAHAN
6 HARI BERDARAH
7 TIDAK BISA DISELAMATKAN
8 KABAR BURUK
9 SAMA-SAMA DI PEMAKAMAN
10 PERTEMUAN PERTAMA
11 PENCARIAN
12 'R'
13 AKU MALU
14 TOLONG RAHASIAKAN
15 PUTRIKU JATUH CINTA
16 MENGUBUR MASA LALU
17 MERINDUKAN ANAK-ANAKNYA
18 BEGITU FAMILIAR
19 PERMINTAAN KONYOL
20 MELAMAR RANIYA
21 KE RUMAH ORANG TUA NATHAN
22 ISTRI DI ATAS KERTAS
23 PERNIKAHAN RANIYA YANG KE DUA
24 KAMU EGOIS
25 'MOMMY'
26 ULAH PAK ZAIF
27 SIAPA 'AYAH'?
28 PAK KEPALA
29 KEDATANGAN AYAH
30 ISTRI POLISI
31 MERTUA SAYA
32 SEKADAR MIMPI
33 SALAH PAHAM
34 TIDAK SABARAN
35 KENANGAN DI RESTAURANT
36 KAMU ISTRIKU
37 KECUPAN
38 PAK FADLY DAN BU LIAN
39 SAMUDRA LEBIH BAGUS
40 RENIMA BUKAN ISTRIKU
41 PENEMUAN FOTO IBU
42 DILEMA
43 MOMMY KENAPA?
44 PERUBAHAN RANIYA
45 MAAFKAN MOMMY
46 AKU LELAH
47 BUKANKAH AKU IBU MEREKA?
48 PERTENGKARAN
49 CERAIKAN AKU
50 PERASAAN SEORANG AYAH
51 MEMBALUT LUKA
52 IGAUAN SAMUDRA
53 HARI IBU
54 PULANGLAH MOMMY
55 DI RUMAH SAKIT
56 KAMU AKAN DATANG, KAN?
57 KETAHUAN
58 TRAGEDI ALI
59 TAUFIQ TIDAK LAH EGOIS
60 RANIYA KEMBALI
61 SEJUTA PERASAAN
62 RANIYA JUGA MANUSIA
63 SEPERTI TELETUBIS
64 PERTAMA KALI
65 PANGGILAN TUGAS
66 MULAI MENGAKUI
67 PESAN DARI AYAH
68 HAL PENTING
69 MENGUNGKAPKAN
70 PENGAKUAN PAK FADLY
71 KABAR UNTUK RANIYA
72 MENYELAMATKAN SESEORANG DARI PERAMPOKKAN
73 MEMBAGI KEKUATAN SATU SAMA LAIN
74 DOMPET DADDY
75 BERBAGAI PERNYATAAN DAN PERTANYAAN
76 MENCERITAKAN
77 KISAH TERAKHIR FANDI
78 ANTARA DILEMA DAN GALAU
79 KISAH DI PAGI HARI
80 KEJUTAN UNTUK DADDY
81 TIBA-TIBA SENSITIF
82 KEKHAWATIRAN SAMUDRA
83 AKU SAYANG KAMU
84 ENAM BULANAN
85 HAL PENTING
86 PERASAAN DAN FIRASAT
87 DI DAERAH KONFLIK
88 MENGEMBALIKAN CITRA POLISI
89 'ADA APA INI?'
90 PENELEPON MISTERIUS
91 OM JAHAT
92 TRAUMA MENDALAM
93 KEMANA RANIYA
94 JANGAN MAIN-MAIN
95 BERUPAYA KABUR
96 BERAKSI
97 ORANG YANG SAMA
98 MENGHUKUM PEMBUNUH PAPA
99 SAYANG, BANGUNLAH...
100 MUNCUL KEMBALI
101 KABAR DUKA
102 ISTRI DOKTER TIGER
103 ADA SOSOK NATHAN DALAM DIRINYA
104 CEMBURU
105 KUATKAN AKU
106 KISAH HARU DI PEMAKAMAN
107 AKU CEMBURU
108 PULANG KE RUMAH
109 GERAH
110 GEJOLAK
111 TIDAK PERCAYA
112 JALAN-JALAN SORE
113 SUATU KEBETULAN
114 JANGAN ANEH-ANEH
115 BERMANJAAN
116 BINTANG
117 SURGA CINTA DALAM BISMILLAH (karya baru)
118 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 118 Episodes

1
PROLOG
2
FITTING BAJU PENGANTIN
3
POLISI MUDA
4
DOKTER JUGA BISA
5
PERPISAHAN DI HARI PERNIKAHAN
6
HARI BERDARAH
7
TIDAK BISA DISELAMATKAN
8
KABAR BURUK
9
SAMA-SAMA DI PEMAKAMAN
10
PERTEMUAN PERTAMA
11
PENCARIAN
12
'R'
13
AKU MALU
14
TOLONG RAHASIAKAN
15
PUTRIKU JATUH CINTA
16
MENGUBUR MASA LALU
17
MERINDUKAN ANAK-ANAKNYA
18
BEGITU FAMILIAR
19
PERMINTAAN KONYOL
20
MELAMAR RANIYA
21
KE RUMAH ORANG TUA NATHAN
22
ISTRI DI ATAS KERTAS
23
PERNIKAHAN RANIYA YANG KE DUA
24
KAMU EGOIS
25
'MOMMY'
26
ULAH PAK ZAIF
27
SIAPA 'AYAH'?
28
PAK KEPALA
29
KEDATANGAN AYAH
30
ISTRI POLISI
31
MERTUA SAYA
32
SEKADAR MIMPI
33
SALAH PAHAM
34
TIDAK SABARAN
35
KENANGAN DI RESTAURANT
36
KAMU ISTRIKU
37
KECUPAN
38
PAK FADLY DAN BU LIAN
39
SAMUDRA LEBIH BAGUS
40
RENIMA BUKAN ISTRIKU
41
PENEMUAN FOTO IBU
42
DILEMA
43
MOMMY KENAPA?
44
PERUBAHAN RANIYA
45
MAAFKAN MOMMY
46
AKU LELAH
47
BUKANKAH AKU IBU MEREKA?
48
PERTENGKARAN
49
CERAIKAN AKU
50
PERASAAN SEORANG AYAH
51
MEMBALUT LUKA
52
IGAUAN SAMUDRA
53
HARI IBU
54
PULANGLAH MOMMY
55
DI RUMAH SAKIT
56
KAMU AKAN DATANG, KAN?
57
KETAHUAN
58
TRAGEDI ALI
59
TAUFIQ TIDAK LAH EGOIS
60
RANIYA KEMBALI
61
SEJUTA PERASAAN
62
RANIYA JUGA MANUSIA
63
SEPERTI TELETUBIS
64
PERTAMA KALI
65
PANGGILAN TUGAS
66
MULAI MENGAKUI
67
PESAN DARI AYAH
68
HAL PENTING
69
MENGUNGKAPKAN
70
PENGAKUAN PAK FADLY
71
KABAR UNTUK RANIYA
72
MENYELAMATKAN SESEORANG DARI PERAMPOKKAN
73
MEMBAGI KEKUATAN SATU SAMA LAIN
74
DOMPET DADDY
75
BERBAGAI PERNYATAAN DAN PERTANYAAN
76
MENCERITAKAN
77
KISAH TERAKHIR FANDI
78
ANTARA DILEMA DAN GALAU
79
KISAH DI PAGI HARI
80
KEJUTAN UNTUK DADDY
81
TIBA-TIBA SENSITIF
82
KEKHAWATIRAN SAMUDRA
83
AKU SAYANG KAMU
84
ENAM BULANAN
85
HAL PENTING
86
PERASAAN DAN FIRASAT
87
DI DAERAH KONFLIK
88
MENGEMBALIKAN CITRA POLISI
89
'ADA APA INI?'
90
PENELEPON MISTERIUS
91
OM JAHAT
92
TRAUMA MENDALAM
93
KEMANA RANIYA
94
JANGAN MAIN-MAIN
95
BERUPAYA KABUR
96
BERAKSI
97
ORANG YANG SAMA
98
MENGHUKUM PEMBUNUH PAPA
99
SAYANG, BANGUNLAH...
100
MUNCUL KEMBALI
101
KABAR DUKA
102
ISTRI DOKTER TIGER
103
ADA SOSOK NATHAN DALAM DIRINYA
104
CEMBURU
105
KUATKAN AKU
106
KISAH HARU DI PEMAKAMAN
107
AKU CEMBURU
108
PULANG KE RUMAH
109
GERAH
110
GEJOLAK
111
TIDAK PERCAYA
112
JALAN-JALAN SORE
113
SUATU KEBETULAN
114
JANGAN ANEH-ANEH
115
BERMANJAAN
116
BINTANG
117
SURGA CINTA DALAM BISMILLAH (karya baru)
118
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!