Terkunci

Sore itu , Bul² dan Rima tengah berjalan jalan santai keliling ponpes .

Sesekali mereka bersenda gurau , nampak dari raut wajah dan gelak tawa kedua nya menandakan bahwa mereka tengah bahagia .

Tanpa mereka sadari , ada sepasang mata yang tengah mengintai nya sedari tadi .

Awas kau Bul²,

aku bakal buat peritungan sama kamu ." Bathin seseorang itu .

Kami terus menyusuri area ponpes.

Tak lama kemudian ...

" Teh ... teh Bul²... " Teriak Disna sambil berlari .

Bul² dan Rima seketika berhenti saat ada yang memanggilnya .

" Asalamualaikum teh Bul teh Rim. " Sapa Disna .

" Waalaikumsalam .." Jawab kami .

" Ada apa Disna , ada penting kah ?." Tanya ku .

" Na'am teh , disuruh Umi ambil tikar digudang !!." Ucap Disna .

" Baiklah Rim , kalau gitu aku duluan ya. "

" Iya Bul , perlu ditemenin gk ?." Tawar Rima .

Bul² langsung menggeleng. " Tidak usah Rim ,

Assalamualaikum. "

" Waalaikumsalam. " Jawab Disna dan Rima .

Selepas kepergian Bul² , mereka berdua melanjutkan menikmati sore nya di ponpes .

Sementara Safa sedang sibuk hafalan ke Ustadzah Rohmah .

Yang biasanya berdua dengan Rima , kini selama beberapa hari kedepan ia hafalan sendiri . Tamu bulanan Rima dateng 🤗🤗🤗.

Amel dan Lia yang sedari tadi mengikuti Bul²

kini ia mendapatkan kesempatan , setelah Bul² memutuskan untuk pergi sendirian ke gudang .

Amel adalah orang yang paling cerdas diantara santriwati lain nya .

Diam diam ia pun menaruh hati pada seorang presiden ponpes , Muhamad Adam .

Yang dulu ia di kenal banyak orang , hingga para kaum adam pun memuja nya .

Setelah datangnya Bul² sebagai santri baru , semua lenyap seketika dengan sifat sombong nya .

Hingga kini ia begitu membenci Bul² yang dianggap telah merebut semua posisi nya .

" Mel , kamu yakin mau ngunciin Bul² digudang ?." Tanya Lia sahabat Amel .

" Aku yakin yak ..., aku bener bener benci kepadanya yang sudah merebut semua dari ku. " Ucap nya

" Kita santri Mel , ego , cemburu dan iri

harus bisa kita lawan .

Cerminkan diri kita sebagai seorang santri Mel . Jangan sampai kamu nyesel kemudian ." Ucap Lia menasehati .

Namun apa lah daya , Amel tetaplah Amel

yang begitu keras kelapa .

Yang selalu bertindak tanpa mendengar pendapat orang lain .

" Udah deh yak , kamu kalau gk mau dukung aku , pergi deh sanaaaa !!!.

Aku gak butuh nasehat darimu ." Ucap Amel yang sudah tersulut emosi .

" Astagfirullah Amel , istigfar Mel

inget kamu itu santri , paham agama .

Kenapa kamu jadi kayak gini sih ?? cuma karna iri . " Ucap Lia .

Amel hanya terdiam , nafasnya yang memburu menahan emosi kepada Bul². Ditambah sahabat satu satunya tak mau mendukung apa keputusan nya .

" Harus nya kamu lebih giat lagi belajar Mel . Jika ada orang lain yang kecerdasan nya melebihi mu , maka jadikanlah semua itu sebagai panutan . Bukan nya malah dendam kayak gini .

Untuk rencana jahat mu ini aku gk mau ikut ikutan , aku sebagai sahabat mu

sudah menasehati apa yang terbaik .

Kamu tak mau mendengarkan nya ????

TERSERAHHH , Assalamualaikum ." Ucap Lia lalu pergi meninggalkan Amel .

" Ahhhhhhhhhhhhh , semua karna kamu Bul²

aku benciiiiii sama kamu .

Satu persatu orang yang aku sayangi dan sahabat ku menjauhi ku karna kamu . Aku benciiii kamu Bul² aku benciiiiii ." Teriak Amel yang seperti orang kesetanan .