Ch 10 : Target selanjutnya, sangat mengejutkan.

Beralih di dalam ruang kerja.

Setelah membersihkan diri di dalam kamar mandi yang letak nya juga ada di dalam ruang kerja. Marvin kini tengah bersiap menyusun bantal di atas sofa untuk ia tidur.

Tak sengaja pandangan matanya, tertuju kepada sebuah bingkai foto yang terletak di atas meja kerja nya. Marvin pun mendekati meja kerja itu lalu meraih bingkai foto tersebut.

Nampak sebuah senyuman tulus tergambar di wajah Marvin. Matanya yang sempat berkaca kini telah meneteskan benih-benih kristal air mata. Ia mengusap gambar wajah wanita cantik yang berpose tersenyum lebar di dalam bingkai tersebut.

Marvin pun mengusap air matanya, lalu menaruh kembali bingkai itu di atas meja. Marvin kembali berjalan ke arah sofa. Ia merebahkan tubuhnya yang begitu letih hari ini.

Tapi entah kenapa pikiran nya melayang. Terlintas di benak nya sosok Killa. Apa yang dia lakukan tadi ketika merobek gaun yang Killa kenakan. Marvin tersenyum tipis mengingat itu.

Bisa-bisa nya aku berbuat seperti itu pada seorang wanita....

Ternyata aku masih waras dan tidak memiliki kelainan. Melihat tubuh seorang wanita yang begitu mulus seperti Killa....

Hasrat di dalam tubuh ku sebagai lelaki mencuat, untung saja aku masih bisa mengendalikan nya....

Sebenarnya apa yang di sembunyikan oleh wanita itu? Aku bisa melihat keraguan ketika menatap matanya....

Lama Marvin memikirkan hal tentang Killa. Ia pun mulai merasa mengantuk. Tidak menunggu lama Marvin terlelap masuk ke dalam alam mimpi.

***

Keesokan pagi nya.

Pagi-pagi sekali Killa sudah bangun. Cepat-cepat ia mandi dan memakai kembali pakaian yang telah disiapkan oleh Ken asisten pribadi Marvin. Killa menatap pantulan dirinya melalui kaca di meja hias.

"Hari ini kau harus bisa keluar Killa, Naya pasti sudah menunggu kabar mu sedari kemarin...." Killa mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

"Tapi ternyata aku bisa cantik juga jika mengenakan dress seperti ini...." Ucap nya kembali memuji diri sendiri.

Jujur saja, Killa sama sekali belum pernah mengenakan pakaian layak nya perempuan minim. Ia lebih sering mengenakan celana jeans, baju kaos, jaket kulit, dan di padukan sebuah topi. Itulah setelan khas Killa. Karena rata-rata pakaian seperti itu yang ada di dalam lemari pakaian di rumah nya.

Cklek....

Pintu terbuka begitu saja. Tanpa salam atau bertanya Marvin menyelonong masuk. Killa berbalik badan menatap Marvin yang berjalan menghampirinya.

Raut wajah nya datar tidak berekspresi sama sekali. Paling tidak tersenyum saja tidak. Padahal kan jika di pagi hari sudah mendapat senyuman manis dari wajah tampan Marvin. Mungkin saja Killa bisa menebak sedikit apa yang ada di dalam hati pria dingin itu.

"Apa hari ini a--aku bisa----" ucapan Killa terhenti.

"Pakai ini untuk menghubungi seseorang yang sedari kemarin ingin kau hubungi, ku lihat kau begitu gelisah sekali...." Marvin memotong perkataan Killa. Ia juga menyerahkan sebuah ponsel baru kepada Killa.

Killa menganga tak percaya. "Hubungi siapa pun terserah, tapi jangan berpikir untuk keluar tanpa izin dariku....kantor ku berada lima lantai dibawah, aku bisa memantau mu kau ingat itu...." Marvin menatap Killa dengan tajam. Mengancam nya dengan penuh penekanan agar Killa tidak melanggar apa yang ia katakan.

Killa mengangguk arti nya setuju. Marvin menaruh tangan nya di atas kepala Killa. "Bagus, tetap lah menjadi penurut seperti ini....." Ucap Marvin, lalu dia berlalu meninggalkan Killa sendiri di kamar itu.

Killa nampak sangat terkejut Marvin menyentuh kepala nya. Lagi-lagi dadanya seakan bergemuruh tidak jelas. Aku paling membenci diriku yang seperti ini....

Killa menggerutui dirinya sendiri di dalam hati sambil memukul-mukul pelan dadanya.

***

Sepeninggal Marvin pergi bekerja.

Killa langsung menghubungi nomor sang adik paling utama. Lama ia menunggu akhirnya Naya sang adik mengangkat telpon nya.

"Halo? Ada yang bisa saya bantu? Dengan siapa yah?" Ucap seorang gadis bersuara serak dari seberang panggilan.

"Nay, ini kakak" sahut Killa, seketika itu juga Naya langsung mengenali suara dari sang kakak.

"Kak Killa? Kakak kemana aja? Kok baru sekarang hubungi Naya? Kakak pasti melakukan pekerjaan berbahaya itu lagi kan? Bukan kah Naya sudah sering melarang kakak untuk melakukan nya, kakak memang sangat keras kepala...." Omel Naya.

Killa tersenyum mendengar omelan dari Naya. Adik nya itu memang seperti itu, hanya dia lah yang sering mengingatkan Killa untuk berhenti melakukan pekerjaan berbahayanya. Tapi semua larangan uang di ucapkan Naya seolah masuk kuping kanan dan keluar dari kuping kiri Killa.

Bagi Killa pekerjaan nya itu sangatlah penting untuk melanjutkan hidup dan untuk biaya pendidikan sang adik. Karena Killa tahu dengan orang seperti dirinya yang tidak memiliki pendidikan, tidak akan ada yang mau menerima dia kerja yang layak. Selain menjadi wanita penghibur tapi Killa lebih baik mati dari pada harus menjual harga dirinya sendiri.

"Kakak baik-baik saja, segera kakak akan pulang....kamu harus rajin sekolah, jangan bolos ingat itu" ucap Killa.

"Iya kak....cepat lah pulang, kalau tidak aku tidak akan pergi sekolah" Naya mengancam Killa.

"YAAAA.....apa kau bilang? Dasar gadis tengil, awas saja jika kau berani untuk bolos kembali" Killa meneriaki Naya.

Sedangkan Naya di seberang sana menjauhkan ponsel dari telinga nya. Ketika Killa berteriak memakinya. Bisa pecah gendang telinga nya, gumam Naya.

"Aku sudah terlambat, bye."

Panggilan pun terputus sepihak. Killa begitu emosi terhadap adik nya yang sudah berani mengancam untuk tidak pergi sekolah. Padahal dia sudah bela-belain kerja keras seperti ini hanya agar sang adik bisa menyelesaikan pendidikan nya hingga kuliah.

Awas saja jika ada laporan dari sekolah jika kau tidak masuk sekolah....

Kau tidak akan ku lepaskan Naya, lihat saja nanti....

Setelah selesai menghubungi Naya. Killa pun langsung menghubungi Kikan sang bos, yang memiliki wewenang atas pekerjaan yang dia lakukan. Killa berharap Kikan bisa membantunya untuk terlepas dari Marvin. Karena tidak mungkin dia harus menunggu selama enam bulan untuk bisa lepas.

Tapi ternyata yang dia harapkan sangat sia-sia. Dia malah terkejut dengan apa yang di ucapkan oleh Kikan. Wanita paruh baya yang menjadi bos nya itu, malah menyuruh nya untuk menjalan kan misi berikut nya. Benar-benar tidak punya hati.

Bukan nya seharusnya dia di beri waktu untuk beristirahat mengingat dia terluka ketika sedang menjalan kan misi. Tapi malah sebalik nya, Kikan mengancam tidak akan membayar gaji nya jika Killa menolak. Akhirnya mau tidak mau Killa menyetujui nya. Dia pikir uang itu sangat penting untuk sekolah Naya.

"Baiklah, katakan siapa target selanjutnya...?" Ucap Killa sembari mengusap peluh di kening nya. Tak percaya jika dirinya harus menjalan kan misi lagi.

"Marvin Louis pemilik hotel bintang lima 'Grand Louis' " jawab Kikan.

Sontak Killa terkejut sampai-sampai ia tidak mendengarkan apa perkataan selanjutnya yang di ucapkan Kikan. Apa dia tidak salah dengar? Kebetulan atau takdir? Target Killa selanjutnya adalah Marvin Louis, suami nya sendiri.

Kenapa harus dia?

Aku tidak percaya jika ini memang sudah takdir ku, bagaimana bisa dia adalah target ku selanjutnya?

Apa yang harus aku lakukan?

TBC.

Note : Jangan lupa like, koment, dan votenya🙏🙏

Biar tambah semangat untuk up nya, Thankyou Happy Readings🌹🌹

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

waduh bosnya enggak punya hati..masak lukanya belum sembuh udah di kasih tugas baru..

2023-06-05

0

Sri Faujia

Sri Faujia

kok targetny marvib ada apa

2021-12-02

0

Muh. Yahya Adiputra

Muh. Yahya Adiputra

jangan bodoh killa, karena sekarang marvin adalah suamimu.
hhuuuuffftt.

2021-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh & Visual
2 Ch 1 : Pertemuan
3 Ch 2 : Bermain Sandiwara
4 Ch 3 : Persyaratan yang mustahil untuk Killa.
5 Ch 4 : Kenangan menyakitkan.
6 Ch 5 : Kontrak Perjanjian
7 Ch 6 : Lupa isi perjanjian.
8 Ch 7 : Gaun pengantin tertutup.
9 Ch 8 : Penyerangan kembali.
10 Ch 9 : Cemas berlebihan.
11 Ch 10 : Target selanjutnya, sangat mengejutkan.
12 Ch 11 : Bodoh atau terlalu pintar.
13 Ch 12 : Sebuah keuntungan.
14 Ch 13 : Sebuah bingkai foto keberuntungan
15 Ch 14 : Salah berurusan/Ketahuan.
16 Ch 15 : Penyesalan (Direvisi)
17 Ch 16 : Sangat membencimu.
18 Ch 17 : Marvin yang sangat licik.
19 Ch 18 : Bertemu Naya.
20 Ch 19 : Bodoh terlalu naif.
21 Ch 20 : Panggilan masuk nomor tidak dikenal.
22 Ch 21 : Keras kepala.
23 Ch 22 : Mencoba menenangkan Killa.
24 Ch 23 : "Kau akan aman bersamaku"
25 Ch 24 : William lagi.
26 Ch 25 : Terpesona
27 Ch 26 : Bonus Visual (Direvisi)
28 Ch 27 : Isi pemikiran seorang Marvin Louis.
29 Ch 28 : Jangan besar kepala !
30 Ch 29 : Hilang kendali.
31 Ch 30 : Percakapan yang berujung sensual
32 Ch 31 : Seperti suara gendang yang dimainkan.
33 Ch 32 : Kata 'SAYANG'
34 Ch 33 : Gadis licik.
35 Ch 34 : Pergi membalas.
36 Ch 35 : Ancaman sadis Killa.
37 Ch 36 : Piyama merah muda yang memalukan!
38 Ch 37 : Membangunkan sesuatu.
39 Ch 38 : Gengsi.
40 Ch 39 : Wanita berwajah sinis
41 Ch 40 : Gosip para karyawan.
42 Ch 41 : Dimarahi.
43 Ch 42 : Dasar pengecut!
44 Ch 43 : Terkunci.
45 Ch 44 : Seperti Drama Korea saja!
46 Ch 45 : Tersenyum! Tidak! Aku tidak salah liat!
47 Ch 46 : Percakapan mengenai hidup Marvin.
48 Ch 47 : Percakapan mengenai hidup Marvin #2.
49 Ch 48 : Sikap lembut dan perlakuan hangat. (Revisi)
50 Ch 49 : Pernyataan.
51 Ch 50 : Aku mempercayaimu, gadis bodoh!
52 Ch 51 : Sosok yang familiar + Bonus visual.
53 Ch 52 : Berani menyentuh kepalaku.
54 Ch 53 : Makan malam yang buruk.
55 Ch 54 : Suasana hati yang susah ditebak.
56 Ch 55 : Aku sudah tidak waras!
57 Ch 56 : Morning!
58 Ch 57 : Salah tingkah lagi.
59 Ch 58 : Perhatian kecil.
60 Ch 59 : Aku benar-benar jatuh cinta padanya!
61 Ch 60 : Wajah lucu Marvin.
62 Ch 61 : Makan malam disuapi
63 Ch 62 : Ketegangan.
64 Ch 63 : Ketegangan #2.
65 Ch 64 : Apa dia benar-benar mencintaiku?
66 Ch 65 : Membayarnya dengan cara--
67 Ch 66 : Seorang Melodramatis.
68 Ch 67 : Ciuman Selamat Pagi.
69 Ch 68 : Kemarahan Marvin.
70 Ch 69 : Mematahkan tangan nya!
71 Ch 70 : Terbukanya kebenaran.
72 Ch 71 : Apakah aku serendah itu dimatamu?
73 Ch 72 : Penyesalan adalah hal yang paling menyakitkan.
74 Ch 73 : Lama tidak bertemu.
75 Ch 74 : Mantan pacar Killa?
76 Ch 75 : Tersangkanya adalah diriku sendiri ~Marvin.
77 Ch 76 : Seperti mimpi.
78 Ch 77 : Menantu.
79 Ch 78 : Makan Malam Sederhana.
80 Ch 79 : Penasaran.
81 Ch 80 : Sangat Menggelikan.
82 Ch 81 : Tiba-tiba jatuh pingsan.
83 Ch 82 : Alergi Kacang.
84 Ch 83 : Sangat Menggemaskan.
85 Ch 84 : Panas!
86 Ch 85 : Gangguan dipagi hari.
87 Ch 86 : Ancaman dari orang asing.
88 Ch 87 : Klien penting, yang mengejutkan.
89 Ch 88 : Pantas mendapat hukuman.
90 Ch 89 : Bulan Madu?
91 Ch 90 : Bisa membaca pikiranku?
92 Ch 91 : Menuju Beijing.
93 Ch 92 : Sebercak kecil kisah sedih orang tua Marvin.
94 Ch 93 : Mengakui.
95 Ch 94 : Apakah aku juga akan mengalaminya?
96 Ch 95 : Bertemu Reghata. (Mantan Tunangan Marvin)
97 Ch 96 : Apa yang membuat hatinya perih?
98 Ch 97 : Wanita itu lagi!
99 Ch 98 : Hati yang lemah akan Marvin.
100 Ch 99 : Pagi yang haru.
101 Ch 100 : Sekali lagi, sangat memalukan!
102 Ch 101 : Empat porsi makanan, yang mengejutkan!
103 Ch 102 : Foto pernikahan.
104 Ch 103 : Membuka luka lama!
105 Ch 104 : Sebuah artikel.
106 Ch 105 : Memiliki sifat dan wajah yang palsu.
107 Ch 106 : Jangan lupa vote, pliss
108 Ch 107 : Ayo Vote,
109 Ch 108 : Keluarga yang aneh.
110 Ch 109 : Amarah seorang Justin.
111 Ch 110 : Pedih sekali, memeluk pusara sang ibu.
112 Ch 111 : I'll Be Yours ( Aku Menjadi Milikmu)
113 Ch 112 : Rumah sakit.
114 Ch 113 : "Ternyata Dia!"
115 Ch 114 : Berpikiran sempit.
116 Ch 115 : Akhirnya terulang kembali.
117 Ch 116 : Aku bahagia, Vin!
118 Ch 117 : Quality Time.
119 Ch 118 : Pertengkaran kembali.
120 Ch 119 : Kelicikan Naya.
121 Ch 120 : Semakin menjadi orang bodoh.
122 Ch 121 : Maafkan aku! Tolong maafkan aku Killa.
123 Ch 122 : Petir dan Awan Badai.
124 Ch 123 : Makan malam.
125 Ch 124 : Pasangan Gila.
126 Ch 125 : Jangan mengganggu nya lagi!
127 Ch 126 : Sangat membosankan.
128 Ch 127 : Penggemar Rahasiaku.
129 Ch 128 : Berjanjilah.
130 Ch 129 : AYO VOTE DULU DONG
131 Ch 130 : VOTENYA MANA SUARANYA, AKU TUNGGU YA
132 Ch 131 : VOTE, VOTE, VOTE
133 Ch 132 : LUPA DIRI.
134 Ch 133 : Dua pria yang memiliki darah sedingin es.
135 Ch 134 : Naya yang baik hati.
136 Ch 135 : Panggilan asing lagi.
137 Ch 136 : TIDAK MUNGKIN.
138 Ch 137 : Pemandangan yang sangat langka.
139 Ch 138 : Jangan jadi pria yang menyebalkan.
140 Ch 139 : Makan malam tulang ayam.
141 Ch 140 : Makan malam seperti kuburan.
142 Ch 141 : Syarat yang aneh.
143 Ch 142 : Kakak ipar yang bodoh.
144 Ch 143 : Kejadian lucu.
145 Ch 144 : Gadis bodoh, sialan!
146 Ch 145 : Seperti malaikat pencabut nyawa.
147 Ch 146 : Sama-sama bodoh.
148 Ch 147 : Terpukau.
149 Ch 148 : Enyah dari hidupku.
150 Ch 149 : Sangat, aku sangat mencintainya.
151 Ch 150 : Lepaskan aku.
152 Ch 151 : Artikel.
153 Ch 152 : Killa wanita kuat.
154 Ch 153 : Jangan Lupa Vote
155 Ch 154 : Hati nya yang rapuh.
156 PENGUMUMAN
157 Ch 155 : Keluarga.
158 Ch 156 : Kau bukan lah Killa.
159 Ch 157 : Jadi pelayan mu.
160 Ch 158 : Manja.
161 Ch 159 : Mimpi buruk.
162 Ch 160 : "Kau, pembunuh berdarah dingin."
163 Ch 161 : Melupakan kebiasaan pagi.
164 Ch 162 : "Apa kabar wanita jalang?"
165 Ch 163 : Saham yang turun drastis.
166 Ch 164 : Berpakaian serba hitam lagi.
167 Ch 165 : Mimpi buruk Naya.
168 Ch 166 : Ledakan.
169 Ch 167 : Tidak pantas.
170 Ch 168 : Cinta pertama.
171 Ch 169 : Kata "Terima kasih" untuk Justin.
172 Ch 170 : Betapa sulitnya merelakan.
173 Promosi ‘Selling My Virginity’
174 Ch 171 : Berikan waktu untuk menerimanya.
175 Ch 172 : "Jangan bercanda, Ken."
176 Ch 173 : Sikap dingin Marvin.
177 Ch 174 : Ada apa dengan nya akhir-akhir ini?
178 Ch 175 : Sudah tidak tahan lagi.
179 Ch 176 : Dirinya memilih pergi, sedangkan hatinya memilih untuk tetap bertahan.
180 Ch 177 : Brengsek, kau memang brengsek Marvin!
181 Ch 178 : Perkelahian dua pria dingin.
182 Ch 179 : Tidak sadar seminggu.
183 Ch 180 : Kebenaran yang sesungguhnya.
184 Ch 181 : Seminggu yang lalu.
185 Ch 182 : Sambutan Tuan Lion.
186 Ch 183 : Kehilangan satu anggota keluarga lagi.
187 Ch 184 : Harapan di kehidupan selanjutnya.
188 Ch 185 : Tiga hari sebelumnya.
189 Ch 186 : "Aku hamil."
190 Ch 187 : "Kau salah Killa."
191 Ch 188 : Semakin lemah.
192 Ch 189 : Ini yang terbaik.
193 Ch 190 : Berdebar sangat cepat.
194 Ch 191 : Bulan kehilangan cahaya nya.
195 Ch 192 : Mimpi yang terasa nyata.
196 Ch 193 : "Berikan aku kesempatan,"
197 Ch 194 : Tidak bisa menemuinya lagi.
198 Ch 195 : Seperti anak kecil.
199 Ch 196 : Diusir.
200 Ch 197 : Keegoisan orang dewasa.
201 Ch 198 : Sangat munafik!
202 Ch 199 : Tidak bisa menjemput
203 Ch 200 : Harapan tidak sesuai keinginan.
204 Ch 201 : Serendah itu.
205 Ch 202 : Kembali ke Seoul.
206 Ch 203 : Sebuah rahasia.
207 Ch 204 : Menyesal telah berkata kasar.
208 Ch 205 : "Aku sudah terlambat!"
209 Ch 206 : Tersiksa karena rindu.
210 Ch 207 : Bertemu Naya.
211 Ch 208 : Luka di dalam.
212 Ch 209 : "Selamat tinggal!"
213 Ch 210 : "Wellcome back, Killa!"
214 Ch 211 : Rumah baru.
215 Ch 212 : Gadis yang memiliki mata indah.
216 Ch 213 : Akan menjadi seorang ayah.
217 Ch 214 : HAPPY ENDING
218 PROMOSI.
219 KARYA BARU
Episodes

Updated 219 Episodes

1
Perkenalan Tokoh & Visual
2
Ch 1 : Pertemuan
3
Ch 2 : Bermain Sandiwara
4
Ch 3 : Persyaratan yang mustahil untuk Killa.
5
Ch 4 : Kenangan menyakitkan.
6
Ch 5 : Kontrak Perjanjian
7
Ch 6 : Lupa isi perjanjian.
8
Ch 7 : Gaun pengantin tertutup.
9
Ch 8 : Penyerangan kembali.
10
Ch 9 : Cemas berlebihan.
11
Ch 10 : Target selanjutnya, sangat mengejutkan.
12
Ch 11 : Bodoh atau terlalu pintar.
13
Ch 12 : Sebuah keuntungan.
14
Ch 13 : Sebuah bingkai foto keberuntungan
15
Ch 14 : Salah berurusan/Ketahuan.
16
Ch 15 : Penyesalan (Direvisi)
17
Ch 16 : Sangat membencimu.
18
Ch 17 : Marvin yang sangat licik.
19
Ch 18 : Bertemu Naya.
20
Ch 19 : Bodoh terlalu naif.
21
Ch 20 : Panggilan masuk nomor tidak dikenal.
22
Ch 21 : Keras kepala.
23
Ch 22 : Mencoba menenangkan Killa.
24
Ch 23 : "Kau akan aman bersamaku"
25
Ch 24 : William lagi.
26
Ch 25 : Terpesona
27
Ch 26 : Bonus Visual (Direvisi)
28
Ch 27 : Isi pemikiran seorang Marvin Louis.
29
Ch 28 : Jangan besar kepala !
30
Ch 29 : Hilang kendali.
31
Ch 30 : Percakapan yang berujung sensual
32
Ch 31 : Seperti suara gendang yang dimainkan.
33
Ch 32 : Kata 'SAYANG'
34
Ch 33 : Gadis licik.
35
Ch 34 : Pergi membalas.
36
Ch 35 : Ancaman sadis Killa.
37
Ch 36 : Piyama merah muda yang memalukan!
38
Ch 37 : Membangunkan sesuatu.
39
Ch 38 : Gengsi.
40
Ch 39 : Wanita berwajah sinis
41
Ch 40 : Gosip para karyawan.
42
Ch 41 : Dimarahi.
43
Ch 42 : Dasar pengecut!
44
Ch 43 : Terkunci.
45
Ch 44 : Seperti Drama Korea saja!
46
Ch 45 : Tersenyum! Tidak! Aku tidak salah liat!
47
Ch 46 : Percakapan mengenai hidup Marvin.
48
Ch 47 : Percakapan mengenai hidup Marvin #2.
49
Ch 48 : Sikap lembut dan perlakuan hangat. (Revisi)
50
Ch 49 : Pernyataan.
51
Ch 50 : Aku mempercayaimu, gadis bodoh!
52
Ch 51 : Sosok yang familiar + Bonus visual.
53
Ch 52 : Berani menyentuh kepalaku.
54
Ch 53 : Makan malam yang buruk.
55
Ch 54 : Suasana hati yang susah ditebak.
56
Ch 55 : Aku sudah tidak waras!
57
Ch 56 : Morning!
58
Ch 57 : Salah tingkah lagi.
59
Ch 58 : Perhatian kecil.
60
Ch 59 : Aku benar-benar jatuh cinta padanya!
61
Ch 60 : Wajah lucu Marvin.
62
Ch 61 : Makan malam disuapi
63
Ch 62 : Ketegangan.
64
Ch 63 : Ketegangan #2.
65
Ch 64 : Apa dia benar-benar mencintaiku?
66
Ch 65 : Membayarnya dengan cara--
67
Ch 66 : Seorang Melodramatis.
68
Ch 67 : Ciuman Selamat Pagi.
69
Ch 68 : Kemarahan Marvin.
70
Ch 69 : Mematahkan tangan nya!
71
Ch 70 : Terbukanya kebenaran.
72
Ch 71 : Apakah aku serendah itu dimatamu?
73
Ch 72 : Penyesalan adalah hal yang paling menyakitkan.
74
Ch 73 : Lama tidak bertemu.
75
Ch 74 : Mantan pacar Killa?
76
Ch 75 : Tersangkanya adalah diriku sendiri ~Marvin.
77
Ch 76 : Seperti mimpi.
78
Ch 77 : Menantu.
79
Ch 78 : Makan Malam Sederhana.
80
Ch 79 : Penasaran.
81
Ch 80 : Sangat Menggelikan.
82
Ch 81 : Tiba-tiba jatuh pingsan.
83
Ch 82 : Alergi Kacang.
84
Ch 83 : Sangat Menggemaskan.
85
Ch 84 : Panas!
86
Ch 85 : Gangguan dipagi hari.
87
Ch 86 : Ancaman dari orang asing.
88
Ch 87 : Klien penting, yang mengejutkan.
89
Ch 88 : Pantas mendapat hukuman.
90
Ch 89 : Bulan Madu?
91
Ch 90 : Bisa membaca pikiranku?
92
Ch 91 : Menuju Beijing.
93
Ch 92 : Sebercak kecil kisah sedih orang tua Marvin.
94
Ch 93 : Mengakui.
95
Ch 94 : Apakah aku juga akan mengalaminya?
96
Ch 95 : Bertemu Reghata. (Mantan Tunangan Marvin)
97
Ch 96 : Apa yang membuat hatinya perih?
98
Ch 97 : Wanita itu lagi!
99
Ch 98 : Hati yang lemah akan Marvin.
100
Ch 99 : Pagi yang haru.
101
Ch 100 : Sekali lagi, sangat memalukan!
102
Ch 101 : Empat porsi makanan, yang mengejutkan!
103
Ch 102 : Foto pernikahan.
104
Ch 103 : Membuka luka lama!
105
Ch 104 : Sebuah artikel.
106
Ch 105 : Memiliki sifat dan wajah yang palsu.
107
Ch 106 : Jangan lupa vote, pliss
108
Ch 107 : Ayo Vote,
109
Ch 108 : Keluarga yang aneh.
110
Ch 109 : Amarah seorang Justin.
111
Ch 110 : Pedih sekali, memeluk pusara sang ibu.
112
Ch 111 : I'll Be Yours ( Aku Menjadi Milikmu)
113
Ch 112 : Rumah sakit.
114
Ch 113 : "Ternyata Dia!"
115
Ch 114 : Berpikiran sempit.
116
Ch 115 : Akhirnya terulang kembali.
117
Ch 116 : Aku bahagia, Vin!
118
Ch 117 : Quality Time.
119
Ch 118 : Pertengkaran kembali.
120
Ch 119 : Kelicikan Naya.
121
Ch 120 : Semakin menjadi orang bodoh.
122
Ch 121 : Maafkan aku! Tolong maafkan aku Killa.
123
Ch 122 : Petir dan Awan Badai.
124
Ch 123 : Makan malam.
125
Ch 124 : Pasangan Gila.
126
Ch 125 : Jangan mengganggu nya lagi!
127
Ch 126 : Sangat membosankan.
128
Ch 127 : Penggemar Rahasiaku.
129
Ch 128 : Berjanjilah.
130
Ch 129 : AYO VOTE DULU DONG
131
Ch 130 : VOTENYA MANA SUARANYA, AKU TUNGGU YA
132
Ch 131 : VOTE, VOTE, VOTE
133
Ch 132 : LUPA DIRI.
134
Ch 133 : Dua pria yang memiliki darah sedingin es.
135
Ch 134 : Naya yang baik hati.
136
Ch 135 : Panggilan asing lagi.
137
Ch 136 : TIDAK MUNGKIN.
138
Ch 137 : Pemandangan yang sangat langka.
139
Ch 138 : Jangan jadi pria yang menyebalkan.
140
Ch 139 : Makan malam tulang ayam.
141
Ch 140 : Makan malam seperti kuburan.
142
Ch 141 : Syarat yang aneh.
143
Ch 142 : Kakak ipar yang bodoh.
144
Ch 143 : Kejadian lucu.
145
Ch 144 : Gadis bodoh, sialan!
146
Ch 145 : Seperti malaikat pencabut nyawa.
147
Ch 146 : Sama-sama bodoh.
148
Ch 147 : Terpukau.
149
Ch 148 : Enyah dari hidupku.
150
Ch 149 : Sangat, aku sangat mencintainya.
151
Ch 150 : Lepaskan aku.
152
Ch 151 : Artikel.
153
Ch 152 : Killa wanita kuat.
154
Ch 153 : Jangan Lupa Vote
155
Ch 154 : Hati nya yang rapuh.
156
PENGUMUMAN
157
Ch 155 : Keluarga.
158
Ch 156 : Kau bukan lah Killa.
159
Ch 157 : Jadi pelayan mu.
160
Ch 158 : Manja.
161
Ch 159 : Mimpi buruk.
162
Ch 160 : "Kau, pembunuh berdarah dingin."
163
Ch 161 : Melupakan kebiasaan pagi.
164
Ch 162 : "Apa kabar wanita jalang?"
165
Ch 163 : Saham yang turun drastis.
166
Ch 164 : Berpakaian serba hitam lagi.
167
Ch 165 : Mimpi buruk Naya.
168
Ch 166 : Ledakan.
169
Ch 167 : Tidak pantas.
170
Ch 168 : Cinta pertama.
171
Ch 169 : Kata "Terima kasih" untuk Justin.
172
Ch 170 : Betapa sulitnya merelakan.
173
Promosi ‘Selling My Virginity’
174
Ch 171 : Berikan waktu untuk menerimanya.
175
Ch 172 : "Jangan bercanda, Ken."
176
Ch 173 : Sikap dingin Marvin.
177
Ch 174 : Ada apa dengan nya akhir-akhir ini?
178
Ch 175 : Sudah tidak tahan lagi.
179
Ch 176 : Dirinya memilih pergi, sedangkan hatinya memilih untuk tetap bertahan.
180
Ch 177 : Brengsek, kau memang brengsek Marvin!
181
Ch 178 : Perkelahian dua pria dingin.
182
Ch 179 : Tidak sadar seminggu.
183
Ch 180 : Kebenaran yang sesungguhnya.
184
Ch 181 : Seminggu yang lalu.
185
Ch 182 : Sambutan Tuan Lion.
186
Ch 183 : Kehilangan satu anggota keluarga lagi.
187
Ch 184 : Harapan di kehidupan selanjutnya.
188
Ch 185 : Tiga hari sebelumnya.
189
Ch 186 : "Aku hamil."
190
Ch 187 : "Kau salah Killa."
191
Ch 188 : Semakin lemah.
192
Ch 189 : Ini yang terbaik.
193
Ch 190 : Berdebar sangat cepat.
194
Ch 191 : Bulan kehilangan cahaya nya.
195
Ch 192 : Mimpi yang terasa nyata.
196
Ch 193 : "Berikan aku kesempatan,"
197
Ch 194 : Tidak bisa menemuinya lagi.
198
Ch 195 : Seperti anak kecil.
199
Ch 196 : Diusir.
200
Ch 197 : Keegoisan orang dewasa.
201
Ch 198 : Sangat munafik!
202
Ch 199 : Tidak bisa menjemput
203
Ch 200 : Harapan tidak sesuai keinginan.
204
Ch 201 : Serendah itu.
205
Ch 202 : Kembali ke Seoul.
206
Ch 203 : Sebuah rahasia.
207
Ch 204 : Menyesal telah berkata kasar.
208
Ch 205 : "Aku sudah terlambat!"
209
Ch 206 : Tersiksa karena rindu.
210
Ch 207 : Bertemu Naya.
211
Ch 208 : Luka di dalam.
212
Ch 209 : "Selamat tinggal!"
213
Ch 210 : "Wellcome back, Killa!"
214
Ch 211 : Rumah baru.
215
Ch 212 : Gadis yang memiliki mata indah.
216
Ch 213 : Akan menjadi seorang ayah.
217
Ch 214 : HAPPY ENDING
218
PROMOSI.
219
KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!