inexorable (adj): impossible to stop or prevent
.
.
.
.
.
Universitas Hayam Wuruk merupakan salah satu universitas negeri terbaik di Indonesia. Tidak hanya menjadi favorit di tingkat nasional, tetapi juga di taraf manca negara. Menariknya, dalam lima tahun terakhir ini UHW berhasil naik dan bertahan di ranking 200 besar dari total universitas yang ada di dunia. Ratusan ribu siswa SMA dan SMK bermimpi untuk bisa menjadi bagian dari almamater UHW. Meski dikenal favorit dan banyak anak borjuis berkuliah di sana, UHW juga ramah dan terbuka dengan para calon mahasiswa yang tergolong miskin atau kurang mampu. Banyak kesempatan beasiswa dapat diperoleh. UHW sendiri tidak pandang bulu soal latar belakang calon mahasiswanya, setidaknya asal bisa menjaga nama baik almamater dan bertanggung jawab. Jadi, tidak salah kalau UHW merupakan salah satu kampus idaman semua orang.
Akhir bulan Juli merupakan hari yang cukup sibuk dengan ribuan calon maba melakukan daftar ulang di kampus pilihan mereka. Tidak terkecuali di UHW itu sendiri. Setelah melalui beberapa tahap seleksi nasional dan seleksi mandiri dari pihak universitas bagi calon maba yang tidak lolos seleksi nasional—membuka peluang lagi untuk calon maba yang masih mau menjadi bagian dari UHW, masing-masing fakultas membuka pendaftaran ulang selama tiga hari.
UHW memiliki empat belas fakultas dan beberapa di antaranya adalah fakultas yang paling banyak diminati. Seperti Fakultas Kedokteran yang menghasilkan banyak lulusan terbaik, Fakultas Kedokteran Hewan yang tidak kalah keren dari FK, Fakultas Olahraga yang banyak mencetak atlet-atlet nasional dan internasional, Fakultas Ekonomi dan Bisnis karena banyak pebisnis muda dan influencer lulusan dari sana, Fakultas Hukum karena siapa sih yang tidak tertarik belajar di FH, Fakultas Teknik yang mencetak banyak insinyur ternama dan berhasil, dan Fakultas Bahasa dan Seni yang merupakan kampusnya para seniman, musisi, sastrawan dan karena cukup banyak yang minat belajar bahasa asing dengan alasan yang berbeda-beda.
Tak jauh beda dari fakultas lain, banyak calon maba berlalu lalang untuk melakukan daftar ulang di Fakultas Teknik UHW. Fakultas yang terkenal brutal dan tangguh dan saingannya adalah Fakultas Olahraga di UHW. Fakultas yang dijuluki Fakultas Tukang oleh anak-anak UHW. Salah satu dari calon maba itu ada seorang cowok yang tengah berdiri di depan lobi FT. Cowok itu bernama Kayvan Candra Notokusuma atau akrab disapa Kai, merupakan putra bungsu dari salah satu konglomerat Indonesia. Kai terkenal dengan wajah ganteng dengan senyum menawannya. Selain itu, nilai plus yang membuat banyak orang respect kepadanya adalah Kai itu orang yang humble meski dia anak konglomerat. Bahkan orang-orang tidak akan menyangka kalau Kai itu anak orang kaya kalau saja dia tidak menyebutkan nama lengkapnya atau menunjukkan kartu identitasnya. Penampilannya yang selalu rapi dan tetap terlihat sederhana sering mengecoh banyak orang.
"Sori, Kai, kami telat dari waktu janjian," seorang cowok berlari ke arah Kai diikuti cowok lain di belakangnya. Cowok itu bernama Neo dan merupakan salah satu sahabat Kai sejak SMA.
"Sepeda motor kami tadi kena jebakan batman di tengah jalan, jadi harus mampir dulu ke bengkel," lanjut Neo yang masih terengah-engah.
Kai tersenyum menenangkan ke arah dua sahabat karibnya yang baru saja tiba.
"Santai, Bro. Aku juga baru sampai nggak lama kok. Tadi nebeng mobil Kak Rin soalnya. Motorku masih di servisan," katanya.
"Tempat pendaftaran ulang di mana sih?" tanya cowok bernama Ridwan. Tampangnya yang terkesan angkuh dan datar membuat banyak orang segan untuk berbicara padanya. Ridwan memang dikenal temperamental dan mudah sekali terpancing emosi kalau ada orang yang memprovokasinya. Saat masih SMA, Ridwan pernah terlibat tawuran dan mengakibatkannya harus di skorsing selama seminggu karena ulahnya. Bahkan dirinya menjadi pelanggan setia ruangan BK tiap kali terlibat masalah.
Meski sering terlibat banyak masalah, Ridwan tidak pernah membuat nilai mata pelajarannya di bawah rata-rata yang bisa saja membuatnya dikeluarkan dari sekolah. Kai dan Neo selalu membantu Ridwan untuk belajar sebisa mereka.
"Di dalam lobi, nanti ada meja panitia di sana," jawab Kai.
"Hei, Wan, kau serius milih Teknik Otomotif? Nggak mau Teknik Industri sepertiku sama Kai?" tanya Neo. Berbeda dengan Ridwan yang terkenal keras kepala, Neo itu agak penakut bahkan sering diejek oleh Ridwan dengan sebutan cemen. Neo itu paling anti buat terlibat masalah. Tidak suka cari gara-gara padahal bisa sahabatan sama Ridwan yang seorang troublemaker.
Namun, perbedaan itu membuat kita belajar menerima dan melengkapi 'kan?
Mereka bertiga lalu berjalan memasuki lobi Fakultas Teknik.
"Heh, impianku itu masuk jurusan Otomotif di sini," kata Ridwan. "Aku bahkan udah bela-belain belajar keras biar bisa masuk sini."
[...]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Aerik_chan
Aku ngabayangin wajah kai itu kayak wajah kai exo
2022-11-21
0