Paginya Virgo keluar kamarnya setelah selesai berbusana lengkap sekolah barunya.
"Pa antarin Virgo dong...! " Rayu Mama Virgo mendekat pada Papa Gom.
"Sudahlah.. naik Angkot aja.. Dia tidak bisa di andalkan.. Juara umum aja nggak bisa...! Buat malu Papa Ma....!" Tolak Papa Gom cepat lalu berlalu dari tempat itu.
Virgo menatap Diam saja Punggung papanya..
"Virgo.. Kamu yakin sudah belajar keras nak.. Kenapa kamu tidak bisa dapat juara umum dengan begitu kan Papamu akan menuruti apapun maumu dan Sayang padamu...! " Ucap Mama Virgo memegang Pundak Virgo.
Virgo pun menatap diam mamanya..
"Aku sudah belajar keras Ma.. Mama juga enggak percaya kan.. Virgo tidak akan minta apa-apa kok..!" Jawab Virgo datar dan berlalu saja dari mamanya.
"Nak.. Bukan begitu maksud mama.. Virgo.. Kamu di antar sama Pak Supri ya...? " Sanggah Mama Virgo berlari kecil mengejar Virgo.
Tapi Virgo sudah keluar dari pintu Apartemennya dengan langkah lebar.
"Ya ampun... Lagian kenapa pagi sekali sii virgo berangkat sekolahnya.. !" Gumam Mama Virgo memijit keningnya yang pusing.
"supri..! " Panggil Mama Virgo.
"Iya Nyonya..! " Jawab Pak Supri berlari keluar dengan membawa sepotong roti.
"Kejar anak saya.. Dia tidak mau di antar. entah apa yang membuatnya semangat hingga masuk sekolah pagi sekali. Biasanya kan agak siangan..! " perintah Mama Virgo juga bergumam sendiri.
"baik Nyonya...! " Jawab Pak Supri berlari sambil memakan rotinya.
"Dia belum sarapan...! " Gumam Mama Virgo merasa bersalah.
Virgo berjalan menuju sekolahnya sepanjang jalannya Virgo melamun membayangkan semua cacian Papanya hanya karna Dia tidak bisa mendapat juara umum..
"Ckk.. juara umum..?" cibir Virgo bosan.
"Aku akan belajar sendiri... lalu aku akan minta jangan paksa aku nantinya mengurus Perusahaan kalian.. Suruh saja Anak Jenius kesayangan kalian menjadi penerus tahta kalian aku tidak butuh itu..! " Desis Virgo Geram
dirinya selalu seperti itu, dimarah habis-habisan. bahkan disaat ambil raportnya baik Papa ataupun Mamanya Tidak mau datang ke sekolahnya.
alasannya sibuk, Sementara sesibuk apapun Papanya saat Saudara kembarnya minta Papanya ambil raport. Papanya langsung membatalkan temu pentingnya hanya demi saudara kembarnya itu.
Mama Virgo juga begitu tak berdaya kalau suaminya menyuruh jangan Datang hanya buat malu Itu sebabnya tidak ada yang percaya Virgo adalah anak keluarga Walless.
"Aku bukan anak kalian...! " Geram Virgo memejamkan matanya.
"Tuan Muda...! " sapa Pak Supri di dalam mobil membuka kaca mobilnya.
Virgo diam saja hanya melirik sebentar saja.
"Tuan Muda.. Ayo Masuk Tuan.. Saya Akan antar Tuan ke sekolah..! " Bujuk Pak Supri dengan kecepatan mobilnya sangat lambat.
"Tidak usah Pak.. Saya Jalan saja.. saya mau kurus..! " Tolak Virgo Cepat.
"Tapi Tuan..!" Sanggah Pak Supri tapi Virgo sudah berlari dan pak supri tidak jadi melanjutkan perkataannya.
Pak Supri menghela nafas dia tidak lagi memaksa Tuan Mudanya hanya bisa mengiringi Tuan Mudanya yang berlari..
Saat tiba di Gerbang sekolah Virgo masuk dalam nafas yang terengah-engah.
Kiran yang menunggu Virgo sedari tadi saat melihat virgo yang ngos-ngosan membuatnya berlari menghampiri Virgo.
"Virgo kau kenapa..? " Tanya Kiran bingung melihat kondisi Virgo.
"eh... Kiran.. Aku ta.. tadi.. lari.. supaya.. ku. rus..! " Virgo menjawab dengan putus-putus.
"hah...? emangnya harus berlari apa..? " Tanya Kiran bingung.
"Iya.. Aku baca Majalah Tubuh sehat...! " jawab Virgo berjalan sempoyongan.
Kiran membantu Virgo hingga wajah mereka berdekatan, Virgo melihat dekat wajah cantik Kiran yang kebingungan.
"Ganti baju olahraga saja ya...!" Usul Kiran membimbing Virgo ke Perpustakaannya.
"iya ya...! kenapa nggak kepikiran dari awal..?" Gumam Virgo nyengir kuda.
Kiran membuka Pintu Perpustakaannya dengan sidik jarinya..
"Nanti Om Vano datang.. sidik jarimu juga akan di simpan di perpustakaanku.. setelah itu baru kamu bisa masuk tanpa sidik jariku sekalipun..! " kiran berkata tanpa melihat Virgo.
Virgo terdiam.. kenapa Kiran sangat baik padanya.. membuatnya bertanya-tanya. tapi tidak sanggup bertanya langsung pada kiran.
Kiran mengambil tas Virgo dan menyuruh virgo ganti baju setelah ganti baju Kiran mencuci sebentar baju Virgo.
"kenapa dicuci..? " tanya Virgo bingung.
"biar cepat kering loh...! " jawab Kiran santai.
"kamu juga bisa cuci baju sama gosok baju ya.. ? bukankah itu pekerjaan bibi-bibi..? " tanya Virgo terheran-heran.
"Beda dengan Keluargaku.. Mamiku tidak suka ada pembantu di rumah kami.. jadi pembantu Rumah tangga cuma ada di Rumah GranMa sama GranFa..!
kalau di Rumah ku.. Aku dan Mami sama-sama nyuci baju.. bahkan sama-sama masak juga..! " jawab Kiran santai menjemur baju Virgo di depan kipas angin besar.
"Hebat sekali..! " puji Virgo menatap takjub Kiran yang mandiri walau masih muda.
"sudah.. Ayo keluar..! " Ajak Kiran menarik Lengan Virgo keluar dari Perpustakaannya..
--
mereka pun berkumpul di lapangan Bola basket yang sangat luas..
"Kenapa ..? kau suka melihat Ring basket..? " tanya Virgo heran.
"Aku suka Cowok yang jago Renang dan jago Basket. " jawab Kiran sumringah.
Virgo tersentak lalu menatap Ring basket itu..
Kiran suka Cowok jago renang sama jago Basket..? aku harus kuasai itu.. Gumam Virgo dalam hati melirik sesekali sumringah Kiran.
"lalu..? " tanya Virgo penasaran.
"apa..? " tanya Balik Kiran bingung.
"apa lagi ciri-ciri cowok yang kau suka..? " tanya Virgo lagi.
"Hmm.. Dia harus Pintar supaya aku bisa belajar dengannya.. Tinggi... Baik.. sayanglah sama aku pokoknya kayak Papi sayang sama mami..! " jawab Kiran Girang menyatukan jemarinya dengan semangat.
Virgo memiringkan kepalanya..
"KaVirgo... Cepat kesini...! Bapak mau menilai kecepatan lari mu.. untuk nilai harian kalian..! " Pak Indra Memanggil Muridnya.
"Iya Pak...! " jawab Virgo lalu melirik Kiran yang tersenyum cerah.
"Semangat...! !" Seru Kiran menyemangati.
Anak laki-laki lainnya menatap tak suka pada Virgo tapi tak bisa mendekati Virgo dari tatapan Kiran saja sudah membuat mereka ketakutan.
Kiran berlari ke area Dekat pertandingan untuk mendapat nilai terbaik mereka..
"Virgo kamu harus menang...! Setidaknya dapat nilai 95 seperti aku tadi.. Ok.. Nggak usah Juara 1.. bukankah kau sudah latihan tadi iyakan...! " Kiran menyemangati Virgo.
Virgo menjadi semangat dia mengangguk antusias..
"dia pikir Tuan Putri menyukainya apa..? " desis Teman di sampingnya.
Virgo terdiam mendengarnya, dia melihat pergelangan tangannya yang besar..
Tidak masalah.. Aku akan merubah diriku secara perlahan..! saat ini kiran mau aku menang.. harus dapat nilai 95 Virgo.. Tidak 100 tapi 95 .. kau pasti bisa.. ! bathin Virgo menatap penuh ambisi pada garis finish di depan nya..
"yee.. Virgo.. Virgo. .. Go.. go.. go....! " Kiran menyemangati teman nya itu.
Pluit di bunyikan. Mereka berlari sekuat tenaga. Virgo benar-benar berlari sekuat tenaganya seolah ini adalah hal hidup dan matinya..
Tekad nya satu yaitu menang demi Kiran teman baiknya...
Semua murid perempuan yang menonton aksi lari Virgo menganga lebar. Kiran tidak, dia malah bertepuk tangan meriah melompat-lompat semangat...
"Si gendut itu larinya kencang juga..! " Gumam salah satu dari mereka..
Pak Indra pun sempat kaget melihat lari Virgo yang kencang bahkan mengalahkan murid kesayangannya sebelum ini..
"yeeee....! yuhu....! " Pekik Kiran bangga melompat-lompat Senang Virgo mendapat nilai 100 karna juara 1 ...
Pak Indra mencatat Nilai Virgo karna sesuai janjinya..
Ini adalah nilai harian..
Kiran tertawa Riang saat Virgo di depan nya..
"bagus Virgo.. Kau dapat nilai 100.. aku tadi dapat nilai 95 juara 2 .. awal yang bagus..! " Puji Kiran Bangga.
Virgo tersenyum malu walau masih ngos-ngosan..
😊😊😊
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
Lina Aulia Hikmah
ayoooo pasti bisaaa
2023-09-05
1
Prabu Achmad Fauzan
kerennya
2021-07-10
1