Abella menyapu
dan mengepel lantai, setelah itu dia mencuci piring hingga dia kelelahan dan
keringat bercucuran. Lalu dia merebahkan diri di atas sofa sambil menonton
acara tv.
“Huh rasanya
lelah sekali.” Kata Abella.
“Aku mau pergi
sebentar.” Kata Adriano.
“Mau kemana?
Enak saja aku dirumah membersihkan rumah, kamu malah kluyuran.” Gerutu Abella.
“Kamu mau ikut?”
Tanya Adriano.
“Mau pergi
kemana sih memangnya?” Tanya Abella.
“Mau pergi ke
apotek, mau ikut tidak?” Tanya Adriano.
“Boleh deh
daripada aku dirumah sendiri, tunggu sebentar aku mau ganti baju dulu.” Kata
Abella.
Beberapa menit
kemudian Abella keluar.
“Ayo berangkat
sekarang.” Kata Abella.
“Kamu keluar
pakai baju seperti itu?” Tanya Adriano, Abella memakai celana pendek dan baju
tanpa lengan yang membuat Adriano sangat nafsu.
“Memangnya
kenapa? Ada yang salah dengan pakaianku?” Tanya Abella.
“Tentu saja,
memangnya kamu tidak malu memakai baju mini dan terbuka seperti itu?” Tanya
Adriano.
“Tidak, lagipula
aku yang memakainya kenapa jadi kamu yang ribet sih.” Gerutu Abella.
“Aku yang malu
melihatnya, pakai jaket itu.” Kata Adriano sambil melemparkan jaket miliknya ke
arah paha Abella sehingga menutupi paha Abella yang terbuka.
“Tidak mau, aku
lebih suka memakai baju seperti ini. Ayo cepat jalan.” Kata Abella.
“Memang sudah ya
memberitahu anak kecil sepertimu.” Kata Adriano.
“Memang susah ya
jalan dengan om-om.” Gerutu Abella.
“Memangnya mau
beli apa di apotek?” Tanya Abella.
“Mau beli
pengaman alias ******.” Kata Adriano.
“Apa? Kamu gila
ya? Aku tidak akan pernah mau tidur denganmu. Dasar mesum, cabul, menyebalkan.”
Kata Abella sambil memukul lengan Adriano.
“Aduh aduh sakit,
gila ya anak sekolah kenapa pukulannya kencang sekali. Makanya aku pakai
pengaman agar kamu tidak hamil.” Kata Adriano.
“Kamu jahat,
kamu mau merusak dan merebut keperawananku hu hu hu aku benci denganmu.” Kata
Abella sambil menangis membayangkan nasibnya.
“Hahahaha kamu
lucu sekali kalau menangis seperti itu, lihat saja nanti. Ayo turun, kita sudah
sampai.” Kata Adriano.
“Tidak mau.”
Kata Abella sambil menangis. Lalu Adriano menghapus air matanya.
“Jangan
menangis, aku tidak akan melakukannya saat ini, aku akan menunggumu hingga kamu
siap. Cepat turun.” Kata Adriano.
“Aku tidak akan
pernah mau melakukannya denganmu, ingat itu.” Kata Abella.
“Benarkah? Lihat
saja nanti pasti kamu akan jatuh cinta denganku hahaha.” Goda Adriano, Abella
pun semakin kesal.
“Dasar mesum,
tukang cabul dan menyebalkan.” Gerutu Abella.
Mereka berdua
segera masuk kedalam apotek.
“Saya mau beli
koyo nya satu pack.” Kata Adriano.
Setelah
membayar, mereka berdua segera masuk kedalam mobil, saat Abella berjalan menuju
mobil, banyak laki-laki yang melihat penampilan Abella karena pakaiannya yang
terbuka itu. Lalu Adriano segera memakaikan jaket kepada Abella.
“Pakai jaketnya,
cuacanya panas banget nanti kulitmu hitam.” Kata Adriano.
“Sok baik banget
dia.” Gerutu Abella.
Didalam mobil.
“Kenapa kamu
membeli koyo? Memangnya kamu sakit?” Tanya Abella.
“Tidak, hanya
untuk persediaan saat bekerja saja.” Kata Adriano.
“Sudah tua sih
makanya sering kelelahan.” Kata Abella.
“Berisik, aku
mau beli makan, kamu mau turun atau didalam mobil?” Tanya Adriano.
“Turun lah, enak
saja kamu yang makan enak.” Kata Abella.
“Cepat pakai
jaketmu, banyak laki-laki yang melihatmu pasti mereka nafsu denganmu.” Kata
Adriano.
“Bilang saja
captain yang nafsu denganku wuek.” Gerutu Abella. Lalu mereka segera masuk restoran
cepat saji tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments