Hari itu hari libur,
Abella tidak pergi kemana-mana karena pacarnya sedang ikut pertandingan lomba.
“Tumben libur
tidak keluar bersama pacar atau teman-temanmu?” Tanya Adriano.
“Pacarku sedang
ikut pertandingan lomba. Ah tunggu sebentar aku akan pergi kesana dan
memberinya semangat.” Kata Abella, lalu dia segera pergi menemui pacarnya untuk
mendukung dan memberinya semangat.
Setibanya
disana.
“Hai.” Kata
Abella.
“Hai, katanya
tidak datang?” Tanya Dava.
“Tentu saja aku
harus datang untuk mendukung dan memberimu semangat.” Kata Abella.
“Terima kasih
banyak ya.” Kata Dava sambil membelai rambut Abella.
“Kamu menang
berkat dukunganku kan hehe.” Kata Abella malu-malu.
“Hahahaha tentu
saja, tunggulah aku di café depan, aku akan berganti pakaian lalu menemuimu.”
Kata Dava.
“Baiklah, aku
akan menunggumu disana.” Kata Abella.
Dari kejauhan,
Adriano mengawasi Abella.
“Dasar centil,
lihat untuk apa dia tersipu malu dan menggoyang goyangkan tubuhnya sambil haha
hihi seperti itu. Dasar ngakunya masih polos karena anak sekolah tapi
kelakuannya centil seperti itu hmmm.” Gerutu Adriano.
**
Di kafe.
“Maaf ya aku
pasti lama.” Kata Dava.
“Tidak kok, aku
sudah memesan es krim untukmu.” Kata Abella.
“Terima kasih,
aku akan memakannya. Hmmm enak sekali.” Kata Dava.
“Manis sepertimu
hehehe.” Kata Abella.
“Kamu bisa saja
deh, makanlah juga punyamu. Setelah ini mau pergi kemana?” Tanya Dava.
“Pulanglah,
pasti kamu lelah. Besok juga kita harus kembali ke sekolah kan.” Kata Abella.
“Memangnya tidak
apa-apa kita langsung pulang?” Tanya Dava.
“Tidak apa-apa,
aku tau pasti kamu sangat lelah.” Kata Abella.
“Baiklah setelah
ini kita kembali pulang ya, aku akan mengantarmu. Kamu kesini naik apa tadi?”
Tanya Dava.
“Aku naik bis
trans tadi.” Kata Abella.
“Aku akan
mengantarmu kalau begitu.” Kata Dava.
“Terima kasih
banyak sayang.” Kata Abella tersipu malu.
“Sama-sama
sayang.” Kata Dava dengan senyuman manisnya.
**
Setibanya
dirumah Abella, dia segera turun dari mobil Dava.
“Aku masuk dulu
ya, terima kasih banyak.” Kata Abella.
“Iya, aku balik
dulu ya.” Kata Dava.
“Hati-hati
dijalan ya. Sampai jumpa besok di sekolah.” Kata Abella, lalu dia segera masuk
kedalam rumah dan sangat kaget karena Adriano ada dibalik pintu dengan ekspresi
menyeramkan.
“Aaaa astaga
kamu kenapa sih ada dibalik pintu, pasti mau mengagetkanku ya.” Kata Abella.
“Anak sekolah
centil, suka menggoda lelaki dan super menyebalkan.” Kata Adriano dengan nada
yang super datar, hal ini membuat Abella tertawa terbahak-bahak.
“Hahahahaha kamu
kenapa sih? Aneh banget deh, minggir aku mau masuk kamar.” Kata Abella.
“Kamu yang aneh,
sudah punya suami tapi malah kluyuran menemui laki-laki lain dan menggodanya.”
Kata Adriano.
“Jadi kamu
mengikutiku? Pacarku ganteng kan? Dia itu sangat perhatian, ganteng, setia dan
tidak pernah membuatku kesal, masih muda lagi. Sangat berbeda dengan kamu
pastinya, kamu bukanlah tipeku weeeeek” Kata Abella.
“Apa? Memangnya
kamu tipeku? Masih banyak kok diluar sana wanita yang jauh lebih baik daripada
kamu weeeek.” Kata Adriano.
“Lalu kenapa
kamu mau menikahiku?” Tanya Abella.
“Karena kan kita
dijodohkan, bagaimana caraku untuk menolaknya.” Kata Adriano.
“Hmmmm selalu
saja alasannya itu, pokoknya nanti setelah aku lulus kita harus berpisah karena
aku akan menikah dengan pacarku.” Kata Abella.
“Memangnya dia
mau menikahi wanita sepertimu? Apalagi nanti dia menikahi janda hahaha, pasti
dia akan kabur.” Kata Adriano sambil tertawa terbahak-bahak.
“Apa kamu
bilang? Ini semua salahmu, kenapa sih harus kamu yang jadi suamiku, kenapa
bukan dava saja.” Gerutu Abella.
“Memangnya kakek
dan nenekmu tau kalau kamu berpacaran dengan si Dava itu?” Tanya Adriano.
“Tentu saja tau
tapi mereka menentangnya karena dia masih sekolah.” Kata Abella.
“Lelaki yang
kamu puja-puja saja tidak bisa memperjuangkanmu hahaha, masih jauh lebih baik
aku berarti.” Kata Adriano.
“Apa? Kamu jauh
lebih baik?” Tanya Abella sambil memukul Adriano.
“Aduh aduh aduh
sakit tau.” Kata Adriano, dia menangkap Abella dan tidak sengaja saling
berpegangan hingga membuat mereka canggung.
“Lepaskan tanganku.”
Kata Abella.
“Tidak mau, aku
tidak akan melepaskanmu karena kamu adalah istriku. Layanilah aku malam ini.”
Kata Adriano dalam hati.
“Hei cepat
lepaskan tanganku, dasar mesum sukanya mencari kesempatan.” Kata Abella. Lalu
Adriano melepaskan tangan Abella.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
Elies
aku sama suami juga beda 16 tahun,, tapi aku yg slalu mengalah... karna sipat suamiku itu keras kepala😁 tapi gpp, kita juga sama di jodohkan dan sekarang udh punya anak 2😃 mudah2an tetap langgeng amin🤲
2021-07-24
0
Yusneli Usman
Beda umur yg sangat jauh,aku saja beda 10thn butuh adaptasi berbulan² nikahnya dijodohkan juga...tp yg pasti suami yg dewasa lebih sabar..
2021-02-13
9
Niea Susanti
kasian adriano ..
2021-01-21
2