SELAMAT MEMBACA 🙏🙏🙏🙏
Malam ini, seorang wanita berambut gelombang tengah berjalan dengan tergesa-gesa melewati jalanan yang begitu sepi. Terang saja, karena jam sudah menunjukan 11.45. wanita tersebut memakai pakaian khas winter, kedua tangannya berada di saku. sesekali ia menghembuskan uap dingin berupa asap karena keadaan di sana sangat dingin.
“aku tidak boleh terlambat” katanya, mengigit bibir bawahnya.
Kaki-kaki itu mulai melangkah menaiki lantai lift untuk menuju kamar apartemen yang hendak ia kunjungil. Dia menekan angka yang akan menghantarnya ke lantai 12.
Selama lift berjalan, kakinya tak henti-henti menghentak-hentak lantai, membuat suara hentakan mengema di lift yang tak besar itu. Nampaknya wanita ini tidak sabar untuk cepat berada di lantai 12.
TING..
Pintu lift terbuka lebar, Wanita itu berlari kencang mencari kamar apartement yang ia maksud. Nafasnya terdengar berat di ambang pintu. tangannya sudah siap membuka knop pintu berwarna perak. sebelum membukanya, dia memejamkan mata dan mengambil oksigen sebanyak-banyaknya.
Kreettt..
DEG..
Matanya membulat, seketika seluruh tubuhnya bergetar hebat. Kini wajahnya kian pucat. tubuhnya lunglai dan ambruk dengan keadaan duduk. dia menutup mulutnya dengan kedua tangan. Sebulir air mata jatuh dari kelopak mata sebelah kanan, lalu disusul dengan yang satunya lagi. kini butiran air bening itu sudah tak terhitung, mungkin puluhan, ratusan atau bahkan jutaan.
kau terlambat..
Hawa dingin memenuhi seluruh ruangan apartement ini. seakan semua berubah di selimuti oleh es. ‘kau terlambat’ kata-kata itu bergemma disana. wanita itu menjerit hebat.
—
Ruangan gelap yang nyaris tak mendapat cahaya. hanya sinar bulan dari jendela yang terbuka memberi sedikit cahaya untuk melihat sekelilingnya. wanita itu, masih wanita yang sama. bersender di kayu jendela yang terbuka. tatapannya kosong melihat sebuah kotak musik.
Dia mengambil kotak tersebut lalu membukanya. terdengar alunan melodi-melodi yang tersusun rapi tapi terdengar menyeramkan.
Ia menaruh kotak tersebut lalu mengambil pisau yang sudah tersedia di meja kecil dekat ranjangnnya.
lama ia berdiam, ia mulai mengerakan pisau tersebut ke arah urat nadi di pergelangan tangannya.
“na.. na.. na.. na..” ia bersenandung kecil sambil menyeset pergelangan tangannya secara melingikar. Senandung itu terdengar mengerikan. dia masih menatap bulan dan bintang di sekitar langit yang terpapar luas. wanita itu menyeset pergelangan tangannya tepat di atas kotak musik, sehinga darah bersibah memenuhi kotak musik yang masih berbunyi itu
pisau itu sudah menyeset setengah.. lalu mulai memotong urat nadinya.
srrttt…
Taylor P.O.V
Terima kasih telah membuat tahun-tahun ku indah dan mengerikan saat 22 july. aku tau arti senyuman itu. senyuman kemenangan. kau terlalu tangguh untuk ku kalahkan. sekarang aku tenang. sekarang aku bersama mereka. aku sudah bebas dari semua ini. nikmati kehidupan baru mu.
FLASHBACK ON
Perkenalkan aku Taylor Lynch, kalian bisa memanggilku Taylor. Aku seorang wanita yang hidup sendiri tanpa siapa-siapa. izinkan aku menceritakan bagaimana semua ini terjadi.
13 Desember, saat itulah aku berada di dunia, melihat dunia dan merasakan oksigen yang biasa dihirup manusia. aku telah lahir dan akan mengalami apa yang biasa semua orang alami.
tapi.. sepertinya aku adalah pengecualiannya.
Sebelumnya aku peringatkan pada kalian, jangan pernah mencintai ku!!
Sore yang cerah, aku berjalan dengan buku-buku pelajaran kuliah.
brukk..
buku ku berserakan karena seseorang menabrak ku. aku pun merunduk dan ikut membereskannya. kami belum saling melihat, yang ku dengar hanya kata-kata maaf yang berulang kali ia katakan. tiba-tiba saja tangan kami bertautan saat kami mengambil buku yang sama. ak mendongkakan kepala ku dan melihatnya. pertama kali yang kulihat adalah sepasang mata yang indah. itu berhasil membuat ku bungkam.
“maaf” katanya yang membuat tersadar. Aku bangkit dan meninggalkannya.
Biasanya sehabis pulang kuliah aku berkerja di sebuah cafe kecil di pinggir jalan, cliff – coffe cafe
kau pasti bisa menebak siapa pemiliknya? aku baru bekerja di sana sekitar 2 bulanan. baru bukan? alasan mengapa aku berkerja di sini karena.. gajinya lumayan dan Cliff mengijinkan ku datang kapanpun. entah kenapa dia begitu baik pada ku padahal aku baru di dalam hidupnya.
Saat aku memasuki pintu cafe, lautner sudah menyambut ku dengan celemek seragam karyawan di tangannya. aku mengambilnya dan segera memakainnya.
“bagaimana tadi kuliah mu, menyenangkan?” tanyanya saat aku baru saja keluar dari ruangan ganti. Aku melewatinya dan membersikan meja biasa aku meracik coffe.
“biasa saja, sama seperti biasanya” kataku. dia mendekati ku, memandang ku dengan tatapan yang… berlebihan.
“apa malam ini kau ada acara?”
“tidak” jawabku tidak peduli
“mau makan malam bersama ku” aku masih bungkam
“aku teraktir, dan aku akan antarkan engkau dengan selamat, tenang saja” tambahnya.
aku masih tidak peduli, tiba-tiba saja aku merasa tangannya mengenggam.
“ku mohon, aku akan tambahkan gaji mu bulan ini” rayunya. well.. aku bisa punya uang tambahan, menarik. Lagi pula hanya makan malam saja kan?.
“oke” jawab ku.
“Taylor.. ada yang datang” aku menoleh dan segera mengambil note kecil untuk mencatat pesanan.
“selamat sore, mau pesan apa tuan?” tanya ku, dia menoleh.
Ya Tuhan, sepasang mata itu..
“aku mau coffe latte saja 2″ aku segera mencatat pesanannya.
“oke 2 coffe latte saja” ulangku memastikan, dia mengangguk
aku pun segera pergi meninggalkannya.
Aku datang lagi membawa nampan berisikan coffe latte hangat dan meletakannya di atas meja.
“tunggu” aku berhenti
“duduk” suruhnya. aku menolak.
“tidak apa, sini” dengan ragu aku duduk disana.
“kau yang tadi ku tabrak kan?” aku memalingkan wajah, dia mengingat ku
“em.. ehh mungkin, aku harus kembali bekerja” lagi-lagi dia menahan ku
“minumlah, ini sengaja ku pesan untuk mu, maaf hanya coffe latte” dia, menyodorkan coffe itu.
“tidak apa-apa aku.. sudah biasa. tak perlu seperti ini, maaf aku harus kembali bekerja” aku pamit
Malam saat cafe di tutup, Cliff menagih janji ku untuk sekedar dinner bersama.
kami tiba di sebuah restoran bernuansa kental itali yang cukup mewah, pasti harga makanan di sini mahal.
seorang pelayan datang dan lautner memesan 2 gourmet omelettes italian juga minumannya, green tea pannacotta.
“Tay..” panggilnya. dia memegang tangan ku,
“pesanannya” kata seorang pelayan menaruh makanan, lautner pun melepas tangannya.
setelah pelayan tadi pergi Cliff kembali memegang tangan ku, jujur aku risih. tapi ini terlalu sulit untuk dilepaskan. kalau aku paksa yang ada tangan ku patah.
“Tay.. aku mau bilang sesuatu padamu” jangan bilang ia..
“emm.. makanannya akan dingin jika kita terus berbicara, ayo makan” ujar ku mengalihkan pembicaraan.
Dia tersenyum dan memakan omellet nya.
kami pun pulang. aku sama sekali tidak mengizinkannya berkata kata-kata pembawa maut itu. Sungguh
Esokan harinya aku kembali berkuliah. dan aku kembali bertemu dengan pria itu. entah siapa namanya.
“hai..” sapanya, aku hanya bisa tersenyum.
“hai.” sapa ku balik
“aku jack, mau ku antar pulang?” tawarnya, aku menggeleng
“aku harus kerja, bukan pulang” kata ku melewatinya
“umm.. bagaimana kalau aku antar ke tempat kau berkerja, di Cliff coffe cafe kan? ngomong-ngomong namamu siapa?”
“aku Taylor, tidak, tidak usah malah merepotkan” tolak ku
“tidak. anggap saja permintaan maaf ku karena hal kemarin okey?” aku mengangguk. kurasa dia pria yang baik, dia memiliki wajah yang tampan cocok dengan namanya Jack.
Jack pun menghantar ku ke cafe dengan motor besarnya. cowok sekeren justin memakai motor besar?, kukira dia tipe pria yang selalu naik mobil mewah?
“emm.. terima kasih” kata ku
“eh.. ia aku juga mau bersantai di dalam boleh kan?” katanya. aku mempersilahkan justin untuk masuk.
dia kembali memesan coffe latte yang sama.
Dia selalu datang ke cliff coffe cafe setelah kuliah dan terus memesan hal yang sama ’2 coffe latte’ dan dia selalu memberikan 1 coffenya untuk ku. aneh. kurasa itu memang caranya untuk mencari kesempatan agar bisa sekedar mengobrol dengan ku.
13 Desember, aku tak yakin ada yang mengingat hari bersejarah ini, mengenang tak ada satu sanak saudara ku yang dapat merayakannya. Aku pun beraktifitas seperti biasanya.
yah ku bilang seperti biasa, sehabis pulang kuliah aku kerja di Caf' Cliff, tapi..
ada yang aneh.. OMG.. Cliff..!!
jangan bilang bahwa dia mencintai ku,
Saat aku memasuki cafe aku melihat Cliff sudah terbujur kaku dengan kotak kado di atas tubuhnya. dia memegang 1 tangkai bunga mawar dengan darah di tangkai dan kelopaknya. cafe ini terlihat seperti ruangan mayat karena tidak ada satu pun karyawan atau pengunjung yang berada di sini, aku tak tau kemana karyawan lainnya. mata ku menelusuri setiap sisi ruangan dan aku mendapati seorang wanita yang familiar untuk ku dia berwajah seram, tak ku sangka. ternyata benar. Cliff, dia diikuti oleh
Carrie..
Carrie memandangku dengan tatapan tajam nya namun bibirnya membentuk lekungan, dia tersenyum. senyuman familiar yang kudapati setelah aku bersama mayat seseorang yang ia bunuh, ini bukan yang pertama..
“mencintai mu adalah kesalahan terbesar.. hahaha, Kau terlambat” dia menghilang, entah kemana. aku hanya mampu menitikan air mata di atas jasad Cliff yang notabenya adalah bos ku.
NINU.. NINU..
Suara Mobil Ambulan datang dan beberapa polisi juga menayakan beberapa pertanyaan padaku, karena hanya aku lah yang berada di sana.
Di rumah aku membuka kado yang Cliff persembahkan untuk ku sebelum kematiannya. Ternyata sebuah boneka berwarna putih dengan bantal love bertuliskan ‘be mine’
aku menangis sejadi-jadinya. Aku memeluk boneka itu. tanpa ku sadari secarik kertas jatuh. aku mengambilnya
Hey Tay…
Happy Birthday Taylor Lynch
kau pasti bingung kenapa aku bisa tau tanggal lahir mu?
aku tau dari identitas mu, emm.. aku sebenarnya sudah lama
ingin mengatakannya. tapi kau selalu tak memberikan ku kesempatan
untuk itu. aku mencintai mu Tay please be mine? kau satu-satunya
wanita yang membuat ku benar-benar terpikat. Apa kau tidak sadar
akan hal itu? Ku harap ka menyukai Boneka Teddy Bear ini, jika kau rindu aku
peluk saja boneka ini.
love you :)
Bodoh!! kau pria yang bodoh, Cliff!! aku tak mau kau mencintai ku.
kau mencintai ku sama saja kau mencari malaikat kematian.
aku menjerit meratapi seberapa sedih nya kehidupan ku. aku memeluk erat boneka pemberian lautner
tiba-tiba saja aku tertidur. aku bukan tertidur. aku seperti pergi ke masa lalu, melihat asal-usul darimana kutukan ku berasal.
Hal pertama yang ku lihat adalah saat seorang bayi mungil tak berdosa lahir dari seorang rahim wanita yang seharusnya ku panggil mommy. ternyata mom meninggal saat melahirkan ku, yah 13 Desember ia meninggalkan ku. itu sebab aku tak pernah tau bagaimana rupa mom. mom di makamkan dan ayah terlihat begitu membenci ku. aku ingat itu saat aku berusia 5 tahun ayah tak mau mengantarku ke sekolah, padahal itu hari pertama ku sekolah. akhirnya aku pergi di antar tetangga yang kebetulan anaknya juga satu sekolah. 13 Desember juli datang lagi, dan ayah meninggal. aku tak tau kenapa sebabnya saat itu. namun di sini aku dijelaskan. Saat itu ayah ternyata mulai mencintai ku, dia mencintai ku karena baru menyadari betapa kejamnya dia selama ini pada ku. Aku pun di asuh oleh nenek dan kakek dari keluarga ayah. dan pada umur 10 tahun mereka juga meninggal kan ku. yah, mereka berdua. Saat itu aku menangis dengan jutaan pertannyaan di otak. kenapa mereka meninggalkan ku di saat hari bahagia ku?.
aku kembali sendiri, aku tinggal di panti asuhan, dan beberapa bulan kemudian ada yang mengasuh ku. sampai aku harus kabur dari rumah megah milik ayah tiri ku yang juga seorang polisi itu. aku meninggalkan mereka karena ayah tiri ku hampir mencoba memperk*sa ku. Aku hidup di jalan saat berusia 16 dan kembali lagi aku di asuh oleh tetangga ku yang sering menghantar ku sekolah dulu. di sana aku sangat bahagia karena ada demi, teman ku yang sekarang menjadi saudara ku. tak lama kemudian mereka sekeluarga meninggal di tanggal 13 Desember. Aku kembali sendiri hingga ku kira umur ku cukup dan aku mulai berkerja di toko kue. dulu aku menjadi pribadi pendiam dan sombong, ketus. Itu kulakukan agar tak ada yang menyukai ku.
Cukup lama aku berkerja seperti itu hingga lulus. Kabar sangat mengejutkan saat beberapa hari setelah kelulusan Nick pria yang ku cintai dia juga meninggal di tanggal yang sama. Aku sempat putus asa karena menganggap semua ini tidak adil. sampai saat aku hendak bunuh diri dengan meloncat dari atas gedung apartemen seorang nenek mencegah ku, dia menasihati ku dan memberi tahu ku tentang asal kutukan ini. nenek itu bilang kalau dulu mom mengandung aku dalam keadaan yang sangat aneh.
aku mati di dalam rahimnya. aku sendiri tidak percaya. Mom ku depresi dan berlari ke sebuah hutan, di sana mom meneriaki sebuah kata-kata yang tak ia sadari membawa kutukannya padaku. “tolong hidup kan anak ku kembali, maka apapun resikonya akan kami terima” setelah itu mom pingsan seorang makhluk gaib mencari nyawa bayi lain yang memang ditakdirkan mati lalu memasukkan roh itu ke dalam tubuh ku, alhasil aku kembali hidup dan dilahirkan.
Namun makhluk itu memberi kutukan bahwasanya ada yang mencintai ku akan mati. dengar-dengar marie mati karena saat hitungan hari ia akan menikah dengan orang yang dia cintai, tiba-tiba pergi dengan alasan tidak mencintainya. sedangkan seorang pria lain yang mencintainya, membunuhnya dengan alasan cinta tak terbalaskan, maka dari itu marie membenci orang yang mencintai. Carrie masih ingin hidup normal dan menjalani pernikahan lalu mempunyai anak. dan saat mom meminta permohonan itu Carrie menerimanya. dia berfikir ini kesempatan bagus untuk membalas rasa sakit hatinya. ia akan menggangu setiap orang yang mencintai ku, karena dia cemburu. dan kemungkinan besar dia ingin aku membunuh ku perlahan, dan jika aku mati, dia akan menempati jasad ku dan memulai kehidupannya sebagai seorang manusia normal lainnya.
Aku terbangun dengan mata sembab dan boneka teddy bear pemberian lautner. aku mengerti sekarang.
“siapapun yang menjelaskannya, terima kasih” aku berbicara sendiri.
Aku sedang dalam perjalanan ke makam keluarga ku. kalau di lihat-lihat, ini bisa jadi fenomena. 1 keluarga meninggal pada tanggal yang sama. menarik
aku mendatangi makam mom dulu. aku memberinya bunga dan mengecup nisannya. air mata ku kembali jatuh. aku lakukan hal yang sama pada ayah, kakek dan nenek.
‘terimakasih semua, kalian pertaruhkan nyawa demi mencintai ku” aku menunduk memberi hormat pada mendiang-mendiang yang terbujur kaku di bawah tanah.
saat aku berbalik arah, tubuh tegap memeluk ku. aku mendongkakan kepala ku
“J.. jack…” jack tersenyum dan menghapus air mata ku. Aku tidak tau sejak kapan ia disana.
“kau jelek kalau menangis, huh” katanya mencolek hidung ku. “ayo kita pulang, ”
“tidak, aku bosan di rumah, bagaimana kalau kita ke taman” ajak ku
Kami pun berjalan-jalan di sebuah taman kota yang luas.
“emm Tay.. kau sudah tidak berkerja yah?” ujar Jack
“i.. ya.. cafe itu ditutup setelah Cliff meninggal” kata ku ragu.
“ohh.. mau berkerja di tempat ku?” aku menoleh
“kerja apa?”
“emm.. kau hanya perlu menghias cupcake” katanya
“aku suka cupcake, aku mau!!” ujar ku senang
“mulai besok kau kerja yah” aku mengangguk semangat
Aku berkerja di cake shop milik ibunya Jack, dan semakin lama kami semakin dekat.. dekat… sangaaattt dekat…
Kami berdua ke dapur cake shop yang sebetulnya libur, aku ingin membuat menu baru dengan Jack.
Kita bukannya membuat kue terbaru malah membuat dapur hancur bak kapal pecah.
“Jack… hentikan mata ku pedih” ujar ku melempar terigu ke wajahnya.
“kau juga..” dia makin menjadi-jadi
“aduhh. perih” kata ku mengusap mata ku
Jack mendekati ku dan merenguh wajah ku, jantung ku berdebar
“sini aku tiupin” Jack meniup mata ku, aku menatapnya
menatap wajah lucunya yang begitu putih karena terigu-terigu hasil perang tadi.
“te.. terima kasih” kata ku menunduk
Jack memegang dagu ku, memaksa ku menatapnya
Dan itulah
saat paling indah dalam hidup ku, sejak saat itu kami menjadi sepasang kekasih.
Sudah 1 tahun kurang kami berpacaran. saat itu Jack mengajak ku kencan di sebuah cafe. kami akan bertemu jam 09. 00 kami sepakat.
tapi aku tak menemukannya. malah seorang pelayan memberi ku kotak kado dan ku baca secarik suratnya.
Dear my lovely
Happy Birthday sayang, kau tau aku mencari kado
yang pas. tapi maaf aku hanya bisa memberi mu kotak musik
tapi setidaknya aku punya cinta yang besar untuk mu.
aku berharap kita akan teruus bersama
aku mencintaimu.
love you
tubuh ku mengejang. aku baru sadar dengan kutukan ku.
aku mengambil ponsel dan menghubungi justin
“jack ka-kau di mana”
“aku di apartemen ada yang ketinggalan ”
Aku khawatir, lama aku menunggu, Jack tak kunjung kembali, maka aku putuskan untuk ke apartemn nya
AUTHOR P. O. V
Selama lift berjalan, kakinya tak henti-henti menghentak-hentak lantai, membuat suara hentakan mengemma di lift yang tak besar itu. Nampaknya Taylor tidak sabar untuk cepat berada di lantai 12.
TING..
Pintu lift terbuka lebar. selena berlari kencang mencari kamar apartemen yang ia maksud. Nafasnya terdengar berat di ambang pintu. tangannya sudah siap membuka knop pintu berwarna perak. Sebelum membukanya, dia memejamkan mata dan mengambil oksigen sebanyak-banyaknya.
Kreettt..
DEG..
Matanya membulat, seketika seluruh tubuhnya bergetar hebat. Kini wajahnya kian pucat. tubuhnya lunglai dan ambruk dengan keadaan duduk. dia menutup mulutnya dengan kedua tangan. Sebulir air mata jatuh dari kelopak mata sebelah kanan, lalu disusul dengan yang satunya lagi. kini butiran air bening itu sudah tak terhitung, mungkin puluhan, ratusan atau bahkan jutaan.
kau terlambat..
Hawa dingin memenuhi selruh ruangan apartement ini. seakan semua berubah di selimuti oleh es. ‘kau terlambat’ kata-kata itu bergema disana. Taylor menjerit hebat.
—
Ruangan gelap yang nyaris tak mendapat cahaya. hanya sinar bulan dari jendela yang terbuka memberi sedikit cahaya untuk melihat sekelilingnya. masih selena yang sama. bersender di kayu jendela yang terbuka. tatapannya kosong melihat sebuah kotak musik.
Dia mengambil kotak tersebut lalu membukanya. terdengar alunan melodi-melodi yang terdengar menyeramkan.
Ia menaruh kotak tersebut lalu mengambil pisau yang sudah tersedia di meja kecil dekat ranjangnnya.
lama ia berdiam, ia mulai mengerakan pisau tersebut ke arah urut nadi di pergelangan tangannya.
“na.. na.. na.. na..” ia bersenandung kecil sambil menyeset pergelangan tangannya secara melingkar.
Senandung itu terdengar mengerikan. dia masih menatap bulan dan bintang di sekitar langit yang terpapar luas. wanita itu menyeset pergelangan tangannya tepat di atas kotak musik, sehinga darah bersibah memenuhi kotak musik yang masih berbunyi
pisau itu sudah menyeset setengah.. lalu mulai memotong urat nadinya.
srrtttttt..
Usai sudah ia memotong urat nadinya, darah makin berjatuhan di atas kotak musik pemberian pujaan hati. Taylor tersenyum saat matanya mendapati sosok yang ia benci selama ini, Carrie. yah, dia tersenyum lebar dengan darah yang membuat di sudut sisi ruangan yang gelap, memperhatikan selena yang sudah pasrah akan kehidupan ini. selena hanya mampu tersenyum.
pisaunya yang Taylor genggam jatuh dan matanya secara perlahan tertutup.
Terima kasih telah membuat tahun-tahun ku indah dan mengerikan saat 13 Desember. Aku tau arti senyuman itu. senyuman kemenangan. kau terlalu tangguh untuk ku kalahkan. sekarang aku tenang. sekarang aku bersama mereka. aku sudah bebas dari semua ini. nikmati kehidupan baru mu.
KINI SEMUA TELAH BERAKHIR. AKU AKAN TERUS BERSAMA JACK DAN SEMUA YANG MENCINTAI KU. DIA SEKARANG MENDAPAT YANG IA MAU. SELAMAT!!
KINI AKU TELAH TIADA, JIKA JASAD KU MASIH BERGERAK, BERJALAN, ATAUPUN BERBICARA. INGAT!! ITU BUKAN AKU, ITU CARRIE, DENGAN JIWA IBLISNYA. SEKARANG DIA BAHAGIA, AKU TAHU ITU.
Tamat.
MAAF KALAU ADA KESAMAAN NAMA, ALAMAT, WAKTU, DAN TEMPAT. CERITA INI HANYALAH FIKTIF BELAKA. JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR, LIKE, KOMEN YANG BANYAK, JADIKAN FAVORIT, VOTE JUGA BOLEH. TERIMA KASIH
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Nabila Ramadhan
Serem 😱😱😱 mana bacanya malem malem lagi
2021-08-24
0
zahra
Aw ada cerita horor nya.😱serem
2021-03-11
0