3.2

Tapi tidak, karena jiwa yang memasukinya ini bukanlah seorang Geby dari dunia ini, tapi Nova si penjelajah dan penolong bagi jiwa-jiwa yang memiliki penyesalan.

Karena sebelum memasuki tubuh yang harus ditempatinya, dia pasti akan meminta kepada Sin untuk 'Jangan pernah kau emberikan tubuh yang cacat padaku, kalau aku tidak bisa menyembuhkannya, jika bisa sih tak masalah', karena dunia ini tak ada namanya kekuatan, ilmu dan lainnya yang dihasilkan dari mana maupun Qi. Jadi Sin menyetujui permintaan Nova.

Saat sibuk melamun dengan apa yang harus di lakukan nya, pintu kamar terbuka, tapi Geby tak menoleh pasalnya seluruh tubuhnya kan mengalami cedera parah (patah tulang).

"Oh syukurlah Geby kau sadar, mama akan memanggilkan dokter," dia adalah Hana, mama Geby. Saking senangnya melihat putrinya bangun dia langsung bergegas menelpon dokter, setelah selesai dia keluar dan "Tin panggil tuan dan lainnya katakan jika Geby sudah sadar," ucapnya pada seorang pelayan yang kebetulan lewat.

"Baik nyonya," jawab Tina.

Dia kembali masuk dan duduk di samping kasur Geby memegang tangan Geby dengan lembut sambil meneteskan air mata.

"Terimakasih sudah sadar, mama janji akan selalu memberikan perhatian padamu," ucap Hana seraya mengecup tangan Geby.

Geby hanya diam menatap lurus keatas "Ah leherku terasa sangat kaku, apakah aku harus menggerakkannya? Tapi kan leherku dalam keadaan hampir patah tulang," batin Geby.

Tak lama satu orang pria paruh baya tetapi masih terlihat gagah bersama dua pemuda tampan dan tak lupa seorang wanita muda cantik memakai pakaian khas seorang dokter memasuki kamar Geby.

"Dokter Diana cepat periksa anak saya," Hana.

"Baik nyonya," ucap yang di sebut dokter Diana.

Dokter Diana pun memeriksa Geby, beberapa saat kemudian "Syukurlah keadaan nona Geby sekarang telah stabil. Tulang-tulangnya juga perlahan memulih, ini sangat menakjubkan mengingat dia jatuh dari ketinggian. Untuk hasil yang lebih meyakinkan lebih baik dilakukan pemeriksaan X-Ray," jelas Dokter Diana.

"Baik Dok, kami akan melakukan pemeriksaan itu," Hana.

Mereka pun membawa Geby ke rumah sakit milik keluarga Pradita seperti saran Dokter Diana. Rumah sakit ini merupakan Rumah sakit terbesar dan terlengkap.

Geby di bawa dengan mobil keluarga. Setelah 30 menit, mereka sampai di Rumah Sakit Pradita.

Para Dokter maupun suster segera menangani Geby selaku anak pemilik Rumah Sakit.

"Aduh padahal aku sudah baik-baik saja, tapi apa boleh buat kalau memang harus di periksa, tapi aku takut jika nanti yang memeriksaku dan mengetahui hasilnya akan pingsan," batin Geby.

Mereka sampai di ruang pemeriksaan, Geby di bawa masuk bersama dua Dokter untuk menangani pemeriksaan. Sedangkan keluarganya di suruh menunggu di luar.

2 jam berlalu, Dokter Dion selaku dokter yang menangani pemeriksaan Geby. Mana Dokter satunya? Dokter satunya sekarang sedang tidur, eh bukan tidur tapi pingsan karena tak sanggup melihat keajaiban di depan matanya.

"Bagaimana hasilnya Dok?" tanya Hana khawatir. Tidak dengan Danu serta kedua putranya yang hanya bersikap biasa.

"Tenang nyonya, semuanya baik dan bahkan sangat baik. Mari masuk saya akan menjelaskan hasilnya," ucap Dokter Dion.

Mereka semua pun masuk, tatapan mereka jatuh pada Geby yang sedang duduk santai di sandaran ranjang rumah sakit dan beralih ke ranjang lainnya yang terlihat Dokter yang masuk bersama Dokter Dion tadi sedang tertidur?

"Saya akan menjelaskannya," penasaran mereka teralihkan dengan ucapan Dokter Dion.

"Begini hasil dari pemeriksaan ini sangat mengejutkan, pasalnya di seluruh dunia tidak ada yang mampu sembuh total setelah jatuh dari ketinggian yang termasuk tinggi itu. Teman saya saja sampai pingsan melihat hasilnya. Kalian bisa lihat nona Geby terlihat seperti biasa. Seperti tak pernah mengalami kecelakaan yang fatal. Ini merupakan hal baru dalam dunia kedokteran, jadi saya pastikan jika nona Geby telah sembuh total, tulang yang retak pun telah sembuh, tapi untuk berjaga-jaga, dia jangan melakukan aktivitas berat dulu," jelas Dokter Dion.

Hana, Danu serta kedua kakak Geby hanya diam meresapi semua penjelasan Dokter Dion.

Masih dalam keadaan diam, Geby telah dipindahkan ke kamar VIP untuk rawat inap. Sebenarnya Geby menolak, tapi dengan paksaan Hana akhirnya dia menyerah dan di tempat ini sekarang dia berada, kamar VIP yang kalau di lihat seperti kamar hotel.

"Geby," panggil Hana, dia merasa Geby berubah, tapi dia juga ragu, karena dia pun sebagai mamanya tak tahu bagaimana sifat sebenarnya dari anaknya tersebut.

"Hmm, ya ma?" Geby.

"Ah tidak apa, apakah kau mau makan?" di angguki oleh Geby.

Hana pun menelpon seseorang dan setelahnya kembali lagi menemani Geby.

"Ma," panggil Geby pada mamanya yang sekarang fokus pada laptopnya, mungkin urusan pekerjaan.

"Ya Geb? Ada apa? Apakah kamu sudah sangat lapar, tapi tunggu, sebentar lagi bi Sum akan datang membawakan makanan untukmu," jelas Hana seraya meninggalkan pekerjaan dan menghampiri Geby.

Dimana Danu selaku ayahnya dan Yoga serta Farel selaku kakaknya?

Mereka sedang melakukan aktivitas masing-masing. Danu sedang rapat di perusahannya, Yoga dan Farel sedang bersekolah.

"Bukan itu ma, tapi...," Geby ragu mengatakannya "Apa aku pura-pura hilang ingatan ya? Seperti hilang ingatan pada kenangan tertentu, tapi memang benarkan aku tidak tahu. Ingatan yang masuk juga hanya sebagian dan itu pun pada saat Geby selalu berbuat jahat," batin Geby.

"Tapi apa Geb? Katakan lah," Hana.

"Ummm, Geby tidak mengingat kenangan-kenangan tertentu, tapi Geby masih ingat nama serta keluarga, yang Geby lupa itu kenangan Geby saat berumur 10 tahun kebawah dan kenangan-kenangan tertentu pada saat sebelum kecelakaan Geby," jelas Geby menunduk. Bukannya takut tapi dia berusaha ber drama menjadi anak baik, pasalnya nama Geby sudah sangat buruk, di sekolahan maupun di dalam keluarganya. Hanya saja Hana tak mempermasalahkannya, dia sadar jika dia juga salah dalam hal ini, tapi tidak dengan Danu serta kedua putranya yang menurutnya tak sadar dengan pembuatan mereka sendiri, dia juga sadar jika dia seharusnya tak menyalahkan kedua putranya yang salah disini adalah dia dan suaminya selaku kedua orang tua mereka.

"Tak masalah kau lupa dengan itu, yang terpenting kau tak lupa dengan keluargamu. Kita akan memulainya dari awal lagi," dengan senyum hangat seraya memeluk Geby.

Dua hari berlalu, Geby sudah di ijinkan untuk pulang. Selama dua hari itu pula Hana sebagai mamanya selalu mendampinginya meski selalu membawa semua pekerjaannya ke kamar rumah sakit yang ditempati Geby.

Selama dua hari itu juga ayahnya Danu dan kedua kakaknya Yoga dan Farel tak pernah mengunjunginya lagi setelah mengantarkannya ke rumah sakit.

Geby terlihat melamun sambil memandangi jalanan kota dari balik jendela. "Apakah ini yang di rasakan Geby? Semua keluarganya tak memperhatikannya dan membuatnya menjadi anak yang pembangkang dan nakal. Menuruti bukan salahnya Geby sih, tapi apa boleh buat semua pembuatan Geby harus diselesaikan dengan cepat agar hidupku tenang," batinnya.

.........

Happy Reading

Terpopuler

Comments

Oi Min

Oi Min

Nova..... Tugas pertama mu itu mnyadarkan ayah dan kedua kakak Gaby, klo mereka jga salah dlm kasus Gaby

2022-03-16

0

(*) 😑 Oppa gabut😁😐😤

(*) 😑 Oppa gabut😁😐😤

ooh iya otak hallu lagi macet 😂
mulai penyambungan otak..
Ting...
tersambung 😂😂
what the f****k😑😑😑

2021-08-25

1

yttaaa

yttaaa

kapan up lagi thor

2021-01-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!