Tak terasa kini sudah 1 tahun berlalu,kehidupan seorang pria malang itu masih di situ situ saja,tapi kata menyerah tak pernah terlintas dibenak nya.
Pagi ini seperti biasa David pergi berangkat bekerja dengan motor butut nya yang selalu setia menemai pria itu mengais rejeki.
" David " Panggil seorang pria mengejar pria itu saat David keluar dari minimarket.
" Eh Pak Bambang " Kata David menoleh tersenyum dan menyalami pria itu.
" Saya cariin kamu di kontrakan tapi kamu ngak ada " Kata pria berpenampilan bugar itu tersenyum.
" Iya Pak,saya berangkat kerja, ini lagi beli roti " Kata David menunjuk kantong di tangan nya.
Pria itu tersenyum iba dan menepuk pundak David.
" Bapak ada kabar baik buat kamu "
" Kabar apa Pak ?
" Minggu depan ada olimpiade basket nasional secara umum,dan Bapak ingin kamu bergabung di tim kamu dan ikut lomba itu "
" Hah " Kata David terkejut.
" Tapi Pak saya beker.....
" Iya,Acara nya malam tenang saja " Kata pria itu memotong pembicaraan.
" Emang sudah di beritahu sama yang lain ?
" Udah,kamu tenang aja pokok nya nanti saya kabari kamu lagi,semangat terus saya yakin kamu bisa " Kata pria itu yakin.
" Terima kasih Pak " Kata David tersenyum bahagia.
Pria itu mengangguk dan membiarkan David pergi.
" Kamu pria pekerja keras David,Bapak bangga sama kamu " Kata pria itu lirih sambil melihat punggung tegap David dari belakang.
Dirumah besar Reno,mereka kedatangan tamu yaitu Denis.
Kini bocah itu sudah beranjak dewasa sama seperti Adelard.
Denis berkunjung krumah sang Kakak karna sudah hampir setahun tidak kesana, karna harus bersekolah.
Denis ingin bekerja untuk membantu Ayah dan Bunda nya dirumah,apalagi kini Sintia sering sakit lambung sehingga perempuan itu sudah berapa kali dibawa kerumah sakit.
Denis tak bisa terus mengandalkan sang Ayah yang menghidupi keluarga mereka.
Apalagi Denis anak laki satu2 nya dikeluarga itu,jadi rasa tanggung jawab nya kian membara.
Ana masuk kerumah bersama kedua kembar nya yang baru pulang sekolah.
Gadis itu mengernyit bingung melihat seorang pria di dapur rumah nya sedang bercengkrama dengan Art Nisa.
Denis berbalik saat merasa ada yang memperhatikan mereka dari belakang.
Ana langsung melotot dan mengucek2 mata nya memastikan penglihatan nya saat ini.
Pria berkemeja hitam lengan gulung sampe siku itu tersenyum manis kepada Ana yang melotot melihat nya..
" Abaaaaaaaaaannnggg " Pekik Ana heboh meloncat loncat melihat Denis di depan mata nya saat ini.
Denis terkekeh pelan dan merentangkan tangan nya menyambut serangan bocah itu.
Ana berlari dan meloncat memeluk Denis yang berdiri menjulang di depan nya
" Abaaaaang,Ana kangen banget sama Abang " Kata Ana manja.
" Eeeeh "
Gubrakk...
Mereka terjatuh karna Denis belum cukup kuat menahan beban gadis itu.
" Aduuuhhhh " Ringis Ana saat wajah nya menabrak dada pria itu.
" Ana abang kegenjet ini " Kata Denis dibawah nya..
" Oh iya maaf maaf Ana keenakan " Kata Ana tertawa dan langsung menjauh dari tubuh pria itu.
" Ish belum apa apa udah cedera ini " Gerutu Denis mengusap wajah nya sakit.
" Hehe Ana berat ya Bang ? " Tanya Ana malu..
" Udah tau,nanyak lagi " Gerutu Denis memegang pinggang nya sakit.
Aktam dan Andrew tertawa tanpa menolong pria itu.
" Dek,bawa abang ke kamar kalian dong " Pinta Denis memelas.
" Ayo Bang,mau diangkut pake mobil aku ?? Tanya Andrew menunjuk mobil remot nya.
" Ngak usah,Abang ngak lumpuh " Kata Denis gemas.
" Hehe ya udah yuk,biar aku bantu jalan " kata Andrew kasihan melihat Denis.
Aktam mengangguk dan ikut membantu pria itu.
Ana berkacak pinggang melihat mereka meninggalkan nya sendirian.
" Bi " Pekik Ana kesal..
" Iya Non,kenapa ?
" Aku gendut ya ?? Tanya Ana serius.
Perempuan parubaya itu menelan ludah nya kasar harus berbohong atau jujur.
" Bi "
" Eh iya Non,langsing " Kata Art itu takut.
" Beneran ? Tadi abang bilang gendut " Kata Ana bingung.
" Em ngak kok Non,langsing kayak model2 gitu "
" Wah beneran Bi ?? Pekik Ana girang.
" Iya Non,beneran "
" Ish,Abang awas ya tunggu aja nanti kalo Ana
udah dewasa dan jadi primadona,jangan nyesel ya Bang " Ancam Ana mengepalkan tangan nya.
Art itu tersenyum geli melihat kepedean anak majikan nya itu.
" Bi,mulai hari ini aku diet " Kata Ana serius.
Deg...
Art itu langsung ketakutan..
" Jangan dong Non,nanti aja " Kata Wanita itu melarang.
" Kenapa ? Aku harus jaga badan aku tetap langsing biar cowok2 ganteng terpesona sama aku hahahahah " Kata Ana bangga.
" Jangan Non,nanti dimarah Bunda sama Papa Non " kata perempuan itu memelas
" Shut,jangan kasih tau Bunda Bik ini rahasia kita " Bisik Ana pelan..
Art itu mengangguk pasrah.
Ana tersenyum penuh misteri dan berjalan angkuh meninggalkan perempuan itu.
Art itu malah tertawa saat melihat Ana berjalan aĺa2 putri kerajaan saat menaiki tangga..
Makan siang pun dimulai,Cila sudah bergabung bersama sang adik.
Mereka menatap heran Ana yang makan dengan porsi sedikit..
" Mau Abang tambahin ?? Tanya Barra lembut.
" et ngak usah makasih " Kata Ana sombong.
" Kamu kenapa sih,aneh banget " Kata Cila heran.
" No Problem "
" Heleh sok2an bahasa inggris " Celah Cila.
Ana mengangkat bahu acuh dan kembali sedikit2 menyuapkan nasi kemulut nya.
" Kamu kenapa Dek ?? tanya Denis lembut.
" Eh abang ngak papa kok Bang,lagi diet " Kata Ana berubah manis.
Cila dan saudara2 nya mencebik kesal mendengar suara manja bocah itu saat bicara dengan Denis.
" Kok udah diet,kamu harus banyak makan biar tumbuh gede "
" Ngak papa Bang,Ana udah senang punya badan kayak gini " Kata Ana selembut sutra.
" Uek " Kata Cila pura2 muntah.
Barra dan 2 kembar itu hanya diam saja dan menghabiskan makanan nya.
Saat makanan mereka sudah habis dan satu persatu sudah bangkit dari duduk nya.
Ana celengak celinguk melihat sekitar.
" Huh aman " Kata Ana bangkit membawa piring nya.
Gadis itu membuka rice cooker dan menimbun nasi di piring nya,mata nya terus bergerak memperhatikan sekitar.
Gadis itu mengambil porsi 2 kali lipat dari yang dia makan tadi.
" Nah gini baru makan nama nya,yang tadi mah mana kenyang,menuhin ta' gigi aja " Kata Ana tersenyum kemenangan dan makan dengan cepat takut ketahuan.
2 Art yang sudah memperhatikan tingkah bocah itu dari tadi pun menahan mulut mereka agar tawa tak meledak melihat Ana yang makan seperti kesurupan.
" Gaya nya diet,eh malah penuh tu piring " Kata Art itu berbisik bisik.
Ana menoleh kebelakang dengan mulut penuh nasi dan lauk.
" Saepe sih " Kata Ana sambil mengunyah.
Gadis itu melihat kiri kanan dan makan lagi hingga abis.
" Uh lega " Kata Ana menepuk perut nya yang sudah membuncit.
" Besok aja diet nya,ngak kuat aku sama lele yang terus melambai lambai " Kata Ana cengengesan sendiri menggaruk kepala nya, melihat piring yang hanya tersisa kerangka kepala lele goreng itu,sedangkan isi nya sudah masuk kedalam perut gadis yang katanya mau diet serius.
❤❤❤❤
Hay guysss jangan lupa VOTE,LIKE,COMENT YA..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 799 Episodes
Comments
Rinjani
hahha tripel kembar ini lucu yaa hahahha
2022-10-26
0
Yeti Budiawati
wkwkwk
2022-01-28
0
Butet Sianturi
anaaaaaaaa..🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2021-11-17
0