Kini jenazah sang ibunda sudah dibawa krumah mereka,isak tangis masih terdengar diruangan luas itu.
Reno terdiam di depan jenazah ibu nya,saudara2 ibu nya yang tinggal diluar negeri pun berdatangan berbela sungkawa dengan Reno dan keluarga besar.
" Yang sabar ya Nak,kamu harus kuat " Kata Bibi Reno yang tinggal di inggris.
Reno mengangguk lemah dengan air mata terus menetes,Nisa yang disamping nya mengusap punggung sang suami menenangkan Reno.
" Mas,istigfar mas " Kata Nisa lembut.
" Kini aku tau Nis rasa nya saat kamu kehilangan Niko dulu " Kata Reno lirih tanpa melihat sang istri.
Deg...
Nisa terkejut dan memeluk suami nya,tak tega.
" Kamu harus kuat Mas " Lirih Nisa berderai air mata.
" Aku sendirian Nis " Gumam Reno lirih.
" Ngak sayang,kamu masih ada aku,ada anak2 kita " Kata Nisa menggeleng dan menggenggam tangan suami nya.
Reno menoleh dan tersenyum kecil lalu menatap lagi ibu nya.
" Kita akan melewati semua nya bersama sama Mas,kamu harus kuat harus tegar "
Reno mengggenggam tangan Nisa dan mencium nya.
" Iya,aku harus tegar " Kata Reno menangis dan memeluk erat sang istri.
Antoni hanya diam dengan mulut komat kamit membaca lantunan yasin.
" Nenek hiks bangun Nek " Kata Barra masih menangis memeluk Nenek nya.
" Sudah Sayang,Nenek kamu udah ke surga " Kata Sonya memeluk tubuh rapuh itu.
" Huhuhu Nenek aku pergi Oma " Kata Barra lirih.
" Iya sayang,kamu yang kuat ya " Kata Sonya tak tega.
" Ayo,antarkan doa kepada Nenek kamu " Kata Sonya memberi surah yasin kepada Barra.
" Tau baca nya ?
" Tau Oma " Kata Barra mengangguk.
Sonya tersenyum dan mencium pelipis remaja itu.
Barra mulai membaca nya dengan suara bergetar dan tangis berderai.
Anak2 Nisa selalu Nisa ajarkan tentang agama,bahkan mereka di TPA kan oleh Nisa agar anak2 nya tau agama,setiap malam Barra diajarkan Reno membaca al-qur'an agar anak2 itu tau ayat2 Tuhan nya.
Triplet juga sejak kecil diajarkan Nisa,meski tingkah mereka gesrek2,tapi bocah2 itu sedikit banyak tau tentang agama.
Suara lantunan ayat2 ramai dibacakan dirumah besar itu,hingga waktu pemakaman pun datang.
Reno mencium lembut sang ibu untuk terakhir kali nya,wajah wanita itu tersenyum lembut seperti senyuman ikhlas yang selalu ia tunjukkan kepada anak menantu dan cucu nya.
" Ibu hiks hiks "
Pria itu menjerit memanggil sang ibu setelah mencium kaki perempuan renta itu.
Nisa kembali menenangkan Reno setelah mengucapkan salam perpisahan dan bakti terakhir nya kepada sang mertua.
Hingga semua kegiatan pemakaman pun selesai.
Reno memeluk Nisan sang ibu dengan pakaian koko putih nya sudah bercampur tanah kuning.
" Papa Nenek pergi Pa " Kata Barra lirih dengan air mata menetes.
" Iya sayang,Nenek sudah menyusul Mama mu di surga " Kata Reno menangis pilu memeluk sang putra.
Semua orang tak kuasa melihat duka yang sedang dirasakan pria itu saat ini,karna mereka tau Reno anak pertama dan tunggal di keluarga kaya raya itu.
Banyak kerabat serta klain Reno dan Antoni yang berbela sungkawa atas meninggalkan nya Diana.
Malam hari nya acara tahlilan pun di laksanakan.
Reno hanya terdiam di pojokan dengan memegang foto sang ibu, yang tersenyum manis menggendong nya saat kecil dulu.
Tak tau sudah berapa banyak air mata yang tumpah ruah hari ini,Reno sangat berduka kehilangan sang Ibu untuk selama lama nya,disamping nya sang istri selalu setia menguatkan pria yang sudah memberi nya kebahagiaan itu.
Di dalam kamar seorang gadis tertunduk takut di depan sang Bunda yang menanyakan luka di wajah cantik sang putri.
" Bilang sama Bunda wajah kamu kenapa ? Tanya Sintia kesal.
Cila menangis tersedu sedu menunduk takut.
" Udah Bun,biar Clara aja " Kata Clara menenangkan Sintia.
" Lihat itu wajah nya Clara,Cila sangat berantakan dengan wajah penuh cakaran,siapa yang berani berbuat.begitu,gimana kalo ayah kamu sampai tau " Kata Sintia memegang kepala nya sakit..
Cila menelan ludah kasar dan memegang tangan Sintia.
" Bunda,Cila mohon jangan kasih tau Ayah Bunda hiks hiks " Kata Cila ketakutan.
Dari tadi tak ada yang tau bahwa wajah Cila terluka karna gadis itu menutupi wajah nya dengan masker dan selendang.
" Maka nya kasih tau Bunda dulu Cila,kamu tau kan Ayah kamu sangat menjaga kalian,gimana dia bisa terima nanti wajah kamu kayak barong gini " Kata Sintia kesal.
Zaiva yang dari tadi terdiam di kasur,langsung tertawa saat sang nenek menyebut Barong.
" Ngau ngau " Kata Zaiva berpose seperti mencakar.
Rendi mengulum senyum melihat tingkah polos putri nya yang tak tau bahwa kondisi sedang tegang.
" Hehe " Kata Zaiva tertawa saat Rendi memberi kode untuk diam.
" Papa Iva mau cucu " Rengek Zaiva berguling di kasur.
" Iya,tunggu dsini Papa bikinin " Kata Rendi mengambil tas yang dibawa Clara dari rumah.
Triplet sudah tertidur karna kelelahan menangis hari ini,meski jam baru menunjukkan pukul 7 malam.
" Sekali lagi Bunda liat muka kamu kayak gini,Bunda laporin sama Ayah kamu " Ancam Sintia dan langsung keluar dari kamar.
Cila menunduk takut.
" Ngak papa,kamu disini aja jangan keluar dulu nanti ketahuan ayah " Kata Clara lembut.
" Hiks hiks Clara huhu " Tangis Cila pecah dan langsung memeluk perempuan itu.
Clara mengusap punggung saudra nya dengan sayang.
" Emang nya kamu kenapa sampe terluka gini ? Tanya Clara pelan.
" Aku diselingkuhi Kak Bryan,lebih tepat aku ternyata selingkuhan dia huhuh,hati aku sakiit Clara hiks " Curhat Cila menangis sesegukkan.
Clara mendesah lelah dan mengusap punggung bergetar itu.
" Kamu yang sabar ya,mungkin dia ngak cocok sama kamu,terus muka kamu kenapa ?
" Aku dilabrak cwek nya tadi saat nonton pertandingan basket yang ada David nya " Jujur Cila.
Deg...
Clara mematung mendengar nama pria itu.
" Kamu ketemu David lagi ? Tanya Clara.
" Iya,dia jadi Capten basket ternyata "
" Oh my God " Pekik Clara terkejut.
Meski Clara tau David kapten basket di SMK dulu,tapi Clara tak menyangka ternyata pria itu masih bermain basket hingga saat ini.
" Kenapa Yank ? Tanya Rendi heran melihat Clara sangat terkejut.
" Hah em itu ngak papa kok,cuma kaget aja sama kentut nya Zaiva " Kata Clara asal.
Bocah tak bersalah itu terkejut dan merengut kesal karna di fitnah sang Mama.
" Iva ndak entut Pa,cuel " Kata Zaiva protes.
Rendi tersenyum dan mengangguk kecil agar anak nya tak menangis.
" Hehehe " Clara cengengesan melihat tatapan tajam bocah yang sudah mengantuk itu.
Rendi menggeleng lemah dan memberi botol susu kepada anak nya.
Zaiva berbaring miring dengan Rendi menepuk bokong nya pelan agar anak itu tertidur..
❤❤❤
Hay guysss jangan lupa terus dukung author dengan VOTE,LIKE,COMENT KALIAN YA.
jangan lupa juga masukin Cerita ini ke FAVORIT KALIAN.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 799 Episodes
Comments
Rinjani
Clara jahat masa Zavia kentut 🤪🤣🤣🤣padahal Hmmm krn Nama David🤭🤭🤭🤲🤲
2022-10-25
0
Nietta Harry
iva terdampak gesreeknya ana n hanin...😁😁
2021-01-25
0
mrs.blue
tolobg ya author tetang jaga kesehatan,jaga kondisi ,jgn lupa istirahat ,biar tetep semangat up novelnya😘🙏
2021-01-19
0